Hamdan Sport Center di Kawasan Terpadu Hamdan
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara xviii
LAMPIRAN
1. Lampiran Hasil Perancangan 1) Site Plan Arsitektur
2) Ground Plan Arsitektur 3) Denah Arsitektur
Denah Groundfloor Denah Lantai 2 Denah Lantai 3 4) Tampak Arsitektur Tampak Depan Tampak Belakang Tampak Kiri Tampak Kanan 5) Sistem Struktur 6) Rencana Pondasi 7) Rencana Pembalokan 8) Utilitas
Sistem Air Bersih
Sistem Air Limbah Atau Air Kotor Sistem Elektrikal
9) Suasana Interior Eksterior
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara xix 2. Foto Maket
(28)
HAMDAN SPORT CENTER
(29)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara xxi 3. Foto Survei
(30)
HAMDAN SPORT CENTER
(31)
HAMDAN SPORT CENTER
(32)
HAMDAN SPORT CENTER
(33)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara xvi
DAFTAR PUSTAKA
D.K. Ching, Francis. 2008. Arsitektur Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Edisi ke-3. Jakarta : Erlanggga.
Hill, McGraw. 1987. Time Saver. Edisi 2. Singapore : Singapore International Printers Ltd.
Neufer, Ernst. 1992. Data Arsitek. Edisi ke-2. Jilid 1. Cetakan ke-5. Jakarta : Erlangga. Neufer, Ernst. 1996. Data Arsitek. Edisi ke-33. Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Neufer, Ernst. 2002. Data Arsitek. Edisi ke-33. Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Poerbo. M.Arch, Ir. Hartono. 2007.Utilitas Bangunan. Jakarta Selatan: Djambatan RUTRK Kota Medan
Urban Regeneration Teori-Teori, 22 Mei 2015, Urban Regeneration. 18 April 2015.
Undang-undang: UU no 3/2005 mengenai sistem keolahragaan nasional. YayasanLPMB.1994.Standart.Tata Cara Penerapan Teknik Bangunan Olahraga.pdf.Bandung
KantorMenteriNegara Pemuda danOlahraga(1991),Tata CaraTeknik BangunanGedung Olahraga.
Makowskii,Z.S. (1964),konstruksiRuang Baja.Bandung : Penerbit ITB
John,GeraintdanHeard, Helen (1981), HandbookofSports and Recreational BuildingDesign, London : Architectural Press.
(34)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara xvii Hendrayaoti, Iwan., 2010.“Universitas Muhammdiyah Surakarta Sport Center”, TugasAkhir UMS
Schirmbeck,Egon, 1988.“Gagasan,bentuk dan arsitektur,Prinsip-prinsip Perancangan dalam Arsitektur Kontemporer”Bandung: Intermatra
Website: http://hsarifin.staff.ipb.ac.id/2012/09/08/student-task-landscape-management-practical-course/ https://id.wikipedia.org/ www.reading.ac.uk/PeBBu/state_of_art/actions.htm http://d3tos1.blogspot.com/2012/01/teori-teori.html http://eprints.undip.ac.id/44087/5/5.ENDI_BURHAN_21020112150020_BAB_IV.pdf http://aconx-arsitekbisagila.blogspot.co.id/2012/11/arsip-kuliah-struktur-konstruksi-3.html
(35)
(36)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 10
BAB III
DESKRIPSI PERANCANGAN KAWASAN
III.1. Judul
Judul dari perancangan adalah “Kawasan Terpadu Hamdan, Medan Maimun - Sumatera Utara” yang merupakan kawasan terpadu multifungsi yang berada di kawasan CBD sebagai wujud dari revitalisasi permukiman kumuh Hamdan.
Sesuai dengan UU No. 4/1992 pasal 27, lingkup penanganan lingkungan permukiman kumuh mencakup hal-hal sebagi berikut:
1. Perbaikan dan pemugaran
Secara konseptual, implementasi prinsip perbaikan dan pemugaran meliputi :
Revitalisasi adalah upaya menghidupkan kembali suatu kawasan mati, yang pada masa silam pernah hidup, atau mengendalikan dan mengembangkan kawasan untuk menemukan kembali potensi yang dimiliki oleh sebuah kota, Rehabilitasi merupakan upaya mengembalikan kondisi komponen fisik
lingkungan permukiman yang mengalami degradasi,
Renovasi adalah melakukan perubahan sebagian atau beberapa bagian dari komponen pembentukan lingkungan permukiman,
Rekontruksi merupakan upaya mengembalikan suatu lingkungan permukiman sedakat mungkin dari asalnya yang diketahui, dengan menggunakan komponen-komponen baru maupun lama,
(37)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 11 Preservasi merupakan upaya mempertahankan suatu lingkungan pemukiman
dari penurunan kualitas atau kerusakan. Penanganan ini bertujuan untuk memelihara komponen yang berfungsi baik dan mencegah dari proses penyusutan dini (kerusakan), misalnya dengan menggunakan instrument: ijin mendirikan bangunan (IMB). Ketentuan atau pengaturan tentang: Koefisien Lantai Bangunan, Koefisien Dasar Bangunan, Garis Sempadan Bangunan, Garis Sempadan Jalan dan Garis Sempadan Sungai .
2. Peremajaan
Peremajaan adalah upaya pembongkaran sebagian atau keseluruhan lingkungan perumahan dan pemukiman dan kemudian di tempat yang sama dibangun prasarana dan sarana lingkungan perumahan dan pemukiman baru yang lebih layak dan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan nilai pemanfaatan lahan yang optimal sesuai dengan potensi lahannya.
3. Pengolahan dan pemeliharaan berkelanjutan
Pengolahan dan pemeliharaan berkelanjutan adalah upaya-upaya untuk mencengah, mengendalikan atau mengurangi dampak negatif yang timbul, serta meningkatkan dampak positif yang timbul terhadap lingkungan hunian.
(38)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 12 III.2. Tema
III.2.1.Defenisi
Tema yang diangkat dalam “Perancangan Kawasan Terpadu Hamdan”, Medan Maimun - Sumatera Utara ini adalah Urban Regeneration. Urban Regeneration adalah arsitektur yang mengubah pola tingkah laku masyarakat dari segi sosial, ekonomi, fisik dan lingkungan menjadi masyarakat dengan pola kehidupan yang lebih baik tanpa mengubah karakteristik masyarakatnya.
III.2.2.Interprestasi Tema
Tiga syarat kawasan urbanregeneration, yaitu:
1. Urban centre yaitu memiliki jaringan transportasi yang kuat, terdapat CBD dengan tata guna lahan yang padat dan harga lahan tinggi.
2. Informal settlement yaitu tingkat kemiskinan yang tinggi, lingkungan
kumuh dan tidak sehat, rendahnya kualitas hidup, tingkat kriminalitas yang tinggi.
3. Exclusionareas yaitu kurangnya fasiitas lingkungan.
Spesifikasi tema urban regeneration adalah sebagai berikut
1. Desain untuk ruang publik yang inklusif dan aman dalam segala bentuk darigrand intim
2. Tentukan ruang terbuka hijau dalam rencana pembangunan
3. Membuat rute pejalan kaki hijau yang komprehensif di sekitar dan / atau di setiap tapak
(39)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 13 4. Berikan prioritas untuk kebutuhan pejalan kaki dan pengendara sepeda dalam
pengembangan dan jalan pada tapak 5. Menyediakan layanan bus
6. Tentukan maksimum jarak berjalan kaki ke halte bus dan angkutan umum lainnya
7. Menyediakan fasilitas tempat penyimpanan sepeda yang tersusun dengan baik 8. Menetapkan standar maksimum tempat parkir satu mobil per hunian bagi
semua pembangunan pemukiman baru perkotaan
9. Memberlakukan pembatasan ketat atas penggunaan mobil pribadi, seperti biaya parker
10.Membangun dan mengembangkan potensi keterampilan di daerah tersebut 11.Memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat lokal
12.Memprioritaskan masyarakat lokal ketika melakukan perbaikan lingkungan lokal dan mengembangkan fasilitas masyarakat
13.Menyediakan bangunan sekolah, untuk mengakomodasi peningkatan jumlah murid pada masa depan dengan fasilitas berkualitas tinggi
(40)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 14 III.3. Studi Banding
III.3.1.Studi Banding Perancangan Sejenis
1. Renovasi Kampung Stren Kali Surabaya
Gambar III.1. Peta Lokasi Kampung Stren
Dalam merenovasi Kampung Stren konsep yang diterapkan adalah prinsip Kampung Jogo Kali. Artinya adalah menjaga kebersihan sungai, menjaga lingkungan kampong yang sehat dan tidak mencemari sungai, menghadapkan bangunan/rumah ke arah sungai, menjaga ikatan social dan budaya kampong.
(41)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 15 Gambar III.2. Contoh Desain Kampung Stren
2. Revitalisasi China Town Sebagai Kawasan Bersejarah Etnis Tionghoa di Singapura
(42)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 16 Kota tua kawasan bersejarah ini memiliki potensi yang besar dikembangkan dengan memanfaatkan kembali bangunan-bangunan yang sudah ada (adaptive re-use) sesuai fungsi lama atau bahkan fungsi yang sama sekali baru.
Kekayaan arsitektural pada masa lampau adalah nilai lebih dan potensi yang besar. Maka dalam hal ini harus dipertahankan atau dibangun kembali seperti aslinya (restorasi).
Skenario pariwisata yang ditawarkan China Town adalah
Menjadi distrik tersebut sebagai lokasi pusat-pusat budaya dan kesenian Adanya jalan-jalan yang bertema
Membangun estetika lingkungan, pencahayaan dan landscaping sehingga lingkungan menjadi atraktif untuk dikunjungi turis
(43)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 17 Gambar III.4. Kondisi China Town Dari Waktu Ke Waktu
III.3.2.Studi Banding Tema Sejenis
1. New East Manchester
Gambar III.5. Peta Lokasi New East Manchester
New East Manchester berada di tepi Manchester City Centre ke batas timur kota atau East Manchester dengan luas lahan lebih dari 1900 ha.
Upaya yang dilakukan untuk meregenerasi kawasan ini adalah sebagai berikut
(44)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 18 Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan program social dan ekonomi
seperti New Deal untuk komunitas tunggal, zona pendidikan, zona kesehatan, zona olahraga, Kelurahan Ancoats, pembaharuan dana dalam pemasaran rumah
Fokus utama pendanaan public secara efektif - £ 150 m per tahun
Mengamankan sumber daya public dan sector swasta untuk memberikan program yang komprehensif
(45)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 19 Gambar III.6. Kondisi New East Manchester setelah dan sebelum diregenerasi
III.4. Data
III.4.1.Lokasi Perancangan
1. Data Kawasan
Letak geografis daerah adalah sebagai berikut :
Lokasi : Kecamatan Medan Maimun Kota Medan
Nama Kawasan : Kawasan Pemukiman Kumuh Kampung Hamdan Tipe Kawasan : Kawasan Permukiman Kumuh
Luas Kawasan : 58.665 m2 Luas Wilayah : 265,1 km2
Letak Geografis : 3o 30‟ - 3o 43‟LU dan 98o 35‟- 98o 44‟ BT
Batas Wilayah :
a. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. b. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka.
(46)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 20 d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
Iklim : Suhu udara berkisar antara 25º - 33ºC dengan kelembaban sekitar 60 - 95 % dan kecepatan angin antara 10 km/jam
Gambar III.7. Lokasi Kawasan
2. Lokasi Site
Lokasi : Kecamatan Medan Maimun Kota Medan
Luas Area : ± 5,87 Ha
Kasus Perancangan : Kawasan Pemukiman Kumuh Kampung Hamdan Status Perancangan : Not Real
Kontur Lahan : Berkontur
(47)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 21 Gambar III.8. Peta Site
3. Ketentuan Site
GSB (Garis Sempadan Bangunan) GSB untuk Jl. Ir. Juanda : 15 m GSB untuk Jl. Samanhudi : 15 m GSB untuk Jl. Multatuli : 10 m GSB untuk Sungai Deli : 15 m KDB (Koefisien Dasar Bangunan)
KDB = 60% x 5,87 ha = 4,322 ha
KLB (Koefisien Lantai Bangunan) KLB = 4,5 x 5,87 ha
= 26,514 ha
(48)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 22 KDH = 25% x 5,87 ha
= 1,47 ha 4. Kriteria Lokasi
Untuk menentukan lokasi perancangan perlunya mempertimbangkan kriteria-kriteria pada site yang dipilih. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya :
Tabel 1. Kriteria Pemilihan Lokasi Perancangan
NO. KRITERIA LOKASI
1. Tinjauan terhadap struktur kota
Berada di Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan
Berada di pusat kota yang cocok untuk daerah permukiman.
2. Pencapaian Dapat diakses dari jalan primer pada kawasan ini yaitu, Jalan Ir. H. Juanda, Jalan Samanhudi, dan Jalan Multatuli. 3. Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang
dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi perbelanjaan dan bangunan publik lainnya atau disekitar permukiman yang belum ada fasilitas hiburannya.
4. Peraturan Tanah milik kesultanan.
Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah komersial.
Untuk pengembangan kawasan
permukiman, pusat pendidikan, perdagangan, dan rekreasi indoor.
KDB Bangunan 60% KLB 3-6 lantai
(49)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 23 5. Topografi
Site ini memiliki kontur terutama area yang dekat dengan sungai dan perbedaan setiap konturnya adalah 1 meter.
Gambar III.9. Peta Kontur Site
III.4.2.Isu
Lingkungan Padat
Kondisi perumahan yang sangat padat dengan jarak hanya 1-2 meter dapat membahayakan masyarakat. Tidak adanya sikulasi keselamatan mengakibatkan susahnya mengakses bagian dalam kawasan ini. Pada saat terjadi kebakaran di
(50)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 24 kawasan ini, pemadam kebakaran sangat sulit mengakses bagian dalam kawasan, sehingga mengakibatkan sangat cepat penyebaran api karena jarak rumah yang sangat rapat dan material rumah yang mudah terbakar.
Lingkungan Kumuh
Kondisi lingkungan kawasan ini sangat mengenaskan. Kondisi bangunan yang berbatasan dengan jalan memiliki kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi perumahan yang berbatasan langsung dengan sungai. Kondisi rumah yang berbatasan langsung dengan sungai hanya berdindingkan triplek, kolom kayu dan atap seng dengan konstruksi yang tidak kokoh sehingga sewaktu-waktu rumah ini dapat roboh. Dan jika terjadi hal ini akan membahayakan dan merugikan pemilik rumah.
Gambar III.10. Foto Kondisi Lingkungan Site Lingkungan yang Tidak Sehat
Lingkungan sampah yang berserakan disekitar rumah, kondisi parit yang sangat jorok dan terbuka sehingga akan menyebabkan penyakit. Dikondisi seperti
(51)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 25 ini masyarakat melakukan aktivitas sehari-hari dan banyak anak-anak bermain. Serta ada juga rumah yang sampahnya bukan hanya diluar rumah tetapi didalam rumah juga banyak berserakan sampah.
III.5. Analisa
III.5.1. Analisa Undang-Undang
Gambar III.11. Analisa Undang-Undang
Bangunan pada site banyak yang tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Banyak pelanggaran yang terjadi seperti pelanggaran GSB antar bangunan yang terlalu rapat, pelanggaran GSB sungai, dan tidak ada ruang terbuka hijau. Hal ini dapat membahayakan karena susahnya akses pemadam kebakaran ke kawasan,
(52)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 26 jalur evakuasi kebakaran yang tidak sesuai, dan menyebabkan lamanya evakuasi jika terjadi bencana.
Sehingga direkomondasinya : GSB digunakan untuk ruang terbuka hijau, memberikan jarak antar bangunan untuk mengevakuasi, dan fungsi dapat diakses dari segala arah.
III.5.2. Analisa Sosial Budaya
Hubungan sosial masyarakat pada kawasan ini sangat erat, ini merupakan suatu perilaku yang positif dan potensi kawasan. Ini dapat dilihat dari interaksi yang sering terjadi, banyak kegiaan yang dilakukan bersama.
Gambar III.12. Perilaku Positif
Perilaku atau kebiasaan masyarakat yang negatif adalah warga berdagang makanan di sembarang tempat, sungai sebagai tempat pembuangan sampah, dan sungai digunakan sebagai MKCK. Hal ini menyebabkan rusaknya kelestarian Sungai Deli.
(53)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 27 Gambar III.13. Perilaku Negatif
(54)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 28 Gambar III.14. Analisa View
Masalah yang terjadi pada view adalah view yang tidak bagus. Terutama pada arah utara, site dibelakangi oleh deretan ruko multatuli.
Potensi view yang ada pada kawasan hamdan ini adalah dibagian barat terdapat sungai dan selatan terdapat JL.Samanhudi dan Jl.Juanda.
Rekomondasi dari sudut pandang view adalah membuat tanaman buffer pada view yang tidak bagus dan jalur pedestrian di samping jalur hijau sehingga menghasilkan ruang peralihan antara kawasan dan ruko multatuli.
(55)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 29 III.5.4. Analisa Sirkulasi
1. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki
Gambar III.15. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki
Pedestrian yang terlalu sempit dan dengan kondisi yang buruk. Karena kondisi seperti ini sebaiknya pedestrian didesain kembali dengan memenuhi persyaratan dan kenyamanan.
2. Analisa Sirkulasi Kendaraan
Parkir sembarangan dan jalan terlalu sempit penyebab kemacetan pada JL.Multatuli dan Jl.Samahudi. Untuk mengatasi hal ini contoh tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan melebarkan Jl. Multatuli yang lahannya diambil dari site.
(56)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 30 Rekomondasi perletakan entrance sebaiknya diletakan pada Jl.Multatuli atau Jl Juanda. Hal ini dikarenakan Jl.Multatuli yang memiliki intensitas kendaraan yang melaluinya paling sedikit dari pada Jl.Juanda dan Jl.Samanhudi serta untuk menghindari kemacetan. Sedangkan Jl Juanda merupakan jalan arteri primer Kota Medan. Jl.Samanhudi tidak direkomondasikan sebagai entrance utama karena Jl.Samanhudin yang memalui site tidak panjang dan diantara 2 simpang yang berdekatan sehingga dapat memicu kemacetan serta memiliki intensitas kendaraan yang lebih tinggi dari pada Jl.Multatuli.
Gambar III.16. Analisa Sirkulasi Kendaraan
Untuk memudahkan sirkulasi dalamsite disarankan diadakannya transfortasi dalam site seperti bus dan tempat pemberhentiannya (halte).
(57)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 31 Sirkulasi yang direkomondasian adalah menggunakan sirkulasi radial dengan pusat RTH. Dengan bentuk site seperti ini, menggunakan sirkulasi yang radial akan memudahkan dalam pencapaian setiap fungsi.
III.5.5. Analisa Kebisingan
Gambar III.17. Analisa Kebisingan
Area yang tingkat kebisingannya paling tinggi adalah area yang berbatasan langsung dengan jalan. Sedangkan area yang tingkat kebisingannya rendah adalah area yang dekat dengan sungai.
Berdasarkan hal tersebut sebaiknya fungsi yang bersifat publik diletakan didaerah yang tingkat kebisingan sedang dan tinggi dan fungsi yang bersifat private diletakan di daerah yang tingkat kebisingan rendah. Untuk meredam kebisingan pada daerah dengan intensitas kebisingan tinggi direkomondasikan penggunaan vegetasi.
(58)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 32 III.6. KONSEP
III.6.1. Zoning
Fungsi public (sekolah, pasar, gedung seni budaya dan gedung olahraga) diletakan dibagian site yang berbatasan langsung dengan jalan. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan akses ke fungsi yang bersifat publik. Fungsi yang bersifat private (rusunawa) diletakan dibagian site yang berbatasan dengan sungai karena untuk memprivatkan fungsi tersebut.
(59)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 33 Gambar III.19. Zoning fungsi
III.6.2. Matriks dan Flowchart
Matriks menunjukan kedekatan dan hubungan antar ruang dan flowhart menunjukan alur masuk ke bangunan.
(60)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 34 III.6.3. Konsep
1. Konsep Sirkulasi
Konsep Sirkulasi Pejalan Kaki
Konsep sirkulasi pejalan kaki dari Kawasan Terpadu Hamdan adalah pejalan kaki dapat mengakses setiap fungsi dan setiap sudut kawasan. Setiap fungsi dihubungan dengan sirkulasi pejalan kaki. Entrance utama pejalan kaki terletak di Jl.Multatuli. Hal ini dikarenakan intensitas pejalan kaki lebih banyak dari pada Jl. Juanda dan Jl. Samanhudi serta intensitas kendaraan pada Jl.Multatuli yang lebih sedikit.
(61)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 35 Konsep Sirkulasi Kendaraan
Konsep sirkulasi kendaraan dari Kawasan Terpadu Hamdan adalah radial. Hal ini dikarenakan bentuk site yang tidak berarturan sehingga akan memudahkan pencapaian setiap fungsi.
Gambar III.22. Konsep Sirkulasi Kendaraan
2. Konsep Penataan Kawasan
Penataan posisi fungsi pada site dengan mempertimbangkan akses fungsi dan sifat fungsi itu sendiri.
Fungsi sekolah diletakan dekat pintu utama dimaksudkan untuk memudahkan pencapaian dan tidak mengganggu aktivitas dalam site. Area parkir sekolah berada di dalam site agar tidak menyebabkan kemacatan pada Jl. Multatuli.
(62)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 36 Fungsi pasar diletakan di barat laut site dimaksudkan agar lebih mudah dalam pencapaian dan tidak mengganggu aktivitas dalam site. Area parkir pasar diletakan sekat dengan akses kendaraan dala site sehingga akses keluar lebih mudah.
Area RTH sebagai central kawasan dan pedoman orientasi bangunan dan penghubung fungsi-fungsi dalam kawasan serta untuk menciptakan jalur sirkulasi yang jelas.
Fungsi gedung seni budaya diletakan di depan simpang Jl.Juandda agar mudah terlihat dari tiga jalan sehingga menjadi icon kawasan dan memudahkan akses dari gedung olahraga ke taman komunitas serta plaza.
Area parkir umum diletakan pada entrance utama untuk memudahkan akses parkir dari entrance utana dan parkiran mudah diakses dari gedung seni budaya dan gedung olahraga.
Fungsi rusunawa diletakan agak kedalam site dimaksudkan untuk menghindari kebisingan dari jalan, memberikan privasi dan memudahkan akses ke semua sudut site.
Area parkir rusunawa diletakan dekat dengan rusunawa dan entrance pintu 2 dimaksukan agar memudahkan akses keluar rusunawa dan akses dari rusunawa ke parkiran.
GSB sungai dimanfaatkan sebagai pasar kuliner dan plaza untuk pedagang kaki lima dan dapat menjadi karakter kawasan ini.
Fungsi gedung olahraga diletakkan dekat dengan rusunawa untuk memudahkan akses ke dan dari fungsi yang berhubungan dengan fungsi ini.
(63)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 37 Gambar III.23. Konsep Penataan Kawasan
3. Konsep Bentukan Massa
Konsep bentukan massa bangunan olahraga yang berbentuk hurup “U” dimaksudkan untuk menanggapi lapangan dalam gedung dan untuk menanggapi view ke arah sungai.
(64)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 38 Konsep bentukan massa gedung seni budaya yang diharapkan menjadi icon kawasan. Bentuk lengkuung pada gedung seni budayauntuk menanggapi simpang Jl.Juanda. Massa diusahakan membuka lebar pada sungai, hal ini dimaksudkan agar view dapat maksimal ke arah sungai.
Bentuk massa sekolah dibuat memanjang dengan tujuan untuk memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam ruang kelas sehingga lebih hemat energi. Bangunan sekolah juga dibuat terpisah untuk memaksimalkan sirkulasi udara yang masuk ke dalam ruangan.
Konsep bentukan massa pasar mengadopsi konsep solid vs void dimana solid merupakan badan bangunan sedangkan void sebagai paru-paru bangunan yang berperan sebagai vokal sirkulasi udara dan pencahayaan.
(65)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 39 Konsep bentukan massa rusunawa yang direncanakan per unitnya memiliki modul 6 x 6 meter berdasarkan hal tersebut massa bangunan direncanakan pelantainay 14 unit dengan susunan double loaded. Perletakan yang monoton tidak memunculkan vista yang bagus pada site ini. Sehingga perletakan massa yang maju dan mundur menciptakan vista yang menarik dari berbagai sudut penglihatan, serta memungkinkan angin masuk ke setiap hunian
4. Konsep Ketinggian Bangunan
Rusunawa memiliki ketinggian 6 lantai dikarenakan untuk memenuhi jumlah kebutuhan unit rusunawa. Fungsi lainnya hanya memiliki ketinggian 3-4 lantai sesuai kebutuhan agar terciptanya skyline yang menarik.
(66)
(67)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 40
BAB IV
HASIL PERANCANGAN KAWASAN TERPADU HAMDAN
1. Master Plan2. Bird eye viewmaster plan 3. Suasana plaza
(68)
HAMDAN SPORT CENTER
(69)
HAMDAN SPORT CENTER
(70)
HAMDAN SPORT CENTER
(71)
HAMDAN SPORT CENTER
(72)
(73)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406043|Universitas Sumatera Utara 47
BAB V
PENGANTAR FUNGSI
Revitalisasi kawasan Kampung Hamdan merupakan salah satu kawasan yang termasuk dalam program revitalisasi permukiman kumuh di sepanjang pinggir Sungai Deli Sungai Babura (anak Sungai Deli). Kawasan ini akan direvitalisasi menjadi kawasan terpadu. Kawasan terpadu adalah kawasan yang memiliki beberapa fungsi di satu kawasan itu sendiri. Kawasan terpadu ini dimaksudkan menjadi sebuah kawasan yang mandiri. Dari kata-kata tersebutlah penamaan Kawasan Terpadu Hamdan berasal.
Dalam Kawasan Terpadu Hamdan ini pemerintah telah memutuskan fungsi yang ada dalam kawasan yaitu, rusunawa, sekolah, pasar, pusat olahraga, dan pusat seni budaya. Fungsi-fungsi ini dimaksukan untuk memecahkan masalah yang ada dalam kawasan tersebut.
Salah satu program revitalisasi adalah pembangunan Hamdan Sport Center yang sehat dan layak untuk masyarakat yang berpendapatan rendah.
(74)
(75)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406043|Universitas Sumatera Utara 48
BAB VI
HAMDAN SPORT CENTER
VI.1. Rumusan Masalah
Dalam perancangan sport center ini, terdapat beberapa masalah yang dihadapi, diantaranya adalah :
Merancang Sport Center untuk masyarakat, dengan tingkat ekonomi menengah keatas, selain Fungsional juga mengutamakan pengalaman ruang, dan suasana ruang yang bagus bagi pengunjung.
Merancang Fasilitas yang sesuai dengan syarat-syarat teknis fungsi masing-masing, agar perancangan bangunan lebih efektif, terintegrasi dan juga efisien. Penerapan tema Arsitektur Kontemporer, kedalam desain sehingga tema dapat
mendukung fungsi masing-masing fasilitas.
Pemisahan Zona antara Olahraga, yang membutuhkan ruang yang tenang, dengan Olahraga yang menimbulkan kebisingan, dan antara fasilitas penunjang dengan fasilitas utama.
VI.2. Maksud dan Tujuan
Memberikan wadah dan fasilitas untuk kegiatan olahraga kepada masyarakat yang tinggal dikawasan Kel.Hamdan dan sekitarnya.
Sebagai wadah dimana masyarakat yang berada dikawasan Kel.Hamdan dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
(76)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406043|Universitas Sumatera Utara 49 Memberikan lapangan pekerjaan baru dan juga sumber pendapatan daerah
dengan biaya yang dikenakan untuk setiap fasilitas Olahraga.
VI.3. Metode
VI.3.1. Pendekatan Masalah
Adapun pendekatan perancangan yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah perancangansport center ini adalah :
Pemilihan lokasi, lokasi yang dipilih adalah di tengah site dan berada di tepi sungai tepatnya di sebelah timur Kawasan Terpadu Hamdan.
Studi banding dengan melakukan pendekatan permasalahan dan kasus yang memiliki kesamaan dalam perancangan sejenis maupun tema dalam judul perancangan ini yang diambil dari berbagai sumber seperti buku, internet, media cetak dan lainnya dan sumber-sumber yang dianggap penting.
Survey lapangan, survey langsung ke lokasi dilakukan untuk mendapatkan data-data yang akurat dari data-data yang didapat di lokasi tersebut.
VI.3.2. Asumsi
Adapun asumsi pada perancangan sport center ini yaitu:
Perencanaan Pembangunan Sport Center ini merupakan usulan pemerintah Penduduk yang berempat tinggal pada site tersebut di alokasikan ke rusunawa Dana dalam pembangunan Sport Center ini tidak terbatas
Kondisi Lahan layak untuk Bangunan didirikan, dan peruntukan lahan sesuai dengan RUTRK kota Medan
(77)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406043|Universitas Sumatera Utara 50 Gedung akan dikelola oleh Pemerintah.
VI.3.3. Lingkup dan Batasan Perancangan
Lingkup dan batasan digunakan dalam menentukan sejauh mana kajian yang akan dilakukan. Lingkup dan batasan dalam perancangan sport center ini adalah :
Perancangan yang dimaksudkan merubah permukiman kumuh Kampung Hamdan menjadi sebuah kawasan yang sehat dan nyaman
Merancangan Sport Center yang layak dan sehat di Kawasan Terpadu Hamdan Menyediakan jalur sirkulasi atau akses yang jelas dan mudah
Menyediakan fasilitas utilitas yang memenuhi persyaratan Menyediakan fasilitas penunjang untuk Sport Center
(78)
(79)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 51
BAB VII
DESKRIPSI HAMDAN SPORT CENTER
VII.1. Judul
Judul dari perancangan adalah “Hamdan Sport Center”. Defenisi untuk judul perancangan ini dikumpulkan dari beberapa teori dari beberapa pengemuka tentang Sport Center.
Sport = Olahraga
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Olahraga adalah gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dngan kondisi dan nilai budaya masyarakat.
Center = Pusat atau Inti
Defenisi Sport Center menurut beberapa pakar adalah Pusat Olahraga : merupakan suatu bentuk pengembangan fasilitas olahraga yang dibuat dengan lebih dari satu fasilitas olahraga yang diadakan untuk memberi dampak pelayanan yang lebih besar bagi komunitas disekitarnya.
Dari pengertian diatas penulis mengartikan Sport Center adalah sebuah sarana yang mewadahi orang-orang yang memiliki minat yang sama terhadap suatu kegiatan Olahraga, khususnya olahraga yang bertujuan untuk memperoleh
(80)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 52 kesehatan, kebugaran jasmani, dan hiburan untuk mendapatkan kegembiraan dengan membayar administrasi.
VII.2. Tema
VII.2.1 Defenisi
Bangunan Hamdan Sport Center, menggunakan Arsitektur Kontemporer, Kontemporer dapat diartikan sebagai suatu desain yang lebih maju, variatif, flexible, dan inovatif, baik secara bentuk maupun tampilan, jenis material, pengolahan material, bentuk asimetris maupun teknologi yang digunakan akan menjadi tren pada tahun-tahun terakhir.
Karakteristik Arsitektur Kontemporer :
1. Desain menampilkan Gaya yang lebih baru
2. Menonjolkan bentuk unik, diluar kebiasaan, atraktif, dan sangat komplek 3. Desainnya berupa deretan yang berbentuk kubus yang diacak tak teratur. 4. Material yang bertekstur khas, seperti kayu, marmer, dll.
Arsitektur Kontemporer adalah karya arsitektur yang selalu mengalami perubahan atau up to date, perubahan desain yang selalu berusaha menyesuaikan dengan waktu dan eranya. Perubahan desain tersebut diiringi oleh perubahan bentuk, tampilan, jenis material, proses pengolahan, dan teknologi yang dipakai.
(81)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 53 Gambar VII.1. Contoh desain yang menerapkan Arsitektur Kontemporer
VII.2.2 Interprestasi Tema
Dalam penerapan Arsitektur Kontemporer perlulah diketahui ciri dan karakter arsitekturnya. Menurut Konemann, ciri-ciri Arsitektur Kontemporer, yaitu:
Ekspresi bangunan bersifat subjektif Kontras dengan lingungan sekitar Bentuk simple namun berkesan kuat
Menurut Laporan Mata Kuliah Seminar Arsitektur mengenai Arsitektur Kontemporer di Bali, ciri-ciri Arsitektur Kontemporer dibagi berdasarkan 3 faktor penentu, yaitu sebagai berikut:
(82)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 54 Faktor Bahan:
Menggunakan bahan-bahan yang baru berkembang dan terkesan artificial (buatan atau hasil pabrikasi).
Faktor Warna
Dominasi satu warna
Menggunakan warna-warna monokromatik Mencolok dari lingkungan sekitar
Faktor Bentuk
Bermain dengan bentuk geometris Bentuk simple, tegas dan dinamis
Cenderung mencolok dari lingkungan sekitar Personal dan ekspresi yang subjektif
Cenderung tidak menggunakan ornament Mengekspresikan teknologi
Teori elementer (ukuran kolom, balok, dinding, perbadingan panjaang dan lebar, dan lain-lain) tidak diperhitungkan lagi
Contoh penerapan tema : 1. Rustic Kontemporer
(83)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 55 Gambar VII.2. Rustic Kontemporer
Dengan konsep Kontemporer bangunan ini terlihat, menonjol dan unik pada daerah sekelilingnya, tampilan fasad bangunan yang lebih banyak transparan atau menggunakan kaca.
2. Modern Kontemporer
(84)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 56 Dari gambar dapat dilihat bahwa bangunan ini memiliki cirri Kontemporer dari bentuk fasad, dan material yang digunakan sebagai bahan bangunan yang digunakan. Dinding bagian samping bangunan dibuat berbeda dari dinding lainnya, bentuk balkon yang dibuat keluar, material kaca yang mendominasi dan warna putih sebagai warna dasar bangunan.
VII.3. Studi Banding
VII.3.1 Sun Bernardino Recreational Sports Departements
Gambar VII.4. Sun Bernardino Recreational Sports Departements
Tujuan Departemen Olahraga Rekreasi adalah untuk menyediakan suatu program dan fasilitas olahraga yang beragam, menyenangkan dan aman, serta memenuhi berbagai jenis kebutuhan di California State University San Bernardino (CSUSB), dengan menciptakan sebuah lingkungan sosial yang sehat, untuk meningkatkan kualitas hidup dan pengalaman yang mendidik. Perencanaan Departemen
(85)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 57 Olahraga Rekreasi adalah untuk memenuhi kebutuhan akan fasilitas olahraga dalam lingkungan universitas yang dikelola oleh Divisi Kemahasiswaan. Departemen ini juga berusaha untuk mendorong seseorang dalam pembangunan keahlian (profesional) melalui rekreasi terbuka, fitness center, acara-acara intramural, program-program instruksi maupun olahraga air. Departemen ini menawarkan kesempatan untuk meningkatkan kebugaran fisik, belajar kemampuan baru,dan turut serta dalam kompetisi olahraga yang bersahabat, memperluas pengetahuan dasar, dan untuk bersantai. Departemen ini menerima semua mahasiswa CSUSB yang mau mendaftar, staff, pengajar, dan alumni tanpa memperhatikan usia, jenis kelamin, pengalaman, dan kemampuan. Student Recreation and Fitness Center merupakan salah satu fasilitas
olahraga yang ada di California State University San Bernardino dengan tujuan memenuhi kebutuhan akan sebuah fasilitas untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran mahasiswa, serta membangun hubungan sosial antar mahasiswa, staff, pengajar, bahkan alumni. Sejak CSUSB yang merupakan sebuah kampus bagi mahasiswa yang bekerja, mereka merasa penting sekali untuk membangkitkan semangat kampus dengan fasilitas ini. Mahasiswa memenangkan proyek ini dengan melakukan voting untuk menambah dana mereka dalam membiayai. Sebuah studio serbaguna, gymnasium serbaguna, panjat dinding, dan sebuah pusat kesehatan, sauna, ruang loker, kantor administrasi, penyewaan perlengkapan, dan fasilitas Laundry.
(86)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 58 Gambar VII.5. Ruang Peralatan dan Loker
Fasilitas Olahraga lainnya ; 1. Olahraga Air
Gambar VII.6. Sarana Olahraga Air
2.Panjat Dinding
(87)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 59 3.Olahraga Outdoor
Gambar VII.8. Olahraga Outdoor
4.Intramural (Kompetisi dalam klub)
Gambar VII.9. Intramural Sport
Dalam rangka untuk memaksimalkan fleksibilitas dan meminimalkan dampak struktural, bangunan didesain dengan balok kayu yang dilapisi span glu dan dengan sistem struktur deep span metal deck, mengurangi pengeluaran terbesar. Tambahan, ruang sosialisasi diciptakan dalam bentuk sebuah ruang galeri dengan
(88)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 60 sirkulasi yang lama, tapi elegan dengan lantai blok dari kayu. Galeri ini berhubungan langsung dengan berbagai fungsi bangunan, menyediakan sebuah pemandangan sebaik bentuknya, berhubungan dengan semua area-area publik. Galeri ini juga memudahkan staff untuk mengawasi area aktivitas (publik).
VII.3.2 Ego Sport Center, Spanyol
Bangunan ini diArsiteki oleh Ferrer Arquitectos, yang berlokasi di Almeria, Spanyol. Bangunan ini memiliki luas 13.554.35 m2.
(89)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 61 Gambar VII.10. Eksterior Ego Sport Center, Spanyol
Bangunan ini, memepertahankan fungsi Site sebelumnya sebagai tempat Olahraga, dan mengembangkannya dengan menambah fasilitas olahraga lainnya.
Kolam renang Indoor dipertahankan, dan sisanya dihancurkan untuk membuat jalan bagi fasilitas rekreasi baru yang mencakup peralatan Kardio, bekerja diluar ruangan, kafe, toko, dan atap lapangan Olahraga.
(90)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 62 Pencahayaan pada siang hari, bangunan memanfaatkan sinar matahari yang dimasukkan kedalam ruangan melalui fasad bangunan dan bagian atap.
Gambar VII.12. Eksterior, Interior Ego Sport Center, Spanyol
Fasilitas sebelumnya menghabiskan banyak uang pada penggunaan energi, sehingga Ferrer Arquitectos merancang pusat olahraga baru agar menjadi lebih efisien dan memanfaatkan tenaga surya untuk pemanas air panas. Atap kolam renang yang ada sekarang dirancang dengan panel panas matahari, yang menyediakan 80% dari air panas yang dibutuhkan untuk kedua kolam renang dan kamar mandi.
(91)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 63 Bangunan memanfaatkan bagian atap bangunan, menjadi lapangan Olahraga Outdoor.
Gambar VII.14. . Lapangan Olahraga Outdoor
Membuat fasilitas Gyms dengan desain meminimalkan biaya operasional, sekaligus menciptakan ruang publik bagi masyarakat untuk menikmati dan mempertahankan gaya hidup sehat.
(92)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 64 Didalam bangunan terdapat ruang untuk Aerobic, Aeroyoga, dan Akrobat.
Gambar VII.16. Gmbar Fasilitas Aerobic, Aeroyoga, dan Akrobat.
Denah Lantai 1
(93)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 65 Denah Lantai 2
Gambar VII.18. Denah lantai 2 Bangunan
Denah Lantai 3
(94)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 66 Resume:
1 Bangunan akan dimanfaatkan secara efisen dengan banyak fasilitas olahraga. 2. Membuat fasilitas ruang untuk olahraga indoor seperti kolam renang, gym,
akrobat, lapangan badminton yang sebagian besar pencahayaan dari sinar matahari.
3. Membuat fasilitas untuk olahraga outdoor seperti lapangan olahraga futsal dan bola tenis dengan memanfaatkan bagian atap bangunan.
4. Menyediakan fasilitas pendukung fungsi bangunan seperti cafe, kantor menejemen bangunan, dan are parkir.
5. Efesiensi dalam menggunakan energi listrik, dengan memanfaatkan sinar matahari melalui fasad.
(95)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 67 VII.4. Data
VII.4.1 Lokasi Site
Gambar VII.20. Lokasi Site Hamdan Sport Center
Lokasi : Kawasan Terpadu Hamdan, Kel. Hamdan, Kec. Medan Maimun
(96)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 68
Batasan :
Utara : Jalan Utama Kawasan dan Komplek Ruko Multatuli Selatan : RTH Pusat Kawasan, Gedung Olahraga, Jalan Utama
Kawasan
Timur : Jalan Utama KAwasan, Plaza, dan Sungai Deli Barat : Jalan Utama Kawasan, Pasar dan Sekolah
Kasus perancangan : Rusunawa Status Perancangan : Not Real
Kontur Lahan : Tidak berkontur Jenis Kawasan : Daerah pusat kota
Ketentuan Site
(97)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 69 GSB (Garis Sempadan Bangunan)
GSB utara site : 2 m
GSB untuk Sungai Deli : 15 m Jarak minimal antar bangunan : 8 m KDB (Koefisien Dasar Bangunan)
KDB = 60% x 1.09 ha = 6540 m2
KLB (Koefisien Lantai Bangunan) KLB = 4,5 x 5,87 ha
= 26,514 ha
KDH (Koefisien Daerah Hijau) KDH = 25% x 1.09 ha
= 2725 m2
Kriteria Pemilihan Lokasi
Untuk menentukan lokasi perancangan perlunya mempertimbangkan kriteria-kriteria pada site yang dipilih. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya :
Tabel 2. Kriterian Pemilihan lokasi Sport Center
NO. KRITERIA LOKASI
1. Tinjauan terhadap struktur kota
Berada di Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan
Berada di pusat kota yang padat dengan aktifitas penduduk.
(98)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 70 dalamKawasan Terpadu Hamdan dari segala segala arah lokasi sport center. 3. Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang
dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi permukiman, fungsi pendidikan, fungsi perbenlanjaan, fungsi wisata dan fungsi publik lainnya.
4. Peraturan Tanah milik kesultanan.
Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah komersial.
Untuk pengembangan kawasan
permukiman, pusat pendidikan, perdagangan, dan rekreasi indoor.
KDB Bangunan 60% KLB 3-6 lantai
(99)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 71 VII.4.2 Standar Fasilitas Olahrga
1. Lapangan Futsal
Gambar VII.22. Lapangan Futsal
Berikut referensi ukuran satu lapangan futsal:
Ukuran Umum: Panjang: 25 m - 45 m, Lebar: 15 m - 25 m
Jika lapangan yang di buat adalah ukuran 15 x 25 m maka luas lahan ideal yang diperlukan untuk 1 lapagan adalah : 15 x 25 M
(100)
HAMDAN SPORT CENTER
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 72 Di tambah area sirkulasi service/penonton keliling 1,5 m : 20 x 30 M
Di tambah area tritisan atap tampias air hujan keliling 1 m : 22 x 32 M
Di tambah area istirahat,WC, kantin 3 M ( Asumsi ke arah memanjang ) : 22 x 35 M
- Bahan Lapangan: lantai semen (paling murah), ubin, parkit kayu, rumput sintetis (lebih mahal)
- Gawang, bola, kaos tim (sewa) dan peralatan untuk futsal lainnya - Jaring :yang digunakan untuk pagar sekeliling lapangan
- Kawat baja : yang digunakan sebagai tiang pada jaring
- Spon/busa digunakan kalau lapangan dekat dengan tembok untuk mengindari cedera pemain
- Tempat menunggu (jangan terlalu sempit, agar pengunjung merasa nyaman) 2. Lapangan Bulu Tangkis
(1)
Padahal dahulunya Sungai Deli merupakan urat nadi perdagangan pada masa Kesultanan Deli di Kota Medan.
Oleh karena itu, pemerintah Kota Medan mengadakan program revitalisasi permukiman kumuh di sepanjang pinggir Sungai Deli dan Sungai Babura (anak Sungai Deli). Salah permukiman kumuh yang menjadi target program revitalisasi ini adalah Kampung Hamdan yang berada di Kelurahan Hamdan,Kecamatan Maimun. Kondisi lingkungan yang kumuhdengan tingkat perekonomian yang rendahmenjadi masalah utama di kawasan ini. Dengan kondisi tersebut Perkampungan Hamdan yang terletak ditengah kota menjadi masalah yangharus segera dipecahkan.
Dengan adanya revitalisasi kawasan Perkampungan Hamdan melalui perpaduan penyediaan hunian yang layak, fasilitas pendukung ekonomi dan fasilitas pendidikan menjadikan kawasan ini kawasan yang mandiri. Kawasan terpadu ini membutuhkan fungsi-fungsi dan fasilitas-fasilitas untuk mendukung segala kegiatan yang berada didalamnya. Sehingga kawasan ini membentuk sebuah kota (kawasan mandiri) di dalam Kota Medan.
Dilihat dari fisik kawasan, ada beberapa fasilitas-fasilitas olahraga yang dibuat sendiri oleh masyarakat sekitar. Namun kondisi fasilitas olahraga yang ada sangat memprihatikan. Adanya lapangan-lapangan olahraga dengan lahan seadanya yang berada di tepi sungai dan lahan kosong di antara pemukiman warga. Bahkan anak-anak kecil warga kampung Hamdan ini memiliki kesenangan bermain dan berenang di sungai yang berada di belakang pemukiman tersebut. Selain itu di kawasan Hamdan ini terdapat kegiatan pertandingan olahraga yang
(2)
diselenggarakan secara rutin oleh masyarakat yang didukung oleh kepala lingkungan yang ada pada kawasan tersebut. Ini menunjukkan bahwa tingginya minat berolahraga untuk merekreasikan dan mengembangkan diri mereka sehingga perlu dibangun sebuah fasilitas olahraga yang dapat menampung kebutuhan mereka akan kegiatan berolahraga.
Maka diperlukannya Hamdan Sport Center di Kawasan Terpadu Hamdan (kawasan hasil revitalisasi Kampung Hamdan) yang ditujukan untuk penduduk Kampung Hamdan .
Solusi untuk pemecahan masalahnya pusat olahraga harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat Kampung Hamdan fungsi yang diperlukan adalah Hamdan Sport Center. Hamdan Sport Center merupakan salah satu solusi dari kebutuhan pengembangan diri dan penunjang kesehatan yang terjangkau untuk masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah bawah.
(3)
I.2.Kerangka berfikir
Diagram 1. Kerangka Berpikir KAWASAN TERPADU HAMDAN
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
1. Bagaimana merancang suatu kawasan agar terbentuk satu kesatuan.
2. Bagaimana pengelohan ruang dalam suatu kawasan yang saling berintegrasi antara berbagai fungsi dalam kegiatan yang berbeda 3. Bagaimana menerapkan Urban Regenation dalam rancangan Master Plan Kawasan Perancangan.
4. Bagaimana merencanakan sirkulasi pencapaian/aksesibilitas yang mudah untuk dilalui berbagai transportasi dan pejalan kaki.
TUJUAN DAN SASARAN
1. Merevitalisasi pemukiman kumuh, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada didekat kawasan, sehingga dapat mengurangi biaya pembangunan
2. Mengurangi jumlah perumahan kumuh yang terdapat diMedan, khususnya yang terdapat dipusat Kota. 3. Menyediakan Pemukiman Layak, untuk penduduk yang berpenghasilan rendah
PENGUMPULAN DATA
PRA ANALISA
STUDI BANDING KAWASAN SURVEY KAWASAN
DESAIN
PERENCANAAN HAMDAN SPORT CENTER KONSEP
PERMASALAHAN 1. Penggunaan Sumber daya Alam harus semaksimal mungkin. 2. Pengaturan Aliran Udara, dan masuknya cahaya dalam ruangan
3. Site memaksa agar fasad sport center keempat sisi, maksudnya tidak ada fasad belakang, semua sisi fasad, seperti fasad depan.
4. Merancang Sport Center, untuk kalangan yang berpenghasilan menengah ke bawah namun sport center tidak kelihatan kumuh, tetapi modern.
TUJUAN DAN SASARAN KAWASAN
1. Sebagai upaya peremajaan, kampung Hamdan dan memperbaiki Estetika Kota Medan 2. Untuk mengoptimalkan sumber daya Alam
3. Meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan kampung Hamdan
4. Memecahkan permasalahan ataupun kebiasaan perilaku postif atau negatif, sipengguna yang berasal dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah
PENGUMPULAN DATA
STUDI BANDING SURVEY LAPANGAN
ANALISA
PRA
DESAIN KONSEP
(4)
I.3.Sistematika Bahasan
Adapun sistematika pembahasan pada laporan ini adalah sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab ini membahas kajian latar belakang, kerangka berfikir dan sistematika bahasan.
BAB II ISU KAWASAN
Pada Bab ini membahas kajian rumusan masalah, maksud dan tujuan, serta metode perancangan Kawasan Terpadu Hamdan.
BAB III DESKRIPSI PERANCANGAN
Pada Bab ini membahas tijauanjudul, tema, studi banding, data, analisa dan konsep perancangan Kawasan Terpadu Hamdan.
BAB IV HASIL PERANCANGAN KAWASAN TERPADU HAMDAN
Pada Bab ini berisi gambar-gambar hasil perancangan Kawasan Terpadu Hamdan yang sesuai dengan konsep perancangan.
BAB V PENGANTAR FUNGSI
Pada Bab ini membahas hubungan perancangan kawasan dan perancangan Hamdan Sport Center di Kawasan Terpadu Hamdan.
BAB VI HAMDAN SPORT CENTER
Pada Bab ini membahas kajian rumusan masalah, maksud dan tujuan, serta metode perancangan Hamdan Sport Center .
BAB VII DESKRIPSI FUNGSI
Pada Bab ini membahas tinjauan judul, tema, studi banding, data, analisa dan konsep perancangan Hamdan Sport Center.
(5)
BAB VIII HASIL PERANCANGAN HAMDAN SPORT CENTER
Pada Bab ini berisi gambar-gambar hasil perancangan Hamdan Sport Center yang sesuai dengan konsep perancangan.
BAB IX KESIMPULAN
Pada Bab ini membahas kesimpulan dari perancangan Kawasan Terpadu Hamdan dan Hamdan Sport Center.
(6)
ABSTRACT
The rapid population growth is not in line with the growth of the need for community facilities. The number of slums and illegal buildings is not good growth impact residential and community facilities. One of the city that can not be separated from the problem of slums is the city of Medan. One of the slums in the city of Medan is located at Hamdan Village the outskirts of Deli River in the village Maimonides. Environmental conditions rundown with relatively low economic level of the population becomes a major problem in this area. Medan city government so that the revitalization plan in the region. With the revitalization, slum areas will be designed as an integrated region that provides some decent public facilities, economic support facilities and educational facilities make this region an independent and healthy region.
The solution to solving the problem by providing a decent olahrga Center at a price that can be reached by Hamdan Village community. Hamdan Sport Center is intended for residents of the village of Hamdan and surrounding areas to develop positive behavior and activities of the community to have a more healthy life. Hamdan design planning Sport Center that implements the concept of openness which means not shut away from the outside area of the site. Public space open space memorable no difference between outer and inner space. Hamdan Sport Center which apply the theme Contemporary Architecture are playing with a simple form but has dynamism. Shown by contrast with rhythmic roof shape and structure that looks to be like a crown on the building aesthetics Hamdan's Sport Center.