BAB IV KONSEP STANDARISASI UMR DALAM EKONOMI ISLAM DI KSP MEKAR JAYA

(1)

BAB IV

KONSEP STANDARISASI UMR DALAM EKONOMI ISLAM

DI KSP MEKAR JAYA

A. Konsep Standarisasi KSP Mekar Jaya dalam Menetapkan Standar Upah Bagi Para Karyawan

1. Standar Penetapan Upah

Sistem pengupahan di KSP Mekar Jaya menggunakan sistem pengupahan pegawai negeri dan pegawai swasta yang dikolaborasikan dengan sistem yang disesuaikan dengan ketetapan SK Gubernur Nomor 561/Kep.1322-Bangsos/2015 .

Standar penetapan upah di KSP Mekar Jaya mengikuti ketetapan Pemerintah Kuningan tentang standar gaji pegawai yaitu UMR/UMK sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015. Sedangkan untuk karyawan non tetap mengikuti perhitungan ketetapan pemerintah tentang penetapan upah regional yang dibagi dengan 30 hari atau UMR / 30 dan dihitung berdasarkan tanggal masuk kerja .

Dalam penetapan Upah di KSP terdapat 3 tingkatan / level yang digunakan untuk menetapkan upah para karyawannya, 3 tahapan tersebut diantaranya adalah1 :

a. Penetapan Upah Minimum

Penetapan upah tingkat minimum yaitu taraf upah yang diberikan untuk karyawanya yakni sebesar Rp.1.700.000 - Rp.2.100.000 dalam jangka waktu 1-5 tahun.

b. Penetapan upah tingkat menengah yaitu taraf upah yang diberikan untuk karyawanya yakni sebesar Rp.2.100.000 - Rp.2.600.000 dalam jangka waktu 6-10 tahun.

1 Wawancara langsung dengan Bapak Nana Sumarna, Se, M.Si selaku Manager Operasional , 22 Agustus 2016


(2)

c. Penetapan upah tingkat atas/tinggi yaitu taraf upah yang diberikan untuk karyawanya yakni sebesar Rp.2.700.000 - Rp.4.000.000 dalam jangka waktu 11 tahun – selesai masa kerja.

Keunggulan KSP Mekar Jaya dalam menetapkan upah adalah2 :

a. Sudah mengikuti ketetapan Pemerintah Kuningan tentang penetapan upah minimum berupa UMR / UMK, bahkan gaji karyawannya bisa diatas UMR / UMK Kuningan.

b. Pengupahan di KSP setiap tahunnya mengalami kenaikan sebesar Rp.100.000 dari upah sebelumnya.

c. Sistem penggajiannya yaitu kolaborasi dengan gaji pegawai pemerintah dengan pegawai swasta.

d. Jamsostek dibayar oleh Kantor.

2. Tunjangan atau Insentif

Tunjangan atau insentif yang diberikan oleh KSP Mekar Jaya terhadap karyawannya adalah :

No .

Nama Tunjangan Besarnya

a. Tunjangan transportasi Rp. 260.000

b. Tunjangan kesehatan Rp. 100.000

c. Tunjangan masa kerja Rp. 150.000

d. Tunjangan istri Rp. 50.000

e. Tunjangan anak Rp. 50.000

f. Tunjangan penyesuaian pendidikan Rp. 100.000 h. Tunjangan Hari Raya ( THR ) Rp.1.300.000

Sumber : Wawancara langsung dengan Bapak Drs.H.Udin Sarifudin, M.Pd

3. Kontrak Kerja

Sebelum penerimaan kerja pihak KSP Mekar Jaya melakukan kontrak kerja terlebih dahulu. Tata cara pihak KSP Mekar Jaya dalam melakukan penerimaan kerja dan kontrak kerja :

a. Yang bersangkutan melamar terlebih dahulu ke Kantor Pusat KSP Mekar Jaya yang berada di Maleber.

2 Wawancara langsung dengan Bapak Drs.H.Udin Sarifudin, M.Pd selaku Manager Umum KSP Mekar Jaya dan Bapak Nana Sumarna, Se, M.Si selaku Manager Operasional , 22 Agustus 2016


(3)

b. Memanggil / menyeleksi pelamar. c. Menetapkan sesuai kebuutuhan kantor.

d. Percobaan kerja selama paling lama 1 tahun dan paling cepat 6 bulan, apabila selama percobaan tidak memenuhi syarat maka dikembalikan kepada orang tuanya kembali / ditolak.

e. Melakukan kontrak kerja dengan karyawan yang memenuhi syarat dalam masa percobaan dalam SPK3.

4. Prosedur Kerja

Karyawan yang melakukan kesalahan kerja tidak mempengaruhi terhadap penerimaan upahnya dan apabila tidak mengikuti prosedur kerja yang sudah ditetapkan . Contohnya apabila karyawan terlambat 30 menit pada jam masuk kerja dan jika karyawan pulang tidak sesuai dengan waktu kerja yang ditetapkan ataupun melakukan kesalahan dalam bekerja seperi memakai uang nasabah oleh pihak kantor tidak akan mempengaruhi upah yang diterima tetapi diberikan peringatan. Surat peringatan tersebut juga dibatasi sampai 3 kali. Apabila karyawan mendapatkan surat peringatan 3 kali maka karyawan tersebut akan dikeluarkan tetapi biasanya pihak kantor KSP Mekar Jaya sebelum mengeluarkan surat peringatan yang ketiga mereka memindahkan karyawan tersebut ke kantor KSP Mekar Jaya yang lainnya.

Begitu pula haknya jika seorang karyawan sakit dan perlu istirahat maka untuk karyawan tetap hal ini tidak mempengaruhi besarnya upah yang didapat namun uang makan dan uang transportasi tidak diberikan. Sedangkan untuk karyawan non tetap yang sakit maka tidak diberikan upah pada saat tidak bekerja namun setelah sehat dan kembali bekerja lagi baru akan diberikan upah karena besar upah yang didapatnya dihitung berdasarkan daftar hadir.

Sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 93 ayat ( 3 )

Undang-3 Wawancara langsung dengan Bapak Drs.H.Udin Sarifudin, M.Pd selaku Manager Umum KSP Mekar Jaya, 22 Agustus 2016


(4)

Undang Nomor 13 Tahun 2003 bahwa karyawan yang mengalami sakit panjang dalam pemberian upah sebagai berikut :

a. Untuk 4 bulan pertama itu dibayarkan 100% ( seratus persen ) dari upah.

b. Untuk 4 bulan kedua itu dibayarkan 75 % ( tujuh puluh lima persen ) dari upah.

c. Untuk 4 bulan ketiga itu dibayarkan 50 % (lima puluh persen ) dari upah.

d. Untuk 4 bulan keempat itu dibayarkan 25 % ( dua puluh lima persen ) dari upah sebelum dilakukan pemutusan hubungan kerja oleh pihak kantor.

Untuk karyawan yang tidak masuk kerja karena bolos dalam pemberian upah sama saja dengan karyawan yang tidak masuk karena sakit yaitu untuk karyawan tetap tidak mempengaruhi upah yang didapat tetapi tidak diberikan uang makan dan uang transport, namun untuk karyawan non tetap mempengaruhi upah dikarenakan perhitungan pembayaran upah yang didapat berdasarkan daftar hadir ( apabila tidak masuk kerja maka upah tidak dibayar ). Upah tidak dibayar apabila pekerja tidak melakukan pekerjaan atau tidak masuk kerja ( hal ini sesuai dengan pasal 93 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 )4.

5. Penghargaan

Untuk karyawan teladan dan berprestasi di KSP Mekar Jaya biasanya bentuk penghargaan yang mereka dapat yaitu berupa bonus yang berupa uang atau cindera mata pada rapat tutup buku yang dilakukan di akhir bulan.

6. Istirahat atau Cuti

Untuk karyawan yang tidak mengambil jatah cuti yang

4 Wawancara langsung dengan Bapak Kasmin, SE selaku Kepala Kantor Cabang KSP Mekar Jaya Luragung , 23 Agustus 2016.


(5)

diberikan oleh pihak kantor per bulan 1x hak cuti dapat disubtitusikan dalam bentuk uang. Dalam masa cuti biasanya para karyawan tidak mendapatkan potongan upah yang didapat melainkan seperti biasa yaitu tidak mendapatkan uang makan dan uang transportasi.

Sesuai dengan pasal 79 ayat ( 2 ) bagian c, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 yaitu tentang cuti tahunan dilakukan sekurang-kurangnya 12 hari kerja setelah pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama 12 bulan secara terus-menerus.

7. Porsi Upah

Upah karyawan di KSP Mekar Jaya telah sesuai dengan UMR / UMK Kuningan Jawa Barat. Besarnya perhitungan persentase upah yaitu 10% dari porsi pendapatan yang didapat per bulannya. Besarnya level upah karyawan level terendah sampai dengan karyawan level tertinggi yaitu Rp.1.500.000 – Rp.4.000.000.

Daftar kebutuhan pokok minimum standar asumsi lajang versi KSP Mekar Jaya :

Rincian kebutuhan pokok :

a. Cicilan rumah Rp. 500.000

b. Kebutuhan Rumah Tangga

1) Biaya Makan sehari-hari Rp. 900.000 (Rp.30.000 x 30 hari )

2) Rekening Listrik Rp. 100.000

3) Perlengkapan Mandi / Cuci Rp. 50.000

4) Rekening Telepon / HP Rp. 100.000

c. Transportasi kerja / BBM Rp. 125.000

(Rp. 5.000 x 25 hari)

d. Lain-lain / Biaya Tak Terduga Rp. 100.000 + Rp.1.775.000


(6)

versi KSP Mekar Jaya : Rincian kebutuhan pokok :

a. Cicilan rumah Rp. 500.000

b. Kebutuhan Rumah Tangga

1) Biaya Makan sehari-hari Rp.1.200.000 (Rp.40.000 x 30 hari )

2) Rekening Listrik Rp. 100.000

3) Perlengkapan Mandi / Cuci Rp. 50.000

4) Rekening Telepon / HP Rp. 100.000

c. Dana Sekolah (1 anak)

1) Transport Rp. 125.000

(Rp.5.000 x 25 hari)

2) Jajan Rp. 125.000

(Rp.5.000 x 25 hari)

3) Iuran Sekolah / SPP Rp. 50.000

d. Transportasi kerja / BBM Rp. 125.000

(Rp. 5.000 x 25 hari)

e. Lain-lain / Biaya Tak Terduga Rp. 100.000 + Rp.2.375.000

8. Pesangon

Pesangon bagi karyawan yang di PHK secara hormat, yaitu : a. Pesangon

b. Penghargaan / hak yang pemerintah berikan , seperti : Jamsostek , Jaminan Hari Tua , dll.

Besarnya pesangon yang didapat ini biasanya dalam bentuk uang. Namun, apabila karyawan di PHK secara tidak hormat karena melakukan kesalahan maka hanya di berikan penghargaan / hak yang pemerintah berikan.


(7)

Paradigma saat ini, pemberian upah di negara kita disadari atau tidak lebih condong untuk berkiblat ke barat. Padahal konsep islam dalam menetapkan upah telah dijelaskan lebih komprehensif dalam Al-Qur’an, diantaranya :

a. Surat At-Taubah ayat 105

ههلهُوس

ه ررورْ ممك

ه لرمرعرْ ههلللاْ َىرريرس

ر فرْ امُولهمرع

م اْ ل

ل قهور

ب

ل يمغرلماْ م

ل للَاع

ر ْ َىلرإلْ نروددررتهس

ر ورْ ن

ر ُونهملؤممهلماور

ْ ن

ر ُولهمرعمترْ ممتهنكهْ َامربلْ مك

ه ئهببنريهفرْ ةلدرَاهرششلاور



ْ ْ ْ

Artinya :“Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”( At-Taubah :105 ).

Tafsir Jalalain : (Dan katakanlah) kepada mereka atau kepada manusia secara umum ("Bekerjalah kalian) sesuka hati kalian (maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaan kalian itu dan kalian akan dikembalikan) melalui dibangkitkan dari kubur (kepada Yang Mengetahui alam gaib dan alam nyata) yakni Allah (lalu diberikan-Nya kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.") lalu Dia akan membalasnya kepada kalian.5

b. Surat An-Nahl ayat 97

ن

ن ملؤممهْ ُورههورْ َىثرُنأ

ه ْ ومأرْ رركرذرْ نمبْ َاححللَاصرْ لرملعرْ نممر

ن

ل س

ر حمأ

ر بلْ مههررجمأرْ ممههنشيرزلجمنرلرورْ ةحبريبطرْ ةحَايرحرْ ههنشيريلحمنهلرفر

ْ ن

ر ُولهمرعميرْ امُوُنهَاكرْ َامر



ْ

Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” ( An-Nahl : 97)

5 Jalaludin Asy-Syayuthi dan Jalaludin Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahally, tafsir Jalalain,

(Tasikmalaya: Pesantren Persatuan Islam 91, 2010), Q.S [09]: 105. Selanjutnya ditulis:Asy-Syayuthi dan Al-Mahally, Tafsir Jalalain.


(8)

Tafsir Jalalain : (Barang siapa yang mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik) menurut suatu pendapat dikatakan bahwa yang dimaksud adalah kehidupan di surga. Menurut pendapat yang lain dikatakan adalah kehidupan dunia, yaitu dengan mendapatkan rasa qana`ah atau menerima apa adanya atau ia mendapatkan rezeki yang halal (dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan).6

c. Surat Al-Kahfi ayat 30

عهيض

ل ُنهْ لرْ َاُنشإلْ ت

ل َاح

ر للَاص

ش لاْ اُولهملع

ر ورْ اُونهمرآْ ن

ر يذللشاْ ن

ش إل

ْ لحمرعرْ ن

ر س

ر حمأ

ر ْ نممرْ ررجمأر



Artinya : “Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.” ( Al-Kahfi : 30 ) Tafsir Jalalain : (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalnya dengan baik) Jumlah kalimat

"Innaa Laa Nudhii'u" berkedudukan menjadi Khabar daripada "Innal Ladziina". Di dalam ungkapan ini terkandung pengertian meletakkan isim Zhahir pada tempat isim Mudhmar; makna yang dimaksud adalah Ajrahum atau pahalanya. Atau dengan kata lain, Kami akan memberi pahala kepada mereka sesuai dengan amal baik mereka.7

Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.

Berdasarkan tiga ayat di atas, maka upah dalam konsep Islam adalah menekankan pada dua aspek, yaitu dunia dan akherat. Tetapi hal yang paling penting, adalah bahwa penekanan kepada akherat itu

6. Asy-Syayuthi dan Al-Mahally, Tafsir Jalalain , Q.S [16]: 97. 7. Asy-Syayuthi dan Al-Mahally, Tafsir Jalalain , Q.S [18]: 30.


(9)

lebih penting daripada penekanan terhadap kehidupan dunia (dalam hal ini materi).

Dalam surat At Taubah 105 menjelaskan bahwa Allah memerintahkan kita untuk bekerja, dan Allah pasti membalas semua apa yang telah kita kerjakan. Yang paling penting dalam ayat ini adalah penegasan Allah bahwasanya motivasi atau niat bekerja itu haruslah benar dan apabila motivasi bekerja tidak benar, maka Allah akan membalas dengan cara memberi azab. Sebaliknya, kalau motivasi itu benar, maka Allah akan membalas pekerjaan itu dengan balasan yang lebih baik dari apa yang kita kerjakan.

Dijelaskan juga dalam surat An-Nahl : 97 bahwa tidak ada perbedaan gender dalam menerima upah atau balasan dari Allah. Ayat ini menegaskan bahwa tidak ada diskriminasi upah dalam Islam jika mereka mengerjakan pekerjaan yang sama. Penegasan dari ayat ini ada dua hal yaitu balasan Allah yang langsung diterima di dunia yaitu kehidupan yang baik atau rezeki yang halal sedangkan balasan di akherat adalah dalam bentuk pahala.

Sementara itu, Surat Al-Kahfi : 30 menegaskan bahwa balasan terhadap pekerjaan yang telah dilakukan manusia, pasti Allah akan mengganjar dengan adil. Allah tidak akan berlaku zalim dengan cara menyia-nyiakan amal hamba-Nya.8

Konsep keadilan dalam upah inilah yang sangat mendominasi dalam setiap praktek yang pernah terjadi di kekhalifahan Islam. Secara lebih rinci kalau kita lihat hadits Rasulullah saw tentang upah yang diriwayatkan oleh Abu Dzar bahwa Rasulullah s.a.w bersabda :

ل

ر عرجرْ ن

م مرفرْ م

م ك

ه يمدليمأرْ ت

ر ح

م ترْ ههللاْ مهههلرعرجرْ ممك

ه ُنهاُورخمإلْ ممهه

ههسسس

م بللميهلمورْ ل

ه ك

ه َاميرْ َامشملْ ههممعلط

م يهلمفرْ هلدليرْ ت

ر ح

م ترْ ههَاخرأرْ ههللا

ن

م إلسسفرْ ههسسبهللغميرْ َاسسمرْ للسسمرعرلماْ ن

ر سسملْ ههفهلبك

ر يهورْ لرْ َامشملْ س

ه

برلمير

ْ ْ هليملرعرْ ههنمعليهلمفرْ ههبهللغميرْ َامرْ ههفرلشكر

Mereka (para budak dan pelayanmu) adalah saudaramu, Allah menempatkan mereka di bawah asuhanmu; sehingga barang siapa 8 Wildan, Fikih, hal 68-69.


(10)

mempunyai saudara di bawah asuhannya maka harus diberinya makan seperti apa yang dimakannya (sendiri) dan memberi pakaian seperti apa yang dipakainya (sendiri); dan tidak membebankan pada mereka dengan tugas yang sangat berat, dan jika kamu membebankannya dengan tugas seperti itu, maka hendaklah membantu mereka (mengerjakannya)." (HR. Muslim).

Dari hadits ini dapat didefenisikan bahwa upah yang sifatnya materi (upah di dunia) mestilah terkait dengan keterjaminan dan ketercukupan pangan dan sandang. Perkataan : “harus diberinya makan seperti apa yang dimakannya (sendiri) dan memberi pakaian seperti apa yang dipakainya (sendiri)", bermakna bahwa upah yang diterima harus menjamin makan dan pakaian karyawan yang menerima upah.

Periwayatan hadits yang lain, dari Mustawrid bin Syadad Rasulullah SAW bersabda :

ن

م سسمرْ ل

ه ُوقهيرْ مرلشس

ر ورْ هليملرع

ر ْ مهلشلاْ َّيلشص

ر ْ َّي

ب بلنشلاْ ت

ه عمملس

ر

ومأرْ لر

ل زسسنممرْ ذهسسخلتشيرلمفرْ زلسسنممرْ لنْ ههلرْ س

ر

يملرورْ لرمرعرْ َانرلرْ َّي

ر للور

مندلسسخرْ ههسسلرْ س

ر

سسيملرْ ومأرْ جموشزرسستريرلمفرْ ةنسسجرومزرْ ههسسلرْ ت

م سسس

ر يملر

ن

م مرورْ ةربلادرْ ذمج

ل تشيرلمفرْ ةنبشادرْ ههلرْ ت

م س

ر يملرْ ومأ

ر ْ َامحدلَاخرْ ذمجلتشيرلمفر

(ْ دمحاْ )ْ ل

ل َاغرُورههفرْ ك

ر للذرْ َىُورس

ل ْ أحْىيمشْ ب

ر َاص

ر أ

ر

Barang siapa mengangkat pekerja, jika ia tidak mempunyai rumah harus dibikinkan rumah; jika belum menikah harus dinikahkan; jika tidak mempunyai pembantu harus dicarikan pembantu; jika tidak mempunyai kendaraan harus diberikan kendaraan. Jika Majikan tidak memberikan hal tersebut, ia adalah pembunuh”.

Hadits ini menegaskan bahwa kebutuhan papan (tempat tinggal) merupakan kebutuhan yang bersifat hak bagi para karyawan. Bahkan menjadi tanggung jawab majikan juga untuk mencarikan jodoh bagi karyawannya yang masih lajang (sendiri). Hal ini ditegaskan pula oleh Doktor Abdul Wahab Abdul Aziz As-Syaisyani dalam kitabnya

Huququl Insan Wa Hurriyyatul Asasiyah Fin Nidzomil Islami Wa Nudzumil Ma’siroti bahwa mencarikan istri juga merupakan kewajiban majikan, karena istri adalah kebutuhan pokok bagi para karyawan.

Dijelaskan bahwa setiap perusahaan atau majikan yang mempekerjakan seorang tenaga kerja wajib member upah. Karena Allah SWT telah menyiapkan neraka khusus yang diberi nama


(11)

Al-Wail sebagai tempat untuk menyiksa para tukang tipu termasuk perusahaan yang dengan cara dzalim memberlakukan peraturan yang tidak jelas dan menjebak karyawannya.Dan yang pasti pemilik perusahaan wajib membayarkan upah para pekerja sesuai dengan perjanjian.

Inti dalam ajaran Islam tentang penentuan Upah terletak dalam 2 hal :

Pertama: Islam melihat upah sangat besar kaitannya dengan konsep moral sementara barat tidak.

Kedua: Upah dalam Islam tidak hanya sebatas materi ( kebendaan atau keduniaan ) tetapi menembus batas kehidupan yakni berdimensi akhirat yang disebut dengan pahala. Berbeda dengan barat yang hanya memandang upah dari segi keduniaan.

Sistem pengupahan dalam Islam ada 2, yakni adil dan layak Adil bermakna 2 hal :

1) Jelas dan transparan 2) Proporsional

Sedangkan layak bermakna 2 hal : 1) Cukup pangan, sandang, dan papan 2) Sesuai dengan pasaran.9

Jadi dapat disimpulkan dari keseluruhan penjelasan diatas mengenai upah menurut prinsip Islam adalah, dalam penentuan upah, Islam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dari tenaga kerja. Selama ini hak-hak tenaga kerja selalu dipinggirkan. Model Asia Timur misalnya, tenaga kerja tidak dilindungi hak-haknya. Upah yang mereka terima rendah, tidak cukup untuk menghidupi mereka dan keluarganya. Hal ini sangat bertentangan dengan pandangan Islam,


(12)

karena syarat upah dalam Islam adalah adil. Adil itu tidak hanya dilihat dari sisi tenaga kerja (ajir), tetapi juga dari sisi majikan (musta’jir).

Oleh sebab itu Islam tidak membenarkan penetapan upah yang hanya memperhatikan tenaga kerja, yaitu bertujuan hanya untuk mensejahterakan tenaga kerja semata. Di sisi lain pihak produsen atau majikan juga diperhatikan kesejahteraannya.

C. Penerapan Minimum Upah di KSP Mekar Jaya dalam Pandangan Ekonomi Islam

1. Konsep Adil dan Layak

Upah adalah imbalan yang diterima seseorang atas pekerjaannya dalam bentuk imbalan materi di dunia (Adil dan Layak) dan dalam bentuk imbalan pahala di akhirat.

a. Adil

Seorang pengusaha tidak diperkenankan bertindak kejam terhadap buruh dengan menghilangkan hak sepenuhnya dari bagian mereka. Upah ditetapkan dengan cara yang paling tepat tanpa harus menindas pihak manapun, setiap pihak memperoleh bagian yang sah dari hasil kerja sama mereka tanpa adanya ketidakadilan terhadap pihak lainnya. Organisasi yang menerapkan prinsip keadilan dalam pengupahan mencerminkan organisasi yang dipimpin oleh orang-orang bertaqwa . Konsep adil ini merupakan ciri-ciri organisasi yang bertaqwa, Al-Qur’an menegaskan dalam surat Al-Maidah ayat 8 :

ءادرهرسسشهْ هلسسللللْ ن

ر يملاُوشسسقرْ امُوسسُنهُوك

ه ْ امُوسسنهمرآْ نريذلسسلشاْ َاهريدأرْ َاير

امُولهدلعمترْ ل

ش أرْ َىلرعرْ م

ر ُومقرْ ن

ه َآنرش

ر ْ م

م ك

ه نشمررلجميرْ لرورْ ط

ل س

م قللمَابل

هرسسلللاْ نشإلْ هرسسلللاْ امُوسسقهتشاورْ َىُورسسقمتشلللْ ب

ه ررسسقمأ

ر ْ ُورسسههْ امُولهدلعما

ن

ر ُولهمرعمترْ َامربلْ رنيبلخر



Artinya : “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan


(13)

bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” ( QS.Al-Maidah : 8 ).10

Tafsir Jalalain : (Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu selalu berdiri karena Allah) menegakkan kebenaran-kebenaran-Nya (menjadi saksi dengan adil) (dan janganlah kamu terdorong oleh kebencian kepada sesuatu kaum) yakni kepada orang-orang kafir (untuk berlaku tidak adil) hingga kamu menganiaya mereka karena permusuhan mereka itu. (Berlaku adillah kamu) baik terhadap lawan maupun terhadap kawan (karena hal itu) artinya keadilan itu (lebih dekat kepada ketakwaan. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan) sehingga kamu akan menerima pembalasan daripadanya.11

1) Adil bermakna Jelas dan Transparan

Sebagaimana firman Allah SWT :

ل

ر سسجرأ

ر ْ َىسسلرإلْ نريمدرسسبلْ متهنيرادرسسترْ اذرإلْ امُوسسنهمرآْ نريذلسسلشاْ َاهريدأرْ َاير

ل

ر ورْ للدمسسعرلمَابلْ ب

ن تلَاك

ر ْ ممكهنريمبشْ بتهكميرلمورْ ههُوبهتهكمَافرْ َىممس

ر مد

ب

م سستهك

م يرلمفرْ ههسسلللاْ ههسسمرلشعرْ َاسسمركرْ ب

ر سستهك

م يرْ نمأرْ ب

ن تلَاسسك

ر ْ ب

ر أ

م سسير

ل

ر ورْ ههسسبشررْ هرسسلللاْ قلسستشيرلمورْ ق

د سسح

ر لماْ هلسسيملرع

ر ْ ِيذلسسلشاْ ل

ل للمميهلمور

ق

د سسح

ر لماْ هلسسيملرع

ر ْ ِيذلسسلشاْ ن

ر َاسسك

ر ْ نإسسفرْ َائحيمسسشرْ ههسسنمملْ س

م

خ

ر بمير

ُورسسههْ لشسسمليهْ نأرْ عهيط

ل ترسسس

م يرْ ل

ر ْ ومأرْ َافحيعلسسض

ر ْ ومأ

ر ْ َاهحيفلسسسر

نسسمْ ن

ل يمدريهلسسش

ر ْ امودههلسسشمترس

م اورْ ل

ل دمسسعرلمَابلْ ههيدللورْ ل

م للمميهلمفر

ن

ل َاسسترأ

ر ررمماورْ لنسسجهررفرْ نلسسيملرجهررْ َاسسُنرُوكهيرْ مملشْ نإلفرْ ممكهللَاجررب

َامرههادرسسحمإمْ ل

ش سسض

ل ترْ نأرْ ءادرهرسسش

د لاْ ن

ر سسملْ ن

ر ُومسسض

ر رمترْ نمشمل

َاسسمرْ اذرإلْ ءادرهرسسش

د لاْ ب

ر أ

م يرْ لرورْ َىررخملهاْ َامرههادرحمإلْ رركبذرتهفر

َىسسلرإلْ ارحسسيبلكرْ وأرْ ارحيغلص

ر ْ ههُومبهتهك

م ترْ نأرْ امُوممهأرس

م ترْ ل

ر ورْ امُوعهده

ةلدرَاهرسسش

ش لللْ مهُوسسقمأرورْ هلسسلللاْ درسسنعلْ ط

ه سسس

ر قمأ

ر ْ ممسسكهللذرْ هلسسللجرأر

ةحررسسض

ل َاحرْ ةحررَاسسجرتلْ ن

ر ُوسسك

ه ترْ نأرْ ل

ش إلْ امُوبهَاسستررمترْ لشأرْ َىسسُنردمأرور

َاسسهرُوبهتهك

م ترْ ل

ش أرْ حنَاسسنرجهْ ممسسكهيملرعرْ س

ر

سسيملرفرْ ممك

ه نريمبرْ َاهرُنرورهيدلته

10 Muhammad Mustofa, Skripsi Sarjana : “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penetapan Upah Minimum Pasal 1 Ayat (1) dan (2) Dalam Permenakertrans Nomor : PER-17/MEN/VIII/2005 , (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2009), hlm 29-30.


(14)

دنيهلسسشرْ ل

ر ورْ ب

ن تلَاسسك

ر ْ رشَآسسض

ر يهْ ل

ر ورْ ممتهعميرَاسسبرترْ اذرإلْ امومدههلشمأرور

هرسسلللاْ امُوسسسقهتشاورْ ممسسسكهبلْ ق

ن ُوسسس

ه فهْ ههُنشإلسسفرْ امُوسسسلهعرفمترْ نإلور

ْ م

ن يللع

ر ْ ءرَّي

م ش

ر ْ ل

ب ك

ه بلْ ههلللاورْ ههلللاْ مهكهمهلبعريهور



ْ ْ ْ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu” (

QS. Al-Baqarah : 282 ).

Tafsir Jalalain : (Hai orang-orang yang beriman! Jika kamu mengadakan utang piutang), maksudnya muamalah seperti jua beli, sewa-menyewa, utang-piutang dan lain-lain (secara tidak tunai), misalnya pinjaman atau pesanan (untuk waktu yang ditentukan) atau diketahui, (maka hendaklah kamu catat) untuk pengukuhan dan menghilangkan pertikaian nantinya. (Dan hendaklah ditulis) surat utang itu (di antara kamu oleh seorang penulis dengan adil) maksudnya benar tanpa menambah atau mengurangi jumlah utang atau jumlah temponya. (Dan janganlah merasa enggan) atau


(15)

berkeberatan (penulis itu) untuk (menuliskannya) jika ia diminta, (sebagaimana telah diajarkan Allah kepadanya), artinya telah diberi-Nya karunia pandai menulis, maka janganlah dia kikir menyumbangkannya. 'Kaf' di sini berkaitan dengan 'ya'ba' (Maka hendaklah dituliskannya) sebagai penguat (dan hendaklah diimlakkan) surat itu (oleh orang yang berutang) karena dialah yang dipersaksikan, maka hendaklah diakuinya agar diketahuinya kewajibannya, (dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah, Tuhannya) dalam mengimlakkan itu (dan janganlah dikurangi darinya), maksudnya dari utangnya itu (sedikit pun juga. Dan sekiranya orang yang berutang itu bodoh) atau boros (atau lemah keadaannya) untuk mengimlakkan disebabkan terlalu muda atau terlalu tua (atau ia sendiri tidak mampu untuk mengimlakkannya) disebabkan bisu atau tidak menguasai bahasa dan sebagainya, (maka hendaklah diimlakkan oleh walinya), misalnya bapak, orang yang diberi amanat, yang mengasuh atau penerjemahnya (dengan jujur. Dan hendaklah persaksikan) utang itu kepada (dua orang saksi di antara laki-lakimu) artinya dua orang Islam yang telah balig lagi merdeka (Jika keduanya mereka itu bukan), yakni kedua saksi itu (dua orang laki-laki, maka seorang laki-laki dan dua orang perempuan) boleh menjadi saksi (di antara saksi-saksi yang kamu sukai) disebabkan agama dan kejujurannya. Saksi-saksi wanita jadi berganda ialah (supaya jika yang seorang lupa) akan kesaksian disebabkan kurangnya akal dan lemahnya ingatan mereka, (maka yang lain (yang ingat) akan mengingatkan kawannya), yakni yang lupa. Ada yang membaca 'tudzkir' dan ada yang dengan tasydid 'tudzakkir'. Jumlah dari idzkar menempati kedudukan sebagai illat, artinya untuk mengingatkannya jika ia lupa atau berada di ambang kelupaan, karena itulah yang menjadi sebabnya. Menurut satu qiraat 'in' syarthiyah dengan baris di bawah, sementara 'tudzakkiru' dengan baris di depan sebagai jawabannya. (Dan janganlah saksi-saksi itu enggan jika) 'ma' sebagai tambahan (mereka dipanggil) untuk memikul dan memberikan


(16)

kesaksian (dan janganlah kamu jemu) atau bosan (untuk menuliskannya), artinya utang-utang yang kamu saksikan, karena memang banyak orang yang merasa jemu atau bosan (biar kecil atau besar) sedikit atau banyak (sampai waktunya), artinya sampai batas waktu membayarnya, menjadi 'hal' dari dhamir yang terdapat pada 'taktubuh' (Demikian itu) maksudnya surat-surat tersebut (lebih adil di sisi Allah dan lebih mengokohkan persaksian), artinya lebih menolong meluruskannya, karena adanya bukti yang mengingatkannya (dan lebih dekat), artinya lebih kecil kemungkinan (untuk tidak menimbulkan keraguanmu), yakni mengenai besarnya utang atau jatuh temponya. (Kecuali jika) terjadi muamalah itu (berupa perdagangan tunai) menurut satu qiraat dengan baris di atas hingga menjadi khabar dari 'takuuna' sedangkan isimnya adalah kata ganti at-tijaarah (yang kamu jalankan di antara kamu), artinya yang kamu pegang dan tidak mempunyai waktu berjangka, (maka tidak ada dosa lagi kamu jika kamu tidak menulisnya), artinya barang yang diperdagangkan itu (hanya persaksikanlah jika kamu berjual beli) karena demikian itu lebih dapat menghindarkan percekcokan. Maka soal ini dan yang sebelumnya merupakan soal sunah (dan janganlah penulis dan saksi -maksudnya yang punya utang dan yang berutang- menyulitkan atau mempersulit), misalnya dengan mengubah surat tadi atau tak hendak menjadi saksi atau menuliskannya, begitu pula orang yang punya utang, tidak boleh membebani si penulis dengan hal-hal yang tidak patut untuk ditulis atau dipersaksikan. (Dan jika kamu berbuat) apa yang dilarang itu, (maka sesungguhnya itu suatu kefasikan), artinya keluar dari taat yang sekali-kali tidak layak (bagi kamu dan bertakwalah kamu kepada Allah) dalam perintah dan larangan-Nya (Allah mengajarimu) tentang kepentingan urusanmu. Lafal ini menjadi hal dari fi`il yang diperkirakan keberadaannya atau sebagai kalimat baru. (Dan Allah mengetahui segala sesuatu).12


(17)

Berdasarkan ayat Al-Qur’an diatas maka dapat diketahui bahwa prinsip utama keadilan terletak pada kejelasan akad (transaksi) dan komitmen melakukannya. Akad dalam perburuhan adalah akad yang terjadi antara pekerja dengan pengusaha, artinya sebelum pekerja dipekerjakan, harus dijelaskan dahulu mengenai jenis pekerjaan, jangka waktu, serta besarnya upah yang akan diterima oleh pekerja.

Yusuf al-Qardawi menjelaskan dalam kitabnya Pesan Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam , sebagai berikut :

Sesungguhnya seorang pekerja hanya berhak atas upahnya jika ia telah menunaikan pekerjaanya dengan semestinya dan sesuai dengan kesepakatan, karena umat Islam terikat dengan syarat- syarat antar mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram. Namun, jika ia membolos bekerja tanpa alasan yang benar atau sengaja menunaikannya dengan tidak semestinya, maka sepatutnya hal itu diperhitungkan atasnya (dipotong upahnya) karena setiap hak dibarengi dengan kewajiban. Selama ia mendapatkan upah secara penuh, maka kewajibannya juga harus dipenuhi. Sepatutnya hal ini dijelaskan secara detail dalam "peraturan kerja" yang rnenjelaskan masing-masing hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Hadits lain yang menjelaskan tentang waktu pembayaran upah ini adalah :

َىلشسسص

ر ْ َّي

ب سسبلنشلاْ ن

ل ع

ر ْ ههنمعرْ ههلشلاْ َّيض

ل ررْ ةررريمررههْ َّيبلأ

ر ْ نمعر

ل

ر َاقرْ مرلشس

ر ورْ هليملرع

ر ْ ههلشلا

:

َاسسُنرأرْ ةنسسثرلثرْ َىلرَاسسعرترْ ههسسلشلاْ لرَاقرْ


(18)

ارحسسيجلأرْ ررجرأ

م ترسسسماْ لنجهررورْ ههنرمرثرْ لركرأرفرْ ارمحهْ عرَابرْ لنجهررور

ههررجمأرْ هلط

ل عميهْ م

م لرورْ ههنمملْ َىفرُومترس

م َافر

.

