PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP WAWASAN KEBANGSAAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor.

(1)

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP

WAWASAN KEBANGSAAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

(Studi Deskripstif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh M U J I O N O

1009524

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP

WAWASAN KEBANGSAAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

(Studi Deskripstif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)

Oleh Mujiono, S.Pd UPI Bandung, 2013

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pasca Sarjana

© Mujiono 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)


(5)

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP WAWASAN KEBANGSAAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)

TESIS, MUJIONO, 2013

Penelitian ini bertolak dari fakta rendahnya kualitas guru setelah dilasanakan Uji Kompetensi Guru (UKG) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan pada sisi lain wawasan kebangsaan siswa sebagai bagian dari anggota masyarakat disinyalir mengalami penurunan menyusul maraknya kasus korupsi, konflik yang bernuasa sara, kekerasan yang tidak manusiawi, tawuran antar pelajar, dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya. Permasalahan penelitian adalah bagaimana pengaruh kompetensi guru terhadap wawasan kebangsaan siswa dalam pembelajaran PKn dengan pertanyaan penelitiannya bagaimana deskripsi kompetensi guru PKn, bagaimana deskripsi wawasan kebangsaan siswa, dan bagaimana pengaruh kompetensi guru terhadap wawasan kebangsaaan siswa dan covariates termasuk di dalamnya keluarga, pergaulan di masyarakat dan teman sebaya serta sekolah dalam pembelajaran PKn. Penelitian ini didasarkan pada pendapat Debling yang menyebutkan, “Competence is broad concept which embodies the ability to transfer skill and knowledge to new situation within the occupational area.” Metode yang digunakan adalah survey pada guru SMP di Kabupaten Bogor tahun 2012 dengan teknik sampling systematic random selection procedure diperoleh jumlah guru 50 orang dan siswa 1653.Instrumen pengumpulan data menggunakan tes dan angket yang dianalisis dengan teknik Partial Least Squares (PLS). Hasil penelitian pengaruh kompetensi guru terhadap wawasan kebangsaan siswa dalam pembelajaran PKn pada kategori sedang atau cukup kuat(0,181). Kompetensi guru PKn SMP di Kabupaten Bogor pada level sedang (61.45). Wawasan kebangsaan siswa SMP pada tingkat rendah (38,17). Pengaruh covariates yang di dalamnya keluarga, pergaulan di masyarakat dan teman sebaya, serta sekolah terhadap wawasan kebangsaan siswa masing-masing adalah besar(0,348) danlemah (0,011). Diharapkankepadapihak yang berkepentingan agar memperhatikan secara serius dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kompetensi guru seperti Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) untuk penyempurnaan kurikulum, Dinas Pendidikan agar menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan guru secara rutin dan berkesinambungan, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) segera mengagendakan program kegiatan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi terdekat, dan guru untuk selalu meningkatkan kemampuan secara mandiri.


(6)

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ii

ABSTRACT

THE EFFECT OF TEACHER’S COMPETENCE ON STUDENT’S CONCEPT OF NATIONALISM IN LEARNING CIVIC EDUCATION

(Descriptive Correlational Study in Bogor Junior High School) THESIS, MUJIONO, 2013

This study departs from the fact that teacher’s quality is very poor after the administration of Teacher’s Competency Test (UKG) by the Ministry of Education and Culture; on the other hand, the student’s concept of nationalism as part of the community members has allegedly decreased as a consequence of rampant corruption, conflicts caused by ethnic, religion, racial, and inter-group relations, inhuman violence, students’ brawl, and drug abuse. The research problem is how teacher’s competence affects the student’s concept of nationalism in learning civics with research questions: how to describe the civics teacher’s competence, how to describe student's concept of nationalism and how teacher’s competence affects student’s concept of nationalism and covariates, including family, interaction in the community and peers and school in teaching civics. The study was based on Debling’s viewpoint that says, "Competence is broad concept which embodies the ability to transfer skills and knowledge to new situation within the occupational area."The method used is survey among junior high school teachers in Bogor Regency in 2012 with a sampling technique: systematic random selection procedure; 50 teachers and 1653 students participated in the survey. The instruments for data collection are tests and questionnaires which were analyzed by Partial Least Squares (PLS). The result of the research on the effect of teacher’s competence on students' concept of nationalism in learning civics is in middle category or quite strong (0.181). The competence of civics teachers at junior high school in Bogor Regency is classified as moderate level (61.45). The concept of nationalism of junior high school students is at a low level (38.17). The influence of covariates that includes family, interaction in the community and peers, as well as school on student’s concept of nationalism is strong (0.348) and weak (0.011). It is expected that the stakeholders take this matter seriously and take measures to improve teachers’ competence, such as Institute of Teachers' Education (LPTK) for curriculum improvement, the Education Agency should organize teachers education and teachers training regularly and continuously, Subject Teachers Forum (MGMP) should immediately schedule a program of activities through collaboration with nearby universities, and teachers should constantly conduct professional development independently.

Keywords: competence, the concept of nationalism, and Civic Education iii


(7)

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN………... ABSTRAK………... ABSTRACT………. KATA PENGANTAR………. UCAPAN TERIMA KASIH………

DAFTAR ISI………....

DAFTAR TABEL……….... DAFTAR GRAFIK……….. DAFTARGAMBAR……… i ii iii iv v vii x xiii xiv BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian………... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah……….. 7

C. Tujuan Penelitian……… 8

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis………..

2. Secara Praktis………

9 9

E. Sistematika Penulisan………. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kompetensi Guru

1. Perngartian Kompetensi………....

2. Jenis-Jenis Kompetensi Guru………

3. Pentingnya Kompetensi Guru dalam Pembelajaran PKn………. 12 14 17 B. Wawasan Kebangsaan

1. Pengertian Wawasan Kebangsaan………

2. Bentuk-Bentuk Nasionalisme………... 3. Terbentuknya Nasionalisme di Indonesia………... 4. Wawasan Kebangsaan Merupakan Hasil Belajar Bukan Sesuatu yang Diturunkan………....

20 21 23 25 C. PendidikanKewarganegaraan(PKn)

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan……… 2. Visi dan Misi Pendidikan Kewarganegaraan……… 3. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan………

vii

27 28 28


(8)

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan………..… 5. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan……….…... 6. Dimensi Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan………...

29 30 30 D. Hasil Penelitian yang Relevan……….…. 31 E. Asumsidan Hipotesis Penelitian

1. Asumsi………..

2. HipotesisPenelitian………...

33 34 BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian………....

2. Sampel Penelitian………..

35 36

B. Desain Penelitian……….... 38

C. Metode Penelitian………... 39

D. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian

1. Definisi Operasional……….

2. Variabel Penelitian………....

40 42

E. Instrument Penelitian……….. 51

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen………... 53

G. Teknik Analisa Data………... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HasilPenelitian

1. LokasiPeneitian

a. Wilayah Administrasi Kabupaten Bogor………... b. Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor……….….. 2. Deskripsi Sampel Penelitian

a. KarakteristikSekolahMenengahPertama (SMP) Kabupaten Bogor…... b. Karakteristik Guru SMP Kabupaten Bogor……… c. Karakteristik Siswa SMP Kabupaten Bogor………..….... 3. Deskripsi Variabel penelitian

a. Kompetensi Guru………....

b. Wawasan Kebangsaan Siswa……….………. 4. PerbandinganVariabel a. Guru……… b. Siswa………... 56 56 61 65 68 72 75 76 86 B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Kompetensi Guru PKn SMP Kabupaten Bogor Tahun 2012……….... 2. Wawasan Kebangsaan Siswa SMP Kabupaten Bogor Tahun 2012………..

viii

99 100


(9)

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ix

3. Pengaruh Kompetensi GuruTerhadap Wawasan Kebangsaan

Siswa………. 4. Pengaruh Variabel – Variabel Lainnya Terhadap Wawasan

Kebangsaan Siswa………....

5. Perbandingan Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa dan Nilai Ujian Sekolah (US)………...

101 109 111 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan………. 116

B. Rekomendasi………... 117

DAFTAR PUSTAKA ………. 119


(10)

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Sekolah Sampel……… 37

Tabel 3.2 Variabel Penelitian……… 42 Tabel 4.1 Data Sekolah dan Siswa di Kabupaten Bogor Tahun 2012…….. 59 Tabel 4.2 Data Guru Berbasis NUPTK di Kabupaten Bogor Tahun 2012... 59 Tabel 4.3 Data Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Tahun 2012….. 60 Tabel 4.4 Rekapitulasi Guru SMP Negeri di Kabupaten Bogor 2012…….. 60 Tabel 4.5 Letak Geograrfis SMP di Kabuapten Bogor Tahun 2012………. 62 Tabel 4.6 Jumlah Siswa Per Kelas SMP di Kabupaten Bogor 2012………. 63 Tabel 4.7 Nilai US danRaporPKnTahun 2012………... 64 Tabel 4.8 Persentase Angkatan Sertifikasi Pendidik………. 67 Tabel 4.9 Pekerjaan Orang Tua Siswa SMP di Kabupaten Bogor 2012…… 69 Tabel 4.10 Penghasilan Orang Tua Siswa SMP di Kabupaten Bogor 2012… 70 Tabel 4.11 Skor Kompetensi Guru PKn Kabupaten Bogor Tahun 2012……. 72 Tabel 4.12 Skor Indikator Kompetensi Guru PKn Kabupaten Bogor 2012…. 73 Tabel 4.13 Skor Indikator Wawasan Kebangsaan Siswa SMP Tahun 2012… 75 Tabel 4.14 NilaiUS PKn, Kompetensi Guru, danWawasan Kebangsaan

Menurut Jenis Kelamin……….. 77 Tabel 4.15 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan WawasanKebangsaan

Siswa Menurut Pendidikan Terakhir Guru……… 77 Tabel 4.16 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, danWawasan Kebangsaan

Siswa Menurut Jalur Pendidikan Guru……….. 78 Tabel 4.17 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Siswa Menurut Jurusan Pendidikan Guru……….. 79 Tabel 4.18 Tabel US PKn, Kompetensi Guru, danWawasan Kebangsaan

Menurut Umur Guru……….. 79

Tabel 4.19 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Menurut Masa Kerja Guru………. 80 Tabel 4.20 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Status Kepegawaian Guru……….. 81 Tabel 4.21 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Menurut Pangkat/Golongan Guru……….. 81 Tabel 4.22 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan WawasanKebangsaan

Menurut Jumlah Jam Mengajar……….. 82 Tabel 4.23 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Menurut Mata Pelajaran yang Diampu Guru………. 82


(11)

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.24 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Menurut Tugas Tambahan Guru……… 83 Tabel 4.25 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Menurut Status Sertifikasi Guru……… 84 Tabel 4.26 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan WawasanKebangsaan

Menurut Tahun Lulus Sertifikasi Guru……….. 84 Tabel 4.27 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Menurut Jalur Sertifikasi Guru……….. 85 Tabel 4.28 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Menurut Jenis Kelamin Siswa……… 86 Tabel 4.29 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Menurut Usia Siswa……… 86

Tabel 4.30 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Menurut Lama Pendidikan di TK Siswa ……….. 87 Tabel 4.31 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, danWawasanKebangsaan

MenurutCita-citaSiswa……….. 87 Tabel 4.32 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Menurut Jumlah Saudara Siswa ……… 88 Tabel 4.33 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Menurut Pendidikan Orang Tua Siswa……….. 89 Tabel 4.34 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, danWawasanKebangsaan

Menurut Pekerjaan Orang Tua Siswa……… 90 Tabel 4.35 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Menurut Penghasilan Orang Tua Siswa………. 90 Tabel 4.36 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, danWawasanKebangsaan

MenurutKepemilikanBukuPKnSiswa……… 91 Tabel 4.37 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, danWawasanKebangsaan

Menurut Kepemilikan Internet Siswa………. 91 Tabel 4.38 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, danWawasanKebangsaan

Menurut Perhatian Orang Tua Siswa……….. 92 Tabel 4.39 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, danWawasanKebangsaan

Menurut Fasilitas Belajar di Sekolah Siswa……… 93 Tabel 4.40 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, danWawasanKebangsaan

MenurutKunjunganKePerpustakaanSiswa……….. 93 Tabel 4.41 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, danWawasanKebangsaan


(12)

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu xi

Tabel 4.42 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Menurut Prestasi Siswa di Sekolah………. 95 Tabel 4.43 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, danWawasanKebangsaan

Menurut Ikut dalamOrganisasi Masyarakat………. 95 Tabel 4.44 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

MenurutJabatan dalamOrganisasi Masyarakat………. 96 Tabel 4.45 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

MenurutKeaktifan dalam Organisasi Masyarakat……… 96 Tabel 4.46 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Menurut Teman Akrab dalam Pergaulan……… 97 Tabel 4.47 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Menurut Ikut Serta dalam Organisasi Tidak Resmi/Genk……….. 97 Tabel 4.48 Nilai US PKn, Kompetensi Guru, dan Wawasan Kebangsaan

Menurut Keaktifan dalam Genk……….. 98 Tabel 4.49 Quality Criteria Overview Pengaruh Kompetensi Guru terhadap

Wawasan Kebangsaan Siswa……….………. 103 Tabel 4.50 Path Coefficients (Mean, STDEV, t Values) Pengaruh

Kompetensi Guru terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa……….. 103 Tabel 4.51 Quality Criteria Overview Pengaruh Kompetensi Guru terhadap

Nilai US……….. 111

Tabel 4.52 Path Coefficients (Mean, STDEV, t Values)Pengaruh


(13)

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu xii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Grafik Kualifikasi Pendidikan Guru PKn SMP di

Kabupaten Bogor Tahun 2012………... 65 Grafik 4.2 Sertifikat Pendidik Melalui Jalur Sertifikasi di Kabupaten

Bogor Tahun 2012……….. 68

Grafik 4.3 Pendidikan Orang Tua Siswa di Kabupaten Bogor Tahun

2012……… 69

Grafik 4.4 Pekerjaan Orang Tua Siswa di Kabupaten Bogor Tahun

2012……… 70

Grafik 4.5 Penghasilan Orang Tua Siswa di Kabupaten Bogor


(14)

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Goelman’s El Domain, Copentencies, Capabilities… 15

Gambar 3.1 Hubungan Variabel Penelitian………. 39

Gambar 4.1 Pengaruh Kompetensi Guru dan Variabel lain

terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa………... 105 Gambar 4.2 Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Wawasan

Kebangsaan Siswa……… 107

Gambar 4.3 Pengaruh Kompetensi Guru dan Sekolah terhadap

Wawasan Kebangsaan Siswa………... 107 Gambar 4.5 Pengaruh Kompetensi Guru dan Variabel lain


(15)

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)


(16)

1

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Profesi guru merupakan bidang pekerjaan yang harus memiliki syarat dan dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu. Pasal 8 UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyebutkan guru wajib memiliki kualifikasi akdemik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Dijelaskan dalam pasal berikutnya yang dimaksud kualifikasi akademik adalah pendidikan yang diperoleh melalui pendidikan tinggi Program Sarjana atau Strata 1 (S1). Kompetensi yang harus dimiliki guru meliputi kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Sedangkan sertifikat pendidik adalah tanda bukti atau sertifikat yang diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah.

Kompetensi guru sebagaimana disyaratkan dalam Undang-Undang tersebut merupakan faktor kunci dalam keberhasilan pembelajaran. Karena guru yang berkompetenlah yang mampu mewujudkan sesuatu sesuai dengan tugas yang diberikan kepadanya yaitu pembelajaran secara efektif dan bertanggung jawab. Dengan kompetensi yang dimiliki, guru mampu beradaptasi terhadap lingkungan kerja baru, termasuk kelas yang menjadi tugas pokoknya dalam membelajarkan anak. Selengkapnya Debling (Musfah, 2011: 27) menyebutkan, “Competence is broad concept which embodies the ability to transfer skill and knoledge to new situation within the occupational area”. Demikian juga dengan kompetensi, guru mampu bekerjasama dalam mewujudkan tujuan lembaganya. Hal ini sesuai dengan pendapat Kenezevich (Musfah, 2011: 27), “Kompetensi adalah kemampuan untuk mencapai tujuan organisasi”.


(17)

2

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sejak dilaksanakannya sertifikasi guru enam tahun yang lalu tuntutan kualitas guru dalam melaksanakan tugasnya terus disuarakan dan menjadi suatu keniscayaan, karena tujuan utama program sertifikasi adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai cerminan dari kualitas seorang guru. Keefektifan program sertifikasi yang sudah dilaksanakan mulai mendapat sorotan dan dipertanyakan oleh berbagai kalangan yang peduli terhadap pendidikan. Ada yang hanya sekedar bertanya berdasarkan fenomena atau gejala semata, tetapi sebaliknya pertanyaan yang lebih mendasar disampaikan oleh lembaga pendidikan yang sedikit banyak memahami pendidikan, yaitu perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidik dan tenaga kependidikan. Berbagai penelitian untuk membuktikan program sertifikasi guru dalam rangka meningkatkan profesionalitas guru dilakukan berbagai instansi terkait.

Dari hasil penelitian Pengaruh Program Sertifikasi Terhadap Kesejahteraan dan Motivasi Kerja Guru Se-Kota Malang oleh Mika Marselly Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang tahun 2008 menyimpulkan bahwa program sertifikasi memiliki pengaruh yang positif terhadap kesejahteraan dan motivasi kerja. Hal sebaliknya didapat dari hasil penelitian Sekolah Pascasarjana UPI Bandung tahun 2010, tentang Dampak Sertifikasi Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru dan Kualitas Belajar Siswa Sekolah Dasar menyimpulkan bahwa sertifikasi guru tidaklah menjadi jaminan bahwa guru-guru akan menjadi lebih berkualitas dalam mengajar. Guru-guru yang bersertifikat lebih banyak terdiri dari mereka yang sudah berusia tua yang tidak dijamin memiliki kompetensi pedagogik dan profesional yang memadai Dasim et al. (2010:137).

Berdasarkan data Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan secara umum, kualitas dan kompetensi guru di Indonesia belum sesuai yang diharapkan. Kualifikasi pendidikan sampai saat ini dari 2,92 juta guru, baru 51% yang berpendidikan S1. Dari persyaratan sertifikasi hanya 2, 06 juta guru atau 70,5% yang memenuhi persyaratan. Selanjutnya disamping kualifikasi pendidikan, kompetensi guru juga masih bermasalah. Saat dilakukan tes semua bidang studi, rata-rata tidak sampai 50% soal yang bisa dikerjakan. Tidak ada guru yang meraih


(18)

3

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

nilai 80, bahkan ada guru yang memperoleh nilai terendah satu (KOMPAS, 7 Maret 2012).

Pada sisi lain Said (2011: 3) mangatakan fenomena tergerusnya nasionalisme dan idiologi kebangsaan sudah terlihat. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 mengingatkan ungkapan Ernest Renan, sekarang sebaliknya Indonesia

menghadapi keadaan “kehendak akan berpisah”. Timor Timur lepas dan

menyatakan diri sebagai negara merdeka pada tanggal 20 Mei 2002. Setelah itu pada tanggal 17 Desember 2002 Mahkamah Internasional memenangkan gugatan Malaysia atas pulau Sipadan dan Ligitan. Sejak saat itu kedua pulau terluar lepas dari Indonesia dan menjadi bagian wilayah negara Malaysia. Dan sampai sekarang Indonesia masih terlibat pertentangan status Ambalat dengan Malaysia.

Berita di Kompas tanggal 3 Juni 2010, halaman 24 : 2.000 WNI jadi warga negara Malaysia. Mereka berasal dari Kabupaten Sanggau dan Bengkayang yang tinggal di daerah perbatasan Kalimantan Barat dan Serawak. Tepatnya sebagian besar dari Desa Suruh Tembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, dan sebagian lagi berasal dari beberapa desa dari Kabupaten Bengkayang. Alasan kepindahan kewarganegaraan dari penduduk perbatasan itu, dikarenakan sarana dan prasarana umum di tetangga kampung Negeri Jiran itu sangat baik dibandingkan dengan yang tersedia di kampung sendiri di Indonesia. Berita ini bersumber dari H.R. Thalib, Ketua Himpunan Kesejahteraan Masyarakat Perbatasan. Terlepas dari faktor sosial ekonomi berpindahnya kewarganegaraan penduduk di perbatasan dan keinginan masyarakat menentukan nasibnya sendiri dan berpisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga berkaitan dengan nasionalisme. Rasa nasionalisme mereka patut dipertanyakan.

Disamping itu Indonesia juga dihadapkan pada tantangan dan ancaman terhadap yuridiksi dan kedaulatan yang datang dari dalam negeri yang tidak puas dengan kebijakan pemerintah pusat. Gerakan Organisasi Papua Merdeka, RMS, NII. Konflik di daerah baik yang berlatar belakang SARA maupun kesenjangan dan kesejahteraan sosial marak diberitakan di media massa. Sulaksono (2011: 20)

menyatakan “ pada tataran empirik berbagai pergolakan dan kekerasan di seantero tanah air yang melibatkan sentimen-sentimen primordialisme dan agama telah


(19)

4

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

melecut berbagai pertanyaan tentang masa depan nasionalisme dan demokrasi di

Indonesia”

Demikian juga gejala tersebut nampak pada generasi muda khususnya siswa yang muncul dalam bentuk lain. Sebagian dari mereka menunjukan sikap dan perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Corat-coret sudah menjadi trend. Kondisi ini terlihat jelas ketika ada pengumuman kelulusan. Sebenarnya usaha dari berbagai pihak khususnya sekolah telah dilakukan agar tidak terulang kembali, tetapi kenyataannya malahan sebaliknya. Ada yang paling sepele dan mungkin ini awal dari segala bentuk corat coret yaitu corat-coret di bangku, tembok atau dinding sekolah. Bangku dan meja khususnya penuh dengan coretan baik dengan alat tulis maupun penghapus Tip Ex.

Berita tawuran antar pelajar sering menghiasi berita baik media cetak maupun elektronik. Bahkan tindakan tersebut sudah merupakan tindak pidana, bukan lagi sebagai salah satu bentuk atau wujud dari kenakalan remaja. Data di Jakarta misalnya (Bimas Polri Metro Jaya) tahun 1992 tercatat 157 kasus, 1994 meningkat menjadi 183 kasus dengan menewaskan 10 pelajar, 1995 terdapat 194 kasus dengan korban 13 pelajar dan dua anggota masyarakat lainnya. Tahun 1998 230 kasus yang menewaskan 15 korban dan dua anggota Polri dan tahun berikutnya 230 kasus dengan 37 korban. Terlihat dari tahun ke tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat, Detik.com (28-5-2012).

Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan jumlah pengguna narkoba di lingkungan SD, SMP, SMA tahu 2006 mencapai 15.662 anak. Dengan rincian SD 1.793 anak, SMP 3.543 anak, SMA 10.326 anak. Dari data tersebut yang paling mencengangkan adalah jumlah pelajar SD pengguna narkoba. Padahal pada tahun 2003 baru 949 namun tiga tahun kemudian 1.793 anak, Fajar.co.id (29-5-2012).

Kabar sangat mencengangkan datang dari Komisi Nasional Perlindungan Anak yang merilis berita 62,7% anak remaja SMP di kota-kota besar sudah tidak perawan lagi. Terlepas apapun yang menjadi faktor penyebabnya, mereka sudah meninggalkan nilai kesucian, keimanan, yang diajarkan oleh agamanya. Seolah


(20)

5

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mereka tidak pernah memikirkan masa depan mereka sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya, Antara News (28-5-2012).

Gambaran sekilas di atas menunjukan bahwa sedikit banyak dunia pendidikan khususnya guru ikut berperan terhadap munculnya fenomena tersebut. Pendidikan dianggap gagal dalam mencapai tujuannya. Selengkapnya tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum pasal 3 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut : berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negarayang demokratis serta bertanggung jawab.

Guru kerap dituding sebagai penyebabnya. Pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas oleh guru masih menekankan pada aspek kognitif daripada aspek yang lainnya yaitu afektif dan psikomotor. Sebagian guru masih memandang bahwa belajar adalah transfer of knowledge. Pembelajaran yang menekan pada aspek kognitif merupakan salah satu penyebabnya karena kompetensi baik penguasaan terhadap bidang ilmu yang menjadi tugasnya dan kompetensi didaktik metodik sebagai strategi pembelajaran bagi peserta didiknya masih perlu ditingkatkan.

Kualiatas guru yang tercermin dalam kompetensi merupakan masalah yang sangat penting dalam pendidikan. Guru dengan kualitas dan kompetensinya harus dipandang sebagai ujung tombak atau paling penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. Untuk itu penangan permasalahan kualitas dan kompetensi guru harus menjadi prioritas dalam pembangunan pendidikan. Hal ini disebabkan kualitas dan kompetensi guru sangat menentukan keberhasilan dalam pembelajaran yang pada gilirannya bermuara pada kualitas kelulusan dan mutu pendidikan nasional. Guru merupakan komponen yang paling menentukan, karena ditangan gurulah kurikulum, sarana dan prasarana, dan iklim pembelajaran menjadi sesuatu yang berarti bagi peserta didik, demikian dituturkan Mulyasa (Musfah, 2011: 9). Guru memegang peranan kunci bagi berlangsungnya kegiatan pendidikan. Tanpa kelas, gedung, peralatan dan sebagainya proses pendidikan


(21)

6

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

masih dapat berjalan, tetapi tanpa guru proses pendidikan tidak akan berjalan Sukmadinata (Musfah, 2011: 9).

Guru Pendidikan Kewarganegaran (PKn) yang secara langsung atau tidak langsung bertanggung jawab terhadap fakta tersebut, sangat perlu berbenah diri. Meningkatkan profesionalisme adalah kuncinya. Mengikuti Program Sertifikasi merupakan salah satu caranya. Sertifikasi yang benar-benar menghasilkan peningkatan pada kompetensi, bukan hanya lebelnya saja sudah mendapat sertifikat pendidik, akan tetapi tidak berdampak positif meningkatkan kualitas dalam melaksanakan tugasnya. Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan

Guru PKn Kabupaten Bogor sebagian besar terutama Pegawai Negeri telah mengikuti program sertifikasi. Namun demikian apakah mereka yang sudah mengikuti program sertifikasi benar-benar meningkat kompetensinya, bahkan dapat dikatakan sudah professional ? Sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan mutu dan hasil belajar siswa. Dengan peningkatan kualitas pembelajaran siswa diharapkan dapat mengurangi permasalahan-permasalahan pelajar khususnya dan remaja pada umumnya. Hal inilah yang ingin penulis ungkap dalam penelitian ini.

Kompetensi guru dalam sistem pembelajaran termasuk dalam instrumental input disamping kurikulum, materi, media pembelajaran, buku teks, dan evaluasi. Potensial input dalam hal ini adalah siswa dengan segala bakat dan minat baik dari bawaan sebagai suatu yang diturunkan dari orang tuanya maupun yang dipelajarinya dari lingkungan siswa. Sedangkan environmental input meliputi lingkungan sekolah dan masyarakat di mana ia bersekolah dan bertempat tinggal. Dengan kompetensi guru yang mumpuni, siswa dengan bakat dan minat yang tinggi dan didukung oleh lingkungan belajar yang kondusif diharapkan mengasilkan output sesuai yang diharapkan.

Permasalahan pengaruh kompetensi guru terhadap wawasan kebangsaan siswa dalam pembelajaran PKn penelitian ini tercakup dalam sub sistem yang kedua dari kajian Pendidikan Kewarganegaraan yaitu sebagai program kurikuler.


(22)

7

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sedangkan sub sistem lainnya yaitu pertama dan ketiga adalah Pendidikan Kewarganegaraan sebagai suatu bidang kajian ilmiah pendidikan disiplin ilmu dan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai gerakan sosio-kultural (Udin, 2001: 17).

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Guru sebagai profesi mensyaratkan kompetensi tertentu yang membedakan dengan profesi lainnya.

2. Guru wajib memiliki kompetensi disamping kualifikasi akdemik, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

3. Tujuan utama program sertifikasi adalah untuk meningkatkan kompetensi guru yang selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas guru. 4. Kompetensi guru merupakan faktor kunci dalam keberhasilan pembelajaran. 5. Wawasan kebangsaan warga negara termasuk siswa disinyalir mengalami

penurunan menyusul maraknya kasus korupsi, konflik yang bernuasa sara, kekerasan yang tidak manusiawi, tawuran antar pelajar, dan lain-lain.

6. Wawasan kebangsaan warga negara harus ditanamkan dari sejak usia dini dan lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang tepat untuk mengembangkannya.

7. Kompetensi guru yang tinggi diharapkan dapat berperan secara maksimal dalam pembentukan wawasan kebangsaan siswa.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu bagaimana pengaruh kompetensi guru terhadap wawasan kebangsaan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor tahun 2012.

Dari rumusan permasalahan tersebut, selanjutnya dirinci pertanyaan penelitiannya sebagai berikut :


(23)

8

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana deskripsi kompetensi guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor tahun 2012 ?

2. Bagaimana deskripsi wawasan kebangsaan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor tahun 2012 ?

3. Bagaimanakah pengaruh kompetensi guru terhadap wawasan kebangsaan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor tahun 2012 ?

4. Bagaimana pengaruh covariates yang di dalamnya keluarga, pergaulan di masyarakat dan teman sebaya serta sekolah terhadap wawasan kebangsaan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor tahun 2012 ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan permasalahan penelitian. Tujuan penelitian berisi tentang rumusan hasil yang akan dicapai dalam penelitian yang merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran pengaruh kompetensi guru terhadap wawasan kebangsaan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor tahun 2012.

Sedangkan tujuan khusus penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui gambaran tentang kompetensi guru Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor tahun 2012.

2. Untuk mengetahui gambaran tentang wawasan kebangsaan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor tahun 2012.


(24)

9

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap wawasan kebangsaan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor tahun 2012.

4. Untuk mengetahui pengaruh covariates yang di dalamnya keluarga, pergaulan di masyarakat dan teman sebaya serta sekolah terhadap wawasan kangsaan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor tahun 2012 ?

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara keilmuan (teoritik) maupun secara empirik (praktis). Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritik :

Secara teoritik (keilmuan) penelitian ini diharapkan dapat menggali dan mengkaji pengaruh kompetensi guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terhadap wawasan kebangsaan siswa dalam pembelajaran. Dalam artian melalui penelitian ini diharapkan dapat memperoleh bukti empiris adanya pengaruh kompetensi guru terhadap wawasan kebangsaan siswa, sehingga dapat memperkaya pengetahuan tentang pentingnya kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru agar berhasil dalam pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

2. Manfaat Praktis :

a. Akademisi dalam bidang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai bahan masukan dalam pengembangan kurikulum pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

b. Praktisi kewarganegaraan seperti guru dan konselor sebagai referensi dalam pengembangan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang menitik beratkan pada pengembangan sikap atau nilai.

c. Institusi dan instansi terkait seperti sekolah, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Dinas Pendidikan sebagai bahan masukan dalam


(25)

10

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

membina dan meningkatkan kualitas guru guna menunjang pelaksanaan pembelajaran.

E. Sistematika Penulisan Tesis

Untuk memberikan kememudahan dalam memahami dan mempelajari tesis ini, maka sistematika penulisannya disusun sebagai berikut :

1. Bagian Awal, terdiri dari :

Judul, pernyataan, abstrak, abstract, kata pengantar, ucapan terima kasih, daftar sisi, daftar tabel, daftar grafik, dan daftar gambar.

2. Bagian Isi, terdiri dari :

Bab I Pendahuluan, dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan tesis.

Bab II Kajian Pustaka, bab ini membahas tentang kompetensi guru yang meliputi pengertian kompetensi, macam-macam kompetensi guru, dan kompetensi guru dalam perspektif; wawasan kebangsaan siswa yang mencakup pengertian wawasan kebangsaan, bentuk-bentuk nasionalisme, terbentuknya nasionalisme di Indonesia; Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang berisi pengertian PKn, visi dan misi PKn, tujuan dan fungsi PKn, landasan hokum PKn, ruang lingkup PKn, dan dimensi kompetensi PKn. Bab III Metode Penelitian, bab ini membahas tentang populasi dan sampel, desain penelitian, metode penelitian, definisi olerasional dan variabel penelitian, instrument penelitian, validitas dan reliabilitas instrument, dan teknik analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang membahas tentang deskripsi lokasi penelitian terdiri dari wilayah administrasi Kabupaten Bogor, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor; deskripsi sampel penelitian yang mencakup karakteristik SMP di Kabupaten Bogor, karakteristik guru PKn SMP di Kabupaten Bogor, karakteristik siswa SMP di Kabupaten Bogor; deskripsi variabel penelitian yang meliputi variabel kompetensi guru, wawasan kebangsaan siswa, dan perbandingan variabel dan pembahasan


(26)

11

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang terdiri dari kompetensi guru PKn SMP di Kabupaten Bogor, wawasan kebangsaan siswa SMP di Kabupaten Bogor, pengaruh kompetensi guru terhadap wawasan kebangsaan siswa dalam pembelajaran PKn, pengaruh covariates yang di dalamnya keluarga, pergaulan di masyarakat dan teman sebaya serta sekolah terhadap wawasan kebangsaan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dan perbandingan pengaruh kompetensi guru terhadap wawasan kebangsaan siswa dan nilai Ujian Sekolah (US) dalam pembelajaran PKn.

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi yang terdiri dari kesimpulan dan rekomendasi.

3. Bagian Akhiir, terdiri dari :


(27)

35

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bermaksud mencari kebenaran. Kebenaran yang dimasud adalah kebenaran yang dapat dibuktikan secara empiris sesuai dengan obyek yang diteliti. Untuk itu maka diperlukan data yang digali dari kenyataan yang terdapat di lapangan. Data diolah dan disusun menjadi fakta. Dari berbagai fakta yang memiliki kesatuan makna menjadi suatu konsep. Konsep-konsep yang tersusun secara sistematis dan teruji kebenarannya disebut genelaisasi. Dan genelaisasi yang abstrak dinamakan teori.

Seperangkat langkah, cara atau teknik untuk mencari data dalam rangka memperoleh kebenaran ilmiah ini yang disebut metodologi penelitian. Metodologi penelitian sangat menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian yang dilaksanakan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam bab ini akan membahas tentang populasi dan sampel, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas penelitian, dan teknik analisis data.

A. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi atau subyek penelitian adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,1992:102). Subyek penelitian atau populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Kabupaten Bogor baik yang berada di sekolah negeri maupun swasta pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Populasi penelitian bersifat heterogen, karena ada yang sudah dan belum mengikuti sertifikasi. Disamping itu ada juga dari mereka yang berlatar belakang pendidikan jurusan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan bukan PKn. Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor sebanyak 544 sekolah dengan rincian 140 sekolah berstatus negeri dan swasta sebanyak 404. Dari 144 sekolah negeri terdapat 40 SMP Terbuka dan 15 sekolah satu atap yang berdiri baru dua


(28)

36

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tahun. Guru SMP Terbuka adalah guru yang ada di sekolah induk. Data diperoleh dari sumber data pada sekolah tersebut yang terdiri dari guru dan siswa. Dengan besarnya polulasi, kesimpulan yang dihasilkan akan digeneralisasikan untuk seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil dari populasi (Arikunto,1992:91). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor baik sekolah yang berstatus negeri maupun swasta.

Teknik sampling yang digunakan adalah systematic random selection procedure, yang maksudnya adalah cara pengambilan sampel secara seleksi acak sistematis Budimansyah et al. (2010:47). Setiap Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor baik negeri maupun swasta memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Untuk mengurangi kesalahan sampel dalam pengumpulan data, pemilihan sampel dilakukan dengan cara membagi setiap wilayah secara seimbang dengan jumlah sekolah dan status akreditasi sekolah negeri maupun swasta. Status akreditasi sekolah diasumsikan sebagai indikator mutu sekolah. Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, Bogor Selatan, Bogor Barat, Bogor Utara dan Bogor Tengah. Dengan teknik ini diharapkan keterwakilan dari masing-masing wilayah dan letak geografis, status sekolah, dan tipe akreditasi sekolah terpenuhi.

Jumlah sampel yang akan diselidiki sebesar 10% dari seluruh jumlah populasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (1992:107), bahwa populasi yang jumlahnya kurang dari 100 diambil semua sebagai sampel, sedangkan populasi yang lebih dari 100 diambil antara 10-15% atau 20-25%. Hasil teknik sampling diperoleh daftar sekolah sebagai berikut :


(29)

37

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Table 3.1 Data Sekolah Sampel

No Nama Sekolah Alamat Status Akre

ditasi Bogor Timur

1 SMPN 1 JONGGOL Jl. Menan Sukamaju Negeri A

2 SMPN 1TANJUNG SARI Jl. Antajaya Negeri A

3 SMPN 2 GUNUNG PUTRI Jl. Raya Ciangsana Negeri B

4 SMPN 1 KLAPA NUNGGAL Negeri B

5 SMPN 3 CITEUREUP Jl. Raya Tajur Citeureup Bogor Negeri B

6 SMPN 3 CILEUNGSI Jalan Raya Cileungsi Negeri D

7 SMP PUSPANEGARA Jl. Puspanegara No.1 Swasta A

8 SMP PGRI JONGGOL Jl. M Bakrie Kaum Swasta A

9 SMP MUHAMMADIYAH 02

CILEUNGSI

Perum Gas Blok X14 No.1 Swasta B

10 SMP BINA BANGSA GUNUNG

PUTRI

Jl. Melati No.34 Wanaherang Swasta B

11 SMP ASY-SYIFA Jl. Desa Leuwikaret No.01 Swasta C

12 SMP INSAN KAHURIPAN Jl. Klapanunggal Rt 02/01

Cikahuripan (021-95975830)

Swasta D

Bogor Selatan

13 SMPN 1 CIGOMBONG Jl. Maylen Hr Edi Sukma Negeri A

14 SMPN 2 CIOMAS Kp. Sirnasari Pagelaran Ciomas Negeri B

15 SMP NEGERI 3 CIAWI Jl. Veteran Iii 05 Jambu Luwuk

Cidegug Ciawi

Negeri B

16 SMPN 1 CIJERUK Ptp Xi Negeri B

17 SMP PGRI TUGU 207 Jln. Raya Puncak Swasta A

18 SMP SEJAHTERA 3 MEGA

MENDUNG

Jl. Pln Udiklat Cibogo No. 275 Mega Mendung

Swasta B

19 SMPS LESTARI TAMAN SARI Swasta C

20 SMP PLUS AL-WATASI Ciderum Caringin Bogor Swasta D

Bogor Barat

21 SMP NEGERI 1 LEUWILIANG Jl. Setu Leuwimekar Leuwiliang

Negeri A

22 SMPN 1 RANCA BUNGUR Negeri A

23 SMPN 2 CIGUDEG Jl. Sudamanik Km 1 Negeri B

24 SMP NEGERI 02

LEUWISADENG

Jl. Raya Babakan Sadeng-Hambard Leuwisadeng

Negeri D

25 SMPN 3 CIBUNGBULANG Ds. Cijujung Kec.

Cibungbulang Kab. Bogor


(30)

38

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

26 SMP PANDU JASINGA Jl. Raya Cibungbulang Km. 15 Swasta A

27 SMPS SEJAHTERA 4

DRAMAGA

Jl. Babakan Dramaga No.122 Swasta B

28 SMP GIRI TARUNA JASINGA Jl. Parung Sapi Jasinga Swasta B

29 SMP CIPTA INSANI Kp. Cinangka Wales Rt 01/04

Desa Cinangka

Swasta C

30 SMP ISLAM TARBIYATUL

HUDA

Jl. Kh. Abd Hamid Km 08 Kp. Cilengkeng

Swasta D

Bogor Utara

31 SMP 1 RUMPIN Jln. Pradu Abdullah Negeri A

32 SMPN 2 GUNUNG SINDUR Jl. Murai Ii, Pengasinan

Gunung Sindur

Negeri B

33 SMPN 1 KEMANG Jl. Kampung Kandang Ds.

Tegal

Negeri B

34 SMPN 2 CISEENG Jl. AMD Cibentang Negeri D

35 SMP SMART EI Bogor Swasta A

36 SMP MUHAMMADIYAH 37

PARUNG

Jl. H. Mawi No. 292 Bojong Indah Parung

Swasta B

37 SMP PGRI GUNUNG SINDUR Jl. Pendidikan No. 4 Swasta C

38 SMP NUSANTARA MANDIRI Jl. Parung Hijau 1 No. 27 Kemang

Swasta D

Bogor Tengah

39 SMPN 1 CIBINONG BOGOR Jl. Mayor Oking No. 71 Bogor Negeri A

40 SMPN 2 CIBINONG Jl. Ksr Dadi Kusmayadi Negeri A

41 SMPN 1 SUKARAJA Jl. Babakan Tuna Sukaraja

Bogor

Negeri A

42 SMPN 2 BOJONG GEDE Jl. Raya Citayam Parung

Bojong Gede Bogor

Negeri B

43 SMPN 1 TAJUR HALANG Jl. Tengah Desa Citayam Kec.

Tajurhalang

Negeri B

44 SMPN 4 CIBINONG Jl. Raya Pemda Karadenan Negeri D

45 SMP IT AL MADINAH Jl. Sukahati 36

Karadenan-Cibinong

Swasta A

46 SMPS CITRA NUSA

CIBINONG

Jl. KSR. Dadi Kusmayadi No. 17 Cibinong

Swasta A

47 SMP PGRI KADUMANGGU Jl. Raya Kadumanggu Swasta B

48 SMP KUSUMA BANGSA Jl. Nanggeran Raya No Swasta C

49 SMP ALAM CIMANGGIS Cimanggis Lamping Rt 02 Rw

10 Bojong Gede Bogor

Swasta D

50 SMP IBNU HAMZAH Cibinong Swasta D

B. Desain Penelitian

Desain atau kerangka pikir merupakan penyederhanaan hubungan-hubungan antar variabel yang menjadi fokus dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan


(31)

39

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

model analisis jalur (path analysis). Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Sewal Wright pada tahun 1920. Namun baru dikenal secara luas tahun 1966 setelah sosiolog Otis D. Duncan menerapkan dalam penelitiaannya yang berjudul “Path Analusis: Sosiological Examples” Kusnaedi (2007:146). Model ini digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat dengan tujuan untuk mengetahaui pengaruh langsung dan tidak langsung dan total seperangkat variabel penyebab terhadap variabel akibat. Hubungan-hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah variabel kompetensi guru sebagai penyebab atau prediktor utama dan beberapa variable lainnya sebagai covariates (X), sedangkan variabel wawasan kebangsaan siswa sebagai akibat (Y). Secara skematis kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut ini :

Gambar : 3.1

Hubungan Variabel Penelitian

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan serangkaian langkah secara berurutan sebagai pedoman yang harus dilakukan seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian (Nazir, 2005:44). Metode penelitian mencakup teknik dan prosedur penelitian. Teknik penelitian berkaitan erat dengan alat dan teknik pengumpulan data. Sedangkan prosedur penelitian merupakan cara atau langkah peneliti dalam melaksanakan penelitian.

Sekolah

Kompetensi Guru

Wawasan Kebangsaan Siswa Covariates


(32)

40

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei merupakan bagian dari studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari kedudukan fenomena dan menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah ditentukan (Arikunto, 1992:86). Metode ini dipilih karena penelitian bermaksud membuktikan atau membenarkan hipotesis; bertujuan untuk menggeneralisasikan populasi dari beberapa sampel sehingga dapat dibuat kesimpulan-kesimpulan; populasi dalam penelitian ini jumlahnya cukup besar dan bervariatif; data yang dikumpulkan dilakukan dalam satu waktu tertentu (Creswell, 2010:217).

D. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian

Agar variabel dalam penelitian ini tergambar dengan jelas dan terukur, berikut ini disajikan masing-masing definisi operasional variabel penelitian sebagai berikut:

1. Definisi Operasional

Kompetensi guru dalam penelitian ini menggunakan definisi sebagai mana tercantum dalam UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 1 yaitu seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Sedangkan profesional yaitu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan penghidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Jadi kompetensi guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan yang menjadi sumber penghasilan penghidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Selanjutnya kompetensi guru yang dimaksud disebutkan dalam pasal 10 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Adapun


(33)

41

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

alasan digunakannya definisi tersebut adalah definisi tersebut sudah baku dan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan penilaian kinerja guru serta sudah tersosialisasikan kepada guru yang telah mengikuti sertifikasi maupun guru yang dinominasikan untuk mengikuti sertifikasi. Variable kompetensi guru ini diukur dengan tes dan angket. Tes digunakan untuk mengukur kompetensi pedagogi dan kompetensi professional, sedangkan angket digunakan untuk mengungkap kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.

Dalam penelitian ini yang dimaksud wawasan kebangsaan atau nasionalisme adalah konsepsi cara pandang untuk mencintai bangsa dan negaranya sendiri yang meliputi jiwa yang timbul dari kejayaan dan kemuliaan di masa lalu, keinginan hidup bersama baik di masa sekarang dan di masa yang akan datang, dan penderitaan-penderitaan bersama yang diwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan meliputi politik, ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan dan keamanan. Konstruk wawasan kebangsaan atau nasionalisme tersebut telah disesuaikan dengan perkembangan jaman, jenis atau tipe, dan dimensi sebagaimana dikemukakan para pakar. Wawasan kebangsaan atau nasionalisme diukur dengan tes.

Covariates merupakan sejumlah variabel yang diperkirakan memiliki pengaruh yang berarti terhadap kompetensi guru maupun wawasan kebangsaan siswa. Seluruh variabel covariates dalam penelitian ini diukur dengan angket terstruktur. Covariates yang diukur dalam angket meliputi, sekolah, keluarga, masyarakat, dan teman sebaya. Variabel sekolah meliputi indikator fasilitas sekolah, aktifitas di sekolah, dan prestasi di sekolah. Variabel keluarga terdiri dari indiator jumlah saudara, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan orang tua, fasilitas belajar, dan perhatian orang tua terhadap belajar. Variabel masyarakat diantaranya dengan indikator keikutsertaan dalam organisasi, kedudukan dalam organisasi, dan aktifitas dalam organisasi. Sedangkan variable teman sebaya dengan indikator teman akrab, keikutsertaan dalam oerganisasi tidak resmi atau genk, dan aktifitas dalam genk.


(34)

42

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Variabel Penelitian

Variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian (Arikunto, S. 1992 : 107). Obyek pengamatan yang dimaksud disini adalah fokus yang menjadi bahan kajian penelitian. Variabel merujuk pada karakteristik atau atribut seorang individu atau suatu organisasi yang dapat diukur atau diobservasi (Creswell, 2010: 76 ). Jadi variabel adalah segala sesuatu yang menjadi fokus penelitian dengan karakteristik tertentu dan dapat diukur atau diobservasi.

Mustafa (2009:23) mengelompokan variabel berdasarkan jenis dan kedudukannya menjadi dua yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasi nilainya akan mempengaruhi nilai variabel yang lain. Sedangkan variabel terikat adalah suatu variabel yang variasi nilainya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variasi nilai variabel yang lain. Untuk kepentingan analisis data variabel bebas diberi notasi “X” sedangkan variabel terikat diberi notasi “Y”.

Penelitian ini memfokuskan pada kajian kompetensi guru dan variabel lain (covariates) sebagai variabel bebas (X) dan wawasan kebangsaan siswa sebagai variabel terikatnya (Y). Variabel kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Sedangkan variabel wawasan kebangsaan siswa terdiri dari asas atau jiwa sebagai bangsa, perwujudan jiwa bangsa dalam berbagai bidang kehidupan. Secara sekematis masing-masing variabel diuraikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.2 Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas (Kompetensi Guru)

No KOMPETENSI INDIKATOR

A. Pedagogik

1. Menguasai karakteristik peserta didik

a. Mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik.


(35)

43

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengatasi kekurangan peserta didik 2. Menguasai teori belajar

dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

a. Memastikan tingkat pemahaman pembelajaran peserta didik terhadap materi pembelajaran dan menyesuaikan aktifitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut. b. Menjelaskan alasan kegiatan yang

dilakukan baik sesuai maupun berbeda dengan rencana terkait keberhasilan pembelajaran

c. Menggunakan berbagai teknik untuk memotivasi kemauan belajar peserta didik 3. Pengembangan

kurikulum

a. Menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum

b. Merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus

c. Mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran

d. Memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, tepat dan mutakhir, usia dan tingkat kemampuan belajar

4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik

a. Melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik

b. Mengkomunikasikan informasi baru sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar

c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan isi kurikulum dan


(36)

44

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengkaitkannya dengan konteks

d. Melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi

5. Pengembangan potensi peserta didik

a. Merancang dan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar

b. Merancang dan melaksanakan pembelajaran yang memunculkan kreativitas dan berfikir kritis

6. Komunikasi dengan peserta didik

a. Menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik

b. Menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan termutakhir 7. Penilaian dan Evaluasi a. Menyusun alat penilaian sesuai dengan

tujuan untuk mencapai kompetensi tertentu

b. Melaksanakan penilaian dengan berbagai jenis dan teknik

c. Menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan peserta didik

d. Memanfaatkan penilaian sebagai bahan penyususnan rancangan pembelajaran berikutnya.

B. Kepribadian

8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,

a. Menghargai dan mempromosikan prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar idiologi


(37)

45

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sosial dan kebudayaan nasional

dan etika warga negara

b. Mengembangkan kerja sama dan membina kebersamaan dengan teman sejawat tanpa diskriminasi

c. Saling menghormati dan menghargai teman sejawat

d. Memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia

e. Mempunyai pandangan yang luas tentang keberagaman bangsa Indonesia

9. Menunjukan pribadi yang dewasa dan teladan

a. Bertingkah laku sopan dalam berbicara, berpenampilan, dan berbuat terhadap semua peserta didik, orang tua, dan teman sejawat

b. Mau berbagi pengalaman dengan kolega c. Mampu mengelola pembelajaran yang

membuktikan guru dihormati peserta didik

d. Bersikap dewasa dalam menerima masukan dari peserta didik

e. Berperilaku baik untuk mencitrakan nama baik sekolah

10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi dan rasa bangga menjadi guru

a. Mengawali dan mengakhiri pembelajaran dengan tepat waktu

b. Meninggalkan kelas dengan memberikan tugas agar siswa aktif belajar mandiri c. Memenuhi jam mengajar dan dapat

melakukan kegiatan diluar jam mengajar atas seijin sekolah


(38)

46

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dan bukti yang sah

e. Menyelesaikan semua tugas administrasi dan pembelajaran tepat waktu

f. Memanfaatkan waktu luang selain mengajar untuk kegiatan yang produktif g. Memberikan konstribusi terhadap

pengembangan sekolah dan berprestasi untuk nama baik sekolah

h. Merasa bangga dengan profesinya sebagai guru

C. Sosial

11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, dan tidak diskriminatif

a. Memperlakukan peserta didik secara adil dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan

b. Menjaga hubungan baik dan peduli dengan teman sejawat serta berkonstribusi positif dalam diskusi terkait pekerjaannya c. Sering berinteraksi dengan peserta didik

dan tidak membatasi perhatiannya terhadap kelompok tertentu

12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat

a. Menyampaikan informasi tentang kemajuan, kesulitan, dan potensi peserta didik kepada orang tua

b. Berperan aktif dalam kegiatan diluar pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah dan masyarakat

c. Memperhatikan sekolah sebagai bagian dari masyarakat, berkomunikasi serta berperan serta dalam kegiatan sosial masyarakat


(39)

47

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

D. Profesional

13. Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata

pelajaran yang diampu

a. Menguasai struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

b. Menyertakan informasi yang tepat dan mutakhir didalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaraan

c. Menyusun materi pembelajaran dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang berisi informasi yang tepat, mutakhir, dan yang membantu peserta didik memahami konsep materi pembelajaran

14. Mengembangakan

keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif

a. Melakukan evaluasi diri secara spesifik, lengkap yang didukung dengan contoh pengalaman diri sendiri

b. Memiliki jurnal pembelajaran, catatan masukan dari teman sejawat atau hasil penilaian proses pembelajaran

c. Memanfaatkan bukti kinerjanya untuk mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran selanjutnya dalam program Pengembamgan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

d. Melakukan penelitian, mengembangkan karya inovasi, mengikuti kegiatan ilmiah dan aktif dalam pelaksanaan PKB

e. Dapat memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi dan pelaksanaan PKB Sumber : Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2006 Tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru dengan penyederhanaan.


(40)

48

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Variabel Terikat (Wawasan Kebangsaan Siswa)

No Dimensi Indikator

A. Asas atau jiwa sebagai bangsa 1. Kemuliaan bersama di

waktu lampau : Kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara

a. Kerajaan yang pertama muncul di wilayah nusantara

b. Kerajaan-kerajaan lain yang berkembang di wilayah nusantara

c. Peninggalan-peninggalan kerajaan yang ada di wilayah nusantara

2. Kebesaran kerajaan Sriwijaya dan Majapahit

a. Masa kejayaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit

b. Peninggalan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit

c. Nilai-nilai adat-istiadat dan kebudayaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit

3. Keinginan untuk hidup bersama :

Perjuangan bangsa sebelum tahun 1908

a. Ciri-ciri perjuangan sebelum tahun 1908 b. Kerajaan yang berjuang melepaskan diri

dari penjajahan negara barat

c. Tokoh atau pahlawan pejuang kemerdekaan dari masing-masing kerajaan

4. Perjuangan setelah tahun 1908

a. Ciri-ciri perjuangan setelah tahun 1908 b. Organisasi-organisasi perjuangan yang

muncul dan tujuannya

c. Sumpah Pemuda sebagai klimak persatuan para organisasi pemuda

5. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

a. Peristiwa-peristiwa seputar Proklamasi Kemerdekaan

b. Proklamasi Kemerdekaan sebagai puncak perjuangan bangsa Indonesia untuk lepas


(41)

49

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dari penjajahan

c. Proklamasi Kemerdekaan sebagai norma pertama negara Indonesia

6. Proklamasi Kemerdekaan dan UUD 1945

a. Hubungan antara Proklamasi dan Pembukaan UUD 1945

b. Pembukaan UUD 1945 sebagai kaidah negara yang fundamental

c. Hubungan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945

d. Tujuan Amandemen UUD 1945

e. Hasil Amandemen UUD 1945 mengenai ketatanegaraan

B. Perwujudan jiwa bangsa dalam berbagai bidang kehidupan

7. Idiologi a. Memahami Pancasila sebagai idiologi nasional dan dasar negara

b. Memahami Pancasila sebgai idiologi terbuka

c. Memahami Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum

8. Politik a. Kedaulatan yang dianut negara Indonesia b. Demokrasi yang berlaku di Indonesia

adalah demokrasi Pancasila

c. Sistem pemerintahan yang berlaku di Indonesia

d. Sistem Pemilu yang dilaksanakan di Indonesia

e. Partisipasi politik warga negara dalam Pemerintahan


(42)

50

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Prinsip-prinsip demokrasi ekonomi

c. Tujuan penguasaan cabang-cabang produksi yang penting oleh negara.

10. Sosial dan budaya a. Kemajemukan masyarakat dan budaya sebagai unsur pembentuk bangsa

b. Ciri-ciri masyarakat dan budaya Indonesia c. Puncak-puncak kebudayaan daerah

sebagai budaya nasional

d. Pengembangan sosial dan budaya yang berwawasan global menjadi tanggung jawab bersama Pemerintah dan masyarakat

e. Cinta produksi dalam negeri sebagai perwujudan rasa nasionalisme

11. Pertahanan dan keamanan

a. Sistem pertahanan dan keamanan negara Indonesia

b. TNI dan Polri sebagai kekuatan inti dan rakyat sebgai kekuatan pendudkung c. Bentuk-bentuk peran aktif warga negara

dalam pertahanan dan keamanan negara d. Berperan aktif dalam pertahanan dan

keamanan negara secara cerdas dan berwawasan global

Smber : Pendapat Ernest Renan dengan beberapa modifikasi 3. Covariates

No Dimensi Indikator

1 Sekolah a. Fasilitas di sekolah b. Aktifitas di sekolah c. Prestasi di sekolah


(43)

51

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan orang tua

c. Fasilitas belajar di rumah

d. Perhatian orang tua terhadap belajar 3 Masyarakat a. Keikutsertaan dalam organisasi di

masyarakat

b. Kedudukan dalam organisasi c. Aktifitas dalam organisasi 4 Teman Sebaya a. Teman akrab dalam pergaulan

b. Keikutsertaan dalam organisasi tidak resmi atau genk

c. Aktifitas dalam genk Sumber : Pendapat Pakar dengan beberapa modifikasi

E. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, tes, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

1. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto,1992:124). Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih alternatif jawabannya. Angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial serta sekolah dan covariates.

2. Tes

Tes adalah alat pengumpulan dengan mengunakan soal-soal untuk dijawab oleh responden (Arikunto, 1992: 122). Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dengan lima option jawaban. Tes dilaksanakan untuk mengaambil data dari kompetensi pedagogi dan kompetensi profesional serta wawasan kebangsaan siswa. Karena tes merupakan alat


(1)

117

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor)

survei Bank Dunia tentang kegiatan belajar mengajar pada tahun 2011 di beberapa negara termasuk Indonesia yang menyatakan bahwa penguasaan siswa terhadap materi lemah. Kemampuan siswa setelah dan sebelum dilaksanakannya program sertifikasi adalah sama.

