Tinjauan Tentang Room Station Dibagian Tata Graha Pada Hotel Inna Dharma Deli Medan

(1)

TINJAUAN TENTANG ROOM STATION DIBAGIAN TATA GRAHA PADA HOTEL INNA DHARMA DELI MEDAN

Kertas Karya

Dikerjakan

oleh

Rindu Saputra NIM : 072204042

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN MEDAN


(2)

TINJAUAN TENTANG ROOM STATION DIBAGIAN TATA GRAHA PADA HOTEL INNA DHARMA DELI MEDAN

Kertas Karya

Dikerjakan

oleh

Rindu Saputra NIM : 072204042 Pembimbing,

T. Djohan Monel, HE

Kertas Karya ini diajukan kepada Panitia Ujian

Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Untuk melengkapi Salah Satu Syarat

Ujian Diploma III dalam Bidang Studi Pariwisata

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN MEDAN


(3)

Disetujui oleh :

Program Diploma Sastra dan Budaya Fakultas sastra

Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi Pariwisata Ketua,

Drs. Ridwan Azhar, M. Hum. NIP. 195509231982 03 1 001 Medan, 20 Maret 2010


(4)

PENGESAHAN Diterima Oleh :

Panitia Ujian Program Pendidikan Non Gelar Sastra dan Budaya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan

untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Ujian Diploma III dalam Bidang Studi Pariwisata Pada :

Tanggal : Hari :

Program Diploma Sastra dan Budaya Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara

Prof. Syaifuddin, M.A, Ph.D NIP. 19650909199403 1 004

Panitia Ujian ( Seminar )

No. Nama Tanda Tangan

1. T. Djohan Monel, HE (...)

2. Drs. Ridwan Azhar, M. Hum. (...)

3. Drs. Ridwan Azhar, M. Hum. (...)


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat dan karunia yang diberikan Allah SWT, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Kertas Karya ini dengan baik.

Kertas Karya ini disusun sebagai salah satu syarat ujian Diploma III yang harus dipenuhi dalam program studi pariwisata bidang keahlian perhotelan pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.

Dengan judul “Tinjauan Tentang Room Station di Bagian Tata Graha pada Hotel Inna Dharma Deli Medan”. Penyusun berharap Kertas Karya ini dapat memberikan masukan terhadap pihak manajemen Hotel Inna Dharma Deli Medan dan sebagai bahan pembelajaran bagi yang membacanya.

Dalam kesempatan ini, penyusun banyak mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Syaifuddin, .M.A, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Bapak Drs. Ridwan Azhar, M.Hum selaku Ketua Program Studi Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan, sekaligus dosen pembaca penyusun, yang telah banyak memberikan saran, nasehat dan arahan hingga penyusun dapat menyelesaikan Kertas Karya ini.

3. Bapak T. Djohan Monel, HE selaku dosen pembimbing penyusun yang turut memberikan arahan, bimbingan dan masukan agar penyusun dapat menyelesaikan Kertas Karya ini dengan baik.

4. Para staff pengajar pada Program Studi Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.

5. Kedua orang tua ku tercinta, bapakku (alm) Nasib dan ibuku Asnawiyah, yang menjadi motifasi terbesar penyusun yang telah


(6)

banyak memberikan dukungan moril maupun materil hingga penyusun dapat menyelesaikan Kertas Karya ini.

6. Kakak – kakakku Asnawaty, Boini, Murni dan Winarti yang selalu memberikan perhatian dan semangat yang luar biasa.

7. Pak Muhadi, Ibuk Pintoro dan Kak Lestarina Pintoro S.Sos, serta anggota Sari Chatering Medan.

8. Teman – teman terbaikku Irma, Icha, Yuyun, Adek, Rini, Ridwan, Anggi, Irwin, Enal, Ferdy, Ryan, Arfan, Febi, Hadad dan Hendro serta yang lain yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu. Terima kasih buat senyum, canda, tawa, dan air matanya.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam Kertas Karya ini. Untuk itu penyusun mengaharapkan segala tanggapan, saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan Kertas Karya ini dikemudian hari. Besar harapan penyusun, Kertas Karya ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Medan, 20 Maret 2010 Penyusun,


(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ………..………..iii

DAFTAR TABEL... v

ABSTRAK………vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul... 1

1.2 Batasan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... ... 2

1.4 Metode Penulisan ... ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Sejarah Perhotelan... 5

2.2 Jenis – Jenis Akomodasi ... 6

2.3 Klasifikasi Hotel... 8

BAB III TINJAUAN UMUM 3.1 Sejarah Berdirinya Hotel Inna Dharma Deli Medan...10

3.2 Klasifikasi Hotel Inna Dharma Deli Medan...12

3.3 Fasilitas Hotel Inna Dharma Deli Medan……….13

3.4 Struktur Organisasi Hotel Inna Dharma Deli Medan…………16

BAB IV ANALISIS PERMASALAHAN 4.1 Fungsi Room Station di Bagian Tata Graha pada Hotel Inna Dharma Deli Medan………19


(8)

4.2 Kelengkapan Room Station pada Hotel Inna Dharma Deli Medan………..23 4.3 Pengaruh Room Station Terhadap Kelancaran Operasional

Pramu Kamar pada Hotel Inna Dharma Deli Medan………….27

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan...33 5.2 Saran...33 DAFTAR PUSTAKA...35


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jenis, Jumlah dan Harga Kamar Hotel Inna Dharma

Deli Medan ………..13 Tabel 3.2 Jenis dan Kapasitas Ruang Pertemuan………14 Tabel 3.3 Jumlah Karyawan Departemen Tata Graha Hotel Inna

Dharma Deli Medan ... 18 Table 4.1 Hotel Inna Dharma Deli Medan Memiliki Room Station di

Departemen Tata Grahanya ... 19 Table 4.2 Pengetahuan Fungsi dari Room Station pada Hotel Inna

Dharma Deli Medan... 19 Tabel 4.3 Room Station yang Ada di Departemen Tata Graha Sudah

Dipergunakan dengan Baik ... 20 Tabel 4.4 Kapasitas Room Station dalam Menyimpan Linen, Guest

Supplies, Cleaning Supplies, Cleaning Equipment dan lain – lainnya... 21 Tabel 4.5 Jarak Room Station dengan Lift Karyawan pada Hotel Inna

Dharma Deli Medan ... 22 Tabel 4.6 Kelengkapan Room Station pada Hotel Inna Dharma Deli

Medan ... 23 Tabel 4.7 Kecukupan Alat – Alat atau Kebutuhan Perlengkapan pada

saat Bekerja di room station... 24 Tabel 4.8 Mengetahui Tugas dalam Merancang dan Mengatur

Perlengkapan dan Peralatan Room Station... .25 Tabel 4.9 Kondisi Room Station Tertutup pada saat Pramu Kamar

Melaksanakan Operasional Kerja ... 26 Tabel 4.10 Pramu Kamar Dalam Menjaga Kebersihan Dan Kerapian

Room Station... .27 Tabel 4.11 Pengaruh Room Station Terhadap Kelancaran Operasional


(10)

Tabel 4.12 Pengaruh Ketidaklengkapan Room Station Mengakibatkan Kelancaran Operasional Kerja menjadi Terhambat ... .29 Tabel 4.13 Melakukan Persiapan Sebelum Melaksanakan Tugas

Operasional ... .29 Tabel 4.14 Menerima Guest Order pada Room Station Hotel Inna

DharmaDeli Medan... .30 Tabel 4.15 Kondisi Room Station di Departemen Tata Graha pada Hotel


(11)

ABSTRAK

Room station adalah tempat bagi pramu kamar untuk melakukan persiapan sebelum melaksanakan operasional kerja. Operasional kerja pramu kamar dapat

berjalan dengan baik karena supervisor turut berperan di dalam merancang dan

mengatur perlengkapan peralatan karena, semakin lengkap peralatan dan

kebutuhan kerja pramu kamar maka hasil kerja pramu kamar juga maksimal.

