2.5 Uji Keberartian Koefisien Korelasi
Setelah diperoleh
1 .x
y
r dan
2 .x
y
r maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji
keberartian koefisien korelasi antara X dan Y. Dengan langkah – langkah sebagai berikut:
1. Statistik Uji adalah:
t =
2
1 2
r n
n −
−
Dengan : r =
Koefisien Korelasi n=
Banyak Pasangan
2. Kriteria Pengujian
Tolak H
Jika
Hitung
t
Tabel
t dan terima
H Jika
Hitung
t
Tabel
t Dengan
Tabel
t diperoleh dari tabel t dengan dan dk = n – k – 1.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
3.1 Sejarah Singkat Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara, Medan
Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara adalah lembaga pemerintah yang didirikan pada tanggal 16 mei 2000 di Jalan Jendral Besar Abdul Haris Nasution
No.24 Medan.
Kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara Medan berlandaskan pada visi dan misi berikut:
1. Visi kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara :
Terwujudnya ketahanan pangan masyarakat yang berbasis kepada sumber daya lokal yang dimiliki secara efisien dan berkelanjutan menuju masyarakat yang
berkualitas dan sejahtera.
2. Misi kantor Badan ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara :
a. Meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat untuk mewujudkan
ketahanan pangan yang berbasis sumber daya lokal yang dimiliki. b.
Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan kesejahteraan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Tugas dan Fungsi Pokok Kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara, Medan
Tugas dan Fungsi Pokok kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara, Medan adalah :
1. Menyiapkan bahan dalam perumusan kebijakan teknis dalam lingkup ketahanan
pangan. 2.
Menyelenggarakan evaluasi dan pengkajian ketahanan pangan, pembinaan, kewaspadaan dan gizi serta pembinaan penyeragaman konsumsi pangan sumber
daya dalam ketahanan pangan. 3.
Melaksanakan tugas lain yang terkait dengan kehanan pangan sesuai dengan ketetapan kepala daerah.
4. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan perencanaan program peningkatan
ketahanan pangan daerah yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut : a.
Aspek ketersediaan yang bersumber dari produksi, cadangan dan import. b.
Aspek distribusi yang berbasis kepada stabilitas harga pangan, aman dan terjangkau.
c. Aspek konsumsi yang berbasis kepada penganekaragaman konsumsi non beras,
bermutu bergizi dan aman. 5.
Mengkoordinasikan monitoring program peningkatan ketahanan pangan melalui rapat Dewan Ketahanan Pangan dan rapat Pokja guna mengantisipasi dan
memecahkan masalah yang dihadapi melalui hal-hal sebagai berikut : a.
Monitoring pelaksanaan kegiatan tani. b.
Monitoring eksport inport bahan pangan strategis. c.
Monitoring harga bahan pangan strategi dan lokal.
Universitas Sumatera Utara
d. Monitoring pengadaan penyiapan penyaluran Cadangan Pangan.
e. Monitoring daerah rawan pangan.
f. Monitoring kewaspadaan pangan bencana alam dan gangguan OPT.
g. Monitoring panganekaragaman konsumsi bahan pangan.
h. Monitoring mutu dan keamanan pangan.
i. Supervisi yang terkoordinasi ke lapangan.
6. Melaksanakan pengkajian, analisis dan pembinaan terhadap aspek-aspek ketahanan
pangan ketersediaan, distribusi, penganekaragaman konsumsi dan kewaspadaan atau keamanan pangan.
7. Memantau dan mengendalikan ketersediaan dan distribusi bahan pangan, terutama
sembilan bahan pangan pokok. 8.
Mengkoordinasikan palaporan dan evaluasi program peningkatan ketahanan pangan yang meliputi aspek ketersediaan, mutu dan keamanan pangan.
3.3 Kebijakan-Kebijakan Kantor Badan Ketahanan Pangan untuk Peningkatan