Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

4.3.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor VIF, kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah apabila tolerance value 0,1, sedangkan VIF 5 dan sebaliknya apabila tolerance value 0,1 sedangkan VIF 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 53.736 11.622 4.624 .000 Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan 1.192 .666 .252 1.789 .019 .677 1.477 Perpektif Proses Bisnis Dan Internal .227 .562 .073 2.405 .038 .407 2.454 Perspektif Pelanggan .978 .825 .386 1.185 .024 .126 7.907 Universitas Sumatera Utara Perspektif Keuangan 1.274 .623 .620 2.044 .046 .145 6.875 a. Dependent Variable: Peningkatan Kerja Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2013. Berdasarkan pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolonieritas antara variabel independen yang diindikasikan dari nilai tolerance setiap variabel 0,1. nilai VIF keempat variabel independen 10 maka dapat disimpulkan bahwa analisis lebih lanjut dapat dilakukan.

4.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat plot grafik yang dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang terartur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar. Gambar 4.3 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2013 Gambar 4.3. grafik scatterplot terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun dibawah angkat 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Universitas Sumatera Utara

4.4. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan pada penelitian ini. Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut digunakan alat uji :

4.4.1 Analisis Regresi Sederhana