Demi meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan di dalam kamar tamu dan

juga memperlancar tugas operasional pada Departemen Tata Graha harus

disediakan room station.

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, ditemukan bahwa

keberadaan room station tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Kelengkapan

room station belum mencukupi, sehingga mempengaruhi operasional kerja pramu kamar. Oleh karena itu, seharusnya pihak manajemen menggunakan kembali

room station dan melengkapi fasilitas di dalamnya sehingga kelancaran operasional kerja pramu kamar tidak menemui hambatan.


(12)

ABSTRAK

Room station adalah tempat bagi pramu kamar untuk melakukan persiapan sebelum melaksanakan operasional kerja. Operasional kerja pramu kamar dapat

berjalan dengan baik karena supervisor turut berperan di dalam merancang dan

mengatur perlengkapan peralatan karena, semakin lengkap peralatan dan

kebutuhan kerja pramu kamar maka hasil kerja pramu kamar juga maksimal.

Demi meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan di dalam kamar tamu dan

juga memperlancar tugas operasional pada Departemen Tata Graha harus

disediakan room station.

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, ditemukan bahwa

keberadaan room station tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Kelengkapan

room station belum mencukupi, sehingga mempengaruhi operasional kerja pramu kamar. Oleh karena itu, seharusnya pihak manajemen menggunakan kembali

room station dan melengkapi fasilitas di dalamnya sehingga kelancaran operasional kerja pramu kamar tidak menemui hambatan.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Alasan Pemilihan Judul

Hotel merupakan salah satu sarana yang mendukung dunia pariwisata, dimana Hotel adalah sebagai tempat untuk menginap para tamu, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik.

Hotel adalah salah satu bentuk akomodasi yang mempergunakan sebagian ataupun seluruh bangunannya untuk menyediakan jasa penginapan, makanan, minuman, dan fasilitas lainnya yang dikelola secara komersial. Keberhasilan suatu hotel ditentukan oleh keberadaan tamu yang menginap atau tamu yang menikmati fasilitas hotel tersebut, karena tamu dapat memberikan keuntungan yang besar bagi hotel.

Dalam memperhatikan kepuasan tamu yang datang, agar merasa nyaman dalam menerima pelayanan yang diberikan oleh pihak hotel dan berharap agar tamu kembali lagi, pelayanan yang ditawarkan tidak hanya sekedar dalam bentuk makanan, minuman, ataupun kamar yang tersedia, tetapi juga menyediakan fasilitas lain seperti recreation, laundry, swimming pool, fitness centre dan fasilitas lainnya.

Inna Dharma Deli Medan merupakan salah satu jenis city hotel di kota Medan. Inna Dharma Deli Medan mempunyai beberapa departemen yang bertanggung jawab terhadap kebersihan dan perawatan seluruh area hotel, baik di dalam maupun di luar ruangan, yang disebut departemen tata graha.

Untuk memperlancar kegiatan operasional pramu kamar di departemen tata graha, dibutuhkan sebuah tempat yang dinamakan room station yang berfungsi sebagai tempat untuk mempersiapkan guest supplies, cleaning equipment dan linen supplies agar pramu kamar tidak


(14)

menghabiskan waktu kesana kemari untuk mengambil perlengkapan maupun barang-barang yang dibutuhkan.

Pada Inna Dharma Deli Medan, keberadaan room station tidak difungsikan dengan baik. Kurangnya perhatian terhadap room station mengakibatkan kelancaran operasional pramu kamar tidak optimal.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa perlu untuk mengangkat permasalahan tersebut dengan judul “Tinjauan Tentang Room Station di Bagian Tata Graha pada Hotel Inna Dharma Deli Medan”.

1.2Batasan Masalah

1. Bagaimanakah fungsi room station?

2. Bagaimanakah kelengkapan room station?

3. Sejauh manakah pengaruh room station terhadap kelancaran operasional pramu kamar?

1.3Tujuan Penelitian 1. Tujuan formal

Tujuan formal dari penulisan Kertas Karya ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Program Sudi Pariwisata Bidang Keahlian Perhotelan pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Tujuan operasional

a. Untuk melatih dan menguji kemampuan mahasiswa D3 Pariwisata jurusan Perhotelan USU, dalam menganalisa suatu masalah yang ada di hotel.

b. Sebagai aplikasi dari teori maupun praktek yang diperoleh selama mengikuti pendidikan perkuliahan.


(15)

c. Untuk membantu pihak Hotel Inna Dharma Deli Medan khususnya departemen tata graham, dengan cara memberikan saran terhadap masalah yang diteliti.

d. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai room station.

1.4Metode Penulisan

Adapun metode yang dipergunakan oleh penulis dalam penelitian dengan melakukan observasi langsung ke hotel dan mengumpulkan data yang diperlukan, dan kemudian diolah, dianalisis serta disajikan dalam bentuk Tugas Akhir.

a. Observasi

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan terhadap objek yang diteliti pada Departemen Tata Graha khususnya bagian pramu kamar, untuk memperoleh data akurat yang mendukung penulisan Kertas Karya ini.

b. Studi Kepustakaan

Proses yang dilakukan untuk mendapatkan teori terlebih dahulu melalui buku-buku ataupun sumber lainnya yang berkaitan, agar menjadi tolak ukur antara permasalahan yang diteliti dengan teori. c. Angket / Kuisioner

Cara pengumpulan data ataupun alat penelitian yang berupa daftar pertanyaan yang terperinci dan lengkap.

1.5Sistematika Penulisan

Kertas karya ini berisikan uraian-uraian yang hendak dibahas penulis dalam beberapa bab, yaitu:


(16)

BAB I : Merupakan pendahuluan yang memuat tentang alasan pemilihan, judul, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penulisan, sistematika penulisan.

BAB II : Merupakan uraian teoritis yang memuat sejarah perhotelan, jenis – jenis akomodasi dan klasifikasi hotel.

BAB III : Merupakan tinjauan umum yang memuat sejarah berdiri, klasifikasi, fasilitas, dan struktur organisasi Hotel Inna Dharma Deli Medan.

BAB IV : Merupakan analisis permasalahan yang memuat tentang analisis room station,fungsi room station di bagian tata graha, kelengkapan room station dan pengaruh room station terhadap kelancaran operasional pramu kamar.


(17)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Sejarah Perhotelan

Secara harfiah kata hotel berasal dari kata hospitium (bahasa Latin), yang berarti ruangan tamu yang berarti rungan tamu yang berada dalam suatu monastery yang kemudian kata hospitium di Perancis dipadukan dengan kata hospes lalu menjadi hospice. Untuk beberapa lama kata hospice tidak mengalami perubahan. Dalam perkembangan selanjutnya, setelah melalui proses pengertian dan analogi yang sangat lama untuk membedakan antara guest house dengan mansion house (sebuah rumah besar), maka rumah besar tersebut disebut hostel. Kata hostel ini terus menerus digunakan orang,lambat laun huruf ”s” pada kata hostel menghilang atau dihilangkan, menjadi hotel seperti apa yang kita kenal sekarang ini.

Pertumbuhan dan perkembangan perhotelan tidak dapat lepas dari pertumbuhan dan perkembangan pariwisata. Pertumbuhan dan perkembangan perhotelan di Indonesia dapat dibagi kepada tiga periode, yaitu masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang dan masa setelah Indonesia merdeka.

Semasa penjajahan Belanda, dapat dikatakan kegiatan pariwisata hanya terbatas pada orang kulit putih saja. Pertumbuhan usaha perhotelan di Indonesia baru dikenal abad ke-19, dan hanya terbatas pada kota - kota besar dan kota yang berada didekat pelabuhan.

Pada masa pendudukan Jepang, berkobarnya perang dunia ke II dan disusul dengan pendudukan Jepang di Indonesia, menyebabkan keadaan pariwisata di Indonesia semakin terlantar. Ditahun – tahun pihak Jepang akan kalah perang, menyusul setelah jatuhnya bom Nagasaki dan


(18)

Hirosyima, terjadilah inflasi di mana – mana yang mengakibatkan usaha perhotelan sama sekali mati.

Pada masa setelah Indonesia merdeka, lahir surat keputusan Wakil Presiden RI (Dr. Moch. Hatta) yang dikeluarkan di Jogyakarta tentang pendirian suatu badan atau lembaga yang diberi wewenang untuk melanjutkan tugas – tugas pengusahaan hotel bekas milik Belanda. Dalam dasawarsa 1970-an, baru muncul hotel – hotel bertaraf internasional yang dimiliki oleh perusahaan swasta maupun nasional.

2.2 Jenis – Jenis Akomodasi

Akomodasi dalam pengertian dasar adalah, suatu ruangan/kamar atau tempat dimana pengunjung dapat tidur/menginap. Dalam perkembangan selanjutnya, karena setiap orang yang menginap itu juga memerlukan fasilitas lain seperti makan dan minum, walaupun sekedarnya lambat laun istilah akomodasi dikenal orang bukan hanya sekedar tempat menginap, namun telah berkembang dalam arti luas yaitu sebagai tempat dimana seseorang dapat beristirahat atau menginap untuk sementara waktu, serta mendapatkan makan dan minum, juga terpenuhi kebutuhan lainnya.

Sarana penginapan (akomodasi) bagi orang – orang yang sedang melakukan perjalanan baik dengan atau tanpa pelayanan makan dan minum, terdiri dari berbagai jenis akomodasi, yaitu :

1. Rooming House

Merupakan bangunan atau bagian dari suatu bangunan tanpa perlengkapan dan peralatan yang disewakan untuk jangka pendek kepada lebih dari dua orang yang bukan anggota keluarga pemilik bangunan tersebut.


(19)

Yaitu rumah yang menyediakan tempat menginap untuk satu malam atau tidak lebih dari satu minggu dalam satu kali menginap.

3. Boarding House

Suatu bangunan atau sebagian bangunan yang menyediakan tempat menginap untuk waktu pendek serta disediakan makan dan minum

4. Apartment House

Akomodasi yang disewakan untuk ditempati sebagai rumah atau tempat tinggal oleh dua, tiga atau empat keluarga secara terpisah.

5. Inn

Suatu tempat yang menyediakan penginapan, makan dan minum serta pelayanan umum lainnya, yamg disewakan kepada orang – orang yang singgah untuk sementara waktu dengan jangka menginap yang terbatas.

6. Homestay

Yaitu jenis akomodasi yang berasal dari rumah – rumah rakyat yang telah disediakan fasilitas dan sarananya, sehingga memenuhi syarat kesehatan yang disewakan kepada wisatawan.

7. Guest House

Suatu jenis akomodasi yang dimiliki oleh perusahaan yang diperuntukkan bagi tamu yang menginap, serta mendapatkan makan dan minum.

8. Logement (losmen)

Sejenis akomodasi yang mengggunakan sebagian atau seluruh bangunannya untuk disewakan, yang menyediakan penginapan tanpa makan dan minum bagi orang yang datang untuk beristirahat sementara waktu.


(20)

Sejenis akomodasi yang dibangun dan dimiliki oleh suatu instansi yang disediakan untuk tempat tinggal bagi karyawannya.

10.Wisma

Jenis akomodasi yang dibangun dan dimiliki suatu instansi yang diperuntukkan sebagai tempat peristirahatan bagi para pegawainya yang dilengkapi dengan peralatan makan dan minum.

11.Floating Hotel

Merupakan sejenis akomodasi hotel yang berada di atas kapal – kapal pesiar, disebut juga dengan istilah hotel terapung.

Jenis akomodasi lain yang akan dibahas secara khusus dalam tugas akhir ini adalah hotel, yaitu salah satu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunannya yang menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta fasilitas lain yang diperlukan, yang diperuntukkan untuk umum dan dikelola secara komersial.

2.3 Klasifikasi Hotel

Yang dimaksud dengan klasifikasi hotel adalah, suatu sistem pengelompokan hotel – hotel kedalam berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu (Naimuddin : 15).

Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor : KM.3 / HK.001 / MKP.02 tanggal 27 Februari 2002, tentang penggolongan kelas hotel BAB III penggolongan hotel bagian kesatu jenis golongan hotel :

Pasal 3 Ayat 1 (satu) : Golongan kelas hotel terdiri atas :

a. Golongan kelas hotel bintang. b. Golongan kelas hotel melati.

Ayat 2 (dua) : Golongan kelas hotel bintang sebagaimana dimaksud dalam ayat satu, dibagi atas 5 (lima) kelas yaitu hotel bintang 1 (satu) sampai bintang 5 (lima).


(21)

Ayat 3 (tiga) : Golongan kelas hotel melati sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) hanya terdiri atas satu kelas sebagai hotel melati.

Pasal 4

Ayat 1 (satu) : Penggolongan kelas hotel bintang ditetapkan setelah hotel memenuhi persyaratan dalam kriteria penggolongan kelas hotel.

Ayat 2 (dua) : Hotel yang belum memenuhi persyaratan minimal sebagai hotel bintang, digolongkan ke dalam kelas hotel melati. Ayat 3 (tiga) : Golongan kelas hotel melati dapat ditingkatkan menjadi

hotel bintang setelah memenuhi persyaratan sebagai hotel bintang sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu).

Disamping penggolongan hotel di atas, usaha perhotelan juga dapat digolongkan ke dalam kelompok – kelompok tertentu berdasarkan hal – hal sebagai berikut :

1. Plan 2. Size

3. Type of Patromage 4. Long of Guest Stay 5. Location

6. Under the Government Regulations (sesuai dengan peraturan pemerintah setempat).

Penggolongan hotel juga dapat dilakukan berdasarkan peraturan pemerintah setempat yang disahkan, dalam hal ini beberapa Negara menganut penggolongan kelas hotel berdasarkan Grade System (sistem tarif) dan Star System (urutan bintang).


(22)

BAB III

TINJAUAN UMUM

3.1Sejarah Berdirinya Hotel Inna Dharma Deli Medan

Hotel Inna Dharma Deli Medan merupakan salah satu jenis hotel city karena letaknya sangat strategis, karena berada di pusat kota tepatnya di jalan Balai Kota No. 2 Medan, dekat dengan Kantor Pos, Bank, Stasiun Kereta Api dan juga pusat perbelanjaan. Hotel Inna Dharma Deli Medan adalah salah satu unit usaha persero pemerintahan di bawah Departemen Kebudayaan dan Pariwisata yang bergerak di dalam jasa Perhotelan dan Restoran yakni PT. Natour ( National Hotel and Tourism Corp. Ltd. ).

Hotel Inna Dharma Deli Medan ini awal pengelolaannya terpisah karena mempunyai gabungan dari dua unit usaha yakni ExHotel Dharma Bakti dan ExHotel Wisma Deli.

Sebelumnya Hotel Inna Dharma Deli adalah milik perusahaan Belanda di mana nama pemiliknya pada waktu itu adalah N. V. Hotel De Boer. Pada tahun 1878 Hotel Dharma Bakti didirikan sekaligus dioperasikan. Tetapi kemudian pada tanggal 14 Desember 1957 Hotel Dharma Bakti diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Pada tahun1973 di bawah kepemimpinan Bapak Muhammad Zein, Hotel Dharma Bakti dijadikan modal Negara pada PT. Natour oleh Menteri Perhubungan melalui Direktorat Jendral Pariwisata berdasarkan Peraturan Pemerintahan ( PP ) No. 4.

Wisma Deli adalah hotel yang mulanya dijadikan penginapan yang hanya mampu berfungsi sebagai guest house dilengkapi dengan fasilitas seperti restaurant dan bar, dan pada saat itu memiliki kapasitas kamar sebanyak 12 kamar. Seiring perkembangan perekonomian dan besarnya keinginan tamu, secara bertahap jumlah kamar bertambah kapasitasnya menjadi 49 kamar dan juga ditambah dengan fasilitas baru seperti laundry


(23)

dan banquet service. Tidak hanya itu, fasilitas di dalam kamar juga diperbaharui seperti private bathroom, hot and cool water, air conditioning dan telephone.

Di bawah kepemimpinan Bapak Zein Badrun yang pada saat itu menjabat sebagai General Manager, berdasarkan Surat Keputusan Direksi

PT. Natour No. 2272/SK/76 yang diberlakukan sejak tanggal 1 April 1976 maka, Hotel Dharma Bakti dan Hotel Wisma Deli dijadikan dalam satu unit usaha dan diberi nama menjadi Hotel Dharma Deli.

Pada bulan Juli 1981 dilaksanakan pembangunan untuk gedung baru yang peletakkan batu batu pertamanya dilakukan oleh Bapak E. W. P. Tambunan selaku Gubernur Sumatera Utara yang menjabat pada waktu itu. Bangunan gedung baru itu terdiri atas 9 lantai di mana pada lantai dasar disediakan tempat untuk perkantoran dan restoran, tetapi dalam system kontrak atau penyewaan. Keseluruhan pembangunan dilakukan hingga pada bulan Juli1983. Pada saat itu Hotel Dharma Deli beroperasi dengan kapasitas sebanyak 176 kamar. Pada tanggal 1 Juli 1989, Hotel Dharma Deli beroperasi dengan kapasitas sebanyak 184 kamar. Tetapi kemudian berkurang menjadi 180 kamar setelah melalui beberapa perubahan. Namun kamar yang siap dijual sebanyak 176 kamar, karena sisanya digunakan untuk kantor.

Pada tanggal 23 Desember 1993, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 975/KKM/.016/1993, PT. Natour bergabung dengan PT.Hotel Indonesia Internasional. Pada tanggal 13 Oktober 1999, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.89/1989 Direksi diberi tugas untuk menggabungkan PT.Hotel Indonesia Internasional menjadi sebuah perusahaan dengan nama dan identitas No. : C – 2642 TH 2000. Dan akhirnya pada tanggal 19 Maret 2001 PT. Hotel Indonesia Natour secara resmi berganti nama menjadi “Inna Dharma Deli


(24)

Medan” yang pada saat ini di bawah kepemimpinan General Manager Bapak H. Irfan. M.SE. MBA.

3.2Klasifikasi Hotel Inna Dharma Deli Medan

a. Lokasi

Hotel Inna Dharma Deli Medan diklasifikasikan sebagai city hotel. Hotel Inna Dharma Deli Medan terletak di tengah kota Medan, tepatnya pada jalan Balai Kota No. 2 Medan. Lokasinya sangat strategis karena dekat dengan Kantor Pos, Bank, Stasiun Kereta Api dan juga pusat perbelanjaan.

b. Jumlah Kamar

Hotel Inna Dharma Deli Medan memiliki kamar sebanyak 180 kamar, sehingga hotel ini diklasifikasikan sebagai above average hotel.

c. Plan

Berdasarkan harga kamarnya, Hotel Inna Dharma Deli Medan diklasifikasikan sebagai continental plan karena harga sewa kamar sudah termasuk sarapan pagi.

d. Jenis Tamu

Hotel Inna Dharma Deli Medan diklasifikasikan sebagia business hotel, karena rata-rata jenis tamu yang menginap memiliki kepentingan melaksanakan kegiatan bisnis.

e. Lama Tinggal

Rata-rata tamu yang menginap di Hotel Inna Dharma Deli Medan adalah long stay guest selama 5-7 hari, sehingga diklasifikasikan sebagai semi residential hotel.


(25)

Pada tanggal 6 Juli 1987 berdasarkan ketetapan Departemen Pariwisata dan Telekomunikasi, Hotel Inna Dharma Deli Medan diklasifikasikan sebagai hotel berbintang 3 {***).

3.3 Fasilitas Hotel Inna Dharma Deli Medan.

Untuk memberikan kenyamanan, maka diperlukan pelayanan yang terbaik yang dapat memberikan kepuasan bagi tamu yang datang ataupun menginap. Hotel Inna Dharma Deli Medan menyediakan fasilitas-fasilitas yang diperuntukkan bagi tamu hotel maupun untuk tamu umum yang dikelola secara komersial.

Adapun fasilitas yang terdapat di Hotel Inna Dharma Deli Medan adalah sebagai berikut :

a. Room

Jumlah kamar yang terdapat di Hotel Inna Dharma Deli Medan adalah sebanyak 180 kamar.

Tabel 3.1 Jenis, Jumlah dan Harga Kamar Hotel Inna Dharma Deli Medan

No Jenis Kamar Jumlah Kamar Harga Kamar

I Royal Dharma Suite 1 Rp 5.500.000,00

Luxury Dharma Suite 2 Rp 3.500.000,00

Deluxe Dharma Suite 7 Rp 925.000,00

Deluxe 74 Rp 825.000,00

II Deluxe Garden Superior 13 Rp 1.025.000,00

Superior 24 Rp. 685.000,00

Standard 12 Rp 525.000,00

III Deluxe De’Boer

Executive 23 Rp 925.000,00


(26)

Total 180

b. Meeting Room

Tabel 3.2 Jenis dan Kapasitas Ruang Pertemuan Kapasitas No Nama Ruangan

Theatre Class Restaurant U-Style

1 Tasik Madu 350 180 150 100

2 Sri Deli 140 60 60 70

3 Tudung Saji 130 45 40 54

4 Sri Langkat 180 80 75 50

5 Sri Bilah 75 30 30 35

6 Lancang Kuning 25 20 20 25

7 Kuala I 60 40 30 40

8 Kuala II 25 20 20 25

9 Kuala III 25 20 20 25

c. Restaurant and Bar • Deli Coffee Shop

Berada di pintu masuk utama. Menyediakan buffee untuk sarapan pagi. Buka mulai pukul 06.00 – 10.00 WIB. Untuk siang dan malam menyediakan menu ala carte dan buka selama 24 jam.

• Warung Pojok ( pastry corner )

Berada di depan front office. Buka mulai pukul 10.00 – 18.00 WIB. Menyediakan menu special cepat saji.

Bar buka malam hari pada pukul 18.00 – 02.00 WIB. Menyediakan soft drink dan minuman beralkohol seperti Xo, Casanova, Wishky, Dry Gyn, Beer dan minuman lainnya, serta diselingi dengan live music.


(27)

d. Room Service

Melayani pemesanan makanan dan minuman bagi tamu yang ingin makan di kamar, melakukan pemesanan dari kamar dan diantarkan langsung oleh petugas room service, yang melayani pemesanan selama 24 jam.

e. Swimming Pool

Kolam renang disediakan untuk tamu yang menginap di hotel dan juga dibuka untuk umum yang dikelola secara komersial.

f. Spa and Health Centre

Menyediakan fasilitas seperti massage, sauna, fitness dan karaoke yang dibuka selama 24 jam.

g. Saloon

Menyediakan jasa potong rambut, creambath, blow, facial dan perawatan lain, yang dibuka mulai pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB.

h. Travel and Money Changer

Terdiri dari 2 perusahaan yaitu Wakiki dan Citra Bestari. Usaha ini difokuskan pada ticketing dan money changer, sehingga tamu tidak kesulitan untuk memesan tiket pesawat, bus atau kapal laut.

i. Laundry and Dry Cleaning

Melayani jasa pencucian pakaian tamu dan segala jenis linen untuk keperluan operasional hotel. Selain itu juga melayani valet service untuk pelayanan pakaian tamu seperti cucian atau penyetrikaan, yang beroperasional pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB setiap harinya.

j. Car Rental Service

Menyediakan jasa penyewaan mobil jenis sedan ( Mercedes, Jaguar, BMW, dan lainnya ), jenis mini bus ( Toyota Kijang, Tourist Bus )


(28)

bagi tamu. Terdiri dari 2 unit usaha yaitu CV. Atraco dan CV. National Car.

k. Taxi Service

Bentuk pelayanan yang diberikan oleh pihak hotel dalam rangka membantu transportasi tamu untuk transfer ke bandara udara, shopping dan lain – lainnya.

l. Drug Store

Outlet yang menyediakan obat – obatan dan juga fasilitas khusus seperti sabun, pasta gigi, sandal, pakaian, makanan ringan, buku bacaan, cindera mata dan juga oleh – oleh seperti Bika Ambon, Bolu Gulung, Lapis Legit dan lainnya.

m. Telephone and Faximile

Fasilitas telephone disediakan pada setiap kamar dan faximile berada pada public area.

n. Accessories Shop

Menyediakan asesoris jenis cincin bebatuan hingga permata dan juga berbagai parfum import dengan kualitas yang baik.

o. Flexi Shop

Menyediakan penjualan dan perbaikan pesawat telekomunikasi jenis CDMA, khususnya untuk provider Flexi – Telkom.

