3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi
Indikator Skala
Pengukuran Brand awareness
Menunjukka n kesanggupan a. Pengenalan
Likert seorang calon pembeli untuk
mengenai merek mengenali atau mengingat
b. I ngatan mengenai kembali bahwa suatu merek
merek merupakan bagian dari
c. Pengetahuan kategori produk tertentu.
mengenai merek Brand association
Mencerminkan pencitraan a. Manfaat produk
Likert suatu merek terhadap suatu
b. Kesesuaian harga kesan tertentu berkaitan dengan c. Desain kemasan
manfaat, harga, atribut produk d. Selebritis pendukung
dan selebritis. merek
Keputusan pembelian Kegiatan yang muncul setelah a. Kebutuhan akan
Likert mengetahui kebutuhan,
produk mencari informasi, da n memilih
b. Pencarian informasi satu dari beberapa alternatif
tentang produk produk yang ada.
c. Evaluasi alternatif produk yang ada
d. Keputusan membeli
sebuah produk
Sumber: Durianto,et.al, 2001, Kotler dan Armstrong, 2001:222 diolah 2011
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberikan skor Sugiyono, 2005:86.
Universitas Sumatera Utara
Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
No Pernyataan
Skor 1
Sangat Setuju SS 5
2 Setuju S
4 3
Kurang Setuju KS 3
4 Tidak Setuju TS
2 5
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber: Sugiyono 2005:86
3.6 Populasi dan Sampel
a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono,
2005:72. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa laki-laki
Pendidikan Jasmani Sekolah S1 Universitas Negeri Medan angkatan 2008- 2009 reguler yang telah menggunakan sampo Clear Men yang jumlahnya
tidak diketahui. b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian Kuncoro, 2003:107.
Menurut Supramono dan Haryanto 2003:63, alternatif formula yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui
unidentified adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: N
= jumlah sampel Zα
= nilai standar normal yang be sarnya tergantung α
Bila α = 0,05 Z = 1,67 Bila α = 0,01 Z = 1,96
p = estimator proporsi populasi
q = 1-p
d = penyimpangan yang ditolerir
Hasil riset awal yang dilakukan peneliti terhadap 30 orang responden diketahui 28 orang memenuhi kriteria sampel. Maka penetapan jumlah
sampel dengan tingkat signifikan 5 dan kesalahan yang ditolerir 5 sebagai berikut:
Berdasarkan uraian di atas maka jumlah responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 101 orang.
Universitas Sumatera Utara
Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan teknik accidental sampling dimana dalam purposive sampling,
peneliti memilih sampel berdasarkan pertimbangantujuan tertentu yang disesuaikan dengan maksud penelitian. Sedangkan teknik accidental
sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana responden yang dipilih kebetulan ditemui oleh peneliti. Pada penelitian ini kriteria sampel
yang ditentukan peneliti adalah mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dan yang menggunakan sampo Clear Men.
3.7 Jenis Data