Pelaku Ekonomi Makro Tujuan Kebijakan Pemerintah

masing – masing mempunyai permintaan demand dan penawaran supply sendiri. Aspek utama pasar adalah harga dan jumlah barang yang diminta atau ditawarkan. Masing – masing pasar tersebut saling terhubung melalui tingkat bunga.

1.9 Pelaku Ekonomi Makro

Dalam ekonomi makro terdapat lima pelaku utama yang menjalankan kegiatan ekonomi di suatu negara. Walaupun jumlah pelaku ada lima pada ekonomi makro seemua pelaku tersebut bisa disederhanakan menjadi dua kelompok seperti dalam ekonomi mikro, yaitu produsen dan konsumen. Kelima pelaku ekonomi makro tersebut,yaitu : 1. Rumah tangga,Konsumen Households 2. Produsen,Bisnis Business 3. Pemerintah Goverment 4. Negara-negara lain Foreign Countries 5. Lembaga keuangan Financial BAB 2 KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN INFLASI KEBIJAKAN PEMERINTAH

2.1 Tujuan Kebijakan Pemerintah

Salah satu tujuan negara adalah pemerataan pembangunan ekonomi dalam perekonomian Indonesia, karena itu pemerintah selalu melaksanakkan pembangunan disegala bidang. Agar lebih mudah menjalankkan kegiatan – kegiatan pembangunan ekonomi stabilitas ekonomi harus tercapai. Menurut Siregar, et al 2006 bahwa stabilitas ekonomi dapat dilihat dari dampak guncangan suatu variabel makro ekonomi terhadap variabel makro ekonomi yang lainnya. Apabila dampak suatu guncangan menyebabkan fluktuasi yang besar pada variabel ekonomi dan diperlukkan waktu yang relatif lama untuk mencapai keseimbangan jangka panjang, maka dapat dikatakkan bahwa stabilitas makro ekonomi rentan terhadap perubahan. Jika sebaliknya, dampak guncangan menunjukkan fluktuasi yang kecil dan waktu untuk mencapai keseimbangan jangka panjang relatif tidak lama maka dapat dikatakan bahwa kondisi makro ekonomi masih stabil. Dalam mengusahakan hal ini berkaitan dengan kebijakan, diantarnya kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Dimana kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan cara memanipulasi anggaran belanja dan pendapatan negara, artinya pemerintah dapat meningkatkan atau mennurunkan pendapatan negara atau belanja negara dengan tujuan untuk mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional. Sedangkan, kebijakan moneter adalah kebijakan yang mempengaruhi permintaan dan penawaran akan uang guna menjamin kestabilan ekonomi. Kebijakan fiskal berkaitan dengan semua instrumen yang menyangkut sumber daya anggaran negara APBN dalam ekonomi. Sedangkan kebijakan moneter ini dikendalikan oleh banl sentral Bank IndonesiaBI, yang berhubungan dengan pengendaluan ekonomi yang memakai instrumen suku bunga, inflasi, uang beredar, nilai tukar dan lain sebagainya. Melalui peningkatan kapasitas perekonomian, kebijakan fiskal dapat mempengaruhi suatu sisi permintaan agregat suatu perekonomian dalam jangka pendek, dan juga dapat mempengaruhi sisi penawaran yang bersifat jangka panjang. Permasalahan dalam interaksi amtara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter terdapat pada terjadinya trade-off antara pencapaian stabilitas harga dan terdapat pada pertumbuhan ekonomi terutama jangka pendek. Kenaikan tingkat inflasi disebabkan oleh defisit fiskal yang tonggi, dan jika perekonomian dengan inflasi yang tinggi maka akan memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi. Kebijakan moneter selalu disesuaikan dengan kebutuhan suatu negara untuk mencapai stabilitas ekonomi yang bersifat dinamis. Dari kebijakan moneter suatu negara kebanyakan menganut 4 ultimate target Pohan, 2008, yaitu : 1. Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan 2. Kesempatan kerja 3. Kestabilan harga 4. Keseimbangan neraca pembayaran Bank Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi masih banyak menimbulkan perdebatan didalam kebijakan moneter yang digunakkan. Diantaranya perdebatan antara kebijakan rules atau kebijakan discretion.Dalam kebijakan rules rulesbase money, maka implementasi kebijakan moneter didasarkan pada pertumbuhan jumlah uang yang konstan the constant-moneygrowth rules. Sedangkan kebijakan discretion mengacu pada otoritas moneter meiliki kebebasan dalam menjalankan kebijakan moneter sesuai dengan kondisi aktual yang dihadapi oleh suatu perekonomian Natsir,2008. Tujuan kebijakan pemerintah dapat disimpulkan pada beberapa poin – poin, yaitu : 1. Tujuan bersifat ekonomi 2. Menyediakan lowongan kerja 3. Menigkatkan taraf kemakmuran masyarakat 4. Memperbaiki pembagian pendapatan 5. Tujuan bersifat sosial dan politik 6. Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga 7. Menghindari masalah kejahatan 8. Mewujudkan kestabilan politik.

2.2 Kebijakan Moneter