− Benda yang dibuang dapat diambil kembali untuk dimanfaatkan lagi
untuk kegunaan lain. 2.
Dampak merugikan : −
Dapat berperan sebagai sumber penyakit. −
Dapat menimbulkan bahaya kebakaran. −
Dapat berperan sebagai media perkembangbiakan sumber penyakit. b.
Dampak terhadap lingkungan 1.
Dampak menguntungkan : −
Dapat dipakai sebagai penyubur tanaman. −
Dapat sebagai penimbun tanah. −
Dapat memperbanyak sumber daya alam melalui proses daur ulang. 2.
Dampak merugikan : −
Dapat menimbulkan bau yang tidak enak. −
Dapat menimbulkan pencemaran udara, tanah, dan air. −
Dapat menimbulkan banjir. −
Dapat menimbulkan kebakaran. −
Dapat mengganggu hubungan sosial Kusnoputranto, 2000.
2.11. Pengaruh Sampah Terhadap Kesehatan
Menurut Juli Soemirat, pengaruh sampah terhadap kesehatan dikelompokkan menjadi 2 dua kelompok, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Efek langsung
Efek langsung adalah efek yang disebabkan karena kontak yang langsung dengan sampah tersebut, misalnya sampah beracun, sampah yang korosif
terhadap tubuh dan yang karsinogenik. Selain itu, ada pula sampah yang mengandung kuman patogen sehingga dapat menimbulkan gangguan
kesehatan, misalnya diare. Sampah ini berasal dari sampah rumah tangga selain sampah industri.
2. Efek tidak langsung
Pengaruh tidak langsung dapat dirasakan masyarakat akibat proses pembusukan, pembakaran, dan pembuangan sampah. Dekomposisi sampah
biasanya terjadi secara aerobik, dilanjutkan secara fakultatif dan secara anaerobik menghasilkan cairan yang disebut “leachate” beserta gas. Sampah
bila ditimbun secara sembarangan dapat menjadi sarang lalat dan tikus.
Universitas Sumatera Utara
2.12. Kerangka Konsep
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
Dari skema di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku pelajar SMA mengenai pengelolaan sampah dipengaruhi oleh karakteristik pelajar umur, jenis kelamin,
penghasilan orang tua, jumlah uang saku, dan agama dan sumber informasi orang tua, guru, petugas kesehatan, media elektronik, dan media cetak.
Karakteristik Pelajar
Umur
Jenis kelamin
Penghasilan orang tua
Jumlah uang saku
Agama
Tindakan pelajar SMA
mengenai pengelolaan
sampah Sikap pelajar
SMA mengenai
pengelolaan sampah
Pengetahuan pelajar SMA
mengenai pengelolaan
sampah
Sumber Informasi
Orang tua
Guru
Petugas kesehatan
Media massa
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif untuk mengetahui gambaran perilaku pelajar SMA mengenai pengelolaan sampah di SMA
Negeri 12 Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2011.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di sekolah SMA Negeri 12 Jalan Cempaka Raya Kecamatan Medan Helvetia, dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Karena belum adanya sistem pengolahan sampah yang baik dan benar di
sekolah ini, dimana sebagian besar pelajar SMA membuang sampah di halaman sekolah dan selokan.
2. Di sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian tentang perilaku pelajar
SMA mengenai pengelolaan sampah dalam kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – April 2011.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelajar kelas I dan II SMA Negeri 12 Kecamatan Medan Helvetia yang berjumlah 566 siswa.
3.3.2. Sampel 3.3.2.1. Besar Sampel
Untuk menentukan besar sampel, adapun rumus yang digunakan adalah dari Taro Yamane yang dikutip oleh Riduwan yaitu :
85 Maka didapat jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 85 orang.
3.3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling yaitu mengambil sampel secara acak sederhana tanpa memperhatikan strata
tingkatan sehingga mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel.
Keterangan : n = Besar sampel
N = Besarnya populasi d=Presisi yang ditetapkan
Universitas Sumatera Utara
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data diperoleh dengan mengadakan wawancara dan pengisian kuesioner yang meliputi data pengetahuan, sikap, dan tindakan pelajar dalam hal pengelolaan
sampah.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder meliputi data umum atau data siswa kelas II SMA yang diperoleh dari sekolah tersebut.
3.5. Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel Singarimbun, 1989. Variabel dalam
penelitian ini adalah : 1.
Karakteristik responden adalah ciri khas yang mempengaruhi persepsi pelajar SMA yang terdiri dari :
a. Umur adalah lamanya hidup responden terhitung sejak lahir hingga ulang
tahun terakhir ketika diwawancarai, yang dinyatakan dalam satuan tahun. b.
Jenis kelamin adalah ciri khas tertentu yang dimiliki masyarakat yang dibedakan atas laki-laki dan perempuan.
c. Penghasilan orang tua adalah besarnya pendapatan atau masukan yang
diterima oleh orang tua responden dari hasil pekerjaannya yang dihitung dengan jumlah rupiah selama satu bulan. Penghasilan ini dikategorikan
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan Upah Minimum Regional UMR di Sumatera Utara Tahun 2010 yaitu :
Penghasilan dibawah UMR Rp 965.000
Penghasilan di atas atau sama dengan UMR
≥ Rp 965.000 d.
Jumlah uang saku adalah uang saku yang diperoleh responden dari orang tuawali orang tua.
e. Agama adalah kepercayaan atau keyakinan yang dianut oleh responden,
terdiri dari : islam, katolik, protestan, buddha, hindu, dan kong hu chu. 2.
Sumber informasi adalah asal informasi tentang pengelolaan sampah yang diketahui oleh pelajar SMA Negeri 12 Medan yaitu :
a. Orang tua adalah ayah danatau ibu responden, yang memiliki hubungan
biologis dengan responden. b.
Guru adalah seseorang yang bertugas memberikan ilmu pengetahuan. c.
Petugas kesehatan adalah seseorang yang bertugas di bidang kesehatan, seperti dokter, perawat, penyuluh kesehatan masyarakat, dan sebagainya.
d. Media massa adalah informasi tentang pengelolaan sampah yang diketahui
meliputi media cetak dan media elektronik.
Media cetak koran, spanduk, leaflet, brosur
Media elektronik televisi, radio, internet 3.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden mengenai pengelolaan sampah, dikategorikan atas :
Pengetahuan baik
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan cukup
Pengetahuan kurang
4. Sikap adalah kecenderungan responden untuk berespon negatif dan positif
terhadap pengelolaan sampah, dikategorikan atas :
Sikap baik
Sikap cukup
Sikap kurang 5.
Tindakan adalah suatu perbuatan nyata responden di dalam melakukan pengelolaan sampah, dikategorikan atas :
Tindakan baik
Tindakan cukup
Tindakan kurang
3.6. Aspek Pengukuran