2.3. Kerangka Pemikiran
Para karyawan di PTPN IV Kebun Air Batu terbagi atas dua yaitu karyawan pimpina dan karyawan pelaksan kedua karyawan ini memiliki pendapatan yang
berbeda tergantung posisi yang didudukinya. Perbedaan pendapatan rumah tangga pada masing-masing karyawan menyebabkan perbedaan pola konsumsi dan
pengeluaran konsumsinya. Pola konsumsi pangan dapat diukur dengan persentase rata – rata pengeluaran
konsumsi pangan yang dapat melihat jumlah pengeluaran konsumsi pangan terhadap jumlah total pengeluaran rumah tangga. Pengeluaran konsumsi dapat
diukur dengan elastisitas pendapatan dimana perubahan pendapatan menyebabkan perubahan pola konsumsi, sehingga nilai yang memperlihatkan tambahan
konsumsi akibat tambahan pendapatan dapat diukur dengan MPC Marginal Propensity to Consume.
Perbedaan pendapatan antara karyawan pimpina dan karyawan pelaksan menyebabkan adanya perbedaan pengeluaran konsumsi pangan pada keluarga
karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana. Perbedaan pengeluaran konsumsi pangan yang disebabkan oleh perbedaan pendapataan antara karyawan pimpinan
dan karyawan pelaksana dapat diketahui dengan cara melihat pola konsumsi pangan, menghitung pengeluaran konsumsi pangan, menghitung MPC, dan
melihat elastisitas pendapatan antara karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana.
Universitas Sumatera Utara
Secara skematis kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar sebagai berikut :
Keterangan : Hubungan
Pengaruh
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Pola
Konsumsi Pangan
Pendapatan Karyawan Pimpinan
Elastisitas Pendapatan
Karyawan PTPN IV Kebun Air Batu
Pengeluaran Konsumsi Pangan
Elastis MPC
Pendapatan Karyawan Pelaksanaa
Pengeluaran Konsumsi Pangan
Karyawan Pimpinan Pengeluaran
Konsumsi Pangan Karyawan Pelaksana
Inelastis
Perbandingan antara Karyawan Pimpinan dan
Pelaksana
Universitas Sumatera Utara
2.4. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut : 1 Tingkat elastisitas pendapatan dengan jumlah pengeluaran konsumsi di
daerah penelitian adalah ”inelastis”. 2 Karyawan pimpinan memiliki pendapatan yang lebih tinggi dari pendapatan
karyawan pelaksana sehingga diduga konsumsi pangan karyawan pelaksana lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan pimpinan..
3 Perubahan konsumsi pangan karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana dipengaruhi oleh perubahan pendapatan di daerah penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN