commit to user 9
“Sifat ilmu hukum sebagai ilmu terapan merupakan konsekuensi dari sifat preskiptifnya. Suatu penerapan yang salah akan berpengaruh
terhadap sesuatu yang bersifat substansial Peter Mahmud Marzuki,2010 : 24-25”. Dari uraian sifat penelitian diatas maka dalam penelitian hukum
ini penulis berusaha untuk menerapkan hal tersebut didalam pembahasan dengan melakukan analisa yuridis terhadap Putusan Mahkamah Agung
Nomor : 949KPID2006 yang sudah di putus in kracht, dengan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan hakim dalam menjatuhkan sanksi
pidana. Selanjutnya dari analisis tersebut akan memmperoleh hasil untuk menjawab permasalahan yang diteliti.
3. Pendekatan Penelitian
Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan. Dengan pendekatan tersebut, penulis akan mendapatkan informasi dari berbagai
aspek mengenai isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabannya. Pendekatan-pendekatan yang digunakan di dalam penelitian hukum adalah
pendekatan undang-undang statute approach, pendekatan kasus case approach
, pendekatan histories historical approach, pendekatan komparatif comparative approach, dan pendekatan konseptual
conceptual approach Peter Mahmud Marzuki,2010 : 93.
Dari pembagian beberapa macam pendekatan hukum tersebut,maka penulis dalam penelitian ini menggunakan beberapa pendekatan yang
relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti, antara lain adalah : a. Pendekatan Undang-Undang statute approach.
“Pendekatan undang-undang statute approach dilakukan dengan menelaah undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu
hukum yang sedang ditangani Peter Mahmud Marzuki,2010 : 93”. Penulis menggunakan pendekatan undang-undang untuk mengetahui
ketentuan sanksi pidana dari suatu undang-undang dengan undang- undang lainnya yang bersangkutan dengan tindak pidana pencucian
uang. Hasil telaah dari undang-undang tersebut nantinya akan digunakan untuk memecahkan permasalahan hukum yang dihadapi.
commit to user 10
b. Pendekatan Kasus case approach “Pendekatan kasus dilakukan dengan cara melakukan telaah
terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan isu yang dihadapi yang telah menjadi putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan yang tetap
Peter Mahmud Marzuki,2010 : 94”. Dalam pendekatan ini, maka kasus hanya digunakan sebagai referensi bagi suatu isu hukum yang
sedang diteliti. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kasus tindak pidana money laundering atas nama terdakwa Anastasia Kusmiati
Pranoto alias Mei Hwa yang sudah di putus in kracht oleh Mahkamah Agung.
4. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data Dalam penelitian pada umumnya dibedakan antara data yang
diperoleh secara langsung dari masyarakat dan dari bahan-bahan pustaka. Yang diperoleh langsung dari masyarakat dinamakan data
primer atau data dasar, sedangkan yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka lazimnya dinamakan data sekunder Soerjono Soekamto dan
Sri Mamudji,2010 : 12. Dalam penelitian hukum normatif ini, penulis menggunakan jenis
data sekunder. Data sekunder adalah data yang merupakan bahan kepustakaan berupa buku-buku, jurnal, arsip-arsip, dan sumber-sumber
tertulis lainnya yang memuat keterangan yang diperlukan. b. Sumber Data
Di dalam penelitian hukum, data sekunder mencakup bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier Soerjono
Soekamto dan Sri Mamudji,2010 : 13. Dalam penelitian ini menggunakan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan
hukum tersier. Sumber data penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah :
commit to user 11
1. Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang
mengikat, dapat terdiri dari peraturan perundang-undangan, bahan hukum yang tidak dikodifikasikan, yurisprudensi, traktat, putusan-
putusan hakim dan lain-lain. Bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian
normatif ini, antara lain adalah sebagai berikut: a. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP;
b. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan juncto Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan; c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak
Pidana Pencucian Uang juncto Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang;
d. Putusan Mahkamah Agung Nomor : 944 KPid 2006. 2. Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi Peter Mahmud
Marzuki, 2010; 141. Bahan hukum sekunder sebagai pendukung dari data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu buku-buku teks
yang ditulis para ahli hukum, jurnal hukum, artikel, media massa, internet, dan sumber lainnya yang memiliki keterkaitan untuk
mendukung penelitian ini. 3. Bahan Hukum Tersier
Bahan hukum tersier merupakan bahan hukum yang memberi petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan
hukum sekunder, yaitu dapat berupa Kamus Hukum, Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan Ensiklopedia.
5. Teknik Pengumpulan Bahan