Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
� = ∑�� − ��� − �
�∑�� − �
2
∑�� − �
2
� = 0,0793
�0,70000,0090 � =
0,0793 √0,00629
� = 0,0793
0,07931 = 0,9999
Sehingga diperoleh harga dari koefisien korelasi � = 0,9999
4.1.5.3 Persentasi penurunan kosentrasi Logam Tembaga Cu
2+
dalam larutan standar Penentuan Persen Adsorpsi
Persentase penurunan kadar logam Cu
2+
dalam larutan standar setelah diadsorpsi dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut:
�������� = ����������� ���� − ����������� ��ℎ��
����������� ���� × 100
maka persentasi penurunan konsentrasi logam Cu
2+
dalam larutan standarsetelah penambahan abu cangkang keong mas yang telah diaktivasi dengan
variasi waktu kontak adalah : Pada penentuan waktu kontak optimum waktu 45 menit :
�������� = 3,0000
− 0,0635 3,0000
× 100 = 97,88
Dengan cara yang sama dapat dihitung persentase penurunan konsentrasi logam tembaga Cu
2+
pada larutan standar setelah diadsorbsi dengan abu cangkang keong mas yang telah diaktivasi. Data selengkapnya dapat dilihat pada
tabel 4.12
2+
dalam larutan standar setelah diadsorbsi dengan abu cangkang keong
mas yang telah diaktivasi dengan variasi waktu kontak
Waktu Kontak menit
Konsentrasi mgL Persentase
penurunan konsentrasi
Sebelum Penambahan
Setelah Penambahan
15
3,0000 0,3687
87,71
30
3,0000 0,2159
92,87
45
3,0000 0,0635
97,88
60
3,0000 0,1549
94,84
75
3,0000 0,1919
93,60 4.1.5.4 Penentuan Kandungan Ion tembaga Cu
2+
dari Sampel Air Sungai Deli sebelum diadsorbsi dengan Abu Cangkang Keong Mas yang
telah diaktivasi
Penentuan Kandungan Sampel dilakukan dengan adisi standard dan penentuan absorbansi ion tembaga Cu
2+
pada sampel dilakukan secara Spektrofotometer Serapaan Atom SSA pada panjang gelombang 324,8 nm. Hasil perhitungan
kandungan analisis statistik dari kadar ion tembaga Cu
2+
dapat dilihat pada tabel 4.13 sedangkan hasil penetapan kandungan ion tembaga Cu
2+
pada sampel dapat dilihat pada tabel 4.14
Tabel 4.13 Analisis data statistik penentuan kandungan ion tembaga
Cu
2+
didalam sampel air sungai deli sebelum diadsorbsi dengan abu cangkang keong mas yang telah diaktivasi
No Xi
Xi-X Xi-X
2
1
0,1549 -0,0092
8,4640.10
-5
2
0,1697 0,0056
3,1360.10
-5
3
0,1678 0,0037
1,3690.10
-5
n = 3
X = 0,1641 12,9690.10
-5
�� = � Σ�� − �
2
� − 1
= �
0,00013 2
= 0,0081
2+
dari lokasi titik 1 A
1
= Xi ± SD = 0,1641 ± 0,0081 mgL
Dengan cara yang sama dapat dihitung penentuan kandungan ion tembaga Cu
2+
pada larutan sampel air sungai deli sebelum diadsorbsi dengan abu cangkang keong mas yang telah diaktivasi. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.14
Tabel 4.14Hasil penentuan kandungan ion tembaga Cu
2+
pada larutan sampel air sungai deli sebelum diadsorbsi dengan abu cangkang
keong mas yang telah diaktivasi
No Lokas i
Perulanga n
Absorbansi Y
Konsentrasi X
Kandungan Ion Besi Fe
3+
1
A
1
U
1
0,1549 0,0118
0,1641 ± 0,0081 mgL
U
2
0,1697 0,0125
U
3
0,1678 0,0126
2
A
2
U
1
0,1727 0,0202
0,1730 ± 0,0014 mgL
U
2
0,1718 0,0201
U
3
0,1745 0,0204
3
A
3
U
1
0,5599 0,0818
0,5476± 0,0043 mgL
U
2
0,5514 0,0806
U
3
0,5316 0,0778
Ket : A
1
: Lokasi titik 1 U
1
: Pengulangan 1 A
2
: Lokasi titik 2 U
2
: Pengulangan 2 A
3
: Lokasi titik 3 U
3
: Pengulangan 3
2+
dalam air Sungai deli Penentuan Persen Adsorpsi
Dari data di atas dapat ditentukan Persentase penurunan kadar ion Cu
2+
dalam Sampel dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut: �������� =
����������� ���� − ����������� ��ℎ�� ����������� ����
× 100 Maka persentase penurunan konsentrasi ion tembaga Cu
2+
dalam air sungai setelah penambahan abu cangkang keong mas yang telah diaktivasi adalah:
�������� = 0,1641
− 0,0158 0,1641
× 100 = 90,37
Dengan cara yang sama dapat dihitung persentase penurunan konsentrasi ion tembaga Cu
2+
pada larutan sampel air sungai deli setelah diadsorbsi dengan abu cangkang keong mas yang telah diaktivasi. Data selengkapnya dapat dilihat pada
tabel 4.15
Tabel 4.15Hasil penentuan kandungan ion tembaga Cu
2+
pada larutan sampel air sungai deli setelah diadsorbsi dengan abu cangkang
keong mas yang telah diaktivasi
No Lokasi
Konsentrasi mgL Persentase
penurunan konsentrasi
Sebelum Penambahan
Setelah Penambahn
1
A
1
0,1641 0,0158
90,37
2
A
2
0,1730 0,0197
88,61
3
A
3
0,5476 0,0244
95,54 A
0,2949 0,0199
91,51
Penentuan kadar logam berat Besi Fe dan Tembaga Cu dalam air sungai sebelum dan setelah penambahan abu cangkang keong mas yang telah diaktivasi
dilakukan dengan mendestruksi sampel air terlebih dahulu. Kemudian diukur nilai absorbansi dan konsentrasi dari sampel menggunakan alat Spektrofotometer
Serapan Atom pada panjang gelombang tertentu. Konsentrasi sampel air sebelum penambahan abu cangkang keong mas yang telah diaktivasi yang didapat
dibandingkan dengan konsentrasi sampel air setelah penambahan abu cangkang keong mas yang telah diaktivasi. Kemudian ditentukan persentasi penurunan
konsentrasi air sungai untuk masing-masing ion logam. Dari hasil penelitian untuk kemampuan daya serap cangkang keong mas
tehadap penurunan kadar ion Fe
3+
dan Cu
2+
dalam air sungai deli, terlihat bahwa abu ini mempunyai penyerapan yang cukup besar terhadap ion Fe
3+
dan Cu
2+
. Secara kimia abu cangkang keong mas terdiri dari oksida logam berupa 61,95
CaO, 10,20 SiO
2
, 3,15 Fe
2
O
3
, 0,18 MgO, 4,81 Al
2
O
3
, 0,03 SO
3
, 0,05 K
2
O,0,04 Na
2
O, 0,01 P
2
O
5
, 0,01MnO
3
dan 0,01 TiO
2
Etuk dkk., 2012. Aktivasi kimia yaitu unsur-unsur mineral dari persenyawaan kimia yang
ditambahkan akan meresap ke dalam ruang adsorben dan membuka permukaan yang mula-mula tertutup oleh komponen kimia dalam adsorben sehingga luas
permukaan yang aktif bertambah. Na
2
CO
3
berfungsi sebagai aktivator. Kemudian cangkang keong mas dikalsinasi suhu 800
C untuk mendapatkan kalsium oksida. Kalsium oksida yang merupakan kristal berwarna putih dapat dibuat dengan cara
pemanasan batu kapur, batu koral dan cangkang-cangkang mollusca yang mengandung CaCO
3
dengan melepaskan karbon dioksida. Berdasarkan karakterisasi menggunakan difraksi sinar-x, abu cangkang
keong mas terbentuk CaO. Berikut ini pada Tabel 4.16 dapat dilihat data 2 Ɵ untuk
CaCO
3
dan CaO murni.
Ɵ senyawa kalsium karbonat dan kalsium oksida dari JCPDS
Sampel Temperatu
r Senyawa
2 Ɵ
Data JCPDS
- CaO
32,2 37,3
58,3 64,1
67,3 CaCO
3
29,4 39,4
43,2 47,4
48,5
Abu Cangkang Keong Mas
800 C
CaO 32,2
37,3 54
64.1 67.3
CaCO
3
- -
- -
- Dari data di atas, terlihat bahwa Abu Cangkang Keong Mas yang telah diaktivasi
mengandung kalsium oksida CaO. Abu cangkang keong mas ini kemudian digunakan sebagai adsorben untuk menyerap logam.
4.2.1 Adsorpsi Ion Besi Fe