Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 29
III.5.4. Analisa Sirkulasi
1. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki
Gambar III.15. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki
Pedestrian yang terlalu sempit dan dengan kondisi yang buruk. Karena kondisi seperti ini sebaiknya pedestrian didesain kembali dengan memenuhi
persyaratan dan kenyamanan.
2. Analisa Sirkulasi Kendaraan
Parkir sembarangan dan jalan terlalu sempit penyebab kemacetan pada JL.Multatuli dan Jl.Samahudi. Untuk mengatasi hal ini contoh tindakan yang
dapat dilakukan adalah dengan melebarkan Jl. Multatuli yang lahannya diambil dari site.
Universitas Sumatera Utara
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 30
Rekomondasi perletakan entrance sebaiknya diletakan pada Jl.Multatuli atau Jl Juanda. Hal ini dikarenakan Jl.Multatuli yang memiliki intensitas
kendaraan yang melaluinya paling sedikit dari pada Jl.Juanda dan Jl.Samanhudi serta untuk menghindari kemacetan. Sedangkan Jl Juanda merupakan jalan arteri
primer Kota Medan. Jl.Samanhudi tidak direkomondasikan sebagai entrance utama karena Jl.Samanhudin yang memalui site tidak panjang dan diantara 2
simpang yang berdekatan sehingga dapat memicu kemacetan serta memiliki intensitas kendaraan yang lebih tinggi dari pada Jl.Multatuli.
Gambar III.16. Analisa Sirkulasi Kendaraan
Untuk memudahkan sirkulasi dalamsite disarankan diadakannya transfortasi dalam site seperti bus dan tempat pemberhentiannya halte.
Universitas Sumatera Utara
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 31
Sirkulasi yang direkomondasian adalah menggunakan sirkulasi radial dengan pusat RTH. Dengan bentuk site seperti ini, menggunakan sirkulasi yang
radial akan memudahkan dalam pencapaian setiap fungsi.
III.5.5. Analisa Kebisingan
Gambar III.17.
Analisa Kebisingan
Area yang tingkat kebisingannya paling tinggi adalah area yang berbatasan langsung dengan jalan. Sedangkan area yang tingkat kebisingannya rendah adalah
area yang dekat dengan sungai. Berdasarkan hal tersebut sebaiknya fungsi yang bersifat publik diletakan
didaerah yang tingkat kebisingan sedang dan tinggi dan fungsi yang bersifat private diletakan di daerah yang tingkat kebisingan rendah. Untuk meredam
kebisingan pada daerah dengan intensitas kebisingan tinggi direkomondasikan penggunaan vegetasi.
Universitas Sumatera Utara
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 32
III.6. KONSEP III.6.1.
Zoning
Fungsi public sekolah, pasar, gedung seni budaya dan gedung olahraga diletakan dibagian site yang berbatasan langsung dengan jalan. Hal ini
dimaksudkan agar memudahkan akses ke fungsi yang bersifat publik. Fungsi yang bersifat private rusunawa diletakan dibagian site yang berbatasan dengan sungai
karena untuk memprivatkan fungsi tersebut.
Gambar III.18. Zoning Fungsi
Universitas Sumatera Utara
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 33
Gambar III.19. Zoning fungsi
III.6.2. Matriks dan Flowchart
Matriks menunjukan kedekatan dan hubungan antar ruang dan flowhart menunjukan alur masuk ke bangunan.
Gambar III.20.
Matriks dan Flowchart
Universitas Sumatera Utara
Debora Sianturi 110406134|Universitas Sumatera Utara 34
III.6.3. Konsep
1. Konsep Sirkulasi Konsep Sirkulasi Pejalan Kaki