Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 34
III.6.3. Konsep
1. Konsep Sirkulasi Konsep Sirkulasi Pejalan Kaki
Konsep sirkulasi pejalan kaki dari Kawasan Terpadu Hamdan adalah pejalan kaki dapat mengakses setiap fungsi dan setiap sudut kawasan. Setiap
fungsi dihubungan dengan sirkulasi pejalan kaki. Entrance utama pejalan kaki terletak di Jl.Multatuli. Hal ini dikarenakan intensitas pejalan kaki lebih banyak
dari pada Jl. Juanda dan Jl. Samanhudi serta intensitas kendaraan pada Jl.Multatuli yang lebih sedikit.
Gambar III.21. Konsep Sirkulasi Pejalan Kaki
Universitas Sumatera Utara
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 35
Konsep Sirkulasi Kendaraan Konsep sirkulasi kendaraan dari Kawasan Terpadu Hamdan adalah radial.
Hal ini dikarenakan bentuk site yang tidak berarturan sehingga akan memudahkan pencapaian setiap fungsi.
Gambar III.22. Konsep Sirkulasi Kendaraan
2. Konsep Penataan Kawasan
Penataan posisi fungsi pada site dengan mempertimbangkan akses fungsi dan sifat fungsi itu sendiri.
Fungsi sekolah diletakan dekat pintu utama dimaksudkan untuk memudahkan pencapaian dan tidak mengganggu aktivitas dalam site. Area parkir
sekolah berada di dalam site agar tidak menyebabkan kemacatan pada Jl. Multatuli.
Universitas Sumatera Utara
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 36
Fungsi pasar diletakan di barat laut site dimaksudkan agar lebih mudah dalam pencapaian dan tidak mengganggu aktivitas dalam site. Area parkir pasar
diletakan sekat dengan akses kendaraan dala site sehingga akses keluar lebih mudah.
Area RTH sebagai central kawasan dan pedoman orientasi bangunan dan penghubung fungsi-fungsi dalam kawasan serta untuk menciptakan jalur sirkulasi
yang jelas. Fungsi gedung seni budaya diletakan di depan simpang Jl.Juandda agar
mudah terlihat dari tiga jalan sehingga menjadi icon kawasan dan memudahkan akses dari gedung olahraga ke taman komunitas serta plaza.
Area parkir umum diletakan pada entrance utama untuk memudahkan akses parkir dari entrance utana dan parkiran mudah diakses dari gedung seni
budaya dan gedung olahraga. Fungsi rusunawa diletakan agak kedalam site dimaksudkan untuk
menghindari kebisingan dari jalan, memberikan privasi dan memudahkan akses ke semua sudut site.
Area parkir rusunawa diletakan dekat dengan rusunawa dan entrance pintu 2 dimaksukan agar memudahkan akses keluar rusunawa dan akses dari rusunawa
ke parkiran. GSB sungai dimanfaatkan sebagai pasar kuliner dan plaza untuk pedagang
kaki lima dan dapat menjadi karakter kawasan ini. Fungsi gedung olahraga diletakkan dekat dengan rusunawa untuk
memudahkan akses ke dan dari fungsi yang berhubungan dengan fungsi ini.
Universitas Sumatera Utara
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 37
Gambar III.23. Konsep Penataan Kawasan
3. Konsep Bentukan Massa