Siklus II
Siklus II ini dilakukan setelah merefleksi kegiatan Siklus I.
1. Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti membuat perencanaan perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil analisis pada siklus I. Pada siklus II, secara umum
perencanaannya sama dengan siklus I dengan tema yang sama, yaitu “Cita- citaku” namun materinya berbeda.
2. Pelaksanaan
Pada siklus II, tahapan atau langkah-langkah pelaksanaan yang dilakukan sama seperti yang dilakukan pada siklus I berdasarkan hasil
refleksi siklus I, namun materinya berbeda.
3. Pengamatan
Pelaksanaan observasi
dilakukan secara
bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini, observer mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Aspek-aspek yang diamati sama dengan
aspek-aspek yang ada pada siklus I.
4. Refleksi
Pada tahap terakhir siklus ini yaitu refleksi oleh peneliti untuk mengkaji aktivitas siswa, hasil belajar baik kognitif, afektif, dan psikomotor
serta kinerja guru selama pembelajaran berlangsung, digunakan untuk menentukan dilaksanakan atau tidaknya tindakan pada siklus III. Jika
pada siklus II belum mencapai target yang diharapkan, maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus III.
G. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode guided discovery learning ini dikatakan berhasil apabila:
1. Adanya peningkatan aktivitas belajar, yaitu apabila 75 dari jumlah
siswa minimal dalam kategori aktif.
2. Pada akhir penelitian, adanya ketuntasan belajar secara klasikal ≥ 75 dari
jumlah siswa yaitu 22 siswa dari KKM yang ditetapkan ≥ 66.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas IVA SDN 1 Nunggalrejo pada pembelajaran tematik dapat disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan metode guided discovery learning pada pembelajaran tematik
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap hasil observasi aktivitas siswa, pada siklus I nilai aktivitas belajar
siswa secara klasikal diperoleh 59,09 dengan kategori cukup aktif. Pada siklus II nilai aktivitas belajar siswa secara klasikal diperoleh 77,27 dengan
kategori aktif, dengan peningkatan dari siklus I ke II sebesar 18,18. 2.
Penggunaan metode guided discovery learning pada pembelajaran tematik dapat meningkatkan hasil belajar siswa afektif, psikomotor, dan kognitif.
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap hasil observasi hasil belajar afektif siswa, pada siklus I diperoleh nilai hasil belajar afektif siswa secara klasikal
diperoleh 63,63 dengan kategori cukup percaya diri. Pada siklus II belajar afektif siswa secara klasikal diperoleh 81,81 dengan kategori sangat percaya
diri, dengan peningkatan dari siklus I ke II sebesar 18,18. Sedangkan hasil perhitungan terhadap hasil observasi hasil belajar psikomotor siswa, pada
siklus I nilai hasil belajar psikomotor siswa secara klasikal diperoleh 63,63 dengan kategori cukup terampil. Pada siklus II nilai hasil belajar psikomotor
siswa secara klasikal diperoleh 77,27 dengan kategori sangat terampil, dengan peningkatan dari siklus I ke II sebesar 13,64. Dan untuk hasil
perhitungan terhadap hasil observasi hasil belajar kognitif siswa pada siklus I jumlah siswa dengan kategori tuntas sebanyak 11 siswa dengan persentase
50. Pada siklus II jumlah siswa dengan kategori tuntas sebanyak 17 siswa dengan persentase 77,27, dengan peningkatan hasil belajar kognitif dari
siklus I ke II sebesar 27,27.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan, berikut beberapa hal yang perlu disarankan kepada pihak-pihak terkait, antara lain:
1. Kepada siswa, hendaknya siswa harus mempersiapkan bahan materi lebih
dahulu sebelum memulai pembelajaran. Berani dalam mengungkapkan pendapat, aktif dalam diskusi kelompok dan menjalin hubungan yang baik
dengan anggota kelompok dengan saling membantu dan menghargai teman sekelompok maupun kelompok lain.
2. Kepada guru, hendaknya guru melengkapi perangkat pembelajaran seperti
kurikulum, pemetaan, silabus, RPP, penilaian, LKS, dan media serta merencakan tindak lanjut yang tepat kepada siswa. Melakukan langkah-
langkah guided discovery learning dan scientific dengan benar. 3.
Kepada sekolah, hendaknya pihak sekolah memberikan kesempatan, fasilitas serta mendorong guru-guru untuk senantiasa berinovasi dalam
menerapkan metode-metode pembelajaran khususnya guided discovery learning. Memperkenalkan dan menerapkan kurikulum 2013 dalam