Dalam mengkonversi lahan pertaniannya, petani masing-masing memiliki faktor- faktor yang mendorong mereka untuk mengkonversi lahan pertanian tersebut.
Faktor-faktor pendorong terjadinya konversi lahan pertanian di daerah penelitian sangat beragam, faktor-faktor dalam penelitian ini dibagi dua yaitu faktor-faktor
yang mendorong petani dalam mengkonversi seluruh lahan pertaniannya dan faktor-faktor yang mendorong petani dalam mengkonversi sebagian lahan
pertanian dan mempertahankan sebagian lainnya.
a. Faktor-Faktor yang Mendorong Petani dalam Mengkonversi Seluruh Lahan Pertaniannya
Faktor-faktor yang mendorong petani dalam mengkonversi seluruh lahan pertaniannya antara lain: faktor kemampuan fisik petani berkurang, faktor
ketertarikan pada penawaran harga, faktor pembagian warisan keluarga, faktor alih profesi, faktor terpengaruh lahan-lahan pertanian disekitar yang sudah
mengalami konversi, faktor kebutuhan mendesak, dan faktor jarak lahan pertanian ke rumah petani yang terlalu jauh. Terdapat 25 petani sampel atau 62,5 dari total
petani sampel mengkonversi seluruh lahan pertaniannya. Faktor-faktor yang mendorong petani dalam mengkonversi seluruh lahan pertaniannya dapat dilihat
pada Tabel 16 di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 16. Faktor-Faktor yang Mendorong Petani dalam Mengkonversi Seluruh Lahan Pertaniannya di Daerah Penelitian
Faktor-Faktor Jumlah Petani Jiwa
Persentase terhadap Total Sampel
Kemampuan fisik petani berkurang
11 27,5
Tertarik pada penawaran harga 4
10 Pembagian warisan
3 7,5
Alih profesi 2
5 Terpengaruh lahan sekitar yang
sudah dikonversi 2
5 Kebutuhan mendesak
2 5
Jarak lahan ke rumah terlalu jauh
1 2,5
Jumlah 25
62,5
Sumber: Data Diolah dari Lampiran 8a Tabel 16 di atas menunjukkan bahwa ke 25 petani sampel memiliki faktor-
faktor pendorong yang berbeda dalam mengkonversi seluruh lahan pertaniannya. Tabel 16 untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bentuk grafik Gambar 4 di
bawah ini:
Gambar 4. Faktor-Faktor yang Mendorong Petani dalam Mengkonversi Seluruh Lahan Pertaniannya di Kecamatan Medan Tuntungan
2 4
6 8
10 12
kemam puan
fisik berkura
ng tertarik
pada harga
pembag ian
warisan alih
profesi terpeng
aruh lahan
sekitar kebutuh
an mendes
ak jarak
lahan jauh
Series 1 11
4 3
2 2
2 1
jum la
h pe ta
ni ji
w a
faktor- faktor yang mempengaruhi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4 di atas menunjukkan bahwa terdapat 11 petani sampel sampel nomor 3, 11, 16, 17, 18, 23, 25, 26, 31, 32 dan 35 atau 27,5 dari total petani
sampel mengkonversi seluruh lahan pertaniannya didorong oleh faktor kemampuan fisik petani berkurang, faktor ini menjadi faktor pendorong urutan
pertama. Hal ini didukung oleh usia petani sampel dimana terdapat 16 petani sampel atau 40 dari total petani sampel yang berada pada kelompok umur
66-80 tahun Karakteristik Sampel Penelitian, Tabel 9. Proses konversi ini diawali dengan menjual lahan pertanian ke pihak lain karena ketidakmampuan
fisik petani dalam berusahatani yang kemudian lahan tersebut berubah pemanfaatan dari penggunaan pertanian menjadi penggunaan non pertanian
bangunan. Urutan selanjutnya adalah faktor ketertarikan pada penawaran harga yaitu
terdapat 4 petani sampel sampel nomor 8, 9, 10 dan 19 atau 10 dari total petani sampel menyatakan faktor ini adalah faktor pendorongnya dalam
mengkonversi seluruh lahan pertanian yang dimilikinya. Faktor ini terjadi pada petani pemilik lahan pertanian diatas 0,5 Ha dimana lahan pertanian disekitarnya
juga belum mengalami konversi, kemudian pemilik lahan-lahan pertanian ini sepakat menjual lahan pertaniannya, karena lahan tersedia dalam jumlah yang luas
maka pembeli akan tertarik sebab lahan ini sesuai untuk pembangunan perumahan kemudian akan dibeli dengan harga yang tinggi oleh pihak pembeli tersebut.
Selanjutnya terdapat 3 petani sampel sampel nomor 2, 5 dan 24 atau 7,5 dari total petani sampel menyatakan faktor pembagian warisan adalah faktor
pendorong dalam mengkonversi seluruh lahan pertanian yang dimilikinya. Faktor ini terjadi karena lahan tersebut adalah lahan warisan orangtua yang dibagikan
Universitas Sumatera Utara
pada anak-anaknya, sebagian pewaris memilih menjual lahannya dan sebagian lagi mempertahankan lahan tersebut sehingga terbentuklah lahan guntai yang
sangat rentan terhadap konversi lahan sebab lahan-lahan di sekitarnya yang sudah beralihfungsi ke penggunaan non pertanian. Maka dalam selang beberapa waktu
lahan ini kemudian berkonversi secara keseluruhannya. Faktor selanjutnya adalah faktor kebutuhan mendesak, faktor alih profesi,
dan faktor terpengaruh lahan sekitar yang sudah berkonversi masing-masing terdapat 2 petani sampel atau 5 dari total petani sampel menyatakan faktor ini
menjadi faktor pendorong dalam mengkonversi seluruh lahan pertanian. Petani yang menjual seluruh lahan pertaniannya karena kebutuhan mendesak yaitu petani
yang membutuhkan sejumlah uang untuk kepentingan keluarga seperti biaya pengobatan, uang sekolah dan lain sebagainya sampel nomor 1 dan 34. Faktor
alih profesi yaitu petani yang beralih profesi ke profesi lain yaitu dari bertani menjadi wiraswasta karena menganggap kegiatan bertani tidak menguntungkan
lagi saat ini sehingga petani tersebut menjual lahan pertaniannya dan menggunakan hasil penjualan lahan tersebut sebagai modal pada usaha barunya
sampel nomor 22 dan 28. Petani sampel yang mengkonversi seluruh lahan pertaniannya karena
terpengaruh lahan di sekitar lahan pertaniannya yang sudah beralihfungsi yaitu petani yang mempunyai lahan pertanian di sekitar lahan-lahan pertanian yang
sudah berubah penggunaan menjadi bangunan sehingga petani merasa bahwa lahan pertaniannya tidak kondusif lagi untuk berkegiatan tani sampel nomor 6
dan 7.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian 1 petani sampel atau 2,5 dari total petani sampel menyatakan faktor jarak lahan yang terlalu jauh dari rumah petani menjadi pendorongnya
dalam mengkonversi seluruh lahan pertaniannya, karena petani ini kebetulan tidak berdomisili di Kecamatan Medan Tuntungan sampel nomor 30.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa faktor pendorong petani dalam mengkonversi seluruh lahan pertaniannya di daerah penelitian adalah
karena 1 Kemampuan fisik berkurang, 2 Ketertarikan pada penawaran harga, 3 Pembagian warisan keluarga, 4 Alih profesi, 5 Terpengaruh lahan sekitar
yang sudah berkonversi 6 Kebutuhan mendesak dan 7 Jarak lahan ke rumah yang terlalu jauh, maka Identifikasi Masalah 2 telah terjawab.
b. Faktor-Faktor yang Mendorong Petani dalam Mengkonversi Sebagian Lahan Pertanian dan Mempertahankan Sebagian Lainnya
Faktor-faktor yang mendorong petani dalam mengkonversi sebagian lahan pertanian dan mempertahankan sebagian lainnya antara lain: petani masih
memerlukan sebidang lahan pertaniannya untuk tetap diusahakan sebagai mata pencaharian utama dan lahan tersebut adalah investasi untuk masa depan.
Terdapat 15 petani sampel atau 37,5 dari total petani sampel mengkonversi sebagian lahan pertaniannya. Faktor-faktor yang mendorong petani dalam
mengkonversi sebagian lahan pertaniannya dan mempertahankan sebagian lainnya dapat dilihat pada Tabel 17 di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 17. Faktor-Faktor yang Mendorong Petani dalam Mengkonversi Sebagian Lahan Pertaniannya dan Mempertahankan Sebagian
Lainnya di Daerah Penelitian
Faktor-Faktor Jumlah Petani
Jiwa Persentase terhadap
Total Sampel
Mata pencaharian utama 12
30 Investasi
3 7,5
Total 15
37,5
Sumber: Data Diolah dari Lampiran 8b Tabel 17 di atas menunjukkan bahwa ke lima belas petani sampel memiliki
faktor-faktor pendorong yang berbeda dalam mengkonversi sebagian lahan pertaniannya dan mempertahankan sebagian lainnya. Tabel 17 untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dalam bentuk grafik Gambar 5 di bawah ini:
Gambar 5. Faktor-Faktor yang Mendorong Petani dalam Mengkonversi Sebagian Lahan Pertanian dan Mempertahankan Sebagian
Lainnya di Kecamatan Medan Tuntungan
Gambar 5 di atas menunjukkan bahwa faktor bertani masih merupakan mata pencaharian adalah faktor urutan pertama yang menyebabkan petani masih
mempertahankan sebagian lahannya, yaitu terdapat 12 petani sampel sampel
2 4
6 8
10 12
mata pencaharian utama investasi
12
3
jum la
h pe ta
ni ji
w a
faktor pendorong
Universitas Sumatera Utara
nomor 4, 12, 13, 15, 20, 27, 33, 36, 37, 38, 39 dan 40 atau 30 dari total petani sampel, petani ini beranggapan bahwa bertani adalah mata pencaharian yang bisa
dilakukan untuk keberlangsungan hidupnya, sehingga walaupun petani-petani ini bisa saja menjual seluruh lahan pertaniannya, mereka memilih hanya menjual
sebagian dan masih mempertahankan sebagian lainnya. Faktor investasi adalah faktor urutan kedua yang menyebabkan petani
masih mempertahankan sebagian lahan pertaniannya yaitu terdapat 3 petani sampel sampel nomor 14, 21 dan 29 atau 7,5 dari total petani sampel, petani
ini beranggapan bahwa lahan pertanian yang dimiliki akan tetap dipertahankan walaupun hanya sebagian sebagai bekal kehidupan di masa mendatang dengan
pertimbangan bahwa nilai tanah tersebut akan terus meningkat. Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa faktor pendorong
petani dalam mengkonversi seluruh lahan pertanian dan mempertahankan sebagian lainnya di daerah penelitian adalah karena 1 Mata pencaharian dan 2
Investasi, maka Identifikasi Masalah 2 telah terjawab.
Dampak Konversi Lahan Pertanian yang Dirasakan oleh Petani di Kecamatan Medan Tuntungan
Konversi lahan pertanian ini memberikan dampak yang berbeda kepada para petani. Dampak konversi lahan pertanian yang dirasakan oleh petani di
Kecamatan Medan Tuntungan ini terbagi dua yaitu: dampak positif dan dampak negatif.
a. Dampak Positif