Kasus Posisi Money Laundering Atas Nama Terdakwa Dra. Anastasia

commit to user 45

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Selama melakukan penelitian ini, hasil penelitian yang diperoleh penulis berupa uraian kasus tentang tindak pidana money laundering atas nama Anastasia Kusmiati Pranoto alias Mei Hwa di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah yang telah memperoleh putusan dari Pengadilan Negeri Kebumen Nomor: 122Pid.B2005PN. Kbm, putusan tingkat banding dari Pengadilan Tinggi Semarang Nomor: 265Pid2005PT.Smg. serta putusan tingkat kasasi yang telah in kracht dari Mahkamah Agung Nomor: 944 KPid2006. Terhadap putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap in kracht dilakukan analisis yuridis dan mengevaluasi pertimbangan yang digunakan hakim Mahkamah Agung dalam menjatuhkan sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana money laundering.

1. Kasus Posisi Money Laundering Atas Nama Terdakwa Dra. Anastasia

Kusmiati Pranoto alias Mei Hwa Uraian kasus tindak pidana money laundering atas nama Dra. Anastasia Kusmiati Pranoto alias Mei Hwa yang menggunakan sarana Bank Lippo cabang Kebumen adalah sebagai berikut : Terdakwa bernama Dra. Anastasia Kusmiati Pranoto alias Mei Hwa lahir pada tanggal 28 Mei 1962 umur 43 tahun di Kebumen. Terdakwa bertempat tinggal di jalan Brigjen Katamso nomor 31 rt 03, rw 07, Wonokriyo, Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Terdakwa sebagai mantan Kepala Cabang Bank Lippo Kebumen. Kasus money laundering yang terjadi di Kebumen, Jawa Tengah pada saat itu terdakwa atas nama Dra. Anastasia Kusmiati Pranoto alias Mei Hwa bekerja di Bank Lippo Kebumen yang menjabat sebagai kepala cabang Bank Lippo Kebumen, Jawa Tengah. Awalnya pada bulan Juli atau Agustus 2003 Anastasia mendapatkan informasi melalui telepon dari commit to user 46 seorang temannya yang bernama Diana Puspawati mengenai Profarma dari Harry Robert yang dikenal sebagai orang yang baik dan kaya. Sekitar dua hari kemudian Harry Robert menghubungi Anastasia di Kebumen melalui telepon yang hanya menanyakan masalah kesehatan masing-masing. Beberapa minggu kemudian Harry Robert mengajak Anastasia ke Hotel Candi Semarang dengan naik mobil Kijang. Herry Robert membicarakan mengenai tender, dimana ia mendapatkan tender di Bandung tetapi Anastasia belum menanggapinya. Pada bulan September 2003 Herry Robert datang ke Kebumen dan menelepon Anastasia di Kantor Cabang Lippo Kebumen untuk mengajak makan di rumah makan soto Kutoarjo di jalan menuju arah Purworejo. Pada waktu itu Herry Robert mengatakan kepada Anastasia berkaitan dengan pencairan dana untuk investasi dan Anastasia hanya disuruh mencari uang dari nasabah untuk diputarkan oleh Herry Robert. Atas perintah Herry Robert tersebut, pada waktu itu Anastasia yang masih menjabat sebagai kepala cabang Bank Lippo Kebumen menghubungi para nasabahnya di Bank Lippo Kebumen diantaranya Agnes, Buy Aryani, Bella, Fellim, Dr. Haryanto, Mo Sio Ian, Laurentia, Louw Bie In, Lanny, Setiyawati, Sintya, Swie Giok, Teguh, Liekiang, Widodo, Iwan, Bambang, Heny, Patma, Handoko yang selanjutnya Anastasia mengatakan kepada para nasabahnya itu bahwa ada produk semacam Deposito yang bernama “Kavling Serasi” dimana bunganya lebih tinggi dari Deposito biasa di Bank Lippo yang saat itu berlaku bunga efektif 7. Anastasia juga memberitahu kepada para nasabahnya bahwa produk Deposito “Kavling Serasi” tersebut merupakan produk yang dterbitkan oleh Group Lippo yaitu PT. Lippo Karawaci, Tbk. Produk berupa “Kavling Serasi” yang ditawarkan itu pada saat jatuh tempo akan cair tepat pada waktunya dengan bunga mencapai 11 per tahun. Namun terhadap produk yang ditawarkan tersebut, Anastasia kesulitan memberikan bukti pembayaran uang para nasabahnya yang telah mengirimkan uang kepada Anastasia. Selanjutnya Anastasia dan Herry commit to user 47 Robert sepakat untuk memberikan para nasabahnya sertifikat “Kavling Serasi” palsu. Anastasia menyarankan kepada para nasabahnya untuk menempatkan uangnya di “Kavling Serasi” saja yang mempunyai keamanan lebih terjamin. Anastasia selalu mengulang penawaran produk “Kavling Serasi” dengan segala kelebihan produk tersebut setiap kali berkomunikasi dengan para nasabahnya, sehingga para nasabah yang telah dihubungi tergerak hatinya untuk menempatkan uangnya pada sertifikat “Kavling Serasi” tersebut. Para nasabahnya kemudian menempatkan uangnya pada “Kavling Serasi” tersebut, diantaranya adalah : a. Sintya F. Supeno pada tanggal 17 September 2003 menyerahkan slip pengambilan uang tabungan Bank Lippo kepada Anastasia, selanjutnya Anastasia memproses slip tersebut untuk ditempatkan ke rekening Anastasia yang dilakukan sebanyak 2 kali dengan nilai nominal pertama Rp. 500.000.000,- lima ratus juta rupiah dan kedua juga sebesar Rp. 500.000.000,- lima ratus juta rupiah kemudian selang seminggu Anastasia mengantarkan ke rumah Sintya F. Supeno tanda bukti pembayaran berupa 2 bilyet “Kavling Serasi” palsu yakni : - Nomor : 1095III ALK022004 dengan nilai nominal Rp. 514.647.260,- dan - Nomor : 1097III ALK022004 dengan nilai nominal Rp. 514.647.250,- ; b. Setiawati menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan menyuruh Anastasia untuk membuat slip penarikan uang dari rekening Setiawati di Bank Danamon Kebumen dengan nomor rekening 32215550 pada tanggal 24 September 2003 dengan nilai nominal Rp. 100.000.000,- seratus juta rupiah selanjutnya slip penarikan diambil Anastasia dan selang seminggu kemudian Anastasia mengantarkan ke rumah Setiawati tanda bukti berupa bilyet “Kavling commit to user 48 Serasi” palsu dengan nominal nomor 3416VIII ALK062004 dengan nominal Rp. 102.552.500,-; c. Agnes Tri Handayani menempatkan uang anggota arisan renovasi gereja ‘Santo Mikail’ gombong di “Kavling Serasi” dengan jalan pencarian Deposito dan kemudian dengan pemindahbukuan dari rekening Agnes Tri Handayani di Bank Lippo dengan tunai dengan nilai nominal Rp. 1.085.000.000,- satu milyar delapan puluh lima juta rupiah yang diserahkan kepada Anastasia di Bank Lippo Gombong dan selang seminggu Anastasia mengantarkan ke rumah Agnes Tri Handayani tanda bukti berupa 2 bilyet “Kavling Serasi” palsu dengan nomor : 6572II ALK122004 dengan nilai nominal Rp. 275.000.000,- dan nomor : 5899I ALK122004 dengan nominal Rp. 810.000.000,- serta agar tidak mencurigakan Agnes Tri Handayani dikenakan bunga melalui buku tabungan di Bank Lippo Cabang Gombong; d. Ike Ratna Wulandari menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan penarikan tunai dan rekening Ike Ratna Wulandari di nomor rekening 565-19-90056-9 di Bank Lippo Prembun sebesar Rp. 300.000.000,- pada tanggal 16 Januari 2004 dan setelah itu Anastasia memberikan tanda bukti bilyet “Kavling Serasi” palsu dengan nomor : 0482I LK12004 dengan nilai nominal sebesar Rp. 302.547.950,-; e. Agusta Viryanto menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan Agusta Viryanto menyerahkan slip pengambilan uang kepada Anastasia sebanyak 4 kali yaitu pada tanggal 10 Desember 2003, tanggal 7 Mei 3004, tanggal 26 Mei 2004 dan tanggal 23 November 2005 dengan nilai keseluruhan sebesar 2.500.000.000,- dua milyar lima ratus juta rupiah dan setelah itu Anastasia menyerahkan tanda bukti berupa 4 bilyet “Kavling Serasi” palsu yakni : - Nomor : 6483VI ALK122004 dengan nilai nominal Rp. 1.000.000.000,- atas nama Tan Moy Jen istri Agusta Viryanto; commit to user 49 - Nomor : 6072III ALK112004 dengan nilai nominal Rp. 500.000.000,- atas nama Tan Moy Jen; - Nomor : 6271III ALK112004 dengan nilai nominal Rp. 500.000.000,- atas nama Tan Moy Jen; - Nomor : 6224I ALK112004 dengan nilai nominal Rp. 500.000.000,- atas nama Tan Moy Jen; f. Andriyanto menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan Andriyanto mentransfer ke rekening Anastasia di Lippo Bank Kebumen dan menyerahkan secara tunai kepada Anastasia sebanyak 5 kali yaitu pada tanggal 27 Oktober 2003, tanggal 8 Desenber 2003, tanggal 30 Januari 2004, tanggal 6 Februari 2004 dan tanggal 2 November 2004 dengan jumlah total Rp. 600.000.000,- dan setelah uang masuk selang seminggu Anastasia memberikan tanda bukti berupa 5 bilyet “Kavling Serasi” palsu yang diantar ke rumah Andriyanto yakni : - Nomor : 6623II ALK112003 dengan nilai nominal Rp. 101.342.465,- atas nama Adriyanto ; - Nomor : 0848II ALK112004 dengan nilai nominal Rp. 101.189.042,- atas nama Nelly ; - Nomor : 5958II ALK112004 dengan nilai nominal Rp. 202.424.600,- atas nama Nelly ; - Nomor : 5958II ALK112004 dengan nilai nominal Rp. 101.189.040,- atas nama Nelly ; - Nomor : 7153II ALK112004 dengan nilai nominal Rp. 101.189.040,- atas nama Nelly ; g. Andi Sugijanto menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan Andi Sugijanto mentransfer dari rekening BCA Kutoarjo oleh Ibu Tri Nilawati Ibu dari Andi Sugijanto dan sebagian tunai ke nomor rekening Anastasia di BCA Yogyakarta dengan nomor rekening 0372167694 sebanyak 2 kali yaitu dilakukan bulan September 2004 sebesar Rp. 190.000.000,- dan bulan Desember 2004 sebanyak Rp. commit to user 50 40.000.000,- sehingga total mencapai Rp. 230.000.000,- dan setelah uang tersebut masuk Anastasia memberitahu Andi Sugijanto serta memberikan tanda bukti berupa bilyet “Kavling Serasi” palsu dengan nomor : 6473I ALK122004 dengan nilai nominal sebesar Rp. 233.024.000,- atas nama Andi Sugijanto; h. Ani Ariyanti Hidayat menempatka uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan Ani Ariyanti Hidayat mentransfer dari rekening Bank Danamon Kebumen nomor rekening 36323632 ke rekening Anastasia di BCA cabang Yogyakarta dengan nomor rekening 0372167694 sebesar Rp. 300.000.000,- dan setelah diketahui uang masuk selang seminggu Anastasia memberikan tanda bukti berupa bilyet “Kavling Serasi” palsu dengan nomor : 5622II ALK102004 dengan nilai nominal Rp. 307.919.100,- atas nama Ani Ariyanti Hidayat; i. Bella Swandayani menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan Bella Swandayani mentransfer uang sebesar Rp. 500.000.000,- pada tanggal 29 Desember 2003 ke rekening Anastasia di BCA Cabang Yogyakarta tetapi pada bulan Juni 2004 uang tersebut dicairkan oleh Bella Swandayani dan karena merasa percaya dan aman selanjutnya Bella Swandayani pada tanggal 14 Oktober 2004 mentransfer kembali sebesar Rp. 