mereka masa lalu. Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan materialitasnya. Informasi dipandang material kalau ada kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut yang dapat mempengaruhi keputusan ekonomi yang diambil atas dasar
laporan keuangan.
c Keandalan.
Informasi juga harus andal realiable. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material,
dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus dan jujur faithful representation dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan. Unsur-unsur substansi mengungguli bentuk, netral pertimbangan sehat dan kelengkapan.
d Dapat dibandingkan.
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan trend posisi dan
kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
2. Laba bersih
Laba bersih net income atau earning dapat diartikan sebagai suatu ukuran kinerja perusahaan selama satu periode tertentu. Laba merupakan suatu
ukuran berapa besar harta yang masuk pendapatan dan keuntungan melebihi harta yang keluar beban dan kerugian. Laba dapat didefinisikan sebagai
kenaikan atau peningkatan kesejahteraan. Pengukuran laba merupakan informasi penting yang menunjukkan prestasi perusahaan dan informasi yang
berguna sebagai dasar pembagian laba, kebijakan investasi, dan pembagian hasil.
SFAC nomor 8 menyatakan bahwa informasi laba berfungsi untuk menilai kinerja manajemen, membantu memperkirakan kemampuan laba dalam jangka
panjang, memprediksi laba, menaksir resiko dalam meminjam atau investasi. Salah satu fungsi akuntansi adalah melakukan pengukuran termasuk pengukuran
presensi, hasil usaha, laba dan posisi keuangan. Pengukuran laba penting untuk menentukan prestasi perusahaan dan sebagai informasi bagi pembagian dividen
dan penentuan kebijakan investasi. Penghitungan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk satu periode waktu tertentu.
Masyarakat bisnis dan investasi menggunakan laporan ini untuk menentukan probabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit.
Perhitungan laba rugi penting karena menyediakan informasi kepada investor dan kreditor yang membantu mereka meramalkan jumlah,
waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan Kieso dan Weygandt, 2004: 149.
Untuk menentukan keputusan investasi, calon investor perlu menilai perusahaan dari segi kemampuannya untuk memperoleh laba bersih sehingga
diharapkan perusahaan dapat memberikan tingkat pengembalian yang tinggi. Untuk itu perusahaan harus mampu memaksimalkan laba. Sasaran pertama
perusahaan yang sering dinyatakan adalah memaksimumkan laba atau keuntungan Rahardjo, 2007: 8.
3. Arus Kas Operasi
a. Pengertian
Berdasarkan PSAK No. 2 paragraf 12 IAI 2009 jumlah arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah perusahaan
dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus kas dari aktivitas operasi yang utama diperoleh dari aktivitas penghasil
utama pendapatan perusahaan, karena itu arus kas biasanya berasal dari
transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba dan rugi bersih. Keterkaitannya dengan laba merupakan alasan untuk
mengklasifikasikan arus kas tersebut sebagai arus kas operasi Dyckman, Dukes dan Davis, 2000: 554. Faktor penting dalam mengevaluasi kondisi
keuangan perusahaan adalah berupa kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas positif dari kegiatan operasionalnya Djarwanto, 2004: 124.
b. Contoh Arus Kas Operasi
Contoh arus kas dari aktivitas operasi menurut PSAK No. 2 IAI 2009 adalah sebagai berikut:
1 penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa,
2 penerimaan kas dari royalti, komisi, dan pendapatan lain,
3 pembayaran kas kepada karyawan,
4 pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa, penerimaan kas dan
pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim anuitas dan manfaat asuransi lainnya,
5 pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan, kecuali jika
dapat diidentifikasi secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi,
6 penerimaan dan pembayaran dari kontrak yang diadakan untuk tujuan
transaksi usaha dan perdagangan. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan
informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. Aktivitas operasi merupakan aktivitas perusahaan yang terkait laba. Aktivitas
operasi meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar bersih yang berasal dari aktivitas operasi terkait. Aktivitas operasi terkait dengan pos-pos laporan laba
rugi dan dengan pos-pos operasi dalam neraca, umumnya pos modal kerja seperti piutang, persediaan, pembayaran dimuka, utang dan beban akrual.
