Penentuan Koefisien Korelasi Persentase penurunan kosentrasi Logam Besi Fe Penentuan Kandungan Ion Besi Fe

� = ∑�� − ��� − � ∑�� − � 2 � = 0,0318 0,7 � = 0,0454 Sehingga diperoleh harga slope � = 0,0454 Harga intersept � diperoleh melalui substitusi � ke persamaan berikut : � = �� + � � = � − �� � = 0,0229 − 0,04540,5 b = 0,0229 - 0,0227 � = 0,0002 Sehingga diperoleh harga intersep b = 0,0002 Maka persamaan garis regresi yang diperoleh adalah : � = 0,0454� + 0,0002

4.1.3.2 Penentuan Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: � = ∑�� − ��� − � �∑�� − � 2 ∑�� − � 2 � = 0,0318 �0,70000,0014 � = 0,0318 √0,0010 � = 0,0318 0,03182 = 0,9991 Sehingga diperoleh harga dari koefisien korelasi � =0,9991

4.1.3.3 Persentase penurunan kosentrasi Logam Besi Fe

3+ dalam larutan standar Penentuan Persen Adsorpsi 3+ dalam larutan standar setelah diadsorpsi dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut: �������� = ����������� ���� − ����������� ��ℎ�� ����������� ���� × 100 maka persentase penurunan konsentrasi logam Fe 3+ dalam larutan standarsetelah penambahan abu cangkang keong mas yang telah diaktivasi dengan variasi waktu kontak adalah : Pada penentuan waktu kontak optimum waktu 45 menit : �������� = 3,0000 − 0,0496 3,0000 × 100 = 98,35 Dengan cara yang sama dapat dihitung persentase penurunan konsentrasi logam Besi Fe 3+ pada larutan standar setelah diadsorbsi dengan abu cangkang keong mas yang telah diaktivasi. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Data persentase penurunan konsentrasi logam Besi Fe 3+ dalam larutan standar setelah diadsorbsi dengan abu cangkang keong mas yang telah diaktivasi dengan variasi waktu kontak Waktu Kontak menit Konsentrasi mgL Persentasi penurunan konsentrasi Sebelum Penambahan Setelah Penambahan 15 3,0000 0,1468 95,11 30 3,0000 0,1268 95,77 45 3,0000 0,0496 98,35 60 3,0000 0,0776 97,41 75 3,0000 0,1521 94,93

4.1.3.4 Penentuan Kandungan Ion Besi Fe

3+ dari Sampel Air Sungai Deli sebelum diadsorbsi dengan Abu Cangkang Keong Mas yang telah diaktivasi absorbansi ion Besi Fe 3+ pada sampel dilakukan secara Spektrofotometer Serapaan Atom SSA pada panjang gelombang 248,3 nm. Hasil perhitungan kandungan analisis statistik dari kadar ion Besi Fe 3+ dapat dilihat pada tabel 4.6 sedangkan hasil penetapan kandungan ion Besi Fe 3+ pada sampel dapat dilihat pada tabel 4.7 Tabel 4.6 Analisis data statistik penentuan kandungan ion Besi Fe 3+ didalam sampel air sungai deli sebelum diadsorbsi dengan abu cangkang keong mas yang telah diaktivasi No Xi Xi-X Xi-X 2 1 1,9162 -0,0490 0,0024 2 2,0018 0,0366 0,0013 3 1,9776 0,0124 0,0002 n = 3 X = 1,9652 0,0039 �� = � Σ�� − � 2 � − 1 = � 0,0039 2 = 0,0442 Kandungan ion Besi Fe 3+ dari lokasi titik 1 A 1 = Xi ± SD = 1,9625 ± 0,0442 mgL Dengan cara yang sama dapat dihitung penentuan kandungan ion Besi Fe 3+ pada larutan sampel air sungai deli sebelum diadsorbsi dengan abu cangkang keong mas yang telah diaktivasi. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.7 Tabel 4.7Hasil penentuan kandungan ion Besi Fe 3+ pada larutan sampel air sungai deli sebelum diadsorbsi dengan abu cangkang keong mas yang telah diaktivasi No Lokas i Perulanga n Absorbansi Y Konsentrasi X Kandungan Ion Besi Fe 3+ 1 A 1 U 1 0,0874 1,9162 1,9625 ±0, 0442 mgL U 2 0,0913 2,0018 U 3 0,0902 1,9776 2 A 2 U 1 0,0902 1,9776 1,9718 ± 0,0268 mgL U 2 0,0886 1,9425 U 3 0,0910 1,9952 3 A 3 U 1 0,0934 2,0478 2,0054 ± 0,0043 mgL U 2 0,0896 1,9655 U 3 0,0914 2,0039 Ket : A 1 : Lokasi titik 1 U 1 : Pengulangan 1 A 2 : Lokasi titik 2 U 2 : Pengulangan 2 A 3 : Lokasi titik 3 U 3 : Pengulangan 3

4.1.3.5 Persentase penurunan konsentrasi ion Besi Fe

Dokumen yang terkait

Analisis Kandungan Ion Besi (Fe3+) Dan Ion Tembaga (Cu2+), Total Padatan Terlarut (TDS) Dan Total Padatan Tersuspensi (TSS) Di Dalam Air Sumur Bor Di Sekitar Kawasan Industri Medan

0 38 64

Studi Pemanfaatan Daun Nanas (Ananas Cosmosus) Sebagai Adsorben Untuk Menurunkan Kandungan Ion Tembaga (Cu2+), Besi (Fe3+) Dan Seng (Zn2+) Di Dalam Air

7 62 85

Studi Pemanfaatan Kalsium Oksida (CaO) dari Serbuk Cangkang Keong Mas (Pomacea Canaliculata L.) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Kadmium (Cd2+)

11 116 61

Studi Pemanfaatan Kalsium Oksida (CaO) dari Serbuk Cangkang Keong Mas (Pomacea Canaliculata l.) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Zinkum (Zn2+) dan Ion Argentum (Ag+)

0 6 65

Studi Pemanfaatan Kalsium Oksida (CaO) dari Serbuk Cangkang Keong Mas (Pomacea Canaliculata L.) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Kadmium (Cd2+)

0 0 13

Studi Pemanfaatan Kalsium Oksida (CaO) dari Serbuk Cangkang Keong Mas (Pomacea Canaliculata l.) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Zinkum (Zn2+) dan Ion Argentum (Ag+)

0 0 13

Studi Pemanfaatan Kalsium Oksida (CaO) dari Serbuk Cangkang Keong Mas (Pomacea Canaliculata l.) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Zinkum (Zn2+) dan Ion Argentum (Ag+)

0 0 2

Studi Pemanfaatan Kalsium Oksida (CaO) dari Serbuk Cangkang Keong Mas (Pomacea Canaliculata l.) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Zinkum (Zn2+) dan Ion Argentum (Ag+)

0 1 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keong Mas (Pomaceae canaliculata L.) - Pengaruh Penambahan Abu Cangkang Keong Mas (Pomacea Canaliculata.L) yang telah diaktifkan Sebagai Adsorben Pada Kadar Ion Besi (Fe3+) Dan Tembaga (Cu2+) dalam Air Sungai Deli

1 0 16

Pengaruh Penambahan Abu Cangkang Keong Mas (Pomacea Canaliculata.L) yang telah diaktifkan Sebagai Adsorben Pada Kadar Ion Besi (Fe3+) Dan Tembaga (Cu2+) dalam Air Sungai Deli

0 1 13