commit to user
3. Analisis Tipologi Klassen
Dari hasil analisis Tipologi Klassen menggunakan pendekatan wilayah di dapatkan hasil sebagai berikut:
a. Kuadran I : Kabupaten Kota maju dan tumbuh cepat Kabupatenkota yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah
Kabupaten Cilacap, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, Kota Surakarta, dan Kota Semarang. Kabupatenkota yang masuk
dalam kategori kuadran I ini pada umumnya daerah yang sudah maju baik dari segi pembangunan dan kecepatan pertumbuhan.
b. Kuadran II : Kabupaten Kota yang maju tapi tertekan. Kabupatenkota yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah
Kabupaten Kudus, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Brebes, Kota Salatiga, Kota Pekalongan, dan Kota
Magelang. Kabupaten kota ini adalah kabupaten kota yang maju dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang relatif
kecil, akibat tertekannya kegiatan utama kabupaten kota yang bersangkutan.
c. Kuadran III : Kabupaten Kota berkembang cepat Kabupatenkota yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah
Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Sragen, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pati, dan Kota Tegal.
Kabupaten kota ini mempunyai potensi pertumbuhan yang cepat tetapi pendapatannya masih di bawah pendapatan rata-rata Propinsi.
Hal ini mengindikasikan bahwa pendapatan Kabupaten tersebut masih
commit to user
relatif rendah dibandingkan dengan kabupaten kota yang lainnya, sehingga di masa yang akan datang harus terus dikembangkan agar
diperoleh pendapatan perkapita yang tidak relatif rendah. d. Kuadran IV : Kabupaten Kota yang relatif tertinggal
Kabupatenkota yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah Kabupaten Banyumas, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kebumen,
Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora,
Kabupaten Rembang, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan,
dan Kabupaten Pemalang. Kabupaten kota di Propinsi Jawa Tengah masih banyak yang berada di kuadran IV dimana daerah tersebut
merupakan daerah yang relatif tertinggal pembangunannya dibandingkan dengan daerah yang lainnya. Berdasrkan hasil analisis
tersebut menandakan masih rendahnya pertumbuhan ekonomi serta tingginya ketimpangan pembangunan antar kabupaten kota di
Propinsi Jawa Tengah.
4. Analisis Ketimpangan