Fraksi Mol x Konsentrasi Larutan

karena pada larutan mengalami penurunan tekanan uap akibat adanya partikel terlarut. 2. Jika dididihkan, larutan akan mendidih pada suhu yang lebih tinggi jika dibandingak pelarut murninya. Akibat adanya partikel terlarut akan terjadi kenaikan titik didih. 3. Jika dibekukan, larutan akan membeku pada suhu yang lebih kecil atau dibawah suhu membeku pelarut murniya. Akibat adanya partikel terlarut akan terjadi penurunan titik beku. 4. Jika larutan dihubungkan dengan pelarut murninya melewati membran semi- permiabel, maka larutan akan mengalami volume akibat tekanan osmotik. Besarnya perubahan keempat sifat tersebut bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Sifat yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut disebut sifat koligatif laru- tan .

1.3 Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit

A. Penurunan Tekanan Uap Jenuh ΔP

Bila kita mengamati pada peristiwa pe-nguapan, ketika partikel-partikel zat cair meninggalkan kelompoknya. Bila zat cair disimpan dalam ruang ter- tutup yang hampa udara, maka sebagian dari partikel-partikel zat cair akan menguap, sedangkan zat cair yang telah menjadi uap akan kembali menjadi zat cair mengembun. Tekanan uap yang ditimbulkan pada saat tercapai kondisi kesetimbangan dinamakan tekanan uap jenuh. Dari hasil pengukuran data-data eksperimen ternyata diketahui bahwa teka- nan uap jenuh larutan lebih rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut murni, mengapa? Perhatikan gambar 1.2. Dalam suatu larutan, partikel-partikel zat ter- larut akan menghalangi gerak molekul-molekul pelarut untuk berubah menjadi bentuk gas uapada interaksi molekul antra zat terlarut dengan pelarutnya. Oleh karena itu tekanan uap jenuh larutan lebih rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut murni. Makin lemah gaya tarik-menarik molekul-molekul zat cair, makin mudah zat cair terse- but menguap, maka makin besar pula tekanan uap jenuhnya. Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan disebut penurunan te- kanan uap jenuh . ΔP = P° – P Gambar 1.1 Peristiwa pe- nguapan zat cair dalam ruang tertutup sampai mencapai kondisi kesetimbangan antara laju penguapan dan laju pe- ngembunan. Sumber: General Chemistry, Principles and Structure, James E. Brady, 1990 Gambar 1.2 Tekanan uap jenuh pelarut lebih besar daripada tekanan uap jenuh larutan P o P. Sumber: General Chemistry, Principles and Structure, James E. Brady, 1990 1.6 Pengaruh konsentrasi zat terlarut terhadap penurunan tekanan uap jenuh dapat dijelaskan dengan hukum Rault sebagai berikut. P = x pelarut · P ° 1.7 Dari persamaan 1.6 dan 1.7 dapat kita turunkan suatu rumus untuk menghi- tung penurunan tekanan uap jenuh, yaitu: ΔP = P° – P = P° – x pelarut · P ° = P° 1– x pelarut ΔP = P° · x terlarut 1. Tekanan uap jenuh air pada suhu 100 °C adalah 72 cmHg. Berapa tekanan uap jenuh larutan urea, CONH 2 2 40 pada suhu yang sama, bila diketahui M r urea = 60 dan A r air = 18? Jawab: Larutan urea 40 = 40 gram urea dalam 100 gram larutan = 40 gram urea + 60 gram air n u ea = = mol n 2O = = mol x pela ut = = P = P o · x pelarut = 72 · = 60 cmHg atau... x air = 1 – = ΔP = P° x terlarut C o n t o h 1.3 Keterangan: ΔP = penurunan tekanan uap jenuh P o = tekanan uap jenuh pelarut air murni x terlarut = fraksi mol zat terlarut x pelarut = fraksi mol zat pelarut