BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asumsi-asumsi yang melandasi program-program pendidikan seringkali tidak sejalan dengan hakekat belajar, hakekat orang yang belajar danhakekat orang yang
mengajar. Dunia pendidan, lebih khusus lagi dunia belajar, didekati degan paradigm yang tidak mampu menggambarkan hakekat belajar dan pembelajaran secara
komprehensif. Praktik-praktik pendidikan dan embelajaran sangat diwarnai oleh landasan teoritik dan konseptual yang tidak akurat. Pendidikan dan pembelajaran
selama ini hanya mengagungkan pada pembentukan perilaku keseragaman, dengan harapan akan menghasilkan keteraturan. Ketertiban, dan kepastian Degeng, 2000.
Pembentukan ini dilakukan dengan kebijakan penyeragaman pada berbagai hal di sekolah. Paradigm pendidikan yang mengagungkan keseragaman ternyata telah berhasil
mengajarkan anak-anak untuk mengabaikan keberagamanperbedaan. Dari uraian di atas maka para pendidik dan para perancang pendidikan serta
pengembangan program-program pembelajaran perlu menyadari akan pentingnya pemahana terhadap hakikat belajar dan pembelajaran. Berbagai teori belajar dan
pembelajaran seperti teori behaviouristik, kognitif, konstruktivitas, humanistik, sibernetik, revolusi sosiokultural, dan kecerdasan ganda, penting untuk dimengerti dan
diterapkan sesuai dengan kondisi dan konteks pembelajaran yang dihadapi. Selain itu juga perlu dipahami implementasi pengajarn supaya tercipta pengajaran yang efektif.
1.2 Rumusan Masalah
Dari rumusan masalah di atas maka permasalahn dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apa saja teori-teori belajar dan pembelajaran yang dapat mendukung
pembelajaran? 2. Apa saja bentuk-bentuk implementasi pembelajaran?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka makalah ini bertujuan untuk:
1
1. Mengetahui teori-teori belajar dan pembelajaran yang dapat mendukung pembelajaran
2. Mengetahui bentuk-bentuk implementasi pembelajaran
1.4 Manfaat