Elaborasi Keterbatasan Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

197 lomba cepat tepat. Tiap tim mengirimkan satu orang wakilnya secara bergantian ke depan untuk berebut menjawab dengan yang lainnya”. Guru kemudian meminta perwakilan masing-masing tim secara ber- gantian untuk melakukan game akademik dengan menjawab pertanyaan yang diajukan pendidik secara rebutan. Rekan tim yang tidak maju memberi semangat dengan menyanyikan yel-yel mereka sehingga suasana kelas menjadi gaduh. “Wah bu, saya telat menjawab”, “ Kok jawaban saya salah yah”, “ Padahal tadi saya mau menjawab itu, tapi telat”, “ Ayo bu lagi-lagi pertanyaannya”, berbagai respon yang diberikan siswa dalam game ini. “ Baiklah, karena tim B berhasil menjawab paling banyak maka di b erhak atas hadiah ini”, Guru memberikan satu kotak makanan kecil untuk pemenang dan disambut dengan riuh siswa yang lain. “ Wah bu, lagi bu pertanyaannya, saya tidak teri ma kalah”. Guru mengingatkan bahwa yang belum menang bisa menunjukkan dengan turnamen mendatang. Alokasi waktu untuk kegiatan ini selama 60-65 menit.

b. Elaborasi

1. Guru mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi. 2. Guru mempersiapkan alat-alat permainan, yaitu kartu permainan yang dilengkapi nomor, skor, pertanyaan dan jawaban mengenai materi, satu papan permainan dan poin sebagai representasi setiap tim yang melakukan turnamen. 198 3. Setiap meja turnamen terdiri dari satu siswa yang mewakili kelompoknya yang berbeda-beda. Guru sudah menempatkan siswa dalam meja-meja turnamen dan menjelaskan aturan turnamen. Pendidik menekankan bahwa kejujuran kerja keras tim itu mempengaruhi keberhasilan tim. Guru membagi kartu soal, nomor undian, dan lembar poin. Siswa mulai memainkan turnamennya dalam meja turnamen. Guru mengamati jalannya turnamen yang berlangsung 1 x 30 menit. Turnamen berlangsung lebih teratur dan semua meja melaksanakan sesuai peraturan turnamen, tidak ada yang berlaku curang . Meskipun suasana kelas gaduh karena siswa yang girang karena berhasil menjawab benar atau kekesalan siswa yang menjawab salah. Setelah waktu selesai, maka skor yang diperoleh dihitung oleh siswa. Guru kembali ke meja masing- masing dan mulai mengerjakan uji kompetensi III selama 1 x 30 menit. 4. Permainan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberi angka secara sederhana disebuah lembar yang sama. Seorang siswa akan mengambil sebuah kartu yang diberi angka dan berusaha menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut. 5. Siswa mempresentasikan jawabannya di depan kelas. Karakter yang akan terbentuk rasa keyakinan dalam hati dan percaya diri. 6. Salah satu siswa presentasi maju, siswa lain memberikan tanggapan. Karakter yang akan terbentuk berani berpendapat. 199 7. Guru kembali ke meja masing-masing dan mulai mengerjakan uji kompetensi III selama 1 x 30 menit.

c. Konfirmasi

1. Menentukan skor individu yang diperoleh masing-masing anggota kelompok pada tes akhir. 2. Skor kelompok diperoleh dari rata-rata nilai perkembangan anggota kelompok. 3. Guru memberikan umpan balik positif terhadap keberhasilan siswa dalam pembelajaran KKPI. 4. Guru membimbing siswa membuat suatu kesimpulan dari hasil presentasi. 5. Memberikan motivasi kepada siswa yang belum aktif dalam berdiskusi kelompok dan masih belum berani mengemukakan idenya. Gambar 9. Siswa mengerjakan tes 200

3. Penutup

Pada kegiatan penutup, pendidik membacakan skor yang diperoleh tiap-tiap tim dan menentukan tim yang masuk kategori Tim Super, Tim Baik, dan Tim yang masih belum berhasil. Tim Super dan Baik menerima sertifikat penghargaan. Tim Super bersorak sorai karena selain mendapat sertifikat juga akan ditraktir bakso. “ Bakso, bakso, bakso, bakso”, teriak mereka senang. Guru meminta evaluasi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan. “Pembelajaran ini menyenangkan, terutama adanya penghargaan buat kami”, ujar seorang siswa.

4.4.3 Observasi

1. Nilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Pertama No Butir Nilai 1. Merumuskan bahan pelajaran dan merumuskan tujuan 11 2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media 12 3. Merancang skenario pembelajaran 12 4. Merancang pengelolaan kelas 10 5. Merancang prosedur dan mempersiapkan alat penilaian 11 6. Kesan Umum rencana pembelajaran 10 Jumlahrata-rata 1,2,3,4,5,6 66 Skor maksimal 70 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran nilai 66 dengan kategori baik. 201 Nilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Kedua No Butir Nilai 1. Merumuskan bahan pelajaran dan merumuskan tujuan 14 2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media 11 3. Merancang skenario pembelajaran 13 4. Merancang pengelolaan kelas 12 5. Merancang prosedur dan mempersiapkan alat penilaian 11 6. Kesan Umum rencana pembelajaran 10 Jumlahrata-rata 1,2,3,4,5,6 67 Skor maksimal 70 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran nilai 67 dengan kategori baik 2. Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran KKPI Hasil pembelajaran KKPI dapat dilihat dari data observasi untuk aktivitas on task siswa. Pertemuan Pertama Indikator Jumlah siswa 1. Memperhatikan Penjelasan Guru 36 2. Bertanya kepada guru 35 3. Mengerjakan LKK 29 4. Berdiskusi dalam kelompok 36 5. Mempresentasikan diskusi kelompok 16 Aktif dalam kelompok Aktivitas siswa kelas XI AP2 SMKN 1 Bandar Lampung dari 39 siswa yang aktif 32 siswa 82,05. Jumlah siswa yang tidak aktif 7 siswa lihat pada lampiran 3 202 Pertemuan Kedua Indikator Jumlah siswa 1. Memperhatikan Penjelasan Guru 38 2. Bertanya kepada guru 37 3. 3. Mengerjakan LKK 37 4. Berdiskusi dalam kelompok 35 5. Mempresentasikan diskusi kelompok 36 Aktif dalam kelompok Aktivitas siswa kelas XI AP2 SMKN 1 Bandar Lampung dari 39 siswa yang aktif 35 siswa 89,74. Jumlah siswa yang tidak aktif 4 siswa lihat pada lampiran 3 3. Hasil Belajar Pada akhir siklus, diadakan tes formatif yang dilaksanakan untuk melihat hasil belajar siklus III yang diikuti oleh 39 siswa dan diperoleh nilai rata-rata 70,94 Siswa yang mendapat nilai sama dengan atau diatas 60 ≥60 berjumlah 37 siswa atau 94,87 siswa telah tuntas dalam kegiatan pembelajaran. Data hasil belajar KKPI siswa setelah ditetapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dilihat dalam Tabel 4.4 Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus III Uraian Siklus III Nilai rata-rata 70,94 Banyaknya siswa yang mendapat 37 nilai sama dengan atau 60≥60 Ketuntasan belajar 94,87 203

