b. Uji Multikolinearitas
Uji ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya korelasi antar variabel- variabel bebas. Deteksi dilakukan dengan melihat nilai VIF Variable
Infalation Factor dan toleransi. Nilai VIF dan toleransi dari variabel- variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Variabel VIF
Nilai Kritis Keterangan
Laba Arus Kas Operasi
1 1
5 5
Tidak terjadi multikonearitas Tidak terjadi multikonearitas
Sumber: Hasil olahan dari SPSS, 2011
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, nilai VIF untuk seluruh variabel bebas yang terdiri dari laba dan arus kas operasi memiliki nilai VIF dibawah 5, dengan
demikian disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinearitas dalam model regresi ini.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode yang lain. Uji ini
dilakukan dengan mengamati pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana bila ada titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y
serta tidak membentuk pola maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Grafik scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil olahan dari SPSS, 2011
Dari gambar scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Hal ini
mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 Ghozali, 2004: 95. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan
lainnya. Hal ini sering ditemukan pada time series. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi
adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin-Watson DW-test. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Dasar Pengambilan Keputusan Autokorelasi
H0 hipotesis nol Apabila
Keputusan Tidak ada auto korelasi +
0dd1 Menolak
Tidak ada auto korelasi + d1ddu
Ragu-ragu
Tidak ada auto korelasi - 4-d1d4
Menolak Tidak ada auto korelasi -
4-dud4-d1 Ragu-ragu
Tidak ada auto korelasi +- dud4-du
Menerima Sumber: Buku Analisis Data
Hasil uji autokorelasi pada penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi
Hipotesis Regresi Du
DW 4-du
Kesimpulan Laba
Arus Kas Operasi 1,6802
1,6561 2,104
2,298 2,3198
2,3439 Tidak ada auto korelasi +-
Tidak ada auto korelasi +-
Sumber: Hasil olahan dari SPSS, 2011
Dari tabel diatas memperlihatkan bahwa hasil DW hitung seluruh variabel terletak diantara du sampai 4-du , dari pengamatan ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif pada penelitian ini.
3. Pengujian Hipotesis