Pengetahuan Perawat Pada Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene

No Tindakan f kumulatif Sub Total 40 100,0 4. Perawatan Kuku Dilakukan 0 0 Tidak Dilakukan 40 100,0 100,0 Sub Total 40 100,0 5. Perawatan Genitalia Dilakukan 33 82,5 82,5 Tidak Dilakukan 7 17,5 100,0 Sub Total 40 100,0

2. Pembahasan

Dalam kehidupan sehari- hari personal hygiene merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena akan mempengaruhi kesehatan, kenyamanan dan kesejahteraan bagi pasien Isro’in Andarmoyo, 2012. Untuk itu dalam pembahasan ini dibahas tentang pengetahuan, sikap dan tindakan perawat pada pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada pasien.

2.1 Pengetahuan Perawat Pada Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene

Perawat merupakan seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal keperawatan serta mempunyai wewenang untuk melaksanakan peran sesuai dengan fungsinya Sumijatun, 2010. Perawat dituntut untuk memiliki pengetahuan yang mendalam tentang aspek manusia karena perawat merupakan tenaga kesehatan yang secara langsung berhubungan dengan manusia saat Universitas Sumatera Utara melakukan asuhan keperawatan Asmadi, 2008. Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu Notoatmodjo, 2003. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang yang bersifat covert behaviour Notoadmodjo, 2007. Hal yang sangat mendasari perubahan perilaku adalah pengetahuan Sunaryo, 2004. Pengetahuan yang dikaji dalam penelitian ini adalah semua informasi yang didapat perawat tentang pemenuhan kebutuhan personal hygiene yaitu perawatan kulit, perawatan mulut, perawatan rambut, perawatan kuku dan perawatan genitalia. Hasil penelitian pada Tabel 5.1 menunjukkan bahwa kebanyakan perawat berusia 40-49 tahun, berjenis kelamin perempuan, berpendidikan D3 dan memiliki lama kerja 5 tahun. Hal ini mempengaruhi pengetahuan perawat yang sesuai dengan pendapat Notoadmodjo 2007 menyatakan bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah tingkat pendidikan, pengalaman, motivasi, sumber informasi, sosial ekonomi, persepsi dan budaya. Semakin tua usia seseorang maka semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin banyak informasi yang didapat sehingga pengetahuan akan semakin lebih luas. Semakin lama seseorang bekerja maka semakin banyak pengalaman yang dimiliki sehingga hal ini mempengaruhi pengetahuan yang semakin lebih baik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa perawat di ruang Neurologi dan Bedah Saraf RSUP H. Adam Malik Medan mempunyai tingkat Universitas Sumatera Utara pengetahuan yang baik yaitu 97,5 lihat Tabel 5.3. Hal ini dapat dilihat dari jawaban perawat yang menjawab benar pada pertanyaan perawatan kulit 95, mulut 97,5, rambut 100, kuku 95 dan genitalia 97,5, namun dilihat dari masing-masing pertanyaan masih ada beberapa pertanyaan yang dijawab salah oleh perawat terutama pada sub variabel perawatan kulit dan sub variabel perawatan genitalia. Pada sub variabel perawatan kulit 75 perawat masih belum memahami cara perawatan kulit yang benar bahwa perawatan kulit dilakukan pada seluruh tubuh dan dilakukan pemijatan agar memperlancar sirkulasi pasien dan memberi kenyamanan bagi pasien Wolgin, 2000. Perawatan kulit yang benar penting dilakukan karena kulit merupakan organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari kuman, pengatur suhu, dan pemberi sensasi sehingga diperlukan perawatan yang adekuat dalam mempertahankan fungsinya Potter Perry, 2005. Pada sub variabel perawatan mulut 42,5 perawat masih belum memahami tentang alat- alat yang tepat yang digunakan pada perawatan mulut bahwa dalam perawatan mulut menggunakan alat yang tidak membahayakan pasien. Menurut Susiati 2008, alat yang digunakan dalam perawatan mulut yaitu kasa yang telah dibasahi dengan NaCl, sedangkan kebanyakan jawaban responden menjawab menggunakan kasa yang dibasahi dengan desinfektan. Mulut merupakan pintu masuk menuju saluran cerna sehingga dalam perawatan mulut sebaiknya menggunakan alat yang tidak membahayakan pasien yang tidak memperburuk kondisi kesehatan pasien. Perawatan mulut penting dilakukan sebab Universitas Sumatera Utara melalui mulut berbagai kuman dapat masuk sehingga dengan perawatan mulut yang adekuat dapat meningkatkan kenyamanan dan selera makan pasien Gorrek Sorentino, 2006. Pada sub variabel perawatan rambut 27,5 perawat masih belum memahami tentang alat-alat yang tepat yang digunakan pada perawatan rambut. Menurut Isro’in Andarmoyo 2012, dalam perawatan rambut menggunakan air hangat karena dapat meningkatkan sirkulasi darah di kepala, juga dalam perawatan rambut dapat dilakukan pemijatan untuk memberikan kenyamanan bagi pasien. Rata-rata jawaban responden menggunakan air dingin. Kondisi fisik pasien yang lemah rentan mengalami perubahan suhu sehingga penggunaan air dingin kurang tepat digunakan dalam perawat rambut. Pada sub variabel perawatan kuku 27,5 perawat belum memahami tentang masalah-masalah yang timbul apabila perawatan kuku tidak dilakukan dengan baik. Kuku perlu mendapatkan perawatan untuk mencegah dari infeksi dan bau, namun sering seseorang tidak sadar akan masalah kuku sehingga menimbulkan nyeri dan ketidaknyamanan Muwarni, 2009. Menjaga kebersihan kuku penting dalam mencegah berbagai kuman yang masuk ke dalam tubuh melalui kuku, oleh sebab itu kuku harus dalam keadaan bersih dan sehat. Kuku yang sehat akan tampak halus dan transparan Hidayat, 2006. Pada sub variabel perawatan genitalia 52,5 perawat belum memahami tentang cara melakukan perawatan genitalia yang benar. Prinsip perawatan genitalia yang benar dilakukan dari arah depan ke arah belakang atau bekerja dari area yang bersih lebih dahulu kemudian ke area yang kotor Wolgin, 2000. Hal Universitas Sumatera Utara ini dilakukan agar kuman dari area belakang tidak masuk ke area depan. Menjaga kebersihan genitalia penting dilakukan dalam mencegah berbagai kuman yang masuk melalui genitalia, oleh sebab itu genitalia harus dalam keadaan bersih Hidayat, 2006.

2.2 Sikap Pada Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene