Perumusan Masalah Batasan Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Penelitian Terdahulu

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah antara lain: 1. apakah laba memiliki kemampuan untuk memprediksi arus kas operasi masa depan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? 2. apakah arus kas operasi memiliki kemampuan untuk memprediksi arus kas operasi masa depan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

C. Batasan Penelitian

Batasan penelitian bertujuan untuk membatasi cakupan penelitian, yaitu: 1. batasan aspek dalam penelitian ini hanya mencakup akuntansi keuangan saja dengan menggunakan laba dan arus kas operasi untuk melihat arus kas operasi masa depan perusahaan, 2. batasan perusahaan dalam penelitian ini hanya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, 3. batasan waktu penelitian ini meliputi tahun 2008-2009.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan: 1. untuk mendapatkan bukti empiris bahwa laba memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas operasi masa depan, 2. untuk mendapatkan bukti empiris bahwa arus kas operasi memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut: 1. bagi peneliti, sebagai bahan masukan apabila suatu saat diminta pendapat atau masukan mengenai kemampuan laba dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi masa depan perusahaan dan agar dapat mengembangkan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dihubungkan dengan keadaan yang sebenarnya sehingga dapat mengetahui sejauh mana peran teori di dalam praktek, 2. bagi peneliti lainnya, sebagai bahan masukan dan sumber informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya sehingga hasilnya dapat lebih baik dari penelitian terdahulu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Laporan Keuangan

a. Pengertian

Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan keuangan merupakan pusat dari akuntansi keuangan yang terdiri atas laporan keuangan utama yaitu neraca, laporan laba-rugi, dan laporan arus kas Stice dan Skousen: 2004, 12. Berdasarkan PSAK No.1 paragraf 7 IAI 2009, laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan.

b. Tujuan Laporan Keuangan

Berdasarkan PSAK No.1 paragraf 7 IAI 2009, tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik serta arus kas.

c. Manfaat Laporan Keuangan

Di dalam Statement of Financial Accounting Concept SFAC No. 8 yang menggantikan SFAC no. 1 dinyatakan manfaat laporan keuangan, yaitu bahwa pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang: 1 dapat membantu investor, kreditor dan pengguna lain yang potensial dalam membuat keputusan lain yang sejenis secara rasional, 2 dapat membantu investor, kreditor dan pengguna lain yang potensial dalam memperkirakan jumlah, waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yang akan datang yang berasal dari pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan, 3 berisi tentang sumber daya ekonomi perusahaan. Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau pemilik modal, 4 berisi tentang prestasi perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditor sering menggunakan informasi masa lalu untuk membantu menaksir prospek perusahaan.

d. Komponen dan Karakteristik Laporan Keuangan

1 Komponen Laporan Keuangan Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini: a neraca, adalah laporan posisi keuangan dari entitas pada suatu tanggal tertentu biasanya pada akhir tahun, b laporan laba rugi, adalah laporan hasil operasi suatu entitas selama periode tertentu misalnya satu bulan atau satu tahun, c laporan perubahan ekuitas, adalah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan yang terjadi dalam ekuitas pemilik pada suatu entitas untuk suatu periode tertentu, d laporan arus kas, adalah laporan yang menggambarkan jumlah kas masuk penerimaan kas dan jumlah kas keluar pengeluaran kas dalam suatu periode tertentu, e catatan atas laporan keuangan, adalah catatan yang berisi informasi tambahan dan juga informasi mengenai hal-hal yang tidak terdapat dalam keempat laporan sebelumnya. 2 Karakteristik Laporan Keuangan Agar informasi dalam laporan keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan oleh pemakainya maka laporan keuangan harus memiliki karakter kualitatif. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan KDPPLK menyebutkan empat karakteristik kualitatif laporan keuangan sebagai berikut: a Dapat dipahami. Kualitas penting informasi yang ada di dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis akuntansi serta kemauan mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. b Relevan. Informasi harus relevan agar bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam memproses pengambilan keputusan. Informasi mempunyai kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu dan masa kini, menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka masa lalu. Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan materialitasnya. Informasi dipandang material kalau ada kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut yang dapat mempengaruhi keputusan ekonomi yang diambil atas dasar laporan keuangan. c Keandalan. Informasi juga harus andal realiable. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus dan jujur faithful representation dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Unsur-unsur substansi mengungguli bentuk, netral pertimbangan sehat dan kelengkapan. d Dapat dibandingkan. Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan trend posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

2. Laba bersih

Laba bersih net income atau earning dapat diartikan sebagai suatu ukuran kinerja perusahaan selama satu periode tertentu. Laba merupakan suatu ukuran berapa besar harta yang masuk pendapatan dan keuntungan melebihi harta yang keluar beban dan kerugian. Laba dapat didefinisikan sebagai kenaikan atau peningkatan kesejahteraan. Pengukuran laba merupakan informasi penting yang menunjukkan prestasi perusahaan dan informasi yang berguna sebagai dasar pembagian laba, kebijakan investasi, dan pembagian hasil. SFAC nomor 8 menyatakan bahwa informasi laba berfungsi untuk menilai kinerja manajemen, membantu memperkirakan kemampuan laba dalam jangka panjang, memprediksi laba, menaksir resiko dalam meminjam atau investasi. Salah satu fungsi akuntansi adalah melakukan pengukuran termasuk pengukuran presensi, hasil usaha, laba dan posisi keuangan. Pengukuran laba penting untuk menentukan prestasi perusahaan dan sebagai informasi bagi pembagian dividen dan penentuan kebijakan investasi. Penghitungan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk satu periode waktu tertentu. Masyarakat bisnis dan investasi menggunakan laporan ini untuk menentukan probabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit. Perhitungan laba rugi penting karena menyediakan informasi kepada investor dan kreditor yang membantu mereka meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan Kieso dan Weygandt, 2004: 149. Untuk menentukan keputusan investasi, calon investor perlu menilai perusahaan dari segi kemampuannya untuk memperoleh laba bersih sehingga diharapkan perusahaan dapat memberikan tingkat pengembalian yang tinggi. Untuk itu perusahaan harus mampu memaksimalkan laba. Sasaran pertama perusahaan yang sering dinyatakan adalah memaksimumkan laba atau keuntungan Rahardjo, 2007: 8.

3. Arus Kas Operasi

a. Pengertian

Berdasarkan PSAK No. 2 paragraf 12 IAI 2009 jumlah arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus kas dari aktivitas operasi yang utama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan, karena itu arus kas biasanya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba dan rugi bersih. Keterkaitannya dengan laba merupakan alasan untuk mengklasifikasikan arus kas tersebut sebagai arus kas operasi Dyckman, Dukes dan Davis, 2000: 554. Faktor penting dalam mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan adalah berupa kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas positif dari kegiatan operasionalnya Djarwanto, 2004: 124.

b. Contoh Arus Kas Operasi

Contoh arus kas dari aktivitas operasi menurut PSAK No. 2 IAI 2009 adalah sebagai berikut: 1 penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, 2 penerimaan kas dari royalti, komisi, dan pendapatan lain, 3 pembayaran kas kepada karyawan, 4 pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa, penerimaan kas dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim anuitas dan manfaat asuransi lainnya, 5 pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan, kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi, 6 penerimaan dan pembayaran dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. Aktivitas operasi merupakan aktivitas perusahaan yang terkait laba. Aktivitas operasi meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar bersih yang berasal dari aktivitas operasi terkait. Aktivitas operasi terkait dengan pos-pos laporan laba rugi dan dengan pos-pos operasi dalam neraca, umumnya pos modal kerja seperti piutang, persediaan, pembayaran dimuka, utang dan beban akrual. Aktivitas operasi juga meliputi transaksi dan peristiwa yang tidak cocok untuk dikelompokkan ke dalam aktivitas investasi atau aktivitas pendanaan. Stice dan Skousen 2004: 320 menjelaskan berbagai aktivitas yang termasuk ke dalam aktivitas operasi adalah sebagai berikut: 1 kas masuk dari: a penjualan barang dan jasa, b penjualan efek yang diperdagangkan, c pendapatan bunga, d pendapatan deviden 2 kas keluar untuk: a pembelian persediaan, b gaji dan upah, c pajak, d beban bunga, e beban lainnya, f pembelian efek. Untuk mencapai tujuan ini dan untuk membantu investor dan pihak lain dalam analisis arus kas, laporan arus kas harus melaporkan pengaruh operasi suatu perusahaan atas kas selama satu periode dan kenaikan atau penurunan bersih dalam kas selama suatu periode.

c. Pelaporan Arus Kas Operasi

1 Metode Langsung PSAK No. 2 paragraf 18 IAI 2009, menyatakan perusahaan disarankan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh baik: a dari catatan akuntansi perusahaan, atau b dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos- pos lain dalam laporan laba rugi c perubahan persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode berjalan, d pos bukan kas lainnya, e pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan. Contoh perhitungan arus kas operasi dengan metode langsung: Arus kas dari kegiatan operasi: kas yang diterima dari pelanggan .................... Rp 58.000.000 pembayaran kepada pegawai ............................ Rp 26.000.000 pembayaran untuk kegiatan administrasi dan penjualan ……………………………………... Rp 12.000.000 arus kas masuk bersih dari kegiatan operasi ... Rp 20.000.000 2 Metode Tidak Langsung Pada metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh: a perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama periode berjalan, b pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan assosiasi yang belum dibagikan, serta hak minoritas dalam laba rugi konsolidasi, c semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan. Contoh perhitungan arus kas operasi dengan metode tidak langsung: Arus kas dari aktivitas operasi : laba bersih …………………………………….. Rp 22.000.000 ditambah dikurangi untuk merekonsiliasi laba bersih dan arus kas masuk operasi bersih: kenaikan piutang usaha ……………………….. Rp 8.000.000 kenaikan hutang gaji …………………………... Rp 2.000.000 beban penyusutan ............................................... Rp 4.000.000 arus kas masuk bersih dari kegiatan operasi … Rp 20.000.000

4. Arus Kas Operasi Masa Depan

Menurut Stice dan Skousen 2004: 28 arus kas operasi masa depan adalah arus kas operasi perusahaan di masa yang akan datang atau di periode berikutnya yang diharapkan mampu berkembang dengan baik sesuai dengan prediksi yang telah dilakukan sebelumnya. Kreditor berharap agar bunga dan pokok pinjamannya dibayar dengan uang kas di masa depan. PSAK No. 2 paragraf 4 IAI 2009 menyatakan bahwa: Arus kas operasi masa depan adalah indikator arus kas yang paling baik dalam menilai kemampuan perusahaan di periode yang akan datang yang dibuat melalui prediksi pada tahun sebelumnya, misalnya menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga. Berdasarkan pengertian diatas, arus kas operasi masa depan adalah keadaan arus kas operasi suatu perusahaan pada suatu periode yang merupakan realisasi dari usaha masa lalu yang sebelumnya telah diprediksi dengan menggunakan data-data historis.

5. Prediksi Laba dan Arus Kas

Prediksi merupakan alat bantu yang penting untuk pengambilan suatu keputusan berkaitan dengan resiko yang akan dihadapi. Adapun kriteria nilai prediksi secara umum adalah suatu probabilitas hubungan antara kejadian ekonomi yang penting bagi pengambilan keputusan dan variabel prediktor yang relevan dalam informasi akuntansi. Kecenderungan untuk meramalkan atau menduga suatu peristiwa secara lebih tepat khususnya dalam bidang ekonomi akan memberi dasar yang lebih baik untuk perencanaan. Prediksi atau peramalan dapat digunakan untuk mengetahui keadaan usaha di masa mendatang. Peramalan dilakukan atas dasar data yang didapat dari periode yang lalu. Likuiditas perusahaan bisa diukur dengan beberapa alat, salah satu alat yang berguna adalah peramalan kas jangka pendek. Peramalan kas jangka pendek ini berguna bagi pemakai internal dan eksternal. Bagi pengguna internal seperti manajer dan auditor, peramalan arus kas operasi diperlukan untuk mengevaluasi aktivitas operasi perusahaan sekarang dan di masa yang akan datang, sedangkan bagi para pemakai eksternal seperti kreditor, peramalan arus kas operasi digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendek. Relevansi dari peramalan- peramalan ini sebagian besar bergantung pada kewajaran akurasi yang diberikan oleh analis, manajemen, atau model-model statistik Belkaoui, 2007: 136. Investor pada khususnya dan pasar modal pada umumnya tidak akan memiliki keyakinan pada peramalan laba yang tidak akurat, dan pada akhirnya tidak akan menggunakannya. Prediksi arus kas masa depan merupakan informasi penting yang membantu pengambilan keputusan bagi pengguna laporan keuangan.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berikut disajikan tinjauan hasil penelitian terdahulu untuk mendukung kerangka konseptual penelitian. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian 1. Mufid Adi As’ad 2010 Kemampuan Informasi Komponen Arus Kas dan Laba dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan - Arus Kas dari Aktivitas Operasi - Arus Kas dari Aktivitas Investasi - Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan - Laba - Arus Kas Masa Depan - Komponen arus kas operasi, investasi dan pendanaan masing- masing terbukti berpengaruh dalam memprediksi arus kas masa depan namun pengujian komponen arus kas secara bersamaan tidak berpengaruh terhadap laba - Laba berpengaruh dalam memprediksi laba masa yang akan datang 2. Zeffri Setiawan 2010 Kemampuan Informasi Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba dan Perubahan Arus Kas di Masa Mendatang Pada Perusahaan Manufaktur Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia - Perubahan Laba - Perubahan Piutang - Perubahan Persediaan - Perubahan Biaya Administrasi dan Penjualan - Perubahan Rasio Profit Margin - Perubahan Arus Kas - Prediksi Laba - Prediksi Arus Kas Seluruh variable secara parsial berpengaruh terhadap perubahan laba 1 tahun ke depan, kecuali variable perubahan laba. No. Nama Peneliti dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian 3. Robby Cahyadi 2006 Kemampuan Earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Di Masa Yang Akan Datang Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta - Earning tahun t atau arus kas tahun t perusahaan manufaktur tahun 2004. - Earning tahun t- 1 dan arus kas tahun t-1 dari perusahaan manufaktur tahun 2003 - earnings lebih baik dalam memprediksi earnings di masa depan dibandingkan arus kas dalam memprediksi earnings, - arus kas lebih baik dalam memprediksi arus kas di masa depan dibandingkan earning dalam memprediksi arus kas, - arus kas memberikan kemampuan prediksi inkramental terhadap arus kas. 4. Bandi dan Rahma Wati 2005 Kandungan Informasi Komponen Arus Kas dan Laba dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan - Arus Kas Aktivitas Operasi - Arus Kas Aktivitas Investasi, - Arus Kas Aktivitas Pendanaan - Earning - Arus Kas Masa Depan Informasi earnings dan komponen arus kas merupakan informasi akuntansi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan oleh para analis keuangan, investor, dan manajer dalam menilai prospek dan kinerja perusahaan dalam suatu periode.

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

Dokumen yang terkait

Kemampuan Laba Bersih, Free Cash Flow, dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Perusahaan Jasa Pariwisata Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 85 97

Kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi di masa depan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 83 85

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG (Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011)

1 4 19

KEMAMPUAN PREDIKTIF LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 1 7

Kemampuan Laba dan Komponen Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia).

0 1 9

ANALISIS KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN tudi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ).

0 0 8

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 7

KEMAMPUAN LABA, ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN.

0 0 15

PENGARUH KUALITAS LABA TERHADAP KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI MASA DEPAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA - Unika Repository

0 0 13

PENGARUH KUALITAS LABA TERHADAP KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI MASA DEPAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA - Unika Repository

0 0 111