Rumusan Masalah Manfaat Penelitian Definisi Ikterus

3 cukup bulan mempunyai kadar bilirubin ≥5 mgdL dan 23,8 mempunyai kadar bilitubin ≥13 mgdL. Prevalensi ikterus neonatorum sebesar 13,7 di RS Dr. Kariadi Semarang sementara di RS Dr.Soetomo Surabaya didapati sebesar 30 pada tahun 2000 dan 13 pada tahun 2002. Dalam suatu survery yang dilakukan di RSUD Raden Mattaher, ditemukan kejadian ikterus neonatorum di bagian perinatologi sejak Agustus 2012 sampai Januari 2013 sebanyak 100 kasus. Faktor resiko seperti inkompatibilitas ABO, defisiensi enzim G6PD, BBLR, sepsis neonatorum, dan prematuritas merupakan penyebab tersering ikterus neonatorum di wilayah Asia dan Asia Tenggara Reisa, 2013 Pada survey awal yang dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan, didapati terdapat sejumlah besar kasus ikterus yang dilaporkan di Departemen Perinatologi. Selain itu, RSUP H. Adam Malik Medan menjadi tumpuan utama masyarakat medan bagi mendapatkan rawatan kesehatan karena kualitasnya yang bagus. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di RSUP H. Adam Malik Medan karena faktor-faktor yang dinyatakan di atas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dapat merumuskan masalah yaitu Bagaimanakah gambaran kejadian ikterus pada bayi baru lahir di RSUP H. Adam Malik Medan dari Tahun 2011-2013? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian ikterus pada bayi baru lahir di RSUP H.Adam Malik Medan dari Tahun 2011-2013.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a Untuk identifikasi kejadian ikterus pada bayi baru lahir berdasarkan usia gestasi. Universitas sumatera Utara 4 b Untuk identifikasi kadar bilirubin total pada kejadian ikterus pada bayi baru lahir. c Untuk identifikasi kejadian ikterus pada bayi baru lahir berdasarkan jenis kelamin.

1.4 Manfaat Penelitian

a Hasil penelitian ini dapat membantu untuk mengetahui tentang kejadian ikterus pada bayi baru lahir di Medan agar dapat melakukan penatalaksanaan dan pencegahan yang lebih baik. b Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah studi kepustakaan dan diharapkan menjadi suatu masukan yang berarti dan bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Universitas sumatera Utara 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Ikterus

Menurut Kristeen Moore 2013, Ikterus merupakan perubahan warna kulit atau sclera mata dari putih ke kuning. Hal ini berlaku apabila berlakunya akumulasi bilirubin yang berlebihan dalam sistem tubuh karena terjadi kerusakan hati yang mencegah pembuangan bilirubin dari dalam darah. Ikterus juga bisa disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang menurunkan aliran empedu dan bilirubin dari hati kedalam usus. Istilah jaundice berasal dari bahasa Perancis “jaune”, yang berarti “kuning” atau ikterus berasal dari bahasa Yunani, icteros menunjukkan pewarnaan kuning pada kulit, sklera atau membran mukosa sebagai akibat penumpukan bilirubin yang berlebihan pada jaringan. Menurut definisi WHO, bayi yang baru lahir, atau neonatus, adalah anak di bawah umur 28 hari. Selama 28 hari pertama kehidupan, bayi berada pada risiko tertinggi mati. Bayi aterm adalah bayi yang dilahirkan dengan umur kehamilan ibu antara 37-42 minggu 259 sampai 293 hari, manakala bayi post- term adalah umur kehamilan ibu 42 minggu atau 294 hari. Bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke-37 dihitung dari hari pertama haid terakhir. Akumulasi bilirubin dalam darah berlaku pada bayi baru lahir adalah akibat proses ekskresi bilirubin terganggu karena pada bayi baru lahir hatinya masih dalam perkembangan sehingga tidak bisa mengeluarkan bilirubin dari dalam darah secara adekuat Kristeen, 2013. The American Academy of Pediatrics AAP merekomendasi supaya setiap bayi baru lahir dilakukan pemeriksaan untuk ikterus sebelum meninggalkan rumah sakit dan pada hari ketiga hingga kelima setelah kelahiran. Universitas sumatera Utara 6

2.2 Etiologi