Uji Keberartian Koefisien Korelasi Sejarah Singkat Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara, Medan Tugas dan Fungsi Pokok Kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara, Medan

2.5 Uji Keberartian Koefisien Korelasi

Setelah diperoleh 1 .x y r dan 2 .x y r maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji keberartian koefisien korelasi antara X dan Y. Dengan langkah – langkah sebagai berikut: 1. Statistik Uji adalah: t = 2 1 2 r n n − − Dengan : r = Koefisien Korelasi n= Banyak Pasangan 2. Kriteria Pengujian Tolak H Jika Hitung t Tabel t dan terima H Jika Hitung t Tabel t Dengan Tabel t diperoleh dari tabel t dengan dan dk = n – k – 1. Universitas Sumatera Utara BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Singkat Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara, Medan

Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara adalah lembaga pemerintah yang didirikan pada tanggal 16 mei 2000 di Jalan Jendral Besar Abdul Haris Nasution No.24 Medan. Kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara Medan berlandaskan pada visi dan misi berikut: 1. Visi kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara : Terwujudnya ketahanan pangan masyarakat yang berbasis kepada sumber daya lokal yang dimiliki secara efisien dan berkelanjutan menuju masyarakat yang berkualitas dan sejahtera. 2. Misi kantor Badan ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara : a. Meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berbasis sumber daya lokal yang dimiliki. b. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan kesejahteraan masyarakat. Universitas Sumatera Utara

3.2 Tugas dan Fungsi Pokok Kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara, Medan

Tugas dan Fungsi Pokok kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara, Medan adalah : 1. Menyiapkan bahan dalam perumusan kebijakan teknis dalam lingkup ketahanan pangan. 2. Menyelenggarakan evaluasi dan pengkajian ketahanan pangan, pembinaan, kewaspadaan dan gizi serta pembinaan penyeragaman konsumsi pangan sumber daya dalam ketahanan pangan. 3. Melaksanakan tugas lain yang terkait dengan kehanan pangan sesuai dengan ketetapan kepala daerah. 4. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan perencanaan program peningkatan ketahanan pangan daerah yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut : a. Aspek ketersediaan yang bersumber dari produksi, cadangan dan import. b. Aspek distribusi yang berbasis kepada stabilitas harga pangan, aman dan terjangkau. c. Aspek konsumsi yang berbasis kepada penganekaragaman konsumsi non beras, bermutu bergizi dan aman. 5. Mengkoordinasikan monitoring program peningkatan ketahanan pangan melalui rapat Dewan Ketahanan Pangan dan rapat Pokja guna mengantisipasi dan memecahkan masalah yang dihadapi melalui hal-hal sebagai berikut : a. Monitoring pelaksanaan kegiatan tani. b. Monitoring eksport inport bahan pangan strategis. c. Monitoring harga bahan pangan strategi dan lokal. Universitas Sumatera Utara d. Monitoring pengadaan penyiapan penyaluran Cadangan Pangan. e. Monitoring daerah rawan pangan. f. Monitoring kewaspadaan pangan bencana alam dan gangguan OPT. g. Monitoring panganekaragaman konsumsi bahan pangan. h. Monitoring mutu dan keamanan pangan. i. Supervisi yang terkoordinasi ke lapangan. 6. Melaksanakan pengkajian, analisis dan pembinaan terhadap aspek-aspek ketahanan pangan ketersediaan, distribusi, penganekaragaman konsumsi dan kewaspadaan atau keamanan pangan. 7. Memantau dan mengendalikan ketersediaan dan distribusi bahan pangan, terutama sembilan bahan pangan pokok. 8. Mengkoordinasikan palaporan dan evaluasi program peningkatan ketahanan pangan yang meliputi aspek ketersediaan, mutu dan keamanan pangan.

3.3 Kebijakan-Kebijakan Kantor Badan Ketahanan Pangan untuk Peningkatan