3.4Struktur Organisasi Hotel Inna Dharma Deli Medan.

Struktur organisasi merupakan bagian yang sangat penting pada suatu perusahaan maupun suatu bentuk usaha yang lain. Fungsi dari struktur organisasi dapat menjelaskan mengenai batasan dan tanggung jawab seseorang menurut posisi atau jabatan, sehingga semua pekerjaan yang telah direncanakan dapat dilakukan dengan sebaik – baiknya.

Struktur organisasi merupakan kerangka dalam di mana organisasi itu beroperasi. Walaupun terdapat beribu – ribu struktur organisasi yang


(29)

berbeda – beda, semuanya itu merupakan variasi atau kombinasi dari 3 jenis dasar. Organisasi garis, organisasi garis dan staf serta organisasi matriks.

Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan diantara fungsi – fungsi, bagian –bagian ataupun posisi- posisi maupun orang – orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda – beda dalam suatu organisasi.

Struktur organisasi di departemen Tata Graha Hotel Inna Dharma Deli Medan telah terbagi sesuai dengan fungsinya masing – masing. Dengan adanya fungsi tersebut, setiap karyawan dapat mengetahui tugas dan tanggung jawabnya.

Berikut adalah struktur organisasi departemen Tata Graha Hotel Inna Dharma Deli Medan.

EXECUTIVE HOUSE KEEPER ASST. EXECUTIVE HOUSE KEEPER CHIEF FLOOR

CHIEF LINEN & UNIFORM HOUSEMAN SUPERVISOR HK SECRETARY FLOOR CAPTAIN MINI BAR CAPTAIN

LINEN & UNIFORM SUPERVISOR

ROOM BOY

MINI BAR CHECKER

LINEN & UNIFORM ATTENDANT


(30)

Untuk mengetahui jumlah karyawan yang bertugas di departemen Tata Graha Hotel Inna Dharma Deli Medan, dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel 3.3 Jumlah Karyawan Departemen Tata Graha Hotel Inna Dharma Deli Medan

No Jabatan Jumlah

1 Executive Housekeeper 1 orang 2 Asst. Executive Housekeeper 1 orang

3 Chief Floor 3 orang

4 Housekeeping Secretary 1 orang 5 Floor Captain 5 orang 6 Mini Bar Captain 1 orang 7 Room Attendant 20 orang 8 Mini Bar Checker 1 orang 9 Chief Linen and Uniform 1 orang 10 Linen & Uniform Supervisor 3 orang 11 Linen & Uniform Attendant 10 orang 12 Houseman Supervisor 1 orang


(31)

BAB IV

ANALISIS PERMASALAHAN

4.1 Fungsi Room Station di Departemen Tata Graha pada Hotel Inna Dharma Deli Medan.

Pada pembahasan ini dapat dianalisis bagaimana fungsi room station di Departemen Tata Graha pada Hotel Inna Dharma Deli Medan. Untuk mengetahui apakah Hotel Inna Deli Medan memiliki room station di Departemen Tata Grahanya, dapat dilihat pada table berikut ini.

Table 4.1 Hotel Inna Dharma Deli Medan Memiliki Room Station di Departemen Tata Grahanya.

N=20

No Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)

Ya 20 100

1

Tidak - -

Total 20 100

Dari table diatas diketahui 20 orang responden (100%) menyatakan bahwa hotel memiliki room station di Departemen Tata Graha.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis menganalisis bahwa Hotel Inna dharma deli medan memiliki room station di Departemen Tata Grahanya yang dapat berguna mendukung kelancaran operasional kerja pramu kamar.

Pada table berikut ini dapat diketahui apakah pramu kamar mengetahui fungsi dari room station.


(32)

N = 20

No Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)

Ya 3 15

2

Tidak 17 85

Total 20 100

Dari table diatas diketahui 17 orang responden (85%) menyatakan tidak mengetahui fungsi room station sedangkan 3 orang responden (15%) mengetahui fungsi room station.

Berdasarkan uraian di atas penulis menganalisis bahwa pramu kamar cendrung tidak mengetahui tentang fungsi room station, yang sebenarnya berguna bagi kelancaran operasional kerja pramu kamar di Departemen Tata Graha. Oleh karena itu supervisor harus memberikan pengertian kepada pramu kamar, betapa pentingnya fungsi room station dalam operasional kerja seorang pramu kamar.

Pada tabel berikut ini dapat diketahui apakah room station yang ada di Departemen Tata Graha sudah digunakan dengan baik.

Tabel 4.3 Room Station yang Ada di Departemen Tata Graha Sudah Dipergunakan dengan Baik.

N = 20

No Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)

Ya 2 10

3

Tidak 18 90

Total 20 100

Dari tabel diatas diketahui bahwa 18 orang responden (90%) menyatakan bahwa room station tidak digunakan dengan baik,sedangkan 2 orang responden (10%) menyatakan baik.


(33)

Berdasarkan uraian diatas penulis menganlisis bahwa room station yang ada di departeman tata graha tidak dipergunakan dengan baik,sehinggga kelancaran kerja perasional pramu kamar dapat terganggu. Oleh karena itu, pramu kamar seharusnya mengetahui fungsi room station dan menggunakannya didalam operasional kerja, agar kelancaran kerja pramu kamar tidak terganggu.

Pada tabel berikut ini dapat diketahui bahwa room station memiliki kapasitas yang cukup untuk menyimpan linen, guest supplies, cleaning supplies, cleaning equipment, dan lain – lainnya.

Tabel 4.4 Kapasitas Room Station dalam Menyimpan Linen, Guest Supplies, Cleaning Supplies, Cleaning Equipment dan lain – lainnya.

N = 20

No Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)

Ya 5 25

4

Tidak 15 75

Total 20 100

Dari tabel diatas diketahui 15 orang responden (75%) menyatakan bahwa kapasitas room station untuk menyimpan kebutuhan pramu kamar belum cukup, sedangkan 5 orang responden (25%) menyatakan kapasitas room station cukup untuk menyimpan perlengkapan kebutuhan.

Berdasarkan uraian diatas penulis menganalisis bahwa kapasitas room station tidak cukup untuk menyimpan keperluan kebutuhan perlengkapan peralatan kerja pramu kamar, sehingga beberapa peralatan kerja pramu kamar diletakkan diluar dari room station itu sendiri. Itu karena pengaruh ruangan room station belum luas dan hanya dapat


(34)

karena itu seharusnya room station dirancang sedemikian luas area ruangannya agar dapat menyimpan semua kebutuhan kerja pramu kamar.

Pada tabel berikut dapat diketahui apakah room station yang ada di hotel ini dekat dengan service elevator (lift karyawan).

Tabel 4.5 Jarak Room Station dengan Lift Karyawan pada Hotel Inna Dharma Deli Medan.