500.000.000,- ke rekening BCA Cabang Yogyakarta dan selang seminggu Anastasia memberikan tanda bukti berupa bilyet “Kavling Serasi” palsu dengan nomor : 5646I ALK082004 dengan nilai nominal Rp. 512.602.600,-; j. Fellin Lumampao Effendy menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan Fellin Lumampao Effendy mentransfer RTGS dari rekening miliknya di BTPN Kebumen ke rekening Anastasia pada BCA Yogyakarta dengan nomor rekening 0372167694 sebesar Rp. 300.000.000,- kemudian setelah uang masuk Anastasia memberi tanda bukti berupa bilyet “Kavling Serasi” palsu tanggal 24 Agustus 2004 dengan nomor : 6233II ALK112004 dengan nilai nominal Rp. 302.650.700,- atas nama Fellin Lumampao Effendy; commit to user 51 k. Dr. Haryanto menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” yang dilakukan sebanyak 3 kali dengan jalan yaitu yang pertama pada tanggal 27 Januari 2004 Dr. Haryanto menarik dana di rekening Bank Lippo Kebumen nomor rekening 979-19-09999-3 kemudian di transfer ke BNI Cabang Pecenongan Jakarta dengan nomor rekening 130- 00022242.902 atas nama Herry Robert sebesar Rp. 1.000.000.000,- atas perintah Anastasia, kedua pada tanggal 30 Juli 2004 Dr. Haryanto kembali melakukan transfer dari rekening yang sama ke nomor rekening 119.000.420.421.8 di Bank Mandiri Cabang Juanda Jakarta atas nama Tawfik Edy sebesar Rp. 1.000.000.000,- atas perintah Anastasia dan yang ketiga Dr. Haryanto mentransfer uangnya dari rekening di BCA Cabang Pembantu Kutoarjo sebesar Rp. 861.000.000,- secara tunai ditambah dengan Rp. 139.000.000,- sehingga totalnya mencapai Rp. 1.000.000.000,- ke dalam rekening Anastasia di BCA Yogyakarta dengan nomor rekening 037-2167694. Pada tanggal 14 Oktober 2004 dicairkan sebesar Rp. 1.500.000.000,- dan yang masih di tangan Anastasia sebesar Rp. 1.500.000.000,- sedangkan sebagai tanda bukti Anastasia memberikan berupa 2 bilyet “Kavling Serasi” palsu yakni : - Nomor : 5937G II ALK112004 dengan nilai nominal Rp. 505.065.050,- ; - Nomor : 5937II ALK112004 dengan nilai nominal Rp. 1.010.130.100,-; l. Hoo Sioe Lan alias Lany Anggraeni menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan Lany Anggraeni mentransfer dari rekening BCA Purworejo atas nama Nyoo Al Tjoe ibu Lany Anggraeni dan atas nama Hoo Sioe Lan ke BCA Yogyakarta dengan nomor rekening 0372167694 atas nama Anastasia. Setelah permintaan Anastasia dituruti maka Anastasia memberikan tanda bukti bilyet “Kavling Serasi” palsu yakni : commit to user 52 - Nomor : 5740IV ALK022004 dengan nilai nominal Rp. 161.937.500,- atas nama Nyoo Ay Tjoe ; - Nomor : 6123ILK112004 dengan nilai nominal Rp. 658.013.700,- atas nama Nyoo Ay Tjoe ; - Nomor : 6328I ALK122004 dengan nilai nominal Rp. 3.091.363.000,- atas nama Nyoo Ay Tjoe ; - Nomor : 6509IV ALK122004 dengan nilai nominal Rp. 505.958.900,- atas nama Nyoo Ay Tjoe ; - Nomor : 5389II ALK022004 dengan nilai nominal Rp. 1.009.561.600,- atas nama Nyoo Ay Tjoe ; - Nomor : 6546III ALK122004 dengan nilai nominal Rp. 1.013.561.600,- atas nama Nyoo Ay Tjoe ; - Nomor : 5458I ALK092004 dengan nilai nominal Rp. 910.257.500,- atas nama Nyoo Ay Tjoe ; - Nomor : 5894I ALK102004 dengan nilai nominal Rp. 912.205.400,- atas nama Nyoo Ay Tjoe ; - Nomor : 6029IV ALK112004 dengan nilai nominal Rp. 404.931.500,- atas nama Nyoo Ay Tjoe ; - Nomor : 6421III ALK122004 dengan nilai nominal Rp. 557.006.800,- atas nama Nyoo Ay Tjoe ; - Nomor : 6320I ALK122004 dengan nilai nominal Rp. 1.520.342.400,- atas nama Nge Ming Hie ; - Nomor : 5639I ALK122004 dengan nilai nominal Rp. 404.416.400,- atas nama Hermanto ; - Nomor : 6300I ALK122004 dengan nilai nominal Rp. 557.458.900,- atas nama Hermanto ; - Nomor : 5532IV ALK102004 dengan nilai nominal Rp. 151.656.100,- atas nama Hoo Sioe Lan ; Sedangkan terhadap uang Rp. 1.000.000.000,- yang sudah diterima oleh Anastasia namun belum diberikan tanda bukti berupa bilyet commit to user 53 seperti lainnya dan seluruh uang tersebut berjumlah Rp. 12.710.000.000,- ; m. Dra. Laurentia Jeany Kumaladewi menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan Dra. Laurentia Jeany Kumaladewi pada tanggal 2 Januari 2004 membuat slip penarikan dari rekeningnya di Bank Lippo Kebumen dengan nomor rekening 565-19-00256.1 sebesar Rp. 500.000.000,- kemudian tanggal 30 September 2004 sebesar Rp. 400.000.000,- selanjutnya Anastasia mengambil slip tersebut dan selang satu minggu Anastasia datang ke rumah Laurentia sambil memberikan tanda bukti berupa bilyet “Kavling Serasi” palsu yakni : - Nomor : 0029IIILK12004 dengan nilai nominal Rp. 504.602.740,- ; - Nomor : 5462ILK92004 dengan nilai nominal Rp. 403.682.100,-; n. Ny. Lauw Be In menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan pada tanggal 6 Mei 2004 Ny. Lauw Be In mentransfer dari rekeningnya di BNI Cabang Kutoarjo ke rekening atas nama Anastasia di Bank Lippo Cabang Kebumen dengan nomor rekening 138.008210106.360 sebesar Rp. 500.000.000,-. Pada tanggal 20 September 2004 Ny. Lauw Bie In mentransfer dari rekeningnya di BII Cabang Magelang ke rekening atas nama Anastasia sebesar Rp. 400.000.000,- . Pada tanggal 8 November 2004 Ny. Lauw Bie In mentransfer dari rekening atas nama suaminya Toto Irawan di BCA Cabang Kutoarjo dengan nomor rekening 2341005452 ke rekening nomor 284.1064374 atas nama Tawfik Edy pada BCA Cabang Sawah Besar Jakarta atas permintaan Anastasia. Setelah terpenuhi Anastasia datang ke rumah Ny. Lauw Bie In dengan memberikan tanda bukti berupa bilyet “Kavling Serasi” palsu yakni : - Nomor : 6104IIILK112004 dengan nilai nominal Rp. 504.660.200,- ; commit to user 54 - Nomor : 6102IIILK112004 dengan nilai nominal Rp. 504.660.200,- ; - Nomor : 6484ILK122004 dengan nilai nominal Rp. 404.127.600,- ; o. N. Lanny Kusumawati menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan N. Lanny Kusumawati mentransfer dari rekeningnya di BCA Purworejo atas nama Susi Indrawati Tjong yang merupakan ibu N. Lanny Kusumawati ke rekening BCA Yogyakarta dengan nomor rekening 0372167694 atas nama Anastasia sampai beberapa kali dilakukan dengan jumlah seluruhnya Rp. 700.000.000,- selanjutnya Anastasia memberikan tanda bukti berupa bilyet “Kavling Serasi” palsu yakni : - Nomor : 6187IV ALKII2004 dengan nilai nominal Rp. 151.849.300,- atas nama Lanny Kusumawati ; - Nomor : 5645I ALK102004 dengan nilai nominal Rp. 253.561.600,- atas nama Susi Indrawati Tjong ; - Nomor : 6250IV ALKII2004 dengan nilai nominal Rp. 101.315.000,- atas nama Susi Indrawati Tjong ; - Nomor : 6143I ALKII2004 dengan nilai nominal Rp. 101.232.900,- atas nama Susi Indrawati Tjong ; Dan masih terdapat uang sebesar Rp. 100.000.000,- yang belum diterima oleh Anastasia tanda bukti bilyet seperti yang lain ;. p. Tan Swie Giok menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan Tan Swie Giok menyerahkan slip penarikan tunai dari rekening atas nama Tan Swie Giok di Lippo Bank Cabang Kebumen sebesar Rp. 200.000.000,- kepada Anastasia, dengan terpenuhinya permintaan Anastasia selang satu minggu kemudian datang ke rumah Tan Swie Giok dengan memberikan tanda bukti berupa bilyet “Kavling Serasi” palsu dengan nomor : 5935II ALK2004 dengan nilai nominal Rp. 205.285.300,- atas nama Tan Swie Giok ; commit to user 55 q. Teguh Setiawan menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan pada tanggal 7 Mei 2004 Teguh Setiawan menyerahkan slip penarikan dari rekening nomor 5651002045 kepada Anastasia sebesar Rp. 500.000.000,- kemudian selang 3 hari setelah uang diterima Anastasia memberikan bukti berupa bilyet “Kavling Serasi” palsu dengan nomor : 6075IIILK112004 dengan nilai nominal sebesar Rp. 514.023.900,- atas nama Tan Moy Ing Istri Teguh Setiawan ; r. Tjiu Lie Kiang menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan Tjiu Lie Kiang mentransfer melalui RTGS ke rekening Anastasia di BCA Yogyakarta dengan nomor rekening 0372167694 sebanyak 6 kali transfer hingga seluruhnya berjumlah Rp. 5.500.000.000,-, kemudian Anastasia datang ke rumah Tjiu Lie Kiang mengantarkan bukti tanda terima berupa 7 bilyet “Kavling Serasi” palsu yakni : - Nomor : 5643XLK102004 dengan nilai nominal Rp. 520.164.300,- atas nama Tjiu Lie Kiang ; - Nomor : 5338IIILK092004 dengan nilai nominal Rp. 1.039.889.600,- atas nama Tjiu Lie Kiang ; - Nomor : 5644XLK102004 dengan nilai nominal Rp. 2.080.667.300,- atas nama Tjiu Lie Kiang ; - Nomor : 5336XIILK102004 dengan nilai nominal Rp. 1.040.328.600,- atas nama Tjiu Lie Kiang ; - Nomor : 5533VIIILK102004 dengan nilai nominal Rp. 520.164.300,- atas nama Tjiu Lie Kiang ; - Nomor : 5362IIILK092004 dengan nilai nominal Rp. 519.945.100,- atas nama Tjiu Lie Kiang ; - Nomor : 6075IIILK112004 dengan nilai nominal Rp. 514.023.900,- atas nama Tan Moy Ing Istri Tjiu Lie Kiang; s. Iwan Yudistira Susanto menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan pada tanggal 25 September 2004 Iwan Yudistira commit to user 56 Susanto menyerahkan uang sebesar Rp. 500.000.000,- melalui pemindahbukuan dari rekeningnya di Bank Lippo di tambah dengan uang tunai dan diserahkan kepada Anastasia di Bank Lippo Gombong. Selanjutnya selang satu minggu Anastasia memberikan tanda bukti berupa bilyet “Kavling Serasi” palsu dengan nomor 5846X- 4LK102004 dengan nilai nominal Rp. 500.000.000,- ; t. Bambang Susilo Sugeng menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” yang dilakukan sampai 5 lima kali dengan jalan pada tanggal 3 Februari 2004 Bambang Susilo Sugeng mentransfer uang sebesar Rp. 700.000.000,- dari Bank Danamon Purworejo ke rekening Bambang Susilo yang berada di Bank Lippo Purworejo dengan nomor rekening 983-10-03410-2 setelah masuk ke Bank Lippo Bambang Susilo menyerahkan slip penarikan kepada Anastasia yang disaksikan oleh Hery Kepala Cabang Bank Lippo Purworejo agar Rp. 350.000.000,- dimasukkan ke sertifikat Deposito Lippo Bank dan yang Rp. Rp. 350.000.000,- dimasukkan ke dalam sertifikat “Kavling Serasi” Group Lippo. Selanjutnya pada tanggal 4 Oktober 2004 Bambang Susilo mentransfer uang laki ke “Kavling Serasi” dan atas permintaan Anastasia dimasukkan ke Bank Mandiri Cabang Juanda Jakarta dengan nomor rekening 119.0004204218 atas nama Tawfik Edy sbesar Rp. 300.000.000,-. Kemudian pada tanggal 5 November 2004 Bambang Susilo kembali mentransfer uang lagi ke rekening yang sama sebesar Rp. 150.000.000,-. Terakhir pada tanggal 9 November 2004 Bambang Susilo melakukan transfer uang lagi ke rekening yang sama sebesar Rp.200.000.000,-, sehingga jumlah uang keseluruhan yang di transfer Bambang Susila sebesar Rp. 1.350.000.000,-. Selanjutnya Anastasia memberikan tanda bukti berupa 5 bilyet “Kavling Serasi” palsu yakni : - Nomor : 0807ILK022004 dengan nilai Rp. 352.780.825,-; - Nomor : 5520ILK092004 dengan nilai Rp. 353.567.100,-; - Nomor : 5623ILK102004 dengan nilai Rp. 303.057.500,-; - Nomor : 6075ILK112004 dengan nilai Rp. 151.528.700,-; commit to user 57 - Nomor : 6124ILK112004 dengan nilai Rp. 201.972.600,-; u. Henny Listanti menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan Henny Listanti menyerahkan slip penarikan dari rekeningnya di Bank Lippo Gombong kepada Anastasia yang dilakukan lebih dari satu kali samapi jumlah keseluruhan sebesar Rp. 4.700.000.000,- selanjutnya Anastasia memberikan tanda bukti berupa 4 bilyet “Kavling Serasi” palsu yakni : - Nomor : 6201VLK112004 dengan nilai Rp. 2.019.479.400,-; - Nomor : 6283IALK112004 dengan nilai Rp. 1.009.739.700,-; - Nomor : 6437IALK122004 dengan nilai Rp. 202.260.200,-; - Nomor : 6432IALK122004 dengan nilai Rp. 1.516.952.000,-; v. Padma Herawati menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan pada tanggal 27 September 2003 Padma Herawati menyerahkan uang sebesar Rp. 1.000.000.000,- melalui pemindahbukuan dari rekeningnya sendiri di Bank Lippo kemudian pada tanggal 10 Februari 2004sebesar Rp. 500.000.000,- melalui pemindahbukuan dan tunai yang semuanya diserahkan kepada Anastasia di Bank Lippo Gombong. Selanjutnya Anastasia memberikan tanda bukti berupa 2 bilyet “Kavling Serasi” palsu yakni: - Nomor : 6114IV ALK112004 dengan nilai Rp. 500.000.000,-; - Nomor : 5894X-ALK102004 dengan nilai Rp. 1.000.000.000,-; w. Tan Han Djian menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” dengan jalan Tan Han Djian menyerahkan slip pengambilan uang dari rekeningnya kepada Anastasia sebanyak 7 kali yaitu · Tanggal 26 Januari 2004 dengan nilai Rp. 1.500.000.000,- melalui setoran multi guna Lippo Bank nomor D.3702890 ; · Tanggal 27 Mei 2004 dengan nilai Rp. 300.000.000,- melalui setoran multi guna Lippo Bank nomor D.3702890; · Tanggal 7 Juni 2004 dengan nilai Rp. 200.000.000,- melalui setoran multi guna Lippo Bank nomor D.3702890; commit to user 58 · Tanggal 30 September 2004 dengan nilai Rp. 1.000.000.000,- melalui setoran multi guna Lippo Bank nomor D.3702890; · Tanggal 9 November 2004 dengan nilai Rp. 500.000.000,- melalui setoran multi guna Lippo Bank nomor D.3702890; · Tanggal 10 November 2004 dengan nilai Rp. 250.000.000,- melalui aplikasi transfer Bank Danamon; · Tanggal 27 September 2004 dengan nilai Rp. 100.000.000,- melalui aplikasi transfer Bank Danamon; Kemudian Anastasia memberikan tanda bukti berupa bilyet “Kavling Serasi” palsu yakni : - Nomor : 6149ILK112004 dengan nilai Rp. 252.517.100,- atas nama Handoko; - Nomor : 6122ILK112004 dengan nilai Rp. 1.010.739.700,- atas nama Handoko; - Nomor : 5453ILK92004 dengan nilai Rp. 505.034.200,- atas nama Handoko; - Nomor : 0654ILK012004 dengan nilai Rp. 1.515.287.670,- atas nama Handoko; - Nomor : 3042ILK62004 dengan nilai Rp. 201.972.600,- atas nama Ninawati Istri ; Dan masih ada satu setoran senilai Rp. 300.000.000,- yang belum diberikan tanda bukti berupa bilyet oleh Anastasia ; x. Widodo Hadi Pranoto menempatkan uang miliknya di “Kavling Serasi” palsu dengan jalan Widodo Hadi Pranoto menyerahkan slip pengambilan uang dari rekeningnya kepada Anastasia sebanyak satu kali yaitu mentransfer kepada Anastasia melalui RTGS nomor 6394135 dari Bank Danamon Kutoarjo ke BNI Cabang Slamet Riyadi Solo sebesar Rp. 500.000.000,- dan selanjutnya Anastasia memberikan sertifikat “Kavling Serasi” palsu dengan nomor 6420I ALK122004. commit to user 59 Terhadap para nasabah yang telah menempatkan uangnya di “Kavling Serasi” ternyata sertifikat yang diberikan Anastasia adalah sertifikat palsu. Sertifikat “Kavling Serasi” dibuat sendiri oleh Anastasia dengan cara membuat blangko sertifikat “Kavling Serasi” tersebut diketik menggunakan laptop warna hitam dengan merk IBM Thinkpad T-20 dengan input dari satu disket warna hitam merk Verbatim dan satu disket merk fujifilm yang berisi nama nasabah, jumlah nominal, tanggal jatuh tempo dan oleh Anastasia dicetak dengan menggunakan Printer merk Canon warna putih biru s200Px. Setelah dicetak kemudian diberi cap dan stempel yang sudah ada dan ditanda tangani dengan diberi nama oleh Anastasia dikarang sendiri dan ditandatangani oleh Anastasia. Semua dalam pembuatan sertifikat ini dilakukan di rumah atau di tempat kos Anastasia di Jalan Pemuda depan Gereja GKJ Kebumen. Selanjutnya Anastasia memberikan selembar kertas berharga “Kavling Serasi” kepada para nasabahnya yang seolah-olah benar-benar berbentuk sertifikat “Kavling Serasi” yang diterbitkan oleh PT. Lippo Karawaci, Tbk. Namun dalam kenyataannya penerimaan uang dari para nasabahnya bukan ditransfer pada rekening resmi PT. Lippo Karawaci, Tbk. melainkan penerimaan uang diterima langsung oleh Anastasia pada rekening pribadi Anastasia ataupun dikirim dari para nasabahnya langsung ke rekening pribadi Herry Robert atas sepengetahuan Anastasia dan dengan nilai nominal yang besarnya sesuai dana yang ditempatkan oleh nasabahnya. Bank-bank penerima yang digunakan untuk menempatkan uangnya hasil transfer dari para nasabahnya antara lain Bank BCA Cabang Yogyakarta, Bank Mandiri Cabang Juanda Jakarta, Bank Lippo Cabang Kebumen, Bank BII Cabang Yogyakarta, Bank BCA Cabang Sawah Besar Jakarta, Bank Danamon Pecenongan Jakarta, Bank BNI Pecenongan Jakarta. Setelah seluruh transaksi para nasabah dari Anastasia sudah selesai, hasil yang diperoleh Anastasia dari seluruh penerimaan uang 24 nasabahnya tersebut mencapai nilai nominal sebesar Rp. 48.175.000.000,- empat puluh delapan milyar seratus tujuh puluh lima juta rupiah. Seluruh commit to user 60 uang hasil yang diterima oleh Anastasia tersebut langsung di transfer baik ke rekening pribadinya maupun ke rekening atas nama temannya yaitu Herry Robert dan Tawfik Edy. Ada juga sebagian uang yang langsung di transfer dari para nasabah ke rekening Herry Robert. Sehingga hasil keseluruhan yang diterima oleh Herry Robert mencapai nilai nominal sebesar Rp. 51.531.318.000,- lima puluh satu milyar lima ratus tiga puluh juta tiga ratus delapan belas ribu rupiah. Seluruh uang yang diterima oleh Herry Robert melalui pentransferan dengan menggunakan sarana Bank tersebut yang merupakan hasil tindak pidana yang dilakukan oleh Anastasia digunakan untuk kepentingan sendiri oleh Anastasia dan bekerja sama dengan Herry Robert yaitu dengan memutar uang nasabah tersebut untuk usaha jual beli mobil, membeli rumah, tanah baik di Sleman, Denpasar dan Purworejo.

2. Dakwaan Terhadap Terdakwa Dra. Anastasia Kusmiati Pranoto alias