197 lomba cepat tepat. Tiap tim mengirimkan satu orang wakilnya secara
bergantian ke depan untuk berebut menjawab dengan yang lainnya”.
Guru kemudian meminta perwakilan masing-masing tim secara ber- gantian untuk melakukan game akademik dengan menjawab pertanyaan
yang diajukan pendidik secara rebutan. Rekan tim yang tidak maju memberi semangat dengan menyanyikan yel-yel mereka sehingga
suasana kelas menjadi gaduh. “Wah bu, saya telat menjawab”, “ Kok jawaban saya salah yah”, “ Padahal tadi saya mau menjawab itu, tapi
telat”, “ Ayo bu lagi-lagi pertanyaannya”, berbagai respon yang diberikan siswa dalam game ini. “ Baiklah, karena tim B berhasil
menjawab paling banyak maka di b erhak atas hadiah ini”, Guru
memberikan satu kotak makanan kecil untuk pemenang dan disambut dengan riuh siswa yang lain. “ Wah bu, lagi bu pertanyaannya, saya
tidak teri ma kalah”. Guru mengingatkan bahwa yang belum menang
bisa menunjukkan dengan turnamen mendatang. Alokasi waktu untuk kegiatan ini selama 60-65 menit.
b. Elaborasi
1. Guru mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi.
2. Guru mempersiapkan alat-alat permainan, yaitu kartu permainan yang dilengkapi nomor, skor, pertanyaan dan jawaban mengenai
materi, satu papan permainan dan poin sebagai representasi setiap tim yang melakukan turnamen.
198 3. Setiap meja turnamen terdiri dari satu siswa yang mewakili
kelompoknya yang berbeda-beda. Guru sudah menempatkan siswa dalam meja-meja turnamen dan menjelaskan aturan turnamen.
Pendidik menekankan bahwa kejujuran kerja keras tim itu mempengaruhi keberhasilan tim. Guru membagi kartu soal, nomor
undian, dan lembar poin. Siswa mulai memainkan turnamennya dalam meja turnamen. Guru mengamati jalannya turnamen yang
berlangsung 1 x 30 menit. Turnamen berlangsung lebih teratur dan semua meja melaksanakan sesuai peraturan turnamen, tidak ada
yang berlaku curang . Meskipun suasana kelas gaduh karena siswa yang girang karena berhasil menjawab benar atau kekesalan siswa
yang menjawab salah. Setelah waktu selesai, maka skor yang diperoleh dihitung oleh siswa. Guru kembali ke meja masing-
masing dan mulai mengerjakan uji kompetensi III selama 1 x 30 menit.
4. Permainan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberi angka secara sederhana disebuah lembar yang sama. Seorang siswa akan
mengambil sebuah kartu yang diberi angka dan berusaha menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut.
5. Siswa mempresentasikan jawabannya di depan kelas. Karakter yang akan terbentuk rasa keyakinan dalam hati dan percaya diri.
6. Salah satu siswa presentasi maju, siswa lain memberikan tanggapan. Karakter yang akan terbentuk berani berpendapat.
199 7. Guru kembali ke meja masing-masing dan mulai mengerjakan uji
kompetensi III selama 1 x 30 menit.
c. Konfirmasi
1. Menentukan skor individu yang diperoleh masing-masing anggota kelompok pada tes akhir.
2. Skor kelompok diperoleh dari rata-rata nilai perkembangan anggota kelompok.
3. Guru memberikan umpan balik positif terhadap keberhasilan siswa dalam pembelajaran KKPI.
4. Guru membimbing siswa membuat suatu kesimpulan dari hasil presentasi.
5. Memberikan motivasi kepada siswa yang belum aktif dalam berdiskusi kelompok dan masih belum berani mengemukakan
idenya.
Gambar 9. Siswa mengerjakan tes
200
3. Penutup
Pada kegiatan penutup, pendidik membacakan skor yang diperoleh tiap-tiap tim dan menentukan tim yang masuk kategori Tim Super, Tim Baik, dan
Tim yang masih belum berhasil. Tim Super dan Baik menerima sertifikat penghargaan. Tim Super bersorak sorai karena selain mendapat sertifikat
juga akan ditraktir bakso. “ Bakso, bakso, bakso, bakso”, teriak mereka
senang. Guru meminta evaluasi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan. “Pembelajaran ini menyenangkan, terutama adanya
penghargaan buat kami”, ujar seorang siswa.
4.4.3 Observasi
1. Nilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Pertama No
Butir Nilai
1. Merumuskan bahan pelajaran dan merumuskan
tujuan 11
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi,
media 12
3. Merancang skenario pembelajaran
12 4.
Merancang pengelolaan kelas 10
5. Merancang prosedur dan mempersiapkan alat
penilaian 11
6. Kesan Umum rencana pembelajaran
10 Jumlahrata-rata 1,2,3,4,5,6
66 Skor maksimal
70 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran nilai 66 dengan kategori baik.
201 Nilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Kedua
No Butir
Nilai 1.
Merumuskan bahan pelajaran dan merumuskan tujuan
14 2.
Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media
11 3.
Merancang skenario pembelajaran 13
4. Merancang pengelolaan kelas
12 5.
Merancang prosedur dan mempersiapkan alat penilaian
11 6.
Kesan Umum rencana pembelajaran 10
Jumlahrata-rata 1,2,3,4,5,6 67
Skor maksimal 70
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran nilai 67 dengan kategori baik
2. Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran KKPI Hasil pembelajaran KKPI dapat dilihat dari data observasi untuk
aktivitas on task siswa. Pertemuan Pertama
Indikator Jumlah siswa
1. Memperhatikan Penjelasan Guru 36
2. Bertanya kepada guru 35
3. Mengerjakan LKK 29
4. Berdiskusi dalam kelompok 36
5. Mempresentasikan diskusi kelompok 16
Aktif dalam kelompok
Aktivitas siswa kelas XI AP2 SMKN 1 Bandar Lampung dari 39 siswa yang aktif 32 siswa 82,05. Jumlah siswa yang tidak aktif 7 siswa
lihat pada lampiran 3
202 Pertemuan Kedua
Indikator Jumlah siswa
1. Memperhatikan Penjelasan Guru 38
2. Bertanya kepada guru 37
3. 3. Mengerjakan LKK 37
4. Berdiskusi dalam kelompok 35
5. Mempresentasikan diskusi kelompok 36
Aktif dalam kelompok Aktivitas siswa kelas XI AP2 SMKN 1 Bandar Lampung dari 39 siswa
yang aktif 35 siswa 89,74. Jumlah siswa yang tidak aktif 4 siswa lihat pada lampiran 3
3. Hasil Belajar Pada akhir siklus, diadakan tes formatif yang dilaksanakan untuk
melihat hasil belajar siklus III yang diikuti oleh 39 siswa dan diperoleh nilai rata-rata 70,94 Siswa yang mendapat nilai sama dengan atau diatas
60 ≥60 berjumlah 37 siswa atau 94,87 siswa telah tuntas dalam kegiatan pembelajaran. Data hasil belajar KKPI siswa setelah
ditetapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dilihat dalam Tabel 4.4
Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus III Uraian Siklus III
Nilai rata-rata 70,94 Banyaknya siswa yang mendapat 37
nilai sama dengan atau 60≥60
Ketuntasan belajar 94,87
203
4.4.4 Refleksi
Setelah dilakukan pengamatan pada siklus ketiga maka diperoleh fakta tentang pembelajaran KKPI, peneliti mengadakan analisis dan refleksi
dengan kolaborator, hasil pembelajaran KKPI siklus ketiga adalah sebagai berikut :
1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus III dengan nilai 66 kategori baik, pertemuan kedua nilai 67 kategori baik.
2. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa menggunakan aplikasi software gambar dan animasi pada pertemuan pertama 32 siswa
82,05 dan pada pertemuan kedua 35 siswa 89,74. 3. Tes dalam bentuk pilihan Objective tes dan sudah memenuhi
kriteria ketuntasan. 4. Hasil belajar KKPI kelas XI AP2 SMK Negeri 1 Bandar Lampung
dengan menggunakan aplikasi software gambar dan animasi dari jumlah siswa 39, yang telah mencapai KKM 38 siswa 94,87,
yang belum mencapai KKM ada 1 siswa 5,12, nilai tertinggi 93, nilai terendah 48. Nilai rata-rata 70,94.
Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dan sudah memenuhi indikator keberhasilan, maka penelitian ini dikatakan berhasil dan
dihentikan.
204 Tabel 4.5 Data Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Uraian Siklus 1 Siklus II Siklus III Pert 1 Pert 2 Pert.1 Pert.2 Pert 1 Pert.2
Jml siswa aktif
Jlm siswa tdk Aktif
Jumlah Siswa Rata2 siswa
yang aktif Kenaikan
Rata2 siswa yg tdk aktif
Penurunan 17 31 27 32 32 35
42,5 79,48 69,23 82,05 82,05 89,74 22 8 12 7 7 4
56,41 20,51 30,76 17,94 17,94 10,25 39 39 39 39 39 39
60,84 79,48 85,89
Siklus I Ke II Siklus II Ke III 18,64 6,41
39,16 20,52 14,11
Siklus I ke II Siklus II Ke III 18,64 6,41
PRESENTASE AKTIVITAS BELAJAR SISWA
60,84 79,48
85,89
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
Siklus 1 Siklus 2
Siklus 3
Gambar 10. Persentase Aktivitas Belajar Siswa
205 Tabel 4.6 Data Hasil Pembelajaran per siklus
Uraian Siklus I Siklus II Siklus III Nilai rata-rata 66,28 67,82 70,94
Kenaikan nilai rata-rata Naik 1,54 Naik 3,12 Banyak siswa yang mendapat nilai 35 36 37
sama dengan atau diatas 60 ≥60 Ketuntasan Belajar 89,7 92,30 94,87
Kenaikan Ketuntasan belajar 2,6 2,5 Banyak siswa yang mendapat nilai 4 3 1
di bawah 60 termasuk yang tidak 10,25 7,69 5,12 masuk4
PRESENTASE HASIL BELAJAR SISWA
89,70 92,30
94,87
87,00 88,00
89,00 90,00
91,00 92,00
93,00 94,00
95,00
Siklus 1 Siklus 2
Siklus 3
Gambar 11. Persentase Hasil Belajar
206
4.5 Pembahasan 4.5.1 Siklus pertama, untuk pertemuan pertama.
Perencanaan dan pelaksanaan tindakan pertemuan pertama menggunakan aplikasi presentasi,
pelaksanaan tindakan dengan presentasi, tanya jawab dan diskusi. Aktivitas siswa pada pertemuan
pertama masih menunjukkan terdapat 22 siswa 56,41 belum fokus pada pembahasan materi yang dipresentasikan dan presentasi
yang dibuat oleh siswa belum sesuai dengan materi yang dipelajari tentang aplikasi presentasi, sehingga dari 5 indikator pencapaian
aktivitas belajar siswa baru tercapai 3 indikator. Adapun indikator yang belum tercapai yaitu berdiskusi dalam kelompok dan
mempresentasikan diskusi kelompok. Rincian siswa yang belum aktif tersebut yaitu tidak bertanya kepada guru sebanyak 19 siswa
48,72, tidak mengerjakan lembar kertas kerja LKK sebanyak 15 siswa 38,46, tidak melakukan diskusi dalam kelompok sebanyak
21 siswa 53,85, tidak memperhatikan penjelasan guru sebanyak 18 siswa 46,15, tidak mempresentasikan dalam diskusi kelompok
sebanyak 23 siswa 58,97. Hasil belajar materi Aplikasi software masih dalam kategori cukup yaitu 64-69.
Pertemuan kedua
Perencanaan dan pelaksanaan tindakan menggunakan aplikasi presentasi masih kurang. Aktivitas siswa belum optimal karena
masih terdapat 3 indikator yang belum tercapai yaitu bertanya
207 kepada guru, berdiskusi dalam kelompok, dan mempresentasikan
diskusi kelompok. Jika ketiga indikator ini belum tercapai hal ini akan mempengaruhi proses pembelajaran KKPI karena orientasi
pembelajara TGT dikatakan berhasil apabila siswa aktif dalam kegiatan diskusi kelompok. Hasil observasi siswa ditemukan dari 39
siswa terdapat 31 siswa 79,49 sudah fokus pada pembahasan materi pembelajaran menu-menu software yang dipresentasikan oleh
kelompok dan terdapat 8 siswa 20,51 belum fokus pada materi pembelajaran. Hasil belajar materi Aplikasi software masih dalam
kategori cukup yaitu 64-69.
Pertemuan ketiga
Perencanaan dan pelaksanaan tindakan menggunakan aplikasi software. Pada pertemuan ketiga ini diadakan tournament antar
kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Dalam tournamen ini masih ada siswa yang belum aktif dalam
diskusi yaitu kelompok 1, hal dikarenakan jumlah kelompok tidak memenuhi standar yaitu seharusnya dalam 1 kelompok terdapat 5
orang sedangkan dalam kalompok ini hanya terdapat 4 orang siswa, sehingga
kelompok tersebut
malu untuk
mengemukakan pendapatnya dan karena dalam kelompok 1 ini saling mengandalkan
sehingga materi yang disampaikan tidak dikuasai dengan baik. Hasil belajar siswa pada siklus pertama belum mencapai ketuntasann
kelas, hal ini terlihat dari 39 jumlah siswa, yang mencapai KKM sebanyak 35 siswa 89,7 dan masih ada 4 orang siswa 10,26
208 yang belum mencapai KKM. Hasil observasi aktivitas belajar siswa
pada siklus pertama dikatakan belum berhasil oleh karena perlu dilakukan tindakan pembelajaran siklus kedua.
4.5.2 Siklus kedua, untuk pertemuan pertama
Perencanaan dan pelaksanaan tindakan pertemuan pertama untuk siklus yang kedua menggunakan aplikasi software gambar
pelaksanaan tindakan dengan presentasi, tanya jawab dan diskusi. Aktivitas siswa pada pertemuan pertama terdapat 12 siswa 30,77
belum fokus pada pembahasan materi yang dipresentasikan dan presentasi yang dibuat oleh siswa belum sesuai dengan materi yang
dipelajari tentang aplikasi software gambar sehingga dari 5 indikator pencapaian aktivitas belajar siswa tercapai 3 indikator. Indikator
yang belum tercapai adalah bertanya kepada guru masih dilakukukan siswa sebanyak 22 siswa 56,41 dan mempresentasikan diskusi
kelompok baru dilakukan siswa sebanyak 22 siswa 56,41. Adapun rincian siswa yang tidak aktif dalam siklus kedua untuk
pertemuan pertama sebagai berikut. Tidak memperhatikan penjelasan guru sebanyak 12 siswa 30,77, tidak bertanya kepada
guru sebanyak 17 siswa 43,59, tidak mengerjakan lembar kertas kerja LKK sebanyak 13 siswa 33,33, tidak berdiskusi dalam
kelompok sebanyak 15 siswa 38,46, dan tidak mempresentasikan dalam kelompok sebanyak 17 siswa 43,59.
209
Pertemuan kedua
Perencanaan dan pelaksanaan tindakan menggunakan aplikasi software gambar masih kurang. Aktivitas siswa belum optimal
karena masih 2 indikator yang belum tercapai yaitu indikator mengerjakan LKK, siswa yang tidak aktif sebanyak 24 siswa
61,54 dan mempresentasikan diskusi kelompok siswa yang tidak aktif sebanyak 21 siswa 53,85. Kedua indikator ini sangat
berpengaruh terhadap proses pembelajaran KKPI, oleh karena itu guru perlu memotivasi siswa agar pembelajaran ini lebih interaktif
dengan berupaya melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dalam siklus ke dua untuk pertemuan yang ke-2 masih terdapat 7
siswa 17,95 belum fokus pada pembahasan materi pembelajaran aplikasi software gambar yang dipresentasikan oleh kelompok.
Adapun aktivitas siswa untuk pertemuan kedua siklus yang kedua yang tidak aktif dapat dirinci sebagai berikut. Tidak memperhartikan
penjelasan guru sebanyak 7 orang 17,95, tidak bertanya kepada guru sebanyak 10 siswa 25,64, tidak mengerjakan lembar kertas
kerja LKK sebanyak 15 siswa 38,46, tidak berdiskusi dalam kelompok sebanyak 14 siswa 35,90 dan tidak mempresentasikan
diskusi kelompok sebanyak 18 siswa 46,15. Dalam kegitan siklus dua untuk pertemuan kedua nilai Aplikasi software gambar
masih sudah masuk dalam kategori baik yaitu antara 69-72.
210
Pertemuan ketiga
Perencanaan dan pelaksanaan tindakan menggunakan aplikasi
software gambar. Pada pertemuan ketiga ini diadakan tournament
antar kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Dalam tournamen ini masih ada siswa yang belum aktif yaitu
kelompok 2, hal ini dikarenakan kelompok tersebut kurang menguasai materi, tidak ada kerja sama dalam kelompok, dan malu
untuk mengemukakan pendapatnya. Hasil belajar siswa pada siklus kedua belum mencapai ketuntasan kelas, hal ini dapat dilihat dari 39
siswa yang mencapai KKM sebanyak 36 siswa 92,30 dan masih ada 3 orang siswa yang belum mencapai KKM 7,69 dalam hal ini
perlu dilakuikan remedial. Hasil observasi aktivitas dan hasil belajar siswa untuk siklus kedua ini masih belum optimal oleh karena itu
peneliti melanjutkan ke tindakan siklus ketiga.
4.5.3 Siklus ketiga, untuk pertemuan pertama Perencanaan dan pelaksanaan tindakan pertemuan pertama
menggunakan aplikasi
software gambar
dan animasi,
pelaksanaan tindakan dengan presentasi, tanya jawab dan diskusi. Aktivitas siswa pada pertemuan pertama masih menunjukkan ada 7
siswa 17,95 belum fokus pada pembahasan materi yang dipresentasikan dan presentasi yang dibuat oleh siswa belum sesuai
dengan materi yang dipelajari tentang aplikasi software gambar dan animasi sehingga dari 5 indikator pencapaian aktivitas belajar siswa
211 tercapai 4 indikator. Satu indikator yang belum tercapai yaitu
mempresentasikan diskusi kelompok terdapat 16 siswa yang belum aktif 41,03. Rincian aktivitas siswa untuk pertemuan pertama
siklus ketiga telah mengalami banyak kemajuan. Walaupun masih terdapat beberapa siswa yang belum aktif. Adapun siswa yang
belum aktif dapat dirinci sebagai berikut. Tidak memperhaatikan penjelasan guru sebanyak 3 siswa 7,69, tidak bertanya kepada
guru sebanyak 4 siswa 10,26, tidak mengerjakan lembar kertas kerja sebanyak 8 siswa 20,51, tidak berdiskusi dalam kelompok
sebanyak 10 siswa 25,64, dan tidak mempresentasikan diskusi dalam kelompok sebanyak 8 siswa 20,51.
