10
Biliverdin dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme oksigenase yang kemudian lebih lanjut dimetabolisme menjadi bilirubin indirek tak
terkonjugasi oleh enzim bilirubin reductase. Satu gram haemoglobin dapat menghasilkan 35mg bilirubin indirek. Bilirubin indirek bersifat tidak larut dalam
air tetapi larut lemak. Bilirubin akan terikat dengan albumin dan kemudian akan ditransportasikan ke sel hepar. Bilirubin yang sudah berikatan dengan albumin
akan ke sel hepatosit, Enzim uridildiphosphoglukoronil transferase UDPGT dan mengkatalisa reaksi konjugasi dengan dua molekul glukoronide. Bilirubin
terkonjugasi ini akan disekresikan ke dalam saluran empedu dan melewati usus. Setelah bilirubin direk terkonjungasi ini sampai di usus besar kolon,dengan
bantuan bakteri-bakteri usus bilirubin terkojungasi ini akan dimetabolism menjadi stercobilins dan kemudian diekskresi melalui feces Hay,dll, 2001.
Akan tetapi proses ini terganggu pada bayi preterm karena pada bayi preterm hatinya masih dalam perkembangan sehingga tidak bisa mengeluarkan
bilirubin dari dalam darah secara adekuat karena kurangnya kemampuan dari kerja uridil diphosphate glukoronil transferase UDPGT. Ini mengakibatkan
terjadinya akumulasi bilirubin dalam darah yang menyebabkan kulit dan sclera bayi preterm kekuningan. Kondisi ini dikatakan ikterus fisiologis Nelson, 2007.
2.6 Diagnosis
2.6.1 Anamnesis
Anamnesis ikterus pada riwayat obstetri sebelumnya sangat membantu dalam menegakkan diagnosis ikterus pada bayi baru lahir dan bayi preterm.
Misalnya menanyakan tentang:
a Riwayat kehamilan dan persalinan dengan komplikasiobat-obatan, ibu DM, gawat janin,
b malnutrisi intrauterine, infeksi intranatal c Riwayat ikterusterapi sinartransfusi tukar pada bayi sebelumnya
d Riwayat inkompatibilitas darah e Riwayat keluarga yang menderita anemia, pembesaran hepar dan limpa
Universitas sumatera Utara
11
2.6.2 Pemeriksaan Fisik
Secara klinis, ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau setelah beberapa hari tergantung pada etiologic Nelson, hlmn 757. Amati ikterus
pada siang hari dengan lampu sinar yang cukup. Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa tidak terlihat dengan penerangan yang kurang,
terutama pada neonatus yang berkulit hitamgelap dan bayi preterm Lissauer, 2009.
Salah satu cara memeriksa derajat kuning pada neonatus secara klinis, mudah dan sederhana adalah dengan penilaian menurut Kramer. Menurut Kramer,
tubuh bayi telah dibagi kepada 5 bagian untuk dilakukan penilaian terhadap derajat ikterus. Pemeriksaan dilakukan dengan cara menekan jari telunjuk di
tempat yng tulangnya menojol seperti tulang hidung, tulang dada dan lutut.
Tabel 2.6: Serum Bilirubin Values
Gambar 2.6: Correlation Between Icteric Dermal Zones Kramer
Penilaian kadar bilirubin pada masing-masing tempat tersebut disesuaikan dengan tabel yang telah diperkirakan kadar bilirubinnya Szabo,dll, 2004 .
Sumber : http:www.neonatologie.usz.chDocumentsResearchPublicationsfor_pub_szabo
_2004_detection_hyperbilirubinaemia.pdf
Dermal Zone Serum Bilirubin
µmolL 1 Kepala dan leher 100
2 Pusat-leher
150
3 Pusat-paha 200
4 Lengan
+ Tungkai
250
5 Tangan + Kaki
250
Universitas sumatera Utara
12
2.6.3 Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan serum bilirubin direk dan indirek harus dilakukan pada bayi yang mengalami ikterus.
Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan penyebab ikterus antara lain adalah bilirubin direk,hitung
darah lengkap, hitung retikulosit dan apusan morfologi darah tepi, golongan darah da
n ‘Coombs test’, skrining G6PD, albumin serum dan urinalisis bagi mengetahui zat pereduksi galaktosemia Lissauer, 2009.
2.7 Penatalaksanaan