4.4.4 Refleksi

Setelah dilakukan pengamatan pada siklus ketiga maka diperoleh fakta tentang pembelajaran KKPI, peneliti mengadakan analisis dan refleksi dengan kolaborator, hasil pembelajaran KKPI siklus ketiga adalah sebagai berikut : 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus III dengan nilai 66 kategori baik, pertemuan kedua nilai 67 kategori baik. 2. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa menggunakan aplikasi software gambar dan animasi pada pertemuan pertama 32 siswa 82,05 dan pada pertemuan kedua 35 siswa 89,74. 3. Tes dalam bentuk pilihan Objective tes dan sudah memenuhi kriteria ketuntasan. 4. Hasil belajar KKPI kelas XI AP2 SMK Negeri 1 Bandar Lampung dengan menggunakan aplikasi software gambar dan animasi dari jumlah siswa 39, yang telah mencapai KKM 38 siswa 94,87, yang belum mencapai KKM ada 1 siswa 5,12, nilai tertinggi 93, nilai terendah 48. Nilai rata-rata 70,94. Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dan sudah memenuhi indikator keberhasilan, maka penelitian ini dikatakan berhasil dan dihentikan. 204 Tabel 4.5 Data Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Uraian Siklus 1 Siklus II Siklus III Pert 1 Pert 2 Pert.1 Pert.2 Pert 1 Pert.2 Jml siswa aktif Jlm siswa tdk Aktif Jumlah Siswa Rata2 siswa yang aktif Kenaikan Rata2 siswa yg tdk aktif Penurunan 17 31 27 32 32 35 42,5 79,48 69,23 82,05 82,05 89,74 22 8 12 7 7 4 56,41 20,51 30,76 17,94 17,94 10,25 39 39 39 39 39 39 60,84 79,48 85,89 Siklus I Ke II Siklus II Ke III 18,64 6,41 39,16 20,52 14,11 Siklus I ke II Siklus II Ke III 18,64 6,41 PRESENTASE AKTIVITAS BELAJAR SISWA 60,84 79,48 85,89 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Gambar 10. Persentase Aktivitas Belajar Siswa 205 Tabel 4.6 Data Hasil Pembelajaran per siklus Uraian Siklus I Siklus II Siklus III Nilai rata-rata 66,28 67,82 70,94 Kenaikan nilai rata-rata Naik 1,54 Naik 3,12 Banyak siswa yang mendapat nilai 35 36 37 sama dengan atau diatas 60 ≥60 Ketuntasan Belajar 89,7 92,30 94,87 Kenaikan Ketuntasan belajar 2,6 2,5 Banyak siswa yang mendapat nilai 4 3 1 di bawah 60 termasuk yang tidak 10,25 7,69 5,12 masuk4 PRESENTASE HASIL BELAJAR SISWA 89,70 92,30 94,87 87,00 88,00 89,00 90,00 91,00 92,00 93,00 94,00 95,00 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Gambar 11. Persentase Hasil Belajar 206 4.5 Pembahasan 4.5.1 Siklus pertama, untuk pertemuan pertama. Perencanaan dan pelaksanaan tindakan pertemuan pertama menggunakan aplikasi presentasi, pelaksanaan tindakan dengan presentasi, tanya jawab dan diskusi. Aktivitas siswa pada pertemuan pertama masih menunjukkan terdapat 22 siswa 56,41 belum fokus pada pembahasan materi yang dipresentasikan dan presentasi yang dibuat oleh siswa belum sesuai dengan materi yang dipelajari tentang aplikasi presentasi, sehingga dari 5 indikator pencapaian aktivitas belajar siswa baru tercapai 3 indikator. Adapun indikator yang belum tercapai yaitu berdiskusi dalam kelompok dan mempresentasikan diskusi kelompok. Rincian siswa yang belum aktif tersebut yaitu tidak bertanya kepada guru sebanyak 19 siswa 48,72, tidak mengerjakan lembar kertas kerja LKK sebanyak 15 siswa 38,46, tidak melakukan diskusi dalam kelompok sebanyak 21 siswa 53,85, tidak memperhatikan penjelasan guru sebanyak 18 siswa 46,15, tidak mempresentasikan dalam diskusi kelompok sebanyak 23 siswa 58,97. Hasil belajar materi Aplikasi software masih dalam kategori cukup yaitu 64-69. Pertemuan kedua Perencanaan dan pelaksanaan tindakan menggunakan aplikasi presentasi masih kurang. Aktivitas siswa belum optimal karena masih terdapat 3 indikator yang belum tercapai yaitu bertanya 207 kepada guru, berdiskusi dalam kelompok, dan mempresentasikan diskusi kelompok. Jika ketiga indikator ini belum tercapai hal ini akan mempengaruhi proses pembelajaran KKPI karena orientasi pembelajara TGT dikatakan berhasil apabila siswa aktif dalam kegiatan diskusi kelompok. Hasil observasi siswa ditemukan dari 39 siswa terdapat 31 siswa 79,49 sudah fokus pada pembahasan materi pembelajaran menu-menu software yang dipresentasikan oleh kelompok dan terdapat 8 siswa 20,51 belum fokus pada materi pembelajaran. Hasil belajar materi Aplikasi software masih dalam kategori cukup yaitu 64-69. Pertemuan ketiga Perencanaan dan pelaksanaan tindakan menggunakan aplikasi software. Pada pertemuan ketiga ini diadakan tournament antar kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Dalam tournamen ini masih ada siswa yang belum aktif dalam diskusi yaitu kelompok 1, hal dikarenakan jumlah kelompok tidak memenuhi standar yaitu seharusnya dalam 1 kelompok terdapat 5 orang sedangkan dalam kalompok ini hanya terdapat 4 orang siswa, sehingga kelompok tersebut malu untuk mengemukakan pendapatnya dan karena dalam kelompok 1 ini saling mengandalkan sehingga materi yang disampaikan tidak dikuasai dengan baik. Hasil belajar siswa pada siklus pertama belum mencapai ketuntasann kelas, hal ini terlihat dari 39 jumlah siswa, yang mencapai KKM sebanyak 35 siswa 89,7 dan masih ada 4 orang siswa 10,26 208 yang belum mencapai KKM. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus pertama dikatakan belum berhasil oleh karena perlu dilakukan tindakan pembelajaran siklus kedua.

4.5.2 Siklus kedua, untuk pertemuan pertama

Perencanaan dan pelaksanaan tindakan pertemuan pertama untuk siklus yang kedua menggunakan aplikasi software gambar pelaksanaan tindakan dengan presentasi, tanya jawab dan diskusi. Aktivitas siswa pada pertemuan pertama terdapat 12 siswa 30,77 belum fokus pada pembahasan materi yang dipresentasikan dan presentasi yang dibuat oleh siswa belum sesuai dengan materi yang dipelajari tentang aplikasi software gambar sehingga dari 5 indikator pencapaian aktivitas belajar siswa tercapai 3 indikator. Indikator yang belum tercapai adalah bertanya kepada guru masih dilakukukan siswa sebanyak 22 siswa 56,41 dan mempresentasikan diskusi kelompok baru dilakukan siswa sebanyak 22 siswa 56,41. Adapun rincian siswa yang tidak aktif dalam siklus kedua untuk pertemuan pertama sebagai berikut. Tidak memperhatikan penjelasan guru sebanyak 12 siswa 30,77, tidak bertanya kepada guru sebanyak 17 siswa 43,59, tidak mengerjakan lembar kertas kerja LKK sebanyak 13 siswa 33,33, tidak berdiskusi dalam kelompok sebanyak 15 siswa 38,46, dan tidak mempresentasikan dalam kelompok sebanyak 17 siswa 43,59. 209 Pertemuan kedua Perencanaan dan pelaksanaan tindakan menggunakan aplikasi software gambar masih kurang. Aktivitas siswa belum optimal karena masih 2 indikator yang belum tercapai yaitu indikator mengerjakan LKK, siswa yang tidak aktif sebanyak 24 siswa 61,54 dan mempresentasikan diskusi kelompok siswa yang tidak aktif sebanyak 21 siswa 53,85. Kedua indikator ini sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran KKPI, oleh karena itu guru perlu memotivasi siswa agar pembelajaran ini lebih interaktif dengan berupaya melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dalam siklus ke dua untuk pertemuan yang ke-2 masih terdapat 7 siswa 17,95 belum fokus pada pembahasan materi pembelajaran aplikasi software gambar yang dipresentasikan oleh kelompok. Adapun aktivitas siswa untuk pertemuan kedua siklus yang kedua yang tidak aktif dapat dirinci sebagai berikut. Tidak memperhartikan penjelasan guru sebanyak 7 orang 17,95, tidak bertanya kepada guru sebanyak 10 siswa 25,64, tidak mengerjakan lembar kertas kerja LKK sebanyak 15 siswa 38,46, tidak berdiskusi dalam kelompok sebanyak 14 siswa 35,90 dan tidak mempresentasikan diskusi kelompok sebanyak 18 siswa 46,15. Dalam kegitan siklus dua untuk pertemuan kedua nilai Aplikasi software gambar masih sudah masuk dalam kategori baik yaitu antara 69-72. 210 Pertemuan ketiga Perencanaan dan pelaksanaan tindakan menggunakan aplikasi software gambar. Pada pertemuan ketiga ini diadakan tournament antar kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Dalam tournamen ini masih ada siswa yang belum aktif yaitu kelompok 2, hal ini dikarenakan kelompok tersebut kurang menguasai materi, tidak ada kerja sama dalam kelompok, dan malu untuk mengemukakan pendapatnya. Hasil belajar siswa pada siklus kedua belum mencapai ketuntasan kelas, hal ini dapat dilihat dari 39 siswa yang mencapai KKM sebanyak 36 siswa 92,30 dan masih ada 3 orang siswa yang belum mencapai KKM 7,69 dalam hal ini perlu dilakuikan remedial. Hasil observasi aktivitas dan hasil belajar siswa untuk siklus kedua ini masih belum optimal oleh karena itu peneliti melanjutkan ke tindakan siklus ketiga. 4.5.3 Siklus ketiga, untuk pertemuan pertama Perencanaan dan pelaksanaan tindakan pertemuan pertama menggunakan aplikasi software gambar dan animasi, pelaksanaan tindakan dengan presentasi, tanya jawab dan diskusi. Aktivitas siswa pada pertemuan pertama masih menunjukkan ada 7 siswa 17,95 belum fokus pada pembahasan materi yang dipresentasikan dan presentasi yang dibuat oleh siswa belum sesuai dengan materi yang dipelajari tentang aplikasi software gambar dan animasi sehingga dari 5 indikator pencapaian aktivitas belajar siswa 211 tercapai 4 indikator. Satu indikator yang belum tercapai yaitu mempresentasikan diskusi kelompok terdapat 16 siswa yang belum aktif 41,03. Rincian aktivitas siswa untuk pertemuan pertama siklus ketiga telah mengalami banyak kemajuan. Walaupun masih terdapat beberapa siswa yang belum aktif. Adapun siswa yang belum aktif dapat dirinci sebagai berikut. Tidak memperhaatikan penjelasan guru sebanyak 3 siswa 7,69, tidak bertanya kepada guru sebanyak 4 siswa 10,26, tidak mengerjakan lembar kertas kerja sebanyak 8 siswa 20,51, tidak berdiskusi dalam kelompok sebanyak 10 siswa 25,64, dan tidak mempresentasikan diskusi dalam kelompok sebanyak 8 siswa 20,51. Pertemuan kedua perencanaan dan pelaksanaan tindakan menggunakan aplikasi software gambar dan animasi sudah optimal Aktivitas siswa sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan, hal ini terlihat dari seluruh indikator sudah tercapai. Hal ini sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran KKPI. Walaupun masih terdapat 4 10,26 siswa belum fokus pada pembahasan materi pembelajaran aplikasi software gambar dan animasi yang dipresentasikan oleh kelompok. Adapun rincian siswa yang masih perlu remedial untuk indikator tidak memperhaatikan penjelasan guru sebanyak 1 siswa 2,6 dan tidak berdiskusi dalam kelompok sebanyak 2 siswa 5,13, dan tidak mempresentasikan dalam diskusi kelompok sebanyak 1 siswa 2,6. Nilai Aplikasi software 212 gambar dan animasi untuk ke empat siswa tersebut belum mencapai KKM. Untuk itu perlu dilakukan remedial. Pertemuan ketiga perencanaan dan pelaksanaan tindakan menggunakan aplikasi software gambar dan animasi. Pada pertemuan ketiga ini diadakan tournament antar kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Dalam tournamen ini seluruh siswa sudah aktif dalam kegiatan pembelajaran , walaupun masih ada 2 siswa yang perlu dilakukan tindakan remedial secara khusus. Hasil belajar pada pertemuan ketiga dalam siklus ketiga sudah tuntas yaitu dari 39 siswa yang sudah tuntas sebanyak 37 siswa 94,87 dengan nilai rata-rata 70,94. Hasil observasi aktivitas dan hasil belajar siswa pada siklus ketiga untuk pertemuan ketiga menunjukkan seluruh indikator telah tercapai oleh karena itu tindakan siklus berikutnya dihentikan. 213

4.6 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan berdasarkan metode dan prosedur penelitian yang sesuai dengan bentuk penelitian kaji tindak, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, objektif dan sempurna tentulah sangat sulit, beberapa keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian yaitu: a. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI AP 2 SMK Negeri 1 Bandar Lampung khusus untuk pembelajaran KKPI. Oleh karena itu, penelitian ini mungkin akan memberikan hasil yang berbeda karena karakteristik siswa di sekolah lain belum tentu sama dan materi yang diajarkan juga berbeda. b. Penelitian ini hanya mengamati 3 aktivitas on task siswa pada pembelajaran. Interaksi detail yang dilakukan pendidik dan siswa tiap waktunya kurang diamati sehingga penelitian ini akan memberikan hasil yang berbeda bila interaksi tersebut ikut diamati. c. Waktu pembelajaran yang minim karena pendidik juga harus mengejar materi lain untuk diajarkan sehingga pembelajaran kurang optimal. d. Alokasi waktu yang sempit juga mempengaruhi dalam penyusunan instrument tes sehingga pengukuran hasil belajar mungkin kurang akurat. 214

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Pada bab ini akan dibahas tentang simpulan, implikasi dan saran yang akan dibahas sebagai berikut.

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut : Pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe Teams Games Tournament pada siklus pertama menggunakan software aplikasi dengan tindakan presentasi, diskusi dan tanya jawab ternyata hasilnya belum optimal dilanjutkan pada siklus kedua menggunakan software aplikasi ditambah dengan gambar, pelaksanaan tindakan presentasi, diskusi dan tanya jawab aktivitas siswa belum juga optimal. Siklus ketiga menggunakan software aplikasi gambar dan ditambah dengan animasi, pelaksanaan tindakan dengan game, presentasi, diskusi dan tanya jawab. Ternyata pembelajaran yang paling baik untuk meningkatkan aktivitas belajar KKPI dengan menggunakan metode pembelajaran Teams Games Tournament siswa kelas XI AP semester gasal SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012 adalah dengan menggunakan software aplikasi gambar dan animasi. Hasilnya dibuktikan dengan tercapainya keseluruhan indikator.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TORUNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI SISWA KELAS XI AP SMK NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 11 240

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS 3 DI SMA NEGERI 3 METRO TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 12 68

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 8 31

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TALANG JAWA KECAMATAN MERBAU MATARAM TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 16 42

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI TSM SMK MURNI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 1 17

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI 3 SMK NEGERI 1 GODEAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

13 180 286

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 KAYUAGUNG.

0 0 265

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 KAYUAGUNG.

0 0 2