ini dilakukan agar kuman dari area belakang tidak masuk ke area depan. Menjaga kebersihan genitalia penting dilakukan dalam mencegah berbagai kuman yang
masuk melalui genitalia, oleh sebab itu genitalia harus dalam keadaan bersih Hidayat, 2006.
2.2 Sikap Pada Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene
Sikap merupakan suatu presdisposisi untuk berespon atau bertindak secara positif atau negatif terhadap suatu objek atau orang disertai emosi positif atau
negatif, sikap perlu penilaian Maramis, 2006. Kholid 2012 menyatakan bahwa sikap adalah perasaan relatif konstan diarahkan sesuatu atau seseorang yang
selalu mengandung dimensi evaluatif. Sikap selalu dapat dikategorikan sebagai positif atau negatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh perawat
memiliki sikap positif pada pemenuhan kebutuhan personal hygiene lihat pada Tabel 5.4. Sikap positif ini perlu dikembangkan menjadi kesiapan untuk
bertindak sehingga bermanfaat bagi pasien untuk meningkatkan kesehatannya. Sikap tidak dibawa sejak lahir, tetapi dipelajari dan dibentuk berdasarkan
pengalaman individu. Pengetahuan merupakan salah satu dari fungsi sikap khususnya dalam pembentukan sikap yang positif karena setiap individu
memiliki motif untuk ingin tahu, ingin mengerti, ingin banyak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan perawat pada pemenuhan kebutuhan personal hygiene dalam kategori baik, hal ini sangat berkaitan dengan sikap positif yang dimiliki perawat
pada pemenuhan kebutuhan personal hygiene dimana dengan adanya pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
yang baik dan sikap yang positif diharapkan akan terbentuk suatu tindakan yang baik pula.
Secara umum perawat memiliki sikap yang positif meskipun terdapat beberapa tanggapan masih negatif yang dapat dilihat dari pernyataan tentang
perawat melakukan personal hygiene apabila kondisi pasien mendukung untuk dilakukannya personal hygiene. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa 60
perawat sangat tidak setuju bila perawat melakukan personal hygiene apabila kondisi pasien mendukung untuk dilakukannya personal hygiene. Salah satu
faktor yang mempengaruhi personal hygiene yaitu kondisi fisik Potter Perry, 2005. Apabila personal hygiene dilakukan saat kondisi pasien tidak mendukung
maka akan memperburuk kondisi kesehatan pasien. Setiap jenis personal hygiene memiliki kontraindikasi masing-masing, untuk itu personal hygiene dilakukan
saat pasien tidak sedang mengalami kontraindikasi dari jenis personal hygiene yang dilakukan. Personal hygiene yang tepat dan adekuat dapat meningkatkan
kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit bagi pasien Tarwoto Wartonah, 2010.
Hal lain yang masih ditanggapi negatif oleh perawat ditemukan pada pernyataan tentang dalam melakukan personal hygiene perawat menggunakan
fasilitas yang telah ada di rumah sakit sehingga tidak memberatkan pasien. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa 35 perawat sangat tidak setuju
apabila dalam melakukan personal hygiene perawat menggunakan fasilitas yang telah ada di rumah sakit sehingga tidak memberatkan pasien. Salah satu faktor
yang mempengaruhi dilakukannya personal hygiene adalah status ekonomi Potter
Universitas Sumatera Utara
Perry, 2005. Setiap orang memiliki status ekonomi yang berbeda-beda yang mempengaruhi pelaksanaan personal hygiene. Personal hygiene yang baik
membutuhkan sarana dan fasilitas yang memadai peralatan dan perlengkapan yang cukup. Apabila tidak ada sarana yang memadai untuk dilakukannya
personal hygiene maka personal hygiene tidak akan terlaksana dengan baik, hal ini dapat menimbulkan masuknya kuman sehingga menimbulkan penyakit. Untuk
tidak memberatkan pasien, perawat dapat menggunakan fasilitas yang ada di rumah sakit untuk mendukung dilakukannya personal hygiene yang adekuat
sehingga personal hygiene yang baik dapat meningkatkan kesehatan pasien Hidayat, 2006.
2.3 Tindakan Pada Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene