14
3. Neonatus harus dalam keadaan puasa bila perlu dipasang selang nasogastric.
4. Neonatus dipasang infus. 5. Suhu tubuh dipantau dan dijaga dalam batas normal.
6. Disediakan peralatan resusitasi bawaan Hassan, 1985.
2.8 Komplikasi
Hal yang dikhawatikan pada setiap pasien yang ikterus dan hiperbilirubinemia adalah peningkatan bilirubin indirek sampai ke kadar yang
dapat merusak otak. Keadaan ini disebut kernicterus. Secara patologis, kernikterus atau ensefalopsti menyebabkan nekrosis neuron di ganglia basal, korteks
hipokampus, dan nucleus subtalamikus otak. Ada hasil penelitian yang menunjukkan adanya konsentrasi bilirubin serum “kritis” tertentu, yang apabila
dilampaui akan menyebabkan kernicterus pada sejumlah signifikan bayi. Konsentrasi bilirubin serum “kritis” sebesar 20mgdL atau lebih selama seminggu
setelah lahir umumnya diterima sebagai indikasi untuk transfusi darah karena berisiko tinggi untuk mendapat kernicterus. Konsentrasi bilirubin serum kritis
belum ditentukan untuk bayi aterm tanpa penyakit hemolitik atau untuk bayi prematur. Persoalan yang masih belum terjawab adalah, apakah kadar bilirubin
serum tertentu dapat digunakan untuk memperkirakan terjadinya kerusakan otak terkait bilirubin dalam kaitannya usia gestasi atau berat lahir. Hal ini karena
,kernicterus pernah dilaporkan terjadi pada kadar bilirubin serendah 9mgdL pada bayi premature dengan asidosi, asfiksia, sindrom distress pernafasan,
hipoglikemia, sepsis, atau hipotermiaRudolph, 1995.
2.9. Pencegahan
Kejadian ikterus dapat dicegah melalui pengawasan antenatal yang baik. Selain itu, harus dilakukan penghindaran terhadap obat-obatan yang
meningkatkan iketerus pada bayi masa kehamilan dan kelahiran, misalnya sulfafurazole, novobiosin, oksitosin dan lain-lain. Ikterus dapat dihentikan
peningkatannya dengan melakukan pencegahan dan mengobati hipoksia pada
Universitas sumatera Utara
15
janin dan neonatus. Kejadian ikterus dapat dikurangkan dengan penggunaan fenobarbital pada ibu 1-2 hari sebelum partus, iluminasi yang baik pada bangsal
bayi baru lahir dan mencegah infeksi.
Universitas sumatera Utara
16
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian