Pakaian dengan bahan 50 Polyester + 50 Cotton

Gambar 4.10 Grafik karakteristik Temperatur pada lemari pengering 4.2.3 Pakaian dengan bahan 50 Polyester + 50 Cotton Pakaian dengan bahan 50 Polyester +50 Cotton Gambar 4.11 mempunyai berat awal basah adalah 542 gr. Berat ini diperoleh dengan mengukur bahan dengan menggunakan Load Cell, dimana proses pengukuran dilakukan setelah terlebih dahulu bahan yang basah diperlakukan pengeringan awal dengan memeras bahan, hal ini dilakukan agar memperoleh bahan dengan standar pengeringan awal. Adapun data-data hasil pengujian pakaian dengan bahan 50 Polyester +50 Cotton dapat dilihat pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Data Hasil pengujian pakaian dengan bahan 50 Polyester + 50 Cotton No Waktu Berat gr T d C RH T lemari C T r.cond C V ms 1 16 : 40 : 14 542 24.4 52.5 37.0 45 4,2 2 16 : 45 : 14 463.3016 27.6 51.5 39.5 46 4,2 3 16 : 50 : 14 384.5403 28.4 48.5 41.5 48 4,2 4 16 : 55 : 14 326.0902 28.2 45.5 42.5 49,5 4,2 y = -0,007x 2 + 0,586x + 34,26 R² = 0,972 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 10 20 30 40 50 60 Waktu Menit T e mp e rat u r ° C Universitas Sumatera Utara 5 17 : 00 : 14 290.5464 27.9 42.5 43.5 51 4,2 6 17 : 05 : 14 278.9245 28.0 39.5 45.0 52 4,2 7 17 : 10 : 14 276.1353 28.2 37.0 46.5 55 4,2 Gambar 4.11 Pakaian dengan bahan 50 Polyester + 50 Cotton Berat akhir kering dari bahan adalah 276 gr, yang diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan Load cell. Penentuan berat kering dilakukan dengan melihat grafik penurunan berat yang terjadi, dan dari grafik pada berat 276 gr berat bahan dianggap konstan. Grafik proses pengeringan ini dapat diperlihatkan pada gambar 4.12 Gambar 4.12 Grafik Penurunan berat pakaian berbahan 50 Polyester + 50 Cotton dalam menit, dengan kecepatan udara 4,2 ms Universitas Sumatera Utara Dari data yang didapat, maka dapat dihitung laju pengeringan untuk pakaian berbahan 50 Polyester + 50 Cotton sebagai berikut: Laju pengeringan; �̇ � = W o − W f t Dimana : W o = Berat bahan sebelum pengeringan gr W f = Berat bahan sesudah pengeringan gr t = waktu pengeringan menit V = Kecepatan udara ms W o = 542 gr, W f = 276 gr, dan t = 30 menit dan untuk kecepatan udara V = 4,2 ms . Maka : m ̇ d = 542 − 276 30 = 8.8666 gr menit ⁄ = 0,5320 kgjam Diperoleh SMER : SMER = �̇ � � � + � � Dimana : W c = Daya kondensor kW W b = Daya blower kW �̇ � = Laju pengeringan kgjam Maka SMER dapat diperoleh : SMER = 0,5320 kgjam 1,034 kW + 0,44 kW = 0,5320 kg jam 1,474 kW = 0,3609 kgkWh Maka SEC dapat diperoleh : Universitas Sumatera Utara SEC = 1 SMER = 1 0,3609 kg kWh = 2,7708 kWh kg � Karakteristik temperatur dan Kelembaban relatif RH dan Temperatur dari udara yang mengalir didalam ruang pengering pada proses pengeringan pakaian berbahan 50 Polyester + 50 Cotton ini diperlihatkan pada gambar grafik 4.13 dan 4.14. Gambar 4.13 Grafik karakteristik kelembaban udara pada lemari pengering. y = -0,003x 2 - 0,439x + 53,03 R² = 0,994 10 20 30 40 50 60 5 10 15 20 25 30 35 R H Universitas Sumatera Utara Gambar 4.14 Grafik Karakteristik Temperatur pada lemari pengering.

4.2.4 Pakaian dengan bahan 100 Denim