Analisis Tipologi Klassen Analisis Ketimpangan Pendapatan

commit to user Keterangan : S1 = Sektor pertanian S6 = Sektor Perdagangan S2 = Sektor Pertambangan S7 = Sektor Transportasi S3 = Sektor Industri S8 = Sektor Keuangan S4 = Sektor Listrik, Gas dan Air S9 = Sektor Jasa-jasa S5 = Sektor Bangunan

5. Analisis Tipologi Klassen

Alat analisis tipologi Klassen digunakan untuk mengetahui klasifikasi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi dan pendapatan atau produk domestik regional bruto per kapita daerah. Dengan menentukan rata-rata pertumbuhan ekonomi dan rata-rata produk domestik regional bruto PDRB per kapita, daerah dalam hal ini kabupaten yang diamati dapat dibagi menjadi empat klasifikasigolongan, yaitu: daerahkabupaten yang cepat maju dan cepat tumbuh high growth and high income, daerahkeabupaten maju tapi tertekan high income but low growth, daerahkabupaten yang berkembang cepat high growth but low income, dan daerahkabupaten yang relatif tertinggal low growth and low income. Hasil analisis Tipologi Klassen dengan menggunakan pendekatan wilayah yang didasarkan atas besarnya laju pertumbuhan PDRB dan tingkat pendapatan perkapita di kabupatenkota di Propinsi Jawa Tengah dibagi menjadi empat 4 klasifikasi, yaitu dapat dilihat pada Tabel 4.7. commit to user Tabel 4.7 Tipologi Klassen Pendekatan Wilayah Di Propinsi Jawa Tengah tahun 2004-2008 Kuadran I Daerah Maju dan Cepat Tumbuh Kuadran II Daerah Maju tapi Tertekan Kab. Cilacap, Kab. Karanganyar, Kab. Sukoharjo, Kota Surakarta, Kota Semarang Kab. Kudus, Kab. Semarang, Kab. Kendal, Kab. Brebes, Kota Salatiga, Kota Pekalongan, Kota Magelang Kuadran III Daerah Berkembang Cepat Kuadran IV Daerah Relatif Tertinggal Kab. Purbalingga, Kab. Purworejo, Kab. Magelang, Kab. Sragen, Kab. Tegal, Kab. Pati, Kota Tegal Kab. Banyumas, Kab. Banjarnegara Kab. Kebumen, Kab. Wonosobo, Kab. Boyolali, Kab. Klaten, Kab. Wonogiri, Kab. Grobogan, Kab. Blora, Kab. Rembang, Kab. Jepara, Kab. Demak, Kab. Temanggung, Kab. Batang, Kab. Pekalongan , Kab. Pemalang Sumber : PDRB Propinsi Jawa Tengah tahun 2004-2008, diolah

6. Analisis Ketimpangan Pendapatan

Perbedaan PDRB perkapita antar kabupatenkota di Propinsi Jawa Tengah memberikan gambaran tentang kondisi dan perkembangan pembangunan di kabupatenkota di Propinsi Jawa Tengah. Untuk memberikan gambaran yang lebih baik tentang kondisi dan perkembangan pembangunan daerah di wilayah Propinsi Jawa Tengah, akan dibahas ketimpangan distribusi pendapatan antar kabupaten kota yang akan dianalisis dengan menggunakan indeks ketimpangan Williamson dan indeks Entropy Theil. commit to user Tingkat ketimpangan pendapatan antar kabupatenkota di Propinsi Jawa Tengah yang dihitung menggunakan indeks ketimpangan Williamson selama lima tahun pengamatan sebesar 0,6184. Hal ini berarti bahwa di Jawa Tengah telah terjadi ketimpangan pendapatan antar kabupatenkota pada tingkat level tinggi, hal ini ditunjukkan dengan besarnya indeks Williamson yang rata-rata di atas 0,5 lihat Tabel 4.8 . Tabel 4.8 Indeks Williamson Dan Laju Pertumbuhan Propinsi Jawa Tengah Tahun 2004-2008 Tahun Indeks Williamson Pertumbuhan Ekonomi 2004 0.6332 5.35 2005 0.6065 5.33 2006 0.6215 5.59 2007 0.6168 5.46 2008 0.6139 5.37 Sumber: Data BPS Prop. Jawa Tengah, diolah Indeks Entrophi Theil semakin besar berarti menunjukkan ketimpangan yang semakin besar, bila indeksnya mengecil maka distribusi pendapatan lebih merata, hal tersebut sejalan dengan indeks Williamson. Indeks Entropi Theil dapat didekomposisidibagi menjadi ketimpangan dalam group within dan ketimpangan antar group between. Ketimpangan dalam group whitin ini berdasarkan atas pengklasifikasian dari tipologi Klassen dengan pendekatan wilayah yang membagi kabupatenkota di Propinsi Jawa Tengah menjadi 4 kriteria sesuai dengan pertumbuhan dan PDRB perkapita. Hasilnya dapat di lihat pada Tabel 4.9. commit to user Tabel 4.9 Indeks Entropi Theil Berdasarkan Kelompok Tipologi Klassen Dengan Pendekatan Wilayah Tahun 2004-2008 Tahun Total Theil Theil Within Theil Between Kuadran I Kuadran II Kuadran III Kuadran IV 2004 0.5916 0.1161 0.0846 0.2024 0.0801 0.1085 2005 0.5801 0.1191 0.0841 0.2451 0.0872 0.0446 2006 0.6129 0.1177 0.0895 0.2005 0.0964 0.1087 2007 0.5752 0.1694 0.0411 0.2231 0.1316 0.0101 2008 0.6449 0.1698 0.1069 0.2216 0.1420 0.0047 Sumber : Data BPS Propinsi Jawa Tengah, diolah. Pada tabel 4.9 besarnya indeks total Theil lebih disebabkan karena adanya ketimpangan dalam group within yang cukup besar, yaitu pada daerah kuadran II nilai rata-ratanya sebesar 0,22. Pengukuran tingkat ketimpangan pendapatan antar kabupatenkota di Propinsi Jawa Tengah dengan menggunakan indeks Theil menunjukkan bahwa pada awalnya ketimpangan pendapatan tinggi, yaitu tahun 2004 sebesar 0,5916. Kemudian turun menjadi 0,5801 pada tahun 2005 dan selanjutnya mengalami kenaikan menjadi 0,6449 di tahun 2008. commit to user

C. Intepretasi Hasil 1. Analisis Laju Pertumbuhan PDRB dan PDRB Perkapita Propinsi