N = 20

No Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)

Ya 15 75

5

Tidak 5 25

Total 20 100

Dari tabel di atas dapat diketahui 15 orang responden (75%) menyatakan bahwa room station dekat dengan lift karyawan, sedangkan 5 orang responden (25%) menyatakan tidak dekat.

Berdasarkan uraian diatas penulis menganalisis bahwa kapasitas room station tidak cukup untuk menyimpan keperluan kebutuhan perlengkapan peralatan kerja pramu kamar, sehingga beberapa peralatan kerja pramu kamar diletakkan diluar dari room station itu sendiri. Itu karena pengaruh ruangan room station belum luas dan hanya dapat menyimpan sebagian perlengkapan kebutuhan pramu kamar. Oleh karena itu seharusnya room station dirancang sedemikian luas area ruangannya agar dapat menyimpan semua kebutuhan kerja pramu kamar.

Berdasarkan uraian di atas penulis menganalisis lebih banyak pramu kamar yang menyatakan bahwa jarak room station dengan lift karyawan berdekatan. Hal ini berarti letak room station yang strategis tidak


(35)

menjamin hasil kerja pramu kamar maksimal. Ini karena sebagian besar kebutuhan perlengkapan kerja pramu kamar berada di kantor Tata Graha, sehingga pramu kamar banyak menyita waktu dan tenaganya untuk naik dan turun, memenuhi kebutuhan yang kurang atau yang sudah habis. Dan ini juga bisa berpengaruh kepada kepuasan tamu.

4.2 Kelengkapan Room Station pada Hotel Inna Dharma Deli Medan. Setelah memahami fungsi dan peranan room station tersebut, maka pramu kamar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya tanpa ada hambatan yang bisa menghambat tugas operasional pramu kamar.

Didalam menjalankan tugas pramu kamar, supervisor bertugas untuk merancang dan mengatur peralatan dan perlengkapan room stasion, agar operasional pramu kamar dapat berjalan dengan lancar. Perlengkapan tersebut dirancang agar mampu menampung kebutuhan guest supplies dan lena. Tidak hanya itu, perlu juga diperkirakan tempat untuk cleaning supplies, trolley dan lainnya.

Untuk mengetahui bagaimana kelengkapan room station pada Hotel Inna Dharma Deli Medan, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.6 Kelengkapan Room Station pada Hotel Inna Dharma Deli Medan.

N = 3

No Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)

Ya 1 33,3

6

Tidak 2 66,7


(36)

Dari tabel di atas diketahui 2 orang responden (66,7%) menyatakan bahwa room station tidak lengkap, sedangkan 1 orang responden (33,3%) menyatakan bahwa room station lengkap.

Berdasarkan uraian di atas penulis menganalisis bahwa room station yang sudah ada di Departemen Tata Graha tidak lengkap. Ini bisa mengakibatkan hasil kerja pramu kamar tidak maksimal. Oleh karena itu, fasilitas yang ada di room station harus dilengkapi setiap hari, agar operasional kerja pramu kamar berjalan lancar dan hasil yang didapatkan menjadi maksimal.

Pada tabel berikut ini dapat diketahui apakah alat – alat atau kebutuhan perlengkapan operasional pada saat bekerja sudah mencukupi.

Tabel 4.7 Kecukupan Alat – Alat atau Kebutuhan Perlengkapan pada saat Bekerja di room station.

N = 3

No Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)

Ya 1 33,3

7

Tidak 2 66,7

Total 3 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa 2 orang responden (66,7%) menyatakan bahwa alat – alat atau kebutuhan perlengkapan masih tidak mencukupi pada saat pramu kamar bekerja, sedangkan 1 orang responden (33,3%) menyatakan bahwa perlengkapan pada saat bekerja mencukupi.

Berdasarkan uraian di atas penulis menganalisis bahwa alat – alat atau kebutuhan perlengkapan pada saat bekerja tidak mencukupi. Supervisor tidak melakukan pengambilan (belanja) barang – barang kebutuhan kerja pramu kamar kepada departemen purchasing sehingga


(37)

stok yang ada di store menjadi kurang. Seharusnya supervisor melakukan pembelanjaan kebutuhan kerja pramu kamar yang sudah habis atau tinggal sedikit di departemen purchasing dalam jangka waktu tertentu agar stok di dalam store tetap ada.

Pada tabel berikut ini dapat diketahui apakah supervisor mengetahui tugasnya dalam merancang dan mengatur perlengkapan peralatan room station.

Tabel 4.8 Mengetahui Tugas dalam Merancang dan Mengatur Perlengkapan Peralatan Room Station.

N = 3

No Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)

Ya 1 33,3

8

Tidak 2 66,7

Total 3 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa 2 orang responden (66,7%) tidak mengetahui tugasnya merancang dan mengatur perlengkapan peralatan, sedangkan 1 orang responden (33,3%) mengetahuinya.

Berdasarkan uraian di atas penulis menganalisis bahwa supervisor tidak mengetahui tugasnya dalam merancang dan mengatur room station, sehingga keberadaan room station itu sendiri tidak dipergunakan dengan baik, kelengkapannya tidak mencukupi dan posisi peralatan kerja menjadi sembarangan. Oleh karena itu, supervisor seharusnya mengetahui tugasnya dalam merancang dan mengatur room station, agar kembali baik dan dapat digunakan pramu kamar untuk mempermudah operasional kerjanya.


(38)

Pada tabel berikut ini dapat diketahui apakah kondisi room station dalam keadaan tertutup pada saat pramu kamar melaksanakan operasional kerja.

Tabel 4.9 Kondisi Room Station Tertutup pada saat Pramu Kamar melaksanakan Operasional Kerja.

N = 3

No Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)

Ya 1 33,3

9

Tidak 2 66,7

Total 3 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa 2 orang responden (66,7%) menyatakan kondisi room station tidak tertutup pada saat pramu kamar melaksanakan operasional kerja, sedangkan 1 orang responden (33,3%) menyatakan room station dalam kondisi tertutup.

Berdasarkan uraian di atas penulis menganalisis bahwa pada saat pramu kamar melaksanakan operasional kerja, kondisi room station tidak dalam keadaan tertutup. Seharusnya pada saat pramu kamar melaksanakan operasional kerja ataupun tidak melaksanakan operasional kerja,kondisi room station harus selalu dalam keadaan tertutup, agar tamu atau pihak – pihak yang tidak berkepentingan tidak masuk ke dalam room station untuk mengantisipasi keinginan mengambil inventaris di dalamnya yang merupakan milik hotel, karena dapat merugikan pihak hotel dan perlengkapan room station menjadi berkurang.

Pada tabel berikut ini dapat diketahui apakah pramu kamar menjaga kebersihan dan kerapian room station.


(39)

Tabel 4.10 Pramu Kamar Dalam Menjaga Kebersihan Dan Kerapian

Room Station.

N = 3

No Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)

Ya - -

10

Tidak 3 100

Total 3 100

Dari tabel diatas diketahui semua responden (100%) menyatakan bahwa pramu kamar tidak menjaga kebersihan dan kerapian room station.

Berdasarkan uraian diatas penulis menganalisis bahwa tidak seorangpun pramu kamar yang menjaga kebersihan dan kerapian room station. Hal ini mengakibatkan kondisi room station menjadi tidak bersih dan tidak rapi. Oleh karena itu, seharusnya supervisor menghimbau para pramu kamar agar menjalankan kewajibannya untuk menjaga kebersihan dan kerapian room station, agar pramu kamar merasa nyaman untuk melakukan persiapannya di dalam room station dan juga operasional pramu kamar menjadi lancar.

4.3 Pengaruh Room Station Terhadap Kelancaran Operasional Pramu Kamar pada Hotel Inna Dharma Deli Medan.

Untuk menjamin pelayanan housekeeping yang nyaman dan menyenangkan,maka pramu kamar harus memberikan pelayanan yang maksimal terhadap tamu.

