Penilaian Autentik Pengertian Pembelajaran Tematik

a Tes tertulis Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. Tes tertulis dalam bantuk apapun sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu mengambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. b Tes lisan Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap oral sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian peserta didik. c Tes penugasan Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya. 3 Penilaian Keterampilan Aspek keterampilan dapat diniali dengan cara berikut ini. a Penilaian kinerja Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. b Penilaian proyek Penilaian proyek project assessment merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periodewaktu tertentu. c Penilaian portofolio Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Bertolak dari penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dalam pelaksanaannya mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tematopik pembahasan pemersatu kegiatan pembelajarannya. Dalam proses pembelajaran tematik berorientasi pada pendekatan scientific dan penilaian autentik. Adapun indikator pada pembelajaran tematik adalah menyajikan pembelajaran sesuai tema, menyajikan berbagai mata pelajaran yang terkait secara harmonis dalam teks bacaan, menyajikan pembelajaran dengan merujuk kepada tema pembelajaran, dan menyajikan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan dengan memanfaatkan lingkungan yang ada disekitar siswa.

D. Penelitian yang Relevan

1 Dona Alina Oktivani Khoiriah, 2014. Jurnal Nasional Tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan klasikal siswa. Dari hasil pembahasan dapat dinyatakan bahwa ketuntasan klasikal pada siklus II lebih tinggi dari siklus I, baik dilihat dari aktifitas 77 60 maupun hasil 80 60. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan metode pembelajaran Guided Discovery Learning teruji dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V semester 1 SD 4 Golantepus Majobo Kudus. 2 Fira Mujiastuti, 2012. Jurnal Nasional Tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Dari hasil pembahasan dapat dinyatakan bahwa hasil belajar pada siklus II lebih tinggi dari siklus I, baik dilihat dari ranah kognitif 83,33 41,57, ranah afektif dari kategori cukup menjadi baik sekali, maupun ranah psikomotor dari kategori kurang menjadi baik sekali. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan metode guided discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IVA SDN Ngentakrejo

E. Kerangka Pikir

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang mewajibkan kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan scientific. Untuk itu, banyak faktor yang menentukan keberhasilan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Faktor-faktor tersebut, saling mempengaruhi dan memiliki kontribusi besar dalam mengoptimalkan tujuan belajar yang diharapkan. Dalam penerapan metode guided discovery learning dengan pendekatan scientific pada pembelajaran tematik, maka aktivitas dan hasil belajar siswa akan meningkat. Secara sederhana, kerangka pikir dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian kajian pustaka di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas yaitu “Apabila dalam pembelajaran tematik menggunakan metode pembelajaran guided discovery learning dengan langkah-langkah yang tepat maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IVA SD Negeri 1 Nunggalrejo ”. 1. Aktivitas belajar siswa masih randah. 2. Hasil belajar siswa rendah. Metode guided discovery learning dengan pendekatan saintifik yaitu dengan mengamati, mengidentifikasi hasil temuan dari kegiatan pengamatan, mengolah dan mengkomunikasikan jawaban sementara siswa, mengumpulkan informasi dari jawaban sementara siswa lain yang relevan atas arahan guru, menguatkan jawaban siswa dengan meminta siswa untuk berdiskusi kelompok, mempresentasikan hasil diskusi, membuktikan benar tidaknya hasil diskusi dengan bimbingan guru, dan membuat kesimpulan. 1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat sehingga siswa yang aktif mencapai ≥75 dari jumlah siswa. 2. Hasil belajar pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor meningkat sehingga siswa yang tuntas mencapai ≥75 dari jumlah siswa yaitu 22 siswa dari KKM yang ditetapkan ≥ 66. Input Output Proses

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas PTK yang difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan classroom action research. Menurut Arikunto, dkk., 2006: 3 PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Guru melakukan penelitian tindakan karena telah menyadari adanya kekurangan pada dirinya, artinya pada kinerja yang dilakukan dan sesudah itu tentunya ingin melakukan perbaikan. Pemberian tindakan yang dilakukan oleh guru menyangkut penyajian strategi, pendekatan, metode atau cara untuk memperoleh hasil melalui sebuah tindakan. Tindakan ini dilakukan secara berulang-ulang sampai memperoleh informasi yang mantap tentang pelaksanaan metode tersebut. Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus, dimana siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali hingga tujuan pembelajaran di kelas tercapai. Menurut Arikunto 2006: 16 secara garis besar terdapat empat tahapan yang dilalui, yaitu: 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi. Adapun siklus penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Gambar 2. Tahapan PTK Adopsi dari Arikunto, 2006: 16

B. Setting Penelitian

1. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti dengan guru. Subjek penelitian tindakan kelas adalah guru dan siswa kelas IVA SD Negeri 1 Nunggalrejo dengan jumlah 22 orang siswa yang terdiri 9 laki-laki dan 13 perempuan.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 1 Nunggalrejo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah. Perencanaan Siklus I Pengamatan Pelaksanaan Refleksi Perencanaan Siklus II Pengamatan Pelaksanaan Refleksi dst

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013 2014 selama kurang lebih 6 bulan. Kegiatan penelitian dimulai dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian bulan Januari sampai Juni 2014.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan keseluruhan data yang diperoleh berdasarkan instrument penelitian yaitu dengan teknik tes dan non tes. 1. Teknik tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok Arikunto, 2006: 150. Teknik tes ini akan menghasilkan data yang bersifat kuantitatif berupa nilai-nilai siswa untuk mengetahui hasil belajar kognitif atau pengetahuan siswa dalam pembelajaran tematik dengan menggunakan metode guided discovery. 2. Teknik nontes digunakan untuk memperoleh data yang bersifat kualitatif, dalam teknik ini data diambil dengan menggunakan observasi. Observasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengembangan kinerja guru, aktivitas belajar siswa, hasil belajar afektif dan psikomotor terhadap pembelajaran tematik dengan metode guided discovery. 3. Dokumentasi, berupa pengumpulan data nilai ulangan semester satu tahun pelajaran 20132014 dari dokumen guru.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 53

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD NEGERI 1 NUNGGALREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 67

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD NEGERI 4 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 27 83

PENERAPAN STRATEGI PAIKEM PADA PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV C SD NEGERI 1 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 47

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLE NON-EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD NEGERI 01 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 142

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV B SD NEGERI 1 NUNGGALREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 4 71

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IVB SD NEGERI 01 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 70

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV B SD NEGERI 06 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 48

PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVA SD NEGERI 1 NUNGGALREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 75

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK TERPADU PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 1 KOTA BARU BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 63