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad Saw. Bahwa beliau bersabda: “Allah telah berfirman: “Ada tiga jenis manusia dimana Aku adalah musuh mereka nanti di hari kiamat. Pertama, adalah orang yang membuat komitmen akan memberi atas nama-Ku (bersumpah dengan nama-Ku), kemudian ia tidak memenuhinya. Kedua, orang yang menujual seorang manusia bebas (bukan budak), lalu memakan uangnya. Ketiga, adalah orang yang menyewa seorang upahan dan mempekerjakan dengan penuuh, tetapi tidak membayar upahnya” ( HR.Bukhari )

Hadits-hadits diatas menegaskan tentang waktu pembayaran upah, agar sangat diperhatikan. Keterlambatan pembayaran upah, dikategorikan sebagai perbuatan yang zalim dan orang yang tidak membayar upah para pekerjanya termasuk orang dimusuhi oleh Nabi SAW pada hari kiamat. Dalam hal ini, Islam sangat menghargai waktu dan sangat menghargai tenaga seorang karyawan.

KSP Mekar Jaya berupaya memberikan upah secara adil yang dengan bermakna jelas dan transparan. Dalam memberikan upah, KSP Mekar Jaya menghitung upah dengan perhitungan selama karyawan tersebut bekerja. Upah diberikan sebulan sekali tanpa keterlambatan dengan prosedur kesepakatan yang telah disepakati pada saat karyawan dan pihak KSP Mekar Jaya melalakukan kontrak kerja. Pembayaran upah yang dilakukan oleh pihak KSP Mekar Jaya yang sebulan sekali dibayarkan kepada karyawan yang tetap ataupun karyawan non tetap, sehingga tidak ada perbedaan dalam waktu pembayaran upah.

2) Adil Bermakna Proporsional


(19)

beberapa firman Allah SWT, sebagai berikut13 :

لرْ م

م سسههورْ ممههلرَاسسمرع

م أرْ م

م ههيرفبُورسسيهللورْ اُوسسلهملع

ر ْ َاسسمشمبْ ت

ن َاسسجررردرْ ل

ل سسك

ه للور

ْ ن

ر ُومهلرظ

م يه



Artinya : “Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan” ( QS. Al-Ahqhaaf : 19 ).

Tafsir jalalain : (Dan bagi masing mereka) bagi masing-masing dari orang mukmin dan orang kafir (derajat), derajat orang-orang yang beriman memperoleh kedudukan yang tinggi di dalam surga, sedangkan derajat orang-orang kafir memperoleh kedudukan di dasar neraka (menurut apa yang telah mereka kerjakan) berdasar pada amal ketaatan bagi orang mukmin dan kemaksiatan bagi orang-orang kafir (dan agar Dia mencukupkan bagi mereka) yakni Allah mencukupkan bagi mereka; menurut suatu qiraat dibaca

Walinuwaffiyahum (pekerjaan-pekerjaan mereka) maksudnya balasannya (sedangkan mereka tiada dirugikan) barang sedikit pun, misalkan untuk orang-orang mukmin dikurangi dan untuk orang-orang kafir ditambahi.14

م

م سستهنك

ه ْ َاسسمرْ لشإلْ نرومزرسسجمتهْ لرورْ َائحيمسسشرْ س

ن

سسفمُنرْ مهسسلرظ

م تهْ لرْ مرُوميرلمَاسسفر

ْ ن

ر ُولهمرعمتر



Artinya : “Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.” ( QS. Yaasin : 54 ).

Tafsir Jalalain : (Pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit

13 Muhammad Mustofa, Skripsi Sarjana : “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penetapan Upah Minimum Pasal 1 Ayat (1) dan (2) Dalam Permenakertrans Nomor : PER-17/MEN/VIII/2005 , (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2009), hlm 31-32. Selanjutnya ditulis: Mustofa, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penetapan Upah Minimum.


(20)

pun dan kalian tidak dibalasi, kecuali) dengan balasan (apa yang telah kalian kerjakan.)15

ْ َىعرس

ر ْ َامرْ لشإلْ نلَاس

ر ُنلم

ل للْ س

ر

يملشْ نأرور



ْ ْ ْ

Artinya : “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”, ( QS. An- Najm : 39 ) . Tafsir jalalain : (Dan bahwasanya) bahwasanya perkara yang sesungguhnya itu ialah (seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya) yaitu memperoleh kebaikan dari usahanya yang baik, maka dia tidak akan memperoleh kebaikan sedikit pun dari apa yang diusahakan oleh orang lain.16

Ayat-ayat di atas, menegaskan bahwa pekerjaan seseorang akan dibalas menurut berat pekerjaannya itu. Upah adalah hak dan bukan pemberian sebagai hadiah. Upah hendaklah proporsional, sesuai dengan kadar kerja atau hasil produksi dan dilarang adanya eksploitasi. Bila tenaga kerja merupakan faktor utama dalam produksi, maka selayaknya ia memperoleh imbalan yang lebih manusiawi. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia merupakan sistem dasar pengupahan manusiawi, baru setelah itu dikombinasikan dengan unsur yang lainnya.

Menurut Bapak Udin selaku Manager Umum di KSP Mekar Jaya, semua karyawan dibayarkan upahnya sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukannya, yang mana besarnya upah dihitung berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan.

b. Layak

Jika konsep Adil berbicara tentang kejelasan, transparasi serta proporsionalitas ditinjau dari berat pekerjaannya, maka konsep Layak berhubngan dengan besaran upah yang diterima.

15. Asy-Syayuthi dan Al-Mahally, Tafsir Jalalain , Q.S [36]: 54. 16. Asy-Syayuthi dan Al-Mahally, Tafsir Jalalain , Q.S [53]: 39.


(21)

1) Layak Bermakna Cukup Pangan, Sandang, Papan

ل

ر عرجرْ ن

م مرفرْ م

م ك

ه يمدليمأرْ ت

ر ح

م ترْ ههللاْ مهههلرعرجرْ ممك

ه ُنهاُورخمإلْ ممهه

ههسسس

م بللميهلمورْ ل

ه ك

ه َاميرْ َامشملْ ههممعلط

م يهلمفرْ هلدليرْ ت

ر ح

م ترْ ههَاخرأرْ ههللا

ن

م إلسسفرْ ههسسبهللغميرْ َاسسمرْ للسسمرعرلماْ ن

ر سسملْ ههفهلبك

ر يهورْ لرْ َامشملْ س

ه

برلمير

ْ ْ هليملرعرْ ههنمعليهلمفرْ ههبهللغميرْ َامرْ ههفرلشكر

Mereka (para budak dan pelayanmu) adalah saudaramu, Allah menempatkan mereka di bawah asuhanmu; sehingga barang siapa mempunyai saudara di bawah asuhannya maka harus diberinya makan seperti apa yang dimakannya (sendiri) dan memberi pakaian seperti apa yang dipakainya (sendiri); dan tidak membebankan pada mereka dengan tugas yang sangat berat, dan jika kamu membebankannya dengan tugas seperti itu, maka hendaklah membantu mereka (mengerjakannya)." (HR. Muslim).

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Mustawrid bin Syadad Rasulullah SAW bersabda :

ن

م سسمرْ ل

ه ُوقهيرْ مرلشس

ر ورْ هليملرع

ر ْ مهلشلاْ َّيلشص

ر ْ َّي

ب بلنشلاْ ت

ه عمملس

ر

ومأرْ لر

ل زسسنممرْ ذهسسخلتشيرلمفرْ ل

ن ْ زلسسنممرْ ههلرْ س

ر

يملرورْ لرمرعرْ َانرلرْ َّي

ر للور

مندلسسخرْ ههسسلرْ س

ر

سسيملرْ ومأرْ جموشزرسستريرلمفرْ ةنسسجرومزرْ ههسسلرْ ت

م سسس

ر يملر

ن

م مرورْ ةربلادرْ ذمج

ل تشيرلمفرْ ةنبشادرْ ههلرْ ت

م س

ر يملرْ ومأ

ر ْ َامحدلَاخرْ ذمجلتشيرلمفر

(ْ دمحاْ )ْ ل

ل َاغرُورههفرْ ك

ر للذرْ َىُورس

ل ْ أحْىيمشْ ب

ر َاص

ر أ

ر

Barang siapa mengangkat pekerja, jika ia tidak mempunyai rumah harus dibikinkan rumah; jika belum menikah harus dinikahkan; jika tidak mempunyai pembantu harus dicarikan pembantu; jika tidak mempunyai kendaraan harus diberikan kendaraan. Jika Majikan tidak memberikan hal tersebut, ia adalah pembunuh”.

Dari dua hadits diatas, dapat dikatakan bahwa kelayakan upah yang diterima oleh pekerja dilihiat dari 3 aspek yaitu : Pangan (makanan), Sandang (pakaian) dan Papan (tenpat tinnggal). Bahkan bagi pegawai atatu karyawan yang masih belum menikah, menjadi tugas majikan yang mempekerjakannya untuk mencarikan jodohnya. Artinya, hubungan antara majikan atau atasan dengan karyawan bukan hanya sebatas hubungan pekerjaan formal, tetapi karyawan sudah dianggap merupakan keluarga atasan. Konsep yang menganggap


(22)

karyawan sebagai bagian keluarga atasannya merupakan konsep Islam yang sudah lebih dari 14 abad yang lalu yang telah dicetuskan.17

Konsep ini dipakai oleh pengusaha-pengusaha Arab pada masa lalu, dimana mereka (pengusaha muslim) seringkali memperhatikan kehidupan karyawannya di luar lingkungan kerjanya. Hal inilah yang sangat jarang dilakukan pada masa sekarang. Wilson menulis dalam bukunya yang berjudul Islamic Business Theory and Practice yang artinya kira-kira seperti ini : “walaupun perusahaan itu bukanlah perusahaan keluarga, para majikan atau atasan Muslimin seringkali memperhatikan kehidupan karyawannya di luar lingkungan kerjanya, hal ini sulit dipahami untuk para pengusaha Barat”. Konsep inilah yang sangat berbeda dengan konsep upah menurut Barat. Konsep upah menurut Islam, tidak dapat dipisahkan dari konsep moral. Mungkin sah-sah saja jika upah karyawan di Barat sangat kecil karena pekerjaannya sangat rendah (misalnya cleaning service). Tetapi dalam konsep Islam, meskipun cleaning service, tetapi faktor layak menjadi pertimbangan utama dalam menentukan berupa upah yang akan diberikan.

Menurut Bapak Haris Nasrudin, S.Pd selaku Kepala Bagian Kredit Mikro, upah di Indonesia belum memenuhi standar layak yang bermakna cukup pangan, sandang, dan papan. Hal ini dilihat dari masih kurang memadainya upah yang diberikan dengan kebutuhan pokok yang ditanggung para karyawan. Begitu pula dengan KSP Mekar Jaya yang sudah mampu menerapkan standar upah dengan upah minimum yang distandarkan oleh Pemerintah Daerah.18

Dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa KSP Mekar Jaya belum mampu memenuhi kelayakan pangan, sandang, dan papan. Yang mana dalam perhitungan standar minimum upah, pihak KSP Mekar Jaya baru mampu menghitung upah berdasarkan cicilan rumah tetapi belum mampu memberikan fasilitas rumah kepada karyawan.

17 Mustofa, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penetapan Upah Minimum, hal 33. 18 Wawancara langsung dengan Bapak Haris Nasrudin,S.Pd selaku Kepala Bagian Kredit Mikro KSP Mekar Jaya Luragung , 27 Agustus 2016.


(23)

Begitu pula halnya dengan sandang yang dalam perhitungan standar upah belum mencantumkan pemenuhan sandang berupa pakaian untuk kehidupan sehari-hari. Namun untuk seragam pihak KSP Mekar Jaya sudah berupaya memberikan pakaian kerja agar membantu karyawan dalam pemenuhan seragam kerja. Dalam hal pangan, dinilai KSP Mekar Jaya menghitung besarnya pemenuhan upah Rp.30.000 perhari yang menurut penulis hal tersebut sudah dinilai cukup untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari bagi para karyawan lajang. Namun, untuk karyawan yang telah berkeluarga dihitung dengan Rp.40.000 perhari yang dinilai penulis hal ini belum memenuhi kebutuhan pangan kepada karyawan dan keluarganya.

2) Layak Bermakna Sesuai Dengan Pasaran

Dalam firman Allah SWT sebagai berikut :

ض

ل

رملم

ر اْ َّيفلْ اُومثرعمترْ لرورْ ممههءَايرشمأرْ س

ر

َانشلاْ اُوس

ه خ

ر بمترْ لرور

ْ ن

ر يدلس

ل فممه



Artinya :“Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan. ( QS. Asy-Syua’ra : 183 ).

Tafsir Jalalain : (Dan janganlah kalian merugikan manusia pada hak-haknya) janganlah kalian mengurangi hak mereka barang sedikit pun (dan janganlah kalian merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan) melakukan pembunuhan dan kerusakan-kerusakan lainnya. Lafal Ta'tsau ini berasal dari 'Atsiya yang artinya membuat kerusakan; dan lafal Mufsidiina merupakan Hal atau kata keterangan keadaan daripada 'Amilnya, yaitu lafal Ta'tsau.19

Ayat di atas menjelaskan bahwa janganlah seseorang merugikan orang lain, dengan cara mengurangi hak-hak yang seharusnya diperolehnya. Dalam pengertian yang lebih jauh hak-hak dalam upah


(24)

bermakna bahwa janganlah mempekerjakan seseorang jauh dibawah upah yang biasanya diberikan. Jika ini terjadi , berarti pengusaha sudah tidak berbuat layak bagi karyawannya.20

Dari penelitian yang dilakukan di KSP Mekar Jaya, maka penulis menyimpulkan bahwa pihak KSP Mekar Jaya sudah berupaya memenuhi pemberian upah yang layak bermakna sesuai dengan pasaran atau upah standar minimum yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

Dari uraian upah menurut konsep Islam diatas, maka dapat digambarkan bagaimana konsep upah dalam Islam memiliki 2 (dua) dimensi, yaitu dimensi dunia dan dimensi akhirat. Untuk menerapkan upah dalam dimensi dunia, maka konsep moral merupakan hal yang sangat penting agar pahala dapat diperoleh sebagai dimensi akhirat dari upah tersebut. Jika moral diabaikan, maka dimensi akhirat tidak akan tercapai. Oleh karena itulah konsep moral diletakkan pada kotak paling luar, yang artinya, konsep moral dibutuhkan untuk menerapkan upah dimensi dunia agar upah dimensi akhirat dapat tercapai.

Dimensi upah di dunia dicirikan oleh 2 hal, yaitu adil dan layak. Adil bermakna bahwa upah yang diberikan haruslah jelas, transparan dan proporsional. Layak bermakna bahwa upah yang diberikan harus mencukupi kebutuhan sandang, pangan dan papan serta tidak jauh berada di bawah pasaran. Aturan manajemen upah ini perlu didudukkan pada posisinya, agar mempermudah bagi kaum muslimin atau pengusaha muslim dalam menerasdspkan manajemen syariah dalam pengupahan karyawan di perusahan.

2. Hal-hal dalam Bermuamalah

Selain upah diberikan dengan unsur adil dan layak, maka upah yang diberikan kepada karyawan haruslah :


(25)

a. Pihak yang menyelenggarakan akad haruslah berbuat atas kemauan sendiri dengan penuh kerelaan. Ketentuan umum ini dapat dilihat pada firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 29 :

م

م ك

ه نريمبرْ ممكهلراُورممأرْ امُولهكهأمترْ لرْ امُونهمرآْ نريذللشاْ َاهريدأرْ َاير

ل

ر ورْ ممكهنمبْ ض

ر

اررترْ نعرْ ةحررَاجرتلْ نرُوكهترْ نأرْ ل

ش إلْ للط

ل َابرلمَابل

ْ َامحيحلررْ ممكهبلْ نرَاكرْ هرلللاْ نشإلْ ممكهس

ر فهُنأ

ر ْ امُولهتهقمتر



Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu,Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.

(QS.An-Nisa : 29)

Tafsir Jalalain : (Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu makan harta sesamamu dengan jalan yang batil) artinya jalan yang haram menurut agama seperti riba dan gasab/merampas (kecuali dengan jalan) atau terjadi (secara perniagaan) menurut suatu qiraat dengan baris di atas sedangkan maksudnya ialah hendaklah harta tersebut harta perniagaan yang berlaku (dengan suka sama suka di antara kamu) berdasar kerelaan hati masing-masing, maka bolehlah kamu memakannya. (Dan janganlah kamu membunuh dirimu) artinya dengan melakukan hal-hal yang menyebabkan kecelakaannya bagaimana pun juga cara dan gejalanya baik di dunia dan di akhirat. (Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu) sehingga dilarang-Nya kamu berbuat demikian.21

Untuk menghindari adanya unsur pemaksaan dalam melakukan kerjasama dalam pekerjaan maka KSP Mekar Jaya melakukan kontrak kerja yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Yang mana di dalam kontrak kerja tersebut, tertulis pasal-pasal yang dipakai untuk sebagai panduan dalam bekerja. Kontrak kerja tersebut berlaku selama 1 tahun masa percobaan. Setelah selesai maka masa kerja akan dilanjutkan atau dihentikan


(26)

tergantung dari penilaian dari pihak KSP Mekar Jaya, sehingga didalam bekerja tidak ada unsur yang dirugikan.

b. Sesuatu yang diakadkan mestinya sesuai dengan realistis, bukan sesuatu yang tidak berwujud . Dengan sifat seperti ini, maka objek yang menjadi sasaran transaksi dapat diserah terimakan berikut segala manfaatnya.

Yang diakadkan dalam kontrak kerja di KSP Mekar Jaya bersifat realistis dan tanpa ada rekayasa, sesuatu pekerjaan yang berwujud dan pekerjaan yang halal untuk dikerjakan karena pekerjaan tersebut bersifat sosial demi kepentingan umat Islam. c. Pemberian upah atau imbalan mestinya berupa sesuatu yang

bernilai, baik berupa uang ataupun jasa, yang tidak bertentangan dengan kebiasaan yang berlaku.22

Upah yang diberikan di KSP Mekar jaya telah sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di Indonesia dan tidak bertentangan dengan konsep ekonomi Islam.

3. Hubungan Kerja dalam Islam

Istilah human relation secara umum bermakna hubungan kerjasama antara individu dengan seluruh jenis aktivitas, baik sektor industri, pertanian, pemerintah, pendidikan maupun sosial. Hubungan ini dapat dilihat secara umum dalam sistem kerja dimana individu-individu berkaitan dengan pola struktur atau sistem dalam merealistisikan tujuan tersebut.

Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai berbagai kebutuhan, dan kebutuhan itu akan memotovasi manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan tersebut diwujudkan dalam suatu gerakan-gerakan yang teratur dan merupakan suatu proses yang akan mewujudkan sesuatu yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain, atau perusahaan tempat seseorang dapat melakukan suatu kegiatan.

Menurut MN. Siddiqi, tujuan dari suatu perusahaan Islam adalah pemenuhan terhadap kebutuhan-kebutuhan sendiri secara wajar,

22 Muchlis Usman, Kaidah-Kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah,cet-IV ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002 ), hal 10. Selanjutnya ditulis: Muchlis, Kaidah-Kaidah Ushuliyah dan Fiqhiya.


(27)

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan keluarga sendiri merupakan bekal untuk generasi yang akan mendatang, bekal untuk anak cucu dan pelayanan serta bantuan kepada masyarakat dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.

Untuk mencapai tujuan tersebut sangat diperlukan adanya sikap adil. Karena keadilan adalah ramuan yang sangat penting dan muqhasid say syari’ah, sulit untuk memahami sebuah masyarakat muslim yang ideal tanpa adanya keadilan. Islam benar-benar tegas dalam tujuannya untuk membasmi semua unsur kezaliman dari masyarakat. Kezaliman merupakan istilah yang menyeluruh, mencakup semua bentuk ketidakadilan,eksploitasi, penindasan dan kemungkinan seseorang melakukan hak-hak orang lain atau tidak memenuhi kewajiban-kewajiban mereka.

Keadilan yang dimaksud tersebut meliputi berbagai bidang, baik dalam pemberian upah maupun pemenuhan kesejahteraan para pekerja yang akan berdampak pada peningkatan produktivitas kerja.

Dengan adanya keadilan ini maka untuk menciptakan suatu hubungan kerja secara Islami terciptalah suatu hak dan kewajiban bagi para pekerja. Maka untuk lebih memperjelas, perlu menguraikan tentang hak dan kewajiban para pekerja.23

a. Hak Para Pekerja

Adapun hak tenaga yang wajib dipenuhi adalah :

Hak memilih pekerjaan yang sesuai. Islam menetapkan hak setiap individu untuk memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, pengalaman, potensi yang dimiliki.

23 Zulkhairil Hadi Syam, Skripsi Sarjana : “Pengupahan Karyawan Dalam Pespektif Fiqh Muammalah , (Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah, 2011), hal 46-48. Selanjutnya ditulis: Zulkhairil,


(28)

Persamaan pria dan wanita dalam bekerja. Islam membolehkan wanita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan syariat dan dijalankan secara baik, serta tidak bertentangan dengan tabiatnya.Al-Qur an menegaskan, hasil kerja dan‟

kesungguhan wanitapun dihargai sebagaimana pria. Profesionalisme. Hak kerja dalam Islam didsarkan atas kemampuan atau profesionalisme.

Di KSP Mekar Jaya bertindak untuk selalu profesionalis dalam memberikan pekerjaan kepada para karyawan yaitu dengan memberikan jabatan yang sesuai dengan pendidikan dan keahlian yang dimiliki oleh karyawan. Pekerjaan yang diberikan kepada perempuanpun tidak sama dengan pekerjaan laki-laki yang dianggap terlalu berat untuk dikerjakan oleh perempuan.

1) Hak Memperoleh Gaji

Gaji sesuai dengan pekerjaan. Kaidah Islam menegaskan bahwa gaji sesuai dengan pekerjaan. Tidak ada kezaliman, pengurangan atau tindakan anarki.

Perbedaan tingkat upah. Jika Islam menetapkan bahwa upah ditentukan oleh pekerjaan, maka ia juga menetapkan perbedaan jumlah yang ditentukan berdasarkan jenis suatu pekerjaan.

Upah yang diberikan kepada para karyawan berdasarkan jabatan yang dipegang dan pekerjaan yang dijalankan. Sehingga dalam memberikan upah pun ada perbedaan dan tunjangan yang diberikan.

2) Hak Cuti dan Keringanan Pekerjaan

Hak cuti kerja biasanya dimasukkan dalam ketentuan jam kerja, hari libur, dan faktor-faktor lain yang mengharuskan atau memungkinkan seseorang harus istirahat atau cuti.

Hak untuk mempoleh juga diberikan kepada karyawan yang hendak melakukan ada keperluan yang harus dilakukan dan cuti besar seperti melaksanakan ibadah haji. Yang


(29)

kesemuanya itu diberikan kepada karyawan KSP Mekar Jaya, mengingat setiap manusia mempunyai keperluan yang tidak mungkin untuk ditinggalkan.24

b. Kewajiban Para Pekerja

Adapun kewajiban para pekerja yaitu : 1) Amanah dalam bekerja

Bekerja secara profesional, pekerjaan dilakukan sebaik mungkin sehingga memperoleh hasil yang terbaik.

Kejujuran dalam bekerja adalah ibadah. Islam memandang bahwa kejujuran dalam bekerja bukan hanya merupakan tuntutan, melainkan juga ibadah. Seorang muslim yang dekat dengan Allah akan bekerja dengan baik untuk dunia dan akhirat.

Islam menilai bahwa memenuhi amanah kerja merupakan jenis ibadah yang paling utama. Dalam bekerja, agama Islam mengarahkan individu dan masyarakat untuk melaksanakan amanah yang telah diberikan secara baik dan benar.

KSP Mekar Jaya mewajibkan kepada para karyawannya untuk senantiasa menaati peraturan yang telah dibuat oleh pihak KSP Mekar Jaya dan Pemerintah. Peraturan itu dibuat agar karyawan tidak melupakan tugas yang harus dikerjainnya. Karyawan juga dituntung untuk bersikap profesional, jujur dan amanah dalam menjalankan sebuah pekerjaan.

2) Mendalami Agama dan Profesi

Mendalami agama, merupakan kewajiban setiap Muslim apapun profesinya.

Menekuni dan memahami pekerjaaan. Yakni pekerja dituntut agar senantiasa mengikuti dinamika kerja. Ia dituntut untuk mencapai profesionalisme dan kreativitas dalam bekerja.

Jika kita sudah mengetahui hak dan kewajiban para pekerja, maka perlu diketahui hak dan kewajiban para pengusaha. Adapun hak dari seorang pengusaha yaitu


(30)

memperoleh keuntungan dari usahanya baik berupa material maupun non material. Sedangkan kewajiban dari para pengusaha terhadap para pekerja yaitu membayar upah dan gaji, karena upah merupakan salah satu kesejahteraan yang harus diterima oleh para pekerja dan merupakan kewajiban para pengusaha terhadap pekerjaannya.25

Demi menanamkan nilai keagamaan yang kuat maka KSP Mekar Jaya melakukan keagamaan secara rutin sebulan satu kali. Siraman rohani khusus untuk para karyawan. Siraman rohanin yang dilakukan oleh pihak kantor tidak menggunakan para ustad-ustad ternama yang sengaja diundang untuk menambah nilai spiritual.

Dengan mendapatkan tuntunan agama yang kuat dan amanah dalam bekerja dan tidak dibarengi oleh profesional kerja dan usaha yang membuat KSP Mekar Jaya tetap eksis sampai sekarang dalam mengemban amanah umat Islam dalam syiar agama.


(1)

a. Pihak yang menyelenggarakan akad haruslah berbuat atas kemauan sendiri dengan penuh kerelaan. Ketentuan umum ini dapat dilihat pada firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 29 :

م

م ك

ه نريمبرْ ممكهلراُورممأرْ امُولهكهأمترْ لرْ امُونهمرآْ نريذللشاْ َاهريدأرْ َاير

ل

ر ورْ ممكهنمبْ ض

ر

اررترْ نعرْ ةحررَاجرتلْ نرُوكهترْ نأرْ ل

ش إلْ للط

ل َابرلمَابل

ْ َامحيحلررْ ممكهبلْ نرَاكرْ هرلللاْ نشإلْ ممكهس

ر فهُنأ

ر ْ امُولهتهقمتر



Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu,Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.

(QS.An-Nisa : 29)

Tafsir Jalalain : (Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu makan harta sesamamu dengan jalan yang batil) artinya jalan yang haram menurut agama seperti riba dan gasab/merampas (kecuali dengan jalan) atau terjadi (secara perniagaan) menurut suatu qiraat dengan baris di atas sedangkan maksudnya ialah hendaklah harta tersebut harta perniagaan yang berlaku (dengan suka sama suka di antara kamu) berdasar kerelaan hati masing-masing, maka bolehlah kamu memakannya. (Dan janganlah kamu membunuh dirimu) artinya dengan melakukan hal-hal yang menyebabkan kecelakaannya bagaimana pun juga cara dan gejalanya baik di dunia dan di akhirat. (Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu) sehingga dilarang-Nya kamu berbuat demikian.21

Untuk menghindari adanya unsur pemaksaan dalam melakukan kerjasama dalam pekerjaan maka KSP Mekar Jaya melakukan kontrak kerja yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Yang mana di dalam kontrak kerja tersebut, tertulis pasal-pasal yang dipakai untuk sebagai panduan dalam bekerja. Kontrak kerja tersebut berlaku selama 1 tahun masa percobaan. Setelah selesai maka masa kerja akan dilanjutkan atau dihentikan 21. Asy-Syayuthi dan Al-Mahally, Tafsir Jalalain , Q.S [04]: 29.


(2)

tergantung dari penilaian dari pihak KSP Mekar Jaya, sehingga didalam bekerja tidak ada unsur yang dirugikan.

b. Sesuatu yang diakadkan mestinya sesuai dengan realistis, bukan sesuatu yang tidak berwujud . Dengan sifat seperti ini, maka objek yang menjadi sasaran transaksi dapat diserah terimakan berikut segala manfaatnya.

Yang diakadkan dalam kontrak kerja di KSP Mekar Jaya bersifat realistis dan tanpa ada rekayasa, sesuatu pekerjaan yang berwujud dan pekerjaan yang halal untuk dikerjakan karena pekerjaan tersebut bersifat sosial demi kepentingan umat Islam. c. Pemberian upah atau imbalan mestinya berupa sesuatu yang

bernilai, baik berupa uang ataupun jasa, yang tidak bertentangan dengan kebiasaan yang berlaku.22

Upah yang diberikan di KSP Mekar jaya telah sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di Indonesia dan tidak bertentangan dengan konsep ekonomi Islam.

3. Hubungan Kerja dalam Islam

Istilah human relation secara umum bermakna hubungan kerjasama antara individu dengan seluruh jenis aktivitas, baik sektor industri, pertanian, pemerintah, pendidikan maupun sosial. Hubungan ini dapat dilihat secara umum dalam sistem kerja dimana individu-individu berkaitan dengan pola struktur atau sistem dalam merealistisikan tujuan tersebut.

Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai berbagai kebutuhan, dan kebutuhan itu akan memotovasi manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan tersebut diwujudkan dalam suatu gerakan-gerakan yang teratur dan merupakan suatu proses yang akan mewujudkan sesuatu yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain, atau perusahaan tempat seseorang dapat melakukan suatu kegiatan.

Menurut MN. Siddiqi, tujuan dari suatu perusahaan Islam adalah pemenuhan terhadap kebutuhan-kebutuhan sendiri secara wajar, 22 Muchlis Usman, Kaidah-Kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah,cet-IV ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002 ), hal 10. Selanjutnya ditulis: Muchlis, Kaidah-Kaidah Ushuliyah dan Fiqhiya.


(3)

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan keluarga sendiri merupakan bekal untuk generasi yang akan mendatang, bekal untuk anak cucu dan pelayanan serta bantuan kepada masyarakat dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.

Untuk mencapai tujuan tersebut sangat diperlukan adanya sikap adil. Karena keadilan adalah ramuan yang sangat penting dan muqhasid say syari’ah, sulit untuk memahami sebuah masyarakat muslim yang ideal tanpa adanya keadilan. Islam benar-benar tegas dalam tujuannya untuk membasmi semua unsur kezaliman dari masyarakat. Kezaliman merupakan istilah yang menyeluruh, mencakup semua bentuk ketidakadilan,eksploitasi, penindasan dan kemungkinan seseorang melakukan hak-hak orang lain atau tidak memenuhi kewajiban-kewajiban mereka.

Keadilan yang dimaksud tersebut meliputi berbagai bidang, baik dalam pemberian upah maupun pemenuhan kesejahteraan para pekerja yang akan berdampak pada peningkatan produktivitas kerja.

Dengan adanya keadilan ini maka untuk menciptakan suatu hubungan kerja secara Islami terciptalah suatu hak dan kewajiban bagi para pekerja. Maka untuk lebih memperjelas, perlu menguraikan tentang hak dan kewajiban para pekerja.23

a. Hak Para Pekerja

Adapun hak tenaga yang wajib dipenuhi adalah :

Hak memilih pekerjaan yang sesuai. Islam menetapkan hak setiap individu untuk memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, pengalaman, potensi yang dimiliki.

23 Zulkhairil Hadi Syam, Skripsi Sarjana : “Pengupahan Karyawan Dalam Pespektif Fiqh Muammalah , (Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah, 2011), hal 46-48. Selanjutnya ditulis: Zulkhairil,


(4)

Persamaan pria dan wanita dalam bekerja. Islam membolehkan wanita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan syariat dan dijalankan secara baik, serta tidak bertentangan dengan tabiatnya.Al-Qur an menegaskan, hasil kerja dan‟ kesungguhan wanitapun dihargai sebagaimana pria. Profesionalisme. Hak kerja dalam Islam didsarkan atas kemampuan atau profesionalisme.

Di KSP Mekar Jaya bertindak untuk selalu profesionalis dalam memberikan pekerjaan kepada para karyawan yaitu dengan memberikan jabatan yang sesuai dengan pendidikan dan keahlian yang dimiliki oleh karyawan. Pekerjaan yang diberikan kepada perempuanpun tidak sama dengan pekerjaan laki-laki yang dianggap terlalu berat untuk dikerjakan oleh perempuan.

1) Hak Memperoleh Gaji

Gaji sesuai dengan pekerjaan. Kaidah Islam menegaskan bahwa gaji sesuai dengan pekerjaan. Tidak ada kezaliman, pengurangan atau tindakan anarki.

Perbedaan tingkat upah. Jika Islam menetapkan bahwa upah ditentukan oleh pekerjaan, maka ia juga menetapkan perbedaan jumlah yang ditentukan berdasarkan jenis suatu pekerjaan.

Upah yang diberikan kepada para karyawan berdasarkan jabatan yang dipegang dan pekerjaan yang dijalankan. Sehingga dalam memberikan upah pun ada perbedaan dan tunjangan yang diberikan.

2) Hak Cuti dan Keringanan Pekerjaan

Hak cuti kerja biasanya dimasukkan dalam ketentuan jam kerja, hari libur, dan faktor-faktor lain yang mengharuskan atau memungkinkan seseorang harus istirahat atau cuti.

Hak untuk mempoleh juga diberikan kepada karyawan yang hendak melakukan ada keperluan yang harus dilakukan dan cuti besar seperti melaksanakan ibadah haji. Yang


(5)

kesemuanya itu diberikan kepada karyawan KSP Mekar Jaya, mengingat setiap manusia mempunyai keperluan yang tidak mungkin untuk ditinggalkan.24

b. Kewajiban Para Pekerja

Adapun kewajiban para pekerja yaitu : 1) Amanah dalam bekerja

Bekerja secara profesional, pekerjaan dilakukan sebaik mungkin sehingga memperoleh hasil yang terbaik.

Kejujuran dalam bekerja adalah ibadah. Islam memandang bahwa kejujuran dalam bekerja bukan hanya merupakan tuntutan, melainkan juga ibadah. Seorang muslim yang dekat dengan Allah akan bekerja dengan baik untuk dunia dan akhirat.

Islam menilai bahwa memenuhi amanah kerja merupakan jenis ibadah yang paling utama. Dalam bekerja, agama Islam mengarahkan individu dan masyarakat untuk melaksanakan amanah yang telah diberikan secara baik dan benar.

KSP Mekar Jaya mewajibkan kepada para karyawannya untuk senantiasa menaati peraturan yang telah dibuat oleh pihak KSP Mekar Jaya dan Pemerintah. Peraturan itu dibuat agar karyawan tidak melupakan tugas yang harus dikerjainnya. Karyawan juga dituntung untuk bersikap profesional, jujur dan amanah dalam menjalankan sebuah pekerjaan.

2) Mendalami Agama dan Profesi

Mendalami agama, merupakan kewajiban setiap Muslim apapun profesinya.

Menekuni dan memahami pekerjaaan. Yakni pekerja dituntut agar senantiasa mengikuti dinamika kerja. Ia dituntut untuk mencapai profesionalisme dan kreativitas dalam bekerja.

Jika kita sudah mengetahui hak dan kewajiban para pekerja, maka perlu diketahui hak dan kewajiban para pengusaha. Adapun hak dari seorang pengusaha yaitu 24 Zulkhairil, Pengupahan Karyawan Dalam Pespektif Fiqh Muammalah , hal 49.


(6)

memperoleh keuntungan dari usahanya baik berupa material maupun non material. Sedangkan kewajiban dari para pengusaha terhadap para pekerja yaitu membayar upah dan gaji, karena upah merupakan salah satu kesejahteraan yang harus diterima oleh para pekerja dan merupakan kewajiban para pengusaha terhadap pekerjaannya.25

Demi menanamkan nilai keagamaan yang kuat maka KSP Mekar Jaya melakukan keagamaan secara rutin sebulan satu kali. Siraman rohani khusus untuk para karyawan. Siraman rohanin yang dilakukan oleh pihak kantor tidak menggunakan para ustad-ustad ternama yang sengaja diundang untuk menambah nilai spiritual.

Dengan mendapatkan tuntunan agama yang kuat dan amanah dalam bekerja dan tidak dibarengi oleh profesional kerja dan usaha yang membuat KSP Mekar Jaya tetap eksis sampai sekarang dalam mengemban amanah umat Islam dalam syiar agama.