Untuk mengetahui bagaimana kepuasan tamu terhadap pelayanan yang diberikan, maka hal yang terlebih dahulu diketahui adalah apa yang merupakan keinginan, kebutuhan dan harapan dari tamu. Didalam mempersiapkan kamar tamu, pramu kamar harus mempunyai


(40)

kamar memerlukan peralatan – peralatan yang sesuai dengan tugasnya. Semakin baik paralatan yang digunakan, maka hasil kerja yang dicapai akan semakin baik pula, karena pramu kamar dapat bekerja dengan baik dan cepat.

Untuk meningkatkan efesiensi dan meningkatkan efektifitas pelayanaan dikamar tamu dan memperlancar tugas – tugas operasional diseksi kamar, sudah selayaknya disediakan suatu ruangan khusus yaitu room station.

Pada pembahasan ini dapat dianalisis bagaimana pengaruh room station terhadap kelancaran operasional pramu kamar.

Tabel 4.11 Pengaruh Room Station Terhadap Kelancaran Operasional Kerja.

N = 20

No Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)

Ya 4 20

11

Tidak 16 80

Total 20 100

Dari tabel diatas diketahui 16 orang responden (80%) mengatakan tidak mengetahui hubungan antara room station terhadap kelancaran opersional kerja, sedangkan 4 orang responden (20%) mengatakan mengetahui hubungan tersebut.

Berdasarkan uraian diatas penulis menganalisis bahwa lebih banyak responden tidak mengetahui hubungan antara room station terhadap operasional tugas mereka. Ini bisa mengakibatkan opersional kerja tidak akan berjalan lancar. Oleh karena itu, seharusnya para pramu kamar memahami hubungan antara keduanya tersebut dan menerapkannya sehingga operasional kerja tidak menemukan hambatan.


(41)

Pada tabel berikut ini dapat diketahui apakah ketidaklengkapan room station berpengaruh kepada kelancaran operasional pramu kamar.

Tabel 4.12 Pengaruh Ketidaklengkapan Room Station Mengakibatkan Kelancaran Operasional Kerja menjadi Terhambat.

N = 20

No Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)

Ya 18 90

12

Tidak 2 10

Total 20 100

Dari tabel diatas diketahui 18 orang responden (90%) menyatakan tidak mengetahui pengaruh ketidaklengkapan room station dapat mengakibatkan operasional kerja menjadi terhambat, sedangkan 2 orang responden (10%) mengatakan tidak mengetahui pengaruh tersebut.

Berdasarkan uraian diatas penulis menganalisis bahwa pramu kamar mengetahui betapa pentingnya kelengkapan room station yang sangat berpengaruh terhadap kelancaran operasional kerja mereka. Oleh karena itu, seharusnya supervisor memanfaatkan kembali room station yang sudah ada dan melengkapi fasilitas di dalamnya.

Pada tabel berikut dapat diketahui apakah pramu kamar melakukan persiapan kerjanya pada room station.

Tabel 4.13 Melakukan Persiapan Sebelum Melaksanakan Tugas Operasional.

N = 20

No Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)


(42)

Tidak 18 90

Total 20 100

Dari tabel di atas diketahui 18 orang responden (90%) tidak melakukan persiapan pada room station, sedangkan 2 orang responden (10%) melakukannya.

Berdasarkan uraian diatas penulis menganalisis bahwa lebih banyak responden tidak melakukan persiapan kerjanya pada room station yang ada di setiap lantai. Ini karena room station yang tidak lengkap, sehingga pramu kamar melakukan persiapan kerjanya pada kantor tata graha. Seharusnya pramu kamar melakukan persiapan kerjanya pada room station yang ada di setiap lantai dimana pramu kamar bekerja. Ini memudahkan pramu kamar untuk memenuhi kebutuhan yang kurang apabila sewaktu – waktu dibutuhkan.

Pada tabel berikut dapat diketahui apakah pramu kamar menerima guest order pada room station.

Tabel 4.14 Menerima Guest Order pada Room Station Hotel Inna Dharma Deli Medan.

N = 20

No Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)

Ya 1 5

14

Tidak 19 95

Total 20 100

Dari tabel di atas diketahui 19 orang responden (95%) menyatakan tidak menerima guest order pada room station, sedangkan 1 orang responden (5%) menyatakan menerima guest order pada room station.


(43)

Berdasarkan uraian diatas penulis menganalisis bahwa lebih banyak pramu kamar tidak menerima guest order pada room station. Ini karena faktor ketidaklengkapan pada room station dan alat komunikasi antara kantor tata graham dengan room station disetiap lantai tidak difungsikan lagi, sehingga pramu kamar menerima guest order pada kantor tata graha. Hal ini dapat menyita banyak waktu dan tenaga pramu kamar dalam bekerja, karena pramu kamar harus turun naik dalam menerima guest order, karena kantor tata graham berada pada lantai dua.

Oleh karena itu, seharusnya segala kebutuhan yang diperlukan oleh pramu kamar harus dilengkapi pada room station disetiap lantai, dan memfungsikan kembali alat komunikasi antara room station dengan kantor tata graha, sehingga pramu kamar bisa melakukan komunikasi untuk menghemat waktu dan tenaga dalam menerima guest order.

Pada tabel berikut dapat diketahui tanggapan pramu kamar tentang kondisi room station di departemen tata graha.

Tabel 4.15 Kondisi Room Station di Departemen Tata Graha pada Hotel Inna Dharma Deli Medan.

N = 20

No Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)

Baik 2 10

Cukup Baik 6 30

15

Kurang Baik 12 60

Total 20 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa 12 orang responden (60%) menyatakan kondisi room station kurang baik, sedangkan 6 responden (30%) menyatakan kondisi room station cukup baik, dan 2 orang responden


(44)

Berdasarkan uraian di atas penulis menganalisis bahwa room station yang ada di departemen tata graham ini dalam keadaan kurang baik. Oleh karena itu, seharusnya pramu kamar menjaga dan merawat room station dengan cara membersihkan, merapikan dan melaporkan kepada departemen engineering apabila terdapat kerusakan di dalamnya, agar dapat segera diperbaiki sehingga room station terjaga dan terpelihara.


(45)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan observasi secara langsung dan menganalisis data yang diperoleh dari Hotel Inna Dharma Deli Medan dan berdasarkan dari hal – hal yang telah diuraikan pada bab – bab sebelumnya, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dari berbagai analisis yang penulis buat.

Kesimpulan yang penulis dapat adalah :

1. Departemen tata graha pada Hotel Inna Dharma Deli Medan memiliki room station disetiap lantainya. Namun keberadaan dan fungsi dari room station itu sendiri tidak dimanfaatkan dengan baik. Kebersihan dan kerapian room station itu sendiri tidak terawat. Peletakan peralatan kerja, penempatan trolley dan lainnya tidak pada tempatnya.

2. Kelengkapan dari room station juga sangat kurang. Sebagian besar guest supplies dan cleaning supplies berada dalam kantor tata graha. Ini menyebabkan fungsi dari room station itu sendiri disia – siakan, tidak dimanfaatkan dengan baik. Ini menjadikan fungsi dari kantor tata graha menjadi dua fungsi, sebagai kantor dan sebagai room station.

3. Pramu kamar banyak tersita waktu kerjanya apabila memenuhi kebutuhan yang kurang atau habis pada saat operasional berlangsung. Hal ini bisa menyebabkan pekerjaan pramu kamar tidak maksimal.

5.2Saran


(46)

pekerjaannya dengan baik, penulis mencoba memberikan saran yang kiranya dapat dijadikan pemasukan yang dapat dimanfaatkan.

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah :

1. Diharapkan kepada pihak manajemen agar memamfaatkan dan mengunakan kembali fungsi dari room station yang sudah lama diabaikan keberadaannya. Memberikan pengarahan akan arti pentingnya room station kepada pramu kamar. Menambah kapasitas room station agar mampu memenuhi semua kebutuhan kerja pramu kamar.

