Universitas Sumatera Utara
individu. Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam
masyarakat. Objek analisis dalam pendekatan kualitatif adalah makna dari gejala- gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat
bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai kategorisasi tertentu Bungin, 2008: 302.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain penelitian kualitatif deskriptif. Model desain penelitian deskriptif
untuk menjelaskan makna-makna dalam gejala sosial. Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan
sebuah makna dari gejala-gejala sosial di masyarakat. Objek analisis dalam pendekatan kualitatif adalah makna dari gejala-gejala sosial dan budaya dengan
menggunakan kebudayaan dari masyarakat bersangkutan. Pendekatan kualitatif dalam komunikasi menekankan pada bagaimana
sebuah pendekatan dapat mengungkapkan makna-makna dari konten komunikasi yang ada sehingga hasil-hasil penelitian yang diperoleh berhubungan pemaknaan
dari sebuah proses komunikasi yang terjadi Bungin, 2008: 302. Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian
laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya
Moleong, 2014: 11.
3.2 Subjek Penelitian
Kirk dan Miller dalam Moleong, 2014: 4 mendefiniskan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Pada penelitian kualitatif, responden atau subjek
penelitian ini disebut informan. Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi subjek penelitian ini adalah: fotografer-fotografer yang menyediakan jasa fotografi
pernikahan di Kota Medan dan terdaftar dalam website bridestory.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian yang akan diteliti adalah strategi komunikasi website bridestory terhadap pemasaran jasa fotografi pernikahan di Kota Medan.
3.4 Kerangka Analisis
Kerangka analisis pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi yang diteliti objek penelitian. Unit
analisis dalam penelitian ini meliputi 3 komponen menurut Spreadly dalam Sugiyono, 2008: 68 yaitu:
1. Tempat, lokasi di mana penelitian ini berlangsung, yaitu di Kota Medan.
2. Pelaku, dalam penelitian ini adalah subjek penelitian sebagai informan yang sesuai dengan penelitian ini. Dalam hal ini adalah fotografer-
fotografer yang menyediakan jasa fotografi pernikahan di Kota Medan dan terdaftar dalam website bridestory.
3. Kegiatan, hal yang dilakukan oleh pelaku dalam situasi yang sedang berlangsung dalam hal mengetahui pemasaran jasa fotografi pernikahan
di Kota Medan setelah terdaftar dalam website bridestory.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
a. Data Primer Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan beberapa
metode, diantaranya adalah: 1. Wawancara Mendalam
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab secara lisan, baik langsung atau tidak langsung dengan sumber data
Pujileksono, 2015: 123. 2. Observasi
Sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada subjek penelitian Pujileksono, 2015: 123.
Universitas Sumatera Utara
b. Data Sekunder Data sekunder didapat dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data
melalui literatur sumber naskah yang relevan dan mendukung penelitian. Dari berbagai sumber bacaan yang dikumpulkan, seperti buku-buku
pengetahuan, jurnal, skripsi terdahulu, situs dan karya ilmiah lainnya, diharapkan peneliti bisa mendapatkan data dan fakta yang sebanyak-
banyaknya demi mendukung proses penelitian Pujileksono, 2015: 123.
3.5.1 Penentuan Informan
Teknik penentuan Informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling yaitu sampel diambil dan
ditentukan dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil dan ditentukan sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau
sesuatu tersebut memiliki dan dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk kepentingan penelitian Pujileksono, 2015: 116.
Selain itu purposive secara sengaja juga dapat diartikan sebagai teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini bisa diartikan sebagai
suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan
berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri-ciri sampel yang ditetapkan Sugiyono 2008 : 85.
Adapun yang menjadi kriteria atau ciri - ciri informan adalah: 1. Fotografer yang terdaftar di website bridestory dan berada di Kota
Medan. 2. Fotografer yang memiliki nilai rating atau penilaian lebih dari 2 stars.
Pada bulan Juni 2016 didalam website bridestory terdapat 53 fotografer Kota Medan yang terdaftar dan terdapat 12 Fotografer Kota Medan yang terdaftar
didalam website bridestory memiliki rating atau penilaian lebih dari 2 stars.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Kota Medan, sebagaimana data yang dibutuhkan berasal dari fotografer-fotografer yang terdaftar di website bridestory dan berada di
Kota Medan. Peneliti menyesuaikan tempat dengan informan untuk melakukan wawancara mendalam in-depth interview. Tempat wawancara berlangsung di
kantor atau studio foto informan dan di rumah informan, dikondisikan sesuai dengan permintaan para informan dengan melakukan kesepakatan terlebih dahulu.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 dan berakhir pada Agustus 2016. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini berlangsung selama dua bulan.
Hal ini disebabkan oleh adanya keperluan dan hal-hal yang harus dipersiapkan oleh peneliti dalam rangka penelitian ke lapangan. Hal ini bertujuan agar peneliti
mendapatkan data dan hasil yang maksimal dalam melakukan penelitian.
3.5.3 Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada
empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan credibility, keteralihan
transferability, kebergantungandependability dan kepastianconfirmability.
1. Penerapan kriterium derajat kepercayaan credibility berfungsi melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan
penemuannya dapat dicapai dan mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada
kenyataan ganda yang sedang diteliti.
2. Keteralihan transferability sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk
melakukan pengalihan tersebut seseorang peneliti hendaknya mencari
dan mengumpulkan kejadian tentang kesamaan konteks. 3. Kebergantungan
confirmability adalah
konsep yang
memperhitungkan segala-galanya, yaitu yang ada pada reliabilitas, jika dua atau beberapa kali diadakan pengulangan suatu studi dalam suatu
kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan
Universitas Sumatera Utara
realibilitasnya tercapai dan ditambah faktor-faktor lain yang tersangkut.
Bagaimana hal itu akan dibicarakan dalam konteks pemeriksaan.
4. Kepastian confirmability bahwa sesuatu itu objektif atau tidak bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan,
pendapat, penemuan seseorang. Dengan demikian kebergantungan itu bukan lagi pada orangnya, melainkan pada datanya itu sendiri. Data
yang ada haruslah dipastikan Moleong, 2014: 324.
3.6 Teknik Analisis Data