Pakaian dengan Bahan Cotton 100

Gambar 4.2 Foto lemari pengering hasil rancang bangun lanjutan

4.2 Hasil pengujian dari berbagai bahan Pakaian

Hasil dari berbagai pengujian setiap bahan mempunyai sifat pengeringan yang berbeda-beda dan waktu yang beragam, oleh karena itu pengujian menggunakan bahan pakaian yang berbeda-beda, supaya dapat mengetahui laju pengeringan dari setiap bahan.

4.2.1 Pakaian dengan Bahan Cotton 100

Pakaian dengan bahan cotton 100 Gambar 4.3 mempunyai berat awal basah adalah 448 gr. Berat ini diperoleh dengan mengukur bahan dengan menggunakan Load Cell, dimana proses pengukuran dilakukan setelah terlebih dahulu bahan yang basah diperlakukan pengeringan awal dengan memeras bahan, hal ini dilakukan agar memperoleh bahan dengan standar pengeringan awal. Adapun data-data hasil pengujian pakaian dengan bahan 100 Cotton dapat dilihat pada tabel 4.1 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Data Hasil pengujian pakaian dengan bahan 100 Cotton No Waktu Berat gr T d C RH T lemari C T r.cond C V ms 1 17 : 06 : 46 448 22.8 67 32,5 36 4,2 2 17 : 11 : 46 415.1554 26.3 62,5 36,0 42 4,2 3 17 : 16 : 46 358.2791 27.4 50,5 39 45 4,2 4 17 : 21 : 46 321.7347 28.0 46.5 42 48 4,2 5 17 : 26 : 46 285.7004 28.2 43.5 44 50 4,2 6 17 : 31 : 46 249.1307 27.6 41.0 44 50 4,2 7 17 : 36 : 46 231.1933 27.7 40.0 45 52 4,2 8 17 : 41 : 46 215.0098 27.5 39.5 45 52 4,2 9 17 : 46 : 46 202.1092 26.8 37.0 45 52 4,2 10 17 : 11 : 46 192.0037 27.0 36.5 46 54 4,2 Gambar 4.3 Pakaian berbahan cotton 100 Berat akhir kering dari bahan adalah 192 gr, yang diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan Load cell. Penentuan berat kering dilakukan dengan melihat grafik penurunan berat yang terjadi, dan dari grafik pada berat 192 gr berat bahan dianggap konstan. Grafik proses pengeringan ini dapat diperlihatkan pada Gambar Grafik 4.4 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Grafik Penurunan berat pakaian berbahan Cotton 100 dalam menit, dengan kecepatan udara 4,2 ms Dari data yang didapat, maka dapat dihitung laju pengeringan untuk pakaian berbahan cotton100 sebagai berikut: Laju pengeringan : Ṁ d = W o − W f t Dimana : W o = Berat bahan sebelum pengeringan gr W f = Berat bahan sesudah pengeringan gr t = waktu pengeringan menit V = Kecepatan udara ms W o = 448 gr, W f = 192 gr, dan t = 45 menit dan untuk kecepatan udara V = 4,2 ms . Maka : m ̇ d = 448 − 192 45 = 5,6888 gr menit ⁄ = 0,3413 kgjam Diperoleh SMER : SMER = �̇ � � � + � � Dimana : Universitas Sumatera Utara W c = Daya kondensor kW W b = Daya blower kW �̇ � = Laju pengeringan kgjam Daya kondensor W c adalah W c = V c x I c Tegangan pada kondensor V c = 220 Volt, I c = 4,7 A W c = 220 V x 4,7 A = 1034 V.A = 1034 Watt = 1,034 kW Daya Blower W b adalah W b = V b x I b Tegangan pada Blower W b = 220 Volt, I b = 2 A W b = 220 V x 2 A = 440 V.A = 440 Watt = 0,44 kW Maka SMER dapat diperoleh : SMER = 0,3413 kgjam 1,034 kW + 0,44 kW = 0,3413 kg jam 1,474 �� = 0,2315 kgkWh Maka SEC dapat diperoleh : SEC = 1 SMER = 1 0,2315 kg kWh = 4,3196 kWh kg � Karakteristik temperatur dan Kelembaban relatif RH dan Temperatur dari udara yang mengalir didalam ruang pengering pada proses pengeringan pakaian berbahan cotton100 ini diperlihatkan pada gambar grafik 4.5 dan 4.6. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Grafik karakteristik kelembaban udara pada lemari pengering. Gambar 4.6 Grafik karakteristik temperatur pada lemari pengering. 4.2.2. Pakaian dengan bahan 80 Polyester + 20 Elastone