PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
10
1
3 Perkembangan itu berdiferensiasi. Artinya perkembangan tersebut berlangsung dari umum ke khusus. Kondisi seperti ini terjadi
dalam semua lingkup perkembangan baik fisik maupun psikis, seperti bayi menendang-nendang kakinya secara sembarangan
sebelum fokus pada benda, arah, dan ukuran tertentu. 4 Perkembangan berlangsung dari kongkret ke abstrak. Artinya
perkembangan tersebut berproses dari suatu kemampuan berpikir yang kongkret dengan objek yang tampak jelas ke arah yang lebih
abstrak, seperti anak berhitung dengan bantuan jari tangannya sementara pada masa selanjutnya tidak memerlukan bantuan
seperti itu. 5 Perkembangan
itu berlangsung
dari egosentrisme
ke perspektivisme.Artinya seorang anak yang pada awalnya fokus
pada diri sendiri secara berangsur melihat lingkungan sebagai bagian dari faktor yang dapat memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan itu berlangsung dari “outter control to inner
control .”
Artinya anak yang pada awalnya berada dalam kontrol lingkungan, seperti ketergantungan pada orang tua dan kontrol
lingkungan menuju ke arah kemandirian yang memungkinkan anak melakukan kontrol terhadap dirinya sendiri.
c. Irama dan tempo perkembangan bersifat individual
Sekalipun perkembangan memiliki arah dan pola tertentu, akan tetapi irama dan tempo perkembangan sesungguhnya bersifat unik. Artinya
sekalipun seorang anak berada dalam rentang usia yang sama, akan tetapi tahapan pencapaian tugas-tugas perkembangan sangat
mungkin berbeda. Sebagai contoh, anak-anak tertentu ada yang memiliki kemampuan berjalan pada usia 9 bulan, sementara yang lain
baru dapat berjalan pada usia 12 atau 13 bulan. Demikian pula dengan kemampuan anak menggenggam, melempar, dan perkembangan
lainnya.
d. Perkembangan bergerak dari yang umum ke yang khusus
Anak-anak cenderung akan memperhatikan benda-benda dalam pandangan global, utuh, dan nyata sebelum memperhatikan hal-hal
yang lebih spesifik atau ditail. Sebagai contoh, ketika anak
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
11
1
memperhatikan berbagai jenis mainan, maka anak cenderung akan memperhatikan mainan tersebut secara utuh. Seiring dengan
bertambahnya usia dan berfungsinya kemampuan penglihatan anak, maka keinginan anak untuk memperhatikan ditail dari mainan tersebut
juga akan berkembang.
e. Hasil proses belajar tergantung pada tingkat kematangan yang dicapai
Perkembangan yang dicapai anak sangat tergantung pada tingkat kematangan yang dicapai anak itu sendiri. Seorang anak yang belum
mencapai kematangan untuk berdiri, akan sangat sulit jika diminta melakukan aktifitas berjalan atau bahkan berlari. Demikian pula
dengan kemampuan melempar, yang akan sulit dapat dilakukan jika kemampuan anak menggenggam belum dikuasai dengan baik.
f. Faktor-faktor hereditas dan lingkungan memiliki pengaruh yang sama kuat terhadap proses perkembangan.
Sekalipun ada yang berpandangan bahwa faktor lingkungan lebih berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, akan
tetapi sejatinya kedua faktor tersebut memiliki pengaruh yang sama. Sulit bagi anak untuk tidak mewarisi sifat-sifat kedua orang tuanya,
termasuk dalam lingkup kogntif.
g. Perkembangan dapat mengalami kemunduran dan dapat pula dipercepat dalam batas-batas tertentu.
Melalui berbagai stimulasi dan keadaan yang dialami anak, maka sangat mungkin terjadi adanya kemunduran dan percepatan dalam
perkembangan anak, sekalipun tidak terjadi secara ekstrim.Anak-anak yang memiliki asupan gizi yang rendah, sangat mungkin mengalami
perlambatan dalam
pencapaian pertumbuhan
dan perkembangannya.Gizi yang rendah, memungkinkan memperlambat
tumbuhnya otot-otot kaki yang membuatnya lambat memiliki kemampuan berjalan.Sementara itu, anak-anak yang memiliki
stimulasi gizi atau lingkungan yang baik, dimungkinkan pula untuk memperoleh kemampuan berjalan, bersosialisasi, memperhatikan
detail yang relatif lebih cepat dari perkembangan rata-rata anak lainnya.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
12
1
h. Pada usia