Dampak negatif berikutnya adalah terganggunya keseimbangan ekosistem, para petani berpendapat bahwa daerah ini menjadi rawan banjir karena
berkurangnya daerah resapan air akibat konversi lahan pertanian, pendapat lainnya yaitu hilangnya fungsi areal pertanian sebagai wisata alam berupa
pemandangan hijau, serta hilangnya fungsi areal pertanian sebagai pencegah pencemaran udara, terdapat 10 petani sampel atau 25 dari total petani sampel
merasakan dampak ini. Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dampak negatif
konversi lahan pertanian yang dirasakan oleh petani di daerah penelitian adalah 1 Hilangnya mata pencaharian, 2 Turunnya produksi pertanian dan
berkurangnya pendapatan pertanian dan 3 Ekosistem tidak seimbang, maka Identifikasi Masalah 3 telah terjawab.
Proyeksi Luas Lahan Pertanian Lima Tahun Mendatang 2015 di Kecamatan Medan Tuntungan
Dengan laju konversi lahan selama tahun 2006-2010 untuk tegalkebun sebesar 30,69 6,13 per tahun dan sawah 16,12 3,22 per tahun
diperkirakan dalam lima tahun mendatang lahan pertanian di daerah penelitian akan semakin berkurang. Perlu diperhatikan terlebih dahulu keadaan konversi
lahan pertanian yang terjadi selama tahun 2006-2010 di daerah penelitian.
a. Gambaran Luas Lahan Pertanian yang Dikonversi
Untuk mengetahui gambaran luas lahan pertanian yang dikonversi dapat dilihat pada Tabel 21 di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 21. Luas Lahan Sebelum Konversi dan Sesudah Konversi di Daerah Penelitian
Kelompok Luas Lahan Ha
Sebelum Konversi Sesudah Konversi
Jumlah Persentase
Jumlah Persentase
0,0-0,5 10
25 36
90 0,6-1,0
16 40
2 5
1,0 14
35 2
5
Jumlah 40
100 40
100
Sumber: Data Diolah dari Lampiran 4 Tabel 21 di atas memberikan gambaran luas lahan pertanian yang
dikonversi selama lima tahun terakhir di daerah penelitian yaitu terdapat 10 petani sampel atau 25 dari total petani sampel memiliki lahan pertanian dengan luas
0,0-0,5 Ha, 16 petani sampel atau 40 dari total petani sampel memiliki lahan pertanian dengan luas 0,6-1,0 Ha; dan 14 petani sampel atau 35 dari total petani
sampel memiliki lahan pertanian dengan luas 1 Ha sebelum lahan pertanian tersebut mengalami konversi.
Setelah konversi lahan terjadi jumlah petani menurut luas lahan pertanian yang dimiliki mengalami perubahan yaitu petani dengan luas lahan 0,0-0,5
mengalami pertambahan dari 10 petani menjadi 36 petani sampel atau 90 dari total petani sampel dimana 25 petani atau 62,5 dari total sampel petani dalam
kelompok ini tidak mempunyai lahan pertanian sama sekali Lampiran 4, petani dengan luas lahan 0,6-1,0 Ha mengalami pengurangan dari 16 petani menjadi
2 petani sampel atau 5 dari total petani sampel sedangkan petani dengan luas lahan 1,0 Ha mengalami pengurangan dari 14 petani menjadi 2 petani sampel
atau 5 dari total petani sampel. Keadaan ini mnegindikasikan jumlah petani dengan luas lahan pertanian 0,0-0,5 Ha meningkat tajam akibat konversi lahan
pertanian.
Universitas Sumatera Utara
b. Status Konversi Lahan Pertanian
Untuk mengetahui gambaran luas lahan pertanian yang dikonversi dapat dilihat pada Tabel 22 di bawah ini:
Tabel 22. Status Konversi Lahan Pertanian Petani Sampel di Daerah Penelitian
Status Konversi Lahan Jumlah Petani
jiwa Persentase
Mengkonversi seluruh lahan 25
62,5 Mengkonversi sebagian lahan
15 37,5
Jumlah 40
100
Sumber: Data Diolah dari Lampiran 4 Tabel 22 di atas menunjukkan status lahan pertanian yang dikonversi
apakah seluruh atau sebagian saja. Pada tabel 22, petani sampel yang mengkonversi seluruh lahan pertaniannya adalah sebanyak 25 petani atau 62,5
dari total petani sampel, sedangkan petani sampel yang mengkonversi hanya sebagian lahan pertaniannya sebanyak 15 petani atau 37,5 dari total petani
sampel.
c. Tahun Konversi