2. Diharapkan kepada supervisor agar melengkapi fasilitas room station supaya kebutuhan perlengkapan kerja pramu kamar dapat tercukupi. Memahami tugasnya didalam merancang dan mengatur perlengkapan peralatan room station. Memastikan keadaan room station di setiap lantai dalam keadaan tertutup setiap saat. Menghimbau pramu kamar untuk tidak lupa menjaga kebersihan dan kerapian room station.

3. hasil kerja pramu kamr belum maksimal. Diharapkan agar fasilitas room station dilengkapi sehingga pramu kamar dapat melakukan persiapannya sebelum bekerja, menerima dan menerapkan guest order pada room station.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Agusnawar. 2000. Operasional Tata Graha Hotel. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Andrews, Sudhir. 1991. Hotel Housekeping Training Manual. New Delhi : Tata McGraw – Hill Publishing Company Limited

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka

Handoko. T Hani. 1989. Manajemen Edisi Kedua. Yogyakarta :

Sulastiyono, Agus. 2002. Manajemen Penyelenggara Hotel. Bandung : Alfabeta

Sugiarto, Endar. 1991. Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa : Jakarta

Rumekso.2005. Housekeeping Hotel Floor Selection. Yogyakarta : Andi

Rumekso.2001. Housekeeping Hotel. Yogyakarta : Andi

Terry, R George, dkk.1993. Dasar – Dasar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara

Yoeti, A. 1997. Psikologi Pelayanan Wisata. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama


(1)

Tidak 18 90

Total 20 100

Dari tabel di atas diketahui 18 orang responden (90%) tidak melakukan persiapan pada room station, sedangkan 2 orang responden (10%) melakukannya.

Berdasarkan uraian diatas penulis menganalisis bahwa lebih banyak responden tidak melakukan persiapan kerjanya pada room station yang ada di setiap lantai. Ini karena room station yang tidak lengkap, sehingga pramu kamar melakukan persiapan kerjanya pada kantor tata graha. Seharusnya pramu kamar melakukan persiapan kerjanya pada room station yang ada di setiap lantai dimana pramu kamar bekerja. Ini memudahkan pramu kamar untuk memenuhi kebutuhan yang kurang apabila sewaktu – waktu dibutuhkan.

Pada tabel berikut dapat diketahui apakah pramu kamar menerima guest order pada room station.

Tabel 4.14 Menerima Guest Order pada Room Station Hotel Inna Dharma Deli Medan.

N = 20

No Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)

Ya 1 5

14

Tidak 19 95

Total 20 100

Dari tabel di atas diketahui 19 orang responden (95%) menyatakan tidak menerima guest order pada room station, sedangkan 1 orang responden (5%) menyatakan menerima guest order pada room station.


(2)

Berdasarkan uraian diatas penulis menganalisis bahwa lebih banyak pramu kamar tidak menerima guest order pada room station. Ini karena faktor ketidaklengkapan pada room station dan alat komunikasi antara kantor tata graham dengan room station disetiap lantai tidak difungsikan lagi, sehingga pramu kamar menerima guest order pada kantor tata graha. Hal ini dapat menyita banyak waktu dan tenaga pramu kamar dalam bekerja, karena pramu kamar harus turun naik dalam menerima guest order, karena kantor tata graham berada pada lantai dua.

Oleh karena itu, seharusnya segala kebutuhan yang diperlukan oleh pramu kamar harus dilengkapi pada room station disetiap lantai, dan memfungsikan kembali alat komunikasi antara room station dengan kantor tata graha, sehingga pramu kamar bisa melakukan komunikasi untuk menghemat waktu dan tenaga dalam menerima guest order.

Pada tabel berikut dapat diketahui tanggapan pramu kamar tentang kondisi room station di departemen tata graha.

Tabel 4.15 Kondisi Room Station di Departemen Tata Graha pada Hotel Inna Dharma Deli Medan.

N = 20

No Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)

Baik 2 10

Cukup Baik 6 30

15

Kurang Baik 12 60

Total 20 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa 12 orang responden (60%) menyatakan kondisi room station kurang baik, sedangkan 6 responden (30%) menyatakan kondisi room station cukup baik, dan 2 orang responden (10%) menyatakan room station dalam keadaan baik.


(3)

Berdasarkan uraian di atas penulis menganalisis bahwa room station yang ada di departemen tata graham ini dalam keadaan kurang baik. Oleh karena itu, seharusnya pramu kamar menjaga dan merawat room station dengan cara membersihkan, merapikan dan melaporkan kepada departemen engineering apabila terdapat kerusakan di dalamnya, agar dapat segera diperbaiki sehingga room station terjaga dan terpelihara.


(4)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan observasi secara langsung dan menganalisis data yang diperoleh dari Hotel Inna Dharma Deli Medan dan berdasarkan dari hal – hal yang telah diuraikan pada bab – bab sebelumnya, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dari berbagai analisis yang penulis buat.

Kesimpulan yang penulis dapat adalah :

1. Departemen tata graha pada Hotel Inna Dharma Deli Medan memiliki room station disetiap lantainya. Namun keberadaan dan fungsi dari room station itu sendiri tidak dimanfaatkan dengan baik. Kebersihan dan kerapian room station itu sendiri tidak terawat. Peletakan peralatan kerja, penempatan trolley dan lainnya tidak pada tempatnya.

2. Kelengkapan dari room station juga sangat kurang. Sebagian besar guest supplies dan cleaning supplies berada dalam kantor tata graha. Ini menyebabkan fungsi dari room station itu sendiri disia – siakan, tidak dimanfaatkan dengan baik. Ini menjadikan fungsi dari kantor tata graha menjadi dua fungsi, sebagai kantor dan sebagai room station.

3. Pramu kamar banyak tersita waktu kerjanya apabila memenuhi kebutuhan yang kurang atau habis pada saat operasional berlangsung. Hal ini bisa menyebabkan pekerjaan pramu kamar tidak maksimal.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis kemukakan, maka untuk membantu supervisor dan pramu kamar agar dapat melaksanakan


(5)

pekerjaannya dengan baik, penulis mencoba memberikan saran yang kiranya dapat dijadikan pemasukan yang dapat dimanfaatkan.

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah :

1. Diharapkan kepada pihak manajemen agar memamfaatkan dan mengunakan kembali fungsi dari room station yang sudah lama diabaikan keberadaannya. Memberikan pengarahan akan arti pentingnya room station kepada pramu kamar. Menambah kapasitas room station agar mampu memenuhi semua kebutuhan kerja pramu kamar.

2. Diharapkan kepada supervisor agar melengkapi fasilitas room station supaya kebutuhan perlengkapan kerja pramu kamar dapat tercukupi. Memahami tugasnya didalam merancang dan mengatur perlengkapan peralatan room station. Memastikan keadaan room station di setiap lantai dalam keadaan tertutup setiap saat. Menghimbau pramu kamar untuk tidak lupa menjaga kebersihan dan kerapian room station.

3. hasil kerja pramu kamr belum maksimal. Diharapkan agar fasilitas room station dilengkapi sehingga pramu kamar dapat melakukan persiapannya sebelum bekerja, menerima dan menerapkan guest order pada room station.


(6)

35

DAFTAR PUSTAKA

Agusnawar. 2000. Operasional Tata Graha Hotel. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Andrews, Sudhir. 1991. Hotel Housekeping Training Manual. New Delhi : Tata McGraw – Hill Publishing Company Limited

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka

Handoko. T Hani. 1989. Manajemen Edisi Kedua. Yogyakarta :

Sulastiyono, Agus. 2002. Manajemen Penyelenggara Hotel. Bandung : Alfabeta

Sugiarto, Endar. 1991. Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa : Jakarta

Rumekso.2005. Housekeeping Hotel Floor Selection. Yogyakarta : Andi

Rumekso.2001. Housekeeping Hotel. Yogyakarta : Andi

Terry, R George, dkk.1993. Dasar – Dasar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara

Yoeti, A. 1997. Psikologi Pelayanan Wisata. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama