Menyiapkan Ibu dan Keluarga untuk Membantu Proses Pimpinan Meneran Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi Menolong kelahiran Bayi

kemudian melepaskannya dalam keadaan terbalik serta merendamnya dalam larutan klorin 0,5 selama 10 menit. Mencuci kedua tangan seperti di atas. 10. Memeriksa denyut jantung janin DJJ setelah kontraksi berakhir untuk memastikan DJJ dalam batas normal 120-160 xmenit. • Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal • Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan DJJ dan semua hasil- hasil asuhan yang diberikan pada partograf. 11.

IV. Menyiapkan Ibu dan Keluarga untuk Membantu Proses Pimpinan Meneran

Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik. Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman dan sesuai keinginannya. • Menunggu ibu hingga ada keinginan untuk meneran • Melanjutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan pedoman persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan-temuan • Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat mendukung dan memberikan semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran 12. Meminta keluarga untuk membantu ibu dalam menyiapkan posisi untuk meneran pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia nyaman Universitas Sumatera Utara 13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran : • Membimbing ibu untuk meneran saat ibu ada keinginan untuk meneran • Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk meneran • Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai keinginannya tidak meminta ibu untuk berbaring terlentang • Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi • Menganjurkan keluarga untuk memberikan dukungan dan semangat pada ibu • Menganjurkan asupan cairan per oral • Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai • Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi meneran dalam 120 menit 2 jam untuk primipara atau 60 menit 1 jam untuk multipara maka segera rujuk 14.

V. Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi

Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, letakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi 15. Meletakkan kain segi tiga dibawah bokong ibu 16. Membuka tutup partus set 17. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan 18

VI. Menolong kelahiran Bayi

Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi Universitas Sumatera Utara perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain, letakkan tangan lain dikepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat kepala bayi. Membiarkan kepala lahir dengan perlahan-lahan. Menganjurkan ibu untuk meneran perlahan-lahan atau bernafas pendek- pendek. • Jika ada mekonium dalam cairan ketuban, segera hisap mulut dan hidung bayi dengan penghidap Dee lee steril atau bola karet penghisap yang baru dan bersih. 19. Dengan lembut menyeka mulut, muka dan hidung bayi dengan kasa atau kain bersih 20. Memeriksa ada lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi : • Jika tali pusat melilit janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala bayi • Jika tali pusat melilit janin dengan erat, mengklemnya di dua tempat dan memotongnya 21. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan 22. Setelah kepala bayi melakukan putar paksi luar, tempatkan kedua tangan secara biparietal pada kepala bayi. Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut menariknya ke arah bawah dan ke arah luar hingga bahu anterior muncul dibawah arcus pubis dan kemudian menarik lembut ke arah atas dan keluar untuk melahirkan bahu posterior Universitas Sumatera Utara 23. Setelah kedua bahu lahir, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang berada dibagian bawah kearah perineum, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ketangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewat perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan tangan anterior bagian atas untuk mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir 24. Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas anterior dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung bayi dan kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dan dengan hati-hati mebantu kelahiran kaki bayi 25.

VII. Penanganan Bayi Baru Lahir

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek Swasta (BPS) yang sudah mengikuti pelatihan APN di Wilayah Kerja Kabupaten Langkat Tahun 2008

1 73 65

Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek Swasta (BPS) di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2008

0 45 71

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

1 39 93

BILINGUALISME KEDWIBAHASAAN pada masyarakat 1

0 0 5

Untuk melakukan asuhan persalinan normal

0 0 4

Cover Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

0 0 11

Chapter I Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

0 0 7

Chapter II Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

0 0 21

Reference Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

0 0 2

Appendix Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

0 0 22