3. Pengaruh kompetensi guru terhadap wawasan kebangsaan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor tahun 2012 pada level cukup atau sedang. Namun demikian dilihat dari skor indikator dalam variabel menunjukan bahwa kompetensi pedagogi dan kompetensi profesional di bawah yang lainnya, lebih kecil dibandingkan dengan kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Artinya kompetensi guru yang memberikan pengaruh besar terhadap wawasan kebangsaan siswa adalah kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru.

4. Pengaruh covariates yang didalamnya variabel keluarga, pergaulan di masyarakat, dan teman sebaya terhadap sekolah, kompetensi guru, dan wawasan kebangsaan siswa masing-masing kategori sedang, sedang, dan besar. Sedangkan pengaruh sekolah terhadap kompetensi guru dan wawasan kebangsaan siswa masing-masing pada kategori lemah.

B. Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan, hasil penelitian, dan kesimpulan berikut ini disampaikan beberapa rekomendasi dalam upaya meningkatkan wawasan kebangsaan siswa, antara lain:

1. Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan direkomendasikan untuk membuat kebijakan yang berorientasi pada peningkatan kompetensi guru dan menyelenggarakan pelatihan dan pembinaan guru secara rutin dan berkesinambungan, baik bagi guru yang sudah dan yang belum bersertifikat pendidik agar memiliki kompetensi yang tinggi.

2. Bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan kurikulum, khususnya mata kuliah


(2)

118

kependidikan dan mata kuliah yang berkaitan dengan mata pelajaran atau bidang studi.

3. Bagi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) agar segera mengagendakan kegiatan yang berkaitan dengan pendalaman materi pembelajaran maupun pedagogi melalui kerjasama dengan perguruan tinggi atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) terdekat.

4. Bagi guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) untuk selalu meningkatkan kompetensi baik melalui pelatihan, mengikuti seminar yang relevan dan belajar mandiri dengan banyak membaca dan mengakses internet.


(3)

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Azra, A. (2011). “Nasionalisme, Etnisitas, dan Agama di Indonesia Perspektif Islam dan Ketahanan Budaya”, dalam Nasionalisme dan ketahanan Budaya. Jakarta : LIPI Press.

Budimansyah, D. (2010). Pembelajaran Pembudayaan Nilai-Nilai Pancasila. Bandung : PT Genesindo.

Budimansyah, D. et al. (2010). Dampak Sertifikasi Terhadap Peningkatan Kompetensi dan Prestasi Belajar Siswa. Bandung : UPI.

Crewell, John W. (2011). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan Mixed. Yogyakarta : Pustakan Pelajar.

Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa.(2005). Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, Edisi Ketiga.

Djaali, H. & Muljono, P. (2008) Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta : PT Grasindo

Djahiri, A.K. (1985). Strategi Pengajaran Afektif, Nilai, Moral VCT dan Games

dalam VCT. Bandung : Jurusan PMP KN IKIP Bandung.

Echols, J.M dan Shadily, H. (2002) Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Emilia, E. (2009). Menulis Tesis dan Disertasi. Bandung : Alfabeta. Furqon. (2009). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Haris, S. (2011). “Nasionalisme Indonesia dan keberagaman Budaya dalam Perspektif Politik,” dalam Nasionalisme dan ketahanan Budaya. Jakarta :

LIPI Press.

Grosby, S. (2011). Sejarah Nasionalisme Asal Usul Bangsa dan Tanah air. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ghozali, I. (2008). Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan

Partial Least Square (PLS). Semarang : Badan Penerbit UNDIP.

Hakam, K.A. (2007) Bunga Rampai Pendidikan Nilai. Bandung : SPs UPI

Hamalik, O. (2009). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta : Bumi Aksara.


(4)

Komalasari, K (2010). Pembelajaran Kontekstual, Konsep dan Aplikasi. Bandung : PT Rafika Aditama.

Komalasari, K. Dan Syaifullah. (2009.) Kewarganegaraan Indonesia, Konsep,

Perkembangan, dan Masalah Kontemporer. Bandung : Laboratorium PKn

UPI.

Kusnaedi, (2007). Model-model Persamaan Struktural: Satu dan Multigroup dengan LISREL. Bandung : Alfabeta.

Maftuh, B. (2007). Pengantar Pendidikan Nilai. Bandung : CV Maulana.

Mulyasa, E. (2012). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Musfah, Jejen. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru : Melalui Pelatihan dan

Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Muslich, M. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta : Bumi Aksara.

Mustafa, Z.EQ. (2009). Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Latif Y. (2011). Negara Paripurna,Historitas, Rasionalitas, dan Aktualitas. Jakarta : PT Gramedia.

Lickona, T. (2007). Character Matters. New York : Simon and Schuster. Ritzer, G. & Smart, B. Hand Book Teori Sosial. Bandung : Nusa Media

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta : Kencana

Sudarsono, J. (2011). “Isi Ulang Keindonesiaan: Strategi Memperkokoh Nasionalisme dan Ketahanan Budaya Indonesia” dalam Nasionalisme dan ketahanan Budaya. Jakarta : LIPI Press

Sumarsono, S. (2005). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Suyanto. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana Pustaka.

Tilaar, H.A.R. (2007). Mengindonesia Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia :


(5)

Mujiono, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Uno, H.B. (2011). Profesi Kependidikan, Problem, Solusi, dan Reformasi

Pendidikan.

Jakarta : Bumu Aksara.

Wahab, A.A. dan Sapriya. (2011) Teori dan Landasan Pendidikan

Kewarganegaraan. Bandung : Alfabeta

Wahyudin. (2011). Aplikasi Statistik dalam Penelitian. Bandung : SPs UPI

Wena, Made. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Winataputra, Udin S. Dan Budimansyah, Dasim. (2012). Pendidikan

Kewarganegaraan dalam Perspektif International : Konteks, Landasan, Bahan Ajar dan Kultur Kelas. Bandung : Widya Aksara Press.

Jurnal

Ratmaningsih, N. (2009). “Dimensi Filosofis dan Sosiologis Pendidikan Nilai.”

Jurnal CIVICUS Vol. 13 No. II.

Said, M. Masoed. (2011). “Nasionalisme dan Idiologi Kebangsaan di Daerah Perbatasan.” Jurnal MIPI Edisi 35.

Santyasa, I Wayan. (2003). “Peluang Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Dan Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup.” Jurnal

Pendidikan dan Pengajaran. Edisi Khusus TH. XXXVI Desember.

Singaraja: IKIP Negeri.

Setyowati, Rr. N. (2011). “Keberadaan Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan.”

Jurnal CIVICUS Vol. 13 No. II.

Sulaksono, Tanjung, (2011). “Demokrasi dan Nasionalisme : Dua Logika yang Saling Melengkapi.” Jurnal MIPI. Edisi 35.

Makalah

Budimansyah, D. (2010). ”Merefleksi Mutu Profesional Guru.” Makalah pada Seminar Pendidikan STKIP PGRI, Kediri.


(6)

Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor (2012). “Kebijakan dan Arah Pembangunan

Pendidikan di Kab. Bogor” Workshop Gabungan MGMP SMP Kab. Bogor,

Cibinong.

Undang-Undang

UUD 1945 Amandemen

UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

PP RI No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses

Permendiknas RI No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi dan Kualifikasi Akademik Guru

Surat Kabar

_____ (2012) “2.000 WNI Jadi Warga Negara Malaysia.” KOMPAS (Kamis 3 Juni 2010)

_____“Kualitas Guru Masih Rendah.” KOMPAS (Rabu 7 Maret 2012)

_____”Sertifikasi Guru yang Gagal.” KOMPAS (Sabtu 17 November 2012) Internet

Antara.news (28-5-2012) Detik.com (28-5-2012) Fajar.co.id (29-5-2012)

Rachmat dan Didi (2010) Nasionalisme dan Patriotisme

Tersedia : http//rachmat-didi.blogspot.com.htmi (20 April 2010) ______ (2010) Bentuk-Bentuk Nasionalisme

Tersedia : http//stiebanten.blogspot.com.html (2 Juni 2011) Kemendagri (2013) Profil Daerah