Pertemuan kedua
perencanaan dan pelaksanaan tindakan menggunakan aplikasi software gambar dan animasi sudah optimal
Aktivitas siswa sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan, hal ini terlihat dari seluruh indikator sudah tercapai. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap proses pembelajaran KKPI. Walaupun masih terdapat 4 10,26 siswa belum fokus pada pembahasan materi
pembelajaran aplikasi software gambar dan animasi yang dipresentasikan oleh kelompok. Adapun rincian siswa yang masih
perlu remedial untuk indikator tidak memperhaatikan penjelasan guru sebanyak 1 siswa 2,6 dan tidak berdiskusi dalam kelompok
sebanyak 2 siswa 5,13, dan tidak mempresentasikan dalam diskusi kelompok sebanyak 1 siswa 2,6. Nilai Aplikasi software
212 gambar dan animasi untuk ke empat siswa tersebut belum mencapai
KKM. Untuk itu perlu dilakukan remedial.
Pertemuan ketiga
perencanaan dan pelaksanaan tindakan menggunakan aplikasi software gambar dan animasi. Pada
pertemuan ketiga ini diadakan tournament antar kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Dalam tournamen ini
seluruh siswa sudah aktif dalam kegiatan pembelajaran , walaupun masih ada 2 siswa yang perlu dilakukan tindakan remedial secara
khusus. Hasil belajar pada pertemuan ketiga dalam siklus ketiga sudah tuntas yaitu dari 39 siswa yang sudah tuntas sebanyak 37
siswa 94,87 dengan nilai rata-rata 70,94. Hasil observasi aktivitas dan hasil belajar siswa pada siklus ketiga untuk pertemuan
ketiga menunjukkan seluruh indikator telah tercapai oleh karena itu tindakan siklus berikutnya dihentikan.
213
4.6 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan berdasarkan metode dan prosedur penelitian yang sesuai dengan bentuk penelitian kaji tindak, untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik, objektif dan sempurna tentulah sangat sulit, beberapa keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian yaitu:
a. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI AP 2 SMK Negeri 1 Bandar Lampung khusus untuk pembelajaran KKPI. Oleh karena itu,
penelitian ini mungkin akan memberikan hasil yang berbeda karena karakteristik siswa di sekolah lain belum tentu sama dan materi yang
diajarkan juga berbeda. b. Penelitian ini hanya mengamati 3 aktivitas on task siswa pada
pembelajaran. Interaksi detail yang dilakukan pendidik dan siswa tiap waktunya kurang diamati sehingga penelitian ini akan memberikan
hasil yang berbeda bila interaksi tersebut ikut diamati. c. Waktu pembelajaran yang minim karena pendidik juga harus mengejar
materi lain untuk diajarkan sehingga pembelajaran kurang optimal. d. Alokasi waktu yang sempit juga mempengaruhi dalam penyusunan
instrument tes sehingga pengukuran hasil belajar mungkin kurang akurat.
214
V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Pada bab ini akan dibahas tentang simpulan, implikasi dan saran yang akan dibahas sebagai berikut.
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :
Pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe Teams Games Tournament pada siklus pertama menggunakan software aplikasi dengan
tindakan presentasi, diskusi dan tanya jawab ternyata hasilnya belum optimal dilanjutkan pada siklus kedua menggunakan software aplikasi
ditambah dengan gambar, pelaksanaan tindakan presentasi, diskusi dan tanya jawab aktivitas siswa belum juga optimal. Siklus ketiga
menggunakan software aplikasi gambar dan ditambah dengan animasi, pelaksanaan tindakan dengan game, presentasi, diskusi dan tanya jawab.
Ternyata pembelajaran yang paling baik untuk meningkatkan aktivitas belajar KKPI dengan menggunakan metode pembelajaran Teams Games
Tournament siswa kelas XI AP semester gasal SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012 adalah dengan menggunakan
software aplikasi gambar dan animasi. Hasilnya dibuktikan dengan
tercapainya keseluruhan indikator.