Ketertarikan terhadap suatu objek tertentu Respon terhadap suatu objek tertentu Keinginan terhadap suatu hal

46

2.1.3 Minat Menulis

Menurut pendapat Winkel 2006:105 memberikan definisi minat adalah suatu perasaan pernyataan psikis yang menunjukkan adanya pemusatan perhatian terhadap suatu objek, karena objek tersebut menarik dirinya. Sementara menurut pendapat Reilly dan Lewis 2003:454 pengertian minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat pula dikatakan rasa suka seseorang terhadap sesuatu kegiatan dimana minat menjadi sebab kegiatan itu dilakukan oleh seseorang dan juga merupakan penyebab munculnya partisipasi dalam suatu kegiatan. Dengan demikian minat berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan jiwa yang sifatnya aktif terhadap suatu objek, dan minat selalu berhubungan erat dengan kesadaran, kemauan,perhatian, dan perasaan senang. Menurut pendapat Underwood 2000:31 minat mempunyai aspek-aspek sebagai berikut;

a. Ketertarikan terhadap suatu objek tertentu

Ketertariakan terhadap suatu objek tertentu ini dalam suatu proses pembelajaran meliputi kelengkapan fasilitas belajar, minat atau rasa suka terhadap mata pelajaran, serta frekuensi kegiatan dalam periode waktu tertentu. 47

b. Respon terhadap suatu objek tertentu

Dalam proses pembelajaran respon ini meliputi penghargaan atau penggunaan pada waktu pembelajaran, yang berorientasi pada hasil belajar yang telah dicapai, tingkatan aspirasi, keuletan dan ketabahan dalam menghadapi kesuksesan untuk mencapai tujuan dan arah setiap pembelajar terhadap sasran kegiatan belajar.

c. Keinginan terhadap suatu hal

Keinginan terhadap suatu hal meliputi kecenderungan untuk memahami suatu konsep dan pengorbanan untuk mencapai tujuan. Apabila seseorang berminat terhadap suatu objek maka akan berbuat, bertindak, dan memusatkan perhatiannya terhadap objek tersebut dengan sebaik-baiknya. Tetapi apabila seseorang kurang berminat terhadap objek tersebut, maka ia tidak akan berusaha untuk menghindarinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukardi 2002:62 bahwa minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri atas kombinasi, perpaduan dan pencampuran dari perasaan, prasangka, cemas, takut, dan kecenderungan lain yang dapat mengarahkan individu terhadap suatu pilihan tertentu. Pendapat Candrasa 2000:114 bahwa minat merupakan sumber motivasi yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan yang dipilihnya. Apabila individu melihat sesuatu yang memberi manfaat maka dirinya akan memperoleh kepuasan dan akan berminat pada hal tersebut. Kemudian jika berkurang maka minatnya juga berkurang. Seorang mahasiswa yang berminat terhadap suatu kegiatan baik minat itu berupa permainan atau berupa pekerjaan maka ia akan berusaha lebih keras untuk belajar dibandingkan dengan mahasiswa yang minatnya lebib rendah. 48 Pendapat Sardiman 2005:76 minat sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat cita-cita atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan kemajuan-kemajuan atau yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan sendiri. Minat termasuk salah satu aspek jiwa manusia yang biasanya menimbulkan kecenderungan gambaran yang lebih luas. Dipihak lain, minat merupakan suatu sikap mental yang berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek yang terdapat disekitarnya. Minat merupakan hasil proses orang belajar dan pengalaman, kemudian dalam diri seseorang dapat mengalami perubahan. Berkaitan dengan hal tersebut maka Mahmud 2000:40 mengemukakan bahwa minat sebagai akibat yaitu pengalaman efektif yang distimulir oleh hadirnya seseorang atau suatu objek atau karena berpartisipasi dalam suatu aktivitas. Oleh karena itu minat seseorang tidak dibawa sejak lahir tetapi diperoleh kemudian. Menurut Winkel 2006:221 ada empat aspek minat seseorang yaitu:

a. Kesadaran