Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat vital bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di muka bumi.Pengertian tersebut
menunjukkan bahwa air memiliki peran yang sangat strategis dan harus tetap tersedia dan lestari, sehingga mampu mendukung kehidupan dan pelaksanaan
pembangunan dimasa kini maupun dimasa mendatang karena tanpa adanya air maka kehidupan tidak akan dapat berjalan Soemarto, 1987.
Air banyak digunakan oleh manusia untuk tujuan bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat tercemar.Beberapa bahan pencemar seperti bahan
mikrobiologi bakteri,virus, parasit, bahan organik pestisida, deterjen dan beberapa bahan inorganik garam, asam, logam, serta beberapa bahan kimia
lainnya sudah banyak ditemukan dalam air yang kita pergunakan.Dalam melakukan usaha pengawasan yang diikuti dengan usaha pencegahan pencemaran
air, harus dititik beratkan pada pengontrolan sumber pencemarannya.Ada dua bentuk sumber pencemar, yaitu sumber pencemar utama point source dan
sumber pencemar lainnya non-point source. Sumber pencemar utama biasanya berasal dari sumber polusi yang
menyebabkan pencemaran kadar tinggi yaitu dari limbah pabrik maupun sarana pengolahan limbah. Sumber pencemar lainnya ialah sumber polusi dengan kadar
pencemar relatif rendah yang berasal dari bermacam-macam sumber yang menyebar, misalnya dari lahan pertanian, rumah tangga, peternakan, dan
sebagainya Darmono, 2001.
2.3.1 Karakteristik air
Air merupakan senyawa yang disusun oleh unsur Hidrogen dan Oksigen dengan rumus molekulnya H
2
O, didalam kondisi suhu sekitar 25 C dan tekanan
1 atmosfir yang berupa fluida cair. Air menutupi sekitar 70 permukaan bumi dengan jumlah sekitar 1.368 juta
��
3
Effendi, 2003. Sifat air yang penting dapat digolongkan ke dalam sifat fisis, kimiawi, dan
biologis. Sifat fisis dari air yaitu didapatkan dalam ketiga wujudnya, yakni bentuk padat sebagai es, bentuk cair sebagai air, dan bentuk gas sebagai uap air. Bentuk
mana yang akan didapatkan, tergantung keadaan cuaca yang ada setempat.
Sifat kimia dari air yaitu mempunyai pH=7 dan oksigen terlarut DO jenuh pada 9 mgL. Air merupakan pelarut yang universal, hampir semua jenis zat
dapat larut di dalam air. Air juga merupakan cairan biologis, yakni didapat di dalam tubuh semua organisme.
Sifat biologis dari air yaitu di dalam perairan selalu didapat kehidupan fauna dan flora. Benda hidup ini berpengaruh timbal balik terhadap kualitas air
Soemirat, J. 2004
2.3.2 Kualitas Air
Peraturan Pemerintah No.20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya.
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu. 2.
Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. 3.
Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian,
usaha di perkotaan, industri, dan PLTA. Pada hakikatnya, pemantauan kualitas air pada perairan umum memiliki tujuan
sebagai berikut: 1.
Mengetahui nilai kualitas air dalam bentuk parameter fisika, kimia, dan biologi.
2. Membandingkan nilai kualitas air tersebut dengan baku mutu sesuai
dengan peruntukannya menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.20 tahun 1990.
3. Menilai kelayakan suatu sumber daya air untuk kepentingan tertentu
Effendi, 2003.
Logam berat merupakan unsur esensial yang sangat dibutuhkan setiap mahluk hidup, namun beberapa diantaranya dalam kadar tertentu bersifat racun.
Logam berat yang sering mencemari lingkungan perairan adalah Hg, Zn, Cd, As, dan Pb.
Logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis.Jenis pertama adalah logam berat esensial, dimana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan
oleh organisme hidup,namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun.Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain-lain.
Sedangkan jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau beracun, dimana keberadaanya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat
bersifat racun, Seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain Purnomo, D., 1991. Logam berat ini menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung
pada bagian mana logam berat tersebut terikat dalamtubuh. Daya racun yang dimiliki akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim, sehingga proses
metabolisme tubuh terputus. Lebih jauh lagi, logam berat ini akan bertindak sebagai penyebab alergi, karsinogen bagi manusia. Jalur masuknya adalah melalui
kulit,pernapasan dan pencernaan. Logam berat jika sudah terserap kedalam tubuh maka tidak dapat dihancurkan tetapi akan tetap tinggal di dalamnya hingga
nantinya dibuang melalui proses ekskresi.Hal serupa juga terjadi apabila suatu lingkungan terutama di perairan telah terkontaminasi tercemar logam berat maka
proses pembersihannya akan sulit sekali dilakukan. Kontaminasi logam berat ini dapat berasal dari faktor alam seperti kegiatan gunung berapi dan kebakaran hutan
atau faktor manusia seperti pembakaran minyak bumi,pertambangan, peleburan, proses industri, kegiatan pertanian, peternakan dan kehutanan, serta limbah
buangan termasuk sampah rumah tangga Putra,J.A., 2006.
Menurut Fortner dan Porsi, faktor yang menyebabkan logam berat dikelompokkan ke dalam zat pencemar adalah:
1. Logam berat tidak dapat terurai melalui biodegradasi seperti pencemar
organik. 2.
Logam berat dapat terakumulasi dalam lingkungan terutama dalam sedimen sungai dan laut karena dapat terikat dengan senyawa organik dan
anorganik melalui proses adsorpsi dan pembentukan senyawa kompleks U.Fortsner,F Prosi., 1978.
2.4.1 Besi Fe