Aktivitas operasi juga meliputi transaksi dan peristiwa yang tidak cocok untuk dikelompokkan ke dalam aktivitas investasi atau aktivitas pendanaan.
Stice dan Skousen 2004: 320 menjelaskan berbagai aktivitas yang termasuk ke dalam aktivitas operasi adalah sebagai berikut:
1 kas masuk dari:
a penjualan barang dan jasa,
b penjualan efek yang diperdagangkan,
c pendapatan bunga,
d pendapatan deviden
2 kas keluar untuk:
a pembelian persediaan,
b gaji dan upah,
c pajak,
d beban bunga,
e beban lainnya,
f pembelian efek.
Untuk mencapai tujuan ini dan untuk membantu investor dan pihak lain dalam analisis arus kas, laporan arus kas harus melaporkan pengaruh operasi
suatu perusahaan atas kas selama satu periode dan kenaikan atau penurunan bersih dalam kas selama suatu periode.
c. Pelaporan Arus Kas Operasi
1 Metode Langsung
PSAK No. 2 paragraf 18 IAI 2009, menyatakan perusahaan disarankan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan
menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat
dihasilkan dengan metode tidak langsung. Informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh baik:
a dari catatan akuntansi perusahaan, atau
b dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-
pos lain dalam laporan laba rugi c
perubahan persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode berjalan,
d pos bukan kas lainnya,
e pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
Contoh perhitungan arus kas operasi dengan metode langsung: Arus kas dari kegiatan operasi:
kas yang diterima dari pelanggan .................... Rp 58.000.000 pembayaran kepada pegawai ............................ Rp 26.000.000
pembayaran untuk kegiatan administrasi dan penjualan ……………………………………... Rp 12.000.000
arus kas masuk bersih dari kegiatan operasi ... Rp 20.000.000
2 Metode Tidak Langsung
Pada metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh:
a perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama
periode berjalan, b
pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba
perusahaan assosiasi yang belum dibagikan, serta hak minoritas dalam laba rugi konsolidasi,
c semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan
pendanaan. Contoh perhitungan arus kas operasi dengan metode tidak langsung:
Arus kas dari aktivitas operasi : laba bersih …………………………………….. Rp 22.000.000
ditambah dikurangi untuk merekonsiliasi laba bersih dan arus kas masuk operasi bersih:
kenaikan piutang usaha ……………………….. Rp 8.000.000 kenaikan hutang gaji …………………………... Rp 2.000.000
beban penyusutan ............................................... Rp 4.000.000 arus kas masuk bersih dari kegiatan operasi … Rp 20.000.000
4. Arus Kas Operasi Masa Depan
Menurut Stice dan Skousen 2004: 28 arus kas operasi masa depan adalah arus kas operasi perusahaan di masa yang akan datang atau di periode
berikutnya yang diharapkan mampu berkembang dengan baik sesuai dengan prediksi yang telah dilakukan sebelumnya. Kreditor berharap agar bunga dan
pokok pinjamannya dibayar dengan uang kas di masa depan. PSAK No. 2 paragraf 4 IAI 2009 menyatakan bahwa:
Arus kas operasi masa depan adalah indikator arus kas yang paling baik dalam menilai kemampuan perusahaan di periode yang akan datang
yang dibuat melalui prediksi pada tahun sebelumnya, misalnya
menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.
Berdasarkan pengertian diatas, arus kas operasi masa depan adalah keadaan arus kas operasi suatu perusahaan pada suatu periode yang merupakan
realisasi dari usaha masa lalu yang sebelumnya telah diprediksi dengan menggunakan data-data historis.
5. Prediksi Laba dan Arus Kas