Peraturan Regulasi Perdagangan Internasional Proteksi dan Pembatasan Perdagangan

- Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukkan oleh perusahaan swasta domestik. B. Keburukan perdagangan internasional - Menghambat pertumbuhan sektor industri salah satu efek dari globalisasi adakaf perkembangan sistem perdagangan luar negri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara – negara berkembang tidak dapat lagi menggunakkan tarif yang tinggi untuk memberikkan proteksi kepada industri yang baru berkembang infant industry. - Dengan demikian, perdagangan luar negri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri – industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat. - Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk.. - Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonoi masyarakat semakin bertambah buruk.

3.4 Peraturan Regulasi Perdagangan Internasional

Umumnya Perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilateral antara dua negara. Selama berabad – abad dibawah kepercayaan dalam merkantilisme kebanyakan negara memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam perdagangan internasional. Perjanjian multilateral kontroversial seperti GATT dan WTO memberikan usaha untuk regulasi global dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut terkadang berujung kepada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan yang tidak adil dan tidak menguntungkan secara murual. Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara yang berekonomi kuat, walaupun mereka terkadang melakukan proteksi selektif untuk industri-industri yang penting secara strategis seperti proteksi tarif untuk agrikultur oleh Amerika Serikat dan Eropa. Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World Trade Organization pada level global, dan melalui beberapa kesepakatan regional seperti MerCosur di Amerika Selatan, NAFTA antara Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa antara 27 negara mandiri.

3.5 Proteksi dan Pembatasan Perdagangan

Pengertian proteksi merupakan perlindungan dalam perdagangan atau industri. Tujuannya untuk melindungi industri dalam negeri dan persaingan barang impor. Hal ini, misalnya dapat dijalankan dengan tarif, quota, subsidi dan sebagainya. Kebijakan ini menghendaki perdagangan internasional berlangsung tanpa adanya hambatan apapun dari pemerintah, baik hambatan tariff maupun hambatan kuota. Faktor pendorong lahirnya kebijakan proteksionisme, yaitu melindungi perekonomian domestik dari tindakan negara atau perusahaan asing yang tidak adil, dan melindungi industri-industri domestik yang baru berdiri infant industry. Proteksi bertujuan untuk melindungi industri domestik yang sedang berada dalam tahap perkembangan. Proteksi ini memberi kesempatan kepada industri domestik unuk belajar lebih efisien dan memberi kesempatan kepada tenaga kerja untuk memproleh keterampilan. Alat pembatasan perdagangan proteksi dan pembatasan perdagangan adalah kebijakan. Kebijakan pemerintah dalam membatasi atau mengurangi barang – barang yang diimpor. Halangan perdagangan dapat dibedakkan kepada empat jenis : tarif dan pajak impor, kuota pembatasan impor. → Beberapa tujuan pentingnya proteksi : 1. Mengatasi masalah pengangguran dan deflasi 2. Mendorong perkembangan industri baru 3. Mendiversifikasikan perekonomian 4. Menghindari kemerosotan industri-industri tertentu 5. Memperbaiki neraca pembayaran 6. Menghindari neraca pembayaran 7. Menghindari dumping 8. Menambah pendapatan pemerintah → Bentuk hambatan proteksionis dalam perdagangan luar negri tersebut, yaitu : 1. Tarif atau Bea Impor - Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan. Tujuan dari bea impor adalah membatasi permintaan konsumen terhadap produk-produk impor dan mendorong konsumen menggunakan produk domestik 2. Kuota - Kuoya adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diperdagangkan. Ada tiga macam kuota yaitu kuota impor pembatasan dalam jumlah barang yang diimpor, kuota produksi pembatasan dalam jumlah barang yang diproduksi, kuota ekspor pembatasan dalam jumlah barang yang diekspor. 3. Dumping dan Diskriminasi Harga - Praktik diskriminasi harga secara internasional disebut dumping, yaitu ,menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. 4. Subsidi - Kebijakan subsidi biasanya diberikan untuk menurukan biaya produksi barang domestik, sehingga diharapkan harga jual produk dapat lebih murah dan bersaing di pasar internasional. 5. Larangan Impor - Kebijakan ini dimaksudkan untuk melarang masuknya produk- produk asing ke dalam pasar domestik.

3.6 Konsep Hubungan Antara Negara Dalam Bidang Perdagangan