Topografi Lahan Mata Pencaharian Petani Sampel Sebelum dan Sesudah Konversi Lahan Pertanian

e. Topografi Lahan

Pembangunan cenderung berlangsung cepat pada lahan yang bertopografi datar, dan lahan pertanian di daerah penelitian kebanyakan memiliki topografi datar, didukung oleh areal pertanian ini berada di dekat kawasan perkotaan, maka pembangunan berjalan pesat gambar dapat dilihat pada Lampiran 10. Lebih rincinya lagi keadaan topografi lahan pertanian petani sampel dapat dilihat pada Tabel 26 di bawah ini: Tabel 26. Keadaan Topografi Lahan Pertanian di Daerah Penelitian Keadaan Topografi Jumlah Petani jiwa Persentase Datar 36 90 Miring 4 10 Sumber: Data Diolah dari Lampiran 7 Tabel 26 di atas menunjukkan bahwa 90 lahan pertanian petani sampel bertopografi datar, hanya 10 diantaranya yang bertopografi miring. Hal tersebut semakin mendorong maraknya pembangunan di daerah penelitian.

f. Mata Pencaharian Petani Sampel Sebelum dan Sesudah Konversi Lahan Pertanian

Dari pembahasan sebelumnya tentang dampak konversi lahan pertanian yang dirasakan oleh petani sampel kita sudah mengetahui bahwa terdapat petani yang merasakan dampak negatif berupa hilangnya mata pencaharian dan ada pula petani yang merasakan dampak positif berupa bertambahnya pendapatan. Mata pencaharian petani sampel sebelum dan sesudah konversi lahan pertaniannya di daerah penelitian lebih rinci dapat kita lihat pada Tabel 27 di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 27. Jenis Mata Pencaharian Petani Sebelum dan Sesudah Konversi Lahan di Daerah Penelitian Jenis Mata Pencaharian Jumlah Petani Sebelum Konversi Lahan jiwa Jumlah Petani Sesudah Konversi Lahan jiwa Perubahan Petani 18 8 -10 Wiraswasta petani 14 7 -7 Wiraswasta 11 +11 Pensiunan petani 8 4 -4 Pensiunan 4 +4 Tidak punya mata pencaharian 6 +6 Jumlah 40 40 + 21 - 21 Sumber: Data Diolah dari Lampiran 5 Tabel 27 di atas menunjukkan perubahan mata pencarian dari petani sampel. Petani yang tidak lagi mempunyai mata pencaharian sebanyak 6 petani sampel, kebanyakan dari petani ini berusia lanjut sehingga tidak lagi berpikir untuk alih profesi. Sebanyak 8 petani sampel yang merupakan pensiunan sekaligus petani, sesudah konversi lahan terjadi 4 petani sampel tidak lagi berkegiatan tani hanya pensiunan saja. Sementara itu sebanyak 14 petani sampel yang berprofesi sebagai wiraswasta petani, setelah mengalami konversi lahan pertaniannya 7 petani sampel tidak lagi berusahatani hanya berwirausaha saja. Sedangkan petani tidak memiliki usaha sampingan lain sebanyak 18 petani sampel hanya 8 orang diantaranya yang tetap berusaha di bidang pertanian, dan beberapa diantaranya menjadi petani penyewa lahan. Universitas Sumatera Utara

g. Proyeksi Luas Lahan Pertanian Lima Tahun Mendatang 2015 di Kecamatan Medan Tuntungan