kebutuhan personal hygiene pada pasien di ruang neurologi dan ruang bedah saraf RSUP H. Adam Malik Medan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah penelitian: “bagaimana perilaku perawat pada pemenuhan kebutuhan
personal hygiene pada pasien di ruang neurologi dan ruang bedah saraf RSUP H. Adam Malik Medan”.
3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perilaku yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan perawat pada pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada pasien di
ruang neurologi dan ruang bedah saraf RSUP H. Adam Malik Medan.
4. Manfaat Penelitian 4.1 Bagi Penelitian keperawatan
Penelitian ini dapat menjadi masukan maupun informasi tambahan untuk penelitian selanjutnya mengenai pentingnya pelaksanaan yang dilakukan perawat
dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada pasien.
4.2 Bagi Pendidikan keperawatan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan informasi tambahan bagi pendidikan keperawatan tentang perilaku perawat pada pemenuhan
kebutuhan personal hygiene pada pasien rawat inap sehingga mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
keperawatan memiliki perilaku yang baik khususnya dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene.
4.3 Bagi Praktek keperawatan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas perawat dalam pemberian asuhan keperawatan yang efektif dan efisien
termasuk dalam pelaksanaan pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada pasien rawat inap dan sebagai bahan untuk mengevaluasi keefektifan program terkait
pemenuhan kebutuhan personal hygiene yang dilakukan perawat.
4.4 Bagi Rumah Sakit
Penelitian ini dapat menjadi masukan maupun informasi tambahan untuk meningkatkan mutu pelayanan khususnya dalam upaya pemenuhan kebutuhan
personal hygiene yang dilakukan perawat.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
1. Perilaku 1.1 Defenisi perilaku
Notoadmodjo 2007 menyatakan bahwa perilaku merupakan perbuatan atau tindakan seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat
oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya; seluruh aktivitas yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Menurut
Sunaryo 2004, perilaku merupakan aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku
merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh makhluk hidup Kholid, 2012. Perilaku merupakan totalitas dari penghayatan dan reaksi
seseorang yang langsung terlihat atau tidak terlihat yang timbul akibat interelasi stimulus internal dan eksternal yang diproses melalui kognitif, afektif dan motorik
Pieter Lubis, 2010.
1.2 Determinan Perilaku
Setiap orang mempunyai respon yang berbeda terhadap suatu stimulus. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang adalah: faktor internal,
yakni karateristik orang yang bersangkutan yang bersifat bawaan meliputi: jenis ras, jenis kelamin, sifat fisik dan tingkat kecerdasan, sedangkan faktor eksternal
yang mempengaruhi perilaku seseorang yang berasal dari luar individu, yakni lingkungan, pendidikan, agama, sosial ekonomi dan kebudayaan. Perilaku
Universitas Sumatera Utara
manusia terbentuk karena adanya kebutuhan, motivasi, pengaruh sikap dan kepercayaan Sunaryo, 2004.
1.3 Klasifikasi Perilaku
Skinner dalam Notoadmodjo 2012, perilaku seseorang akan berbeda sesuai dengan bentuk respon individu tersebut terhadap stimulus. Berikut ini
uraian perilaku berdasarkan bentuk respon terhadap stimulus: a Perilaku tertutup covert behaviour
Respon atau reaksi terhadap stimulus masih terbatas pada perhatian, persepsi pengetahuan kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang
menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
b Perilaku terbuka overt behaviour Respon terhadap stimulus sudah jelas dalam bentuk tindakan yang dengan
mudah dapat diamati oleh orang lain.
1.4 Domain Perilaku
Menurut Benyamin Bloom dalam Notoadmodjo 2007, perilaku dibagi dalam tiga domain yaitu kognitif cognitive domain, afektif affective domain
dan psikomotor psychomotor domain.
Universitas Sumatera Utara
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan meliputi
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang yang bersifat
covert behaviour Notoadmodjo, 2007. Hal yang sangat mendasari perubahan perilaku adalah pengetahuan. Proses
untuk mendapatkan sebuah pengetahuan terdiri dari: tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi Sunaryo, 2004. Berikut ini uraian yang
menjelaskan proses untuk mendapatkan sebuah pengetahuan: Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Tahapan ini termasuk mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Seseorang
dikatakan tahu tentang apa yang dipelajari, jika orang tersebut dapat meyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan tentang apa yang dipelajarinya.
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar. Orang yang paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan meramalkan objek yang
dipelajari. Aplikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi dapat diartikan sebagai penggunaan
Universitas Sumatera Utara
hukum-hukum, rumus, metode dan prinsip dalam hal yang dipelajari atau situasi yang lain.
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi, dan masih
ada kaitannya satu sama lain. Misalnya mampu membedakan, memisahkan dan mengelompokkan.
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian- bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru; suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, merencanakan, meringkas, menyesuaikan suatu teori atau rumusan-
rumusan yang telah ada. Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
Dalam penelitian ini pengetahuan yang ingin dilihat adalah bagian dari pengetahuan perawat tentang pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada pasien
di ruang rawat inap.
2. Sikap