terutama CuT, kemungkinan terjadi ekspulsi spontan, tidak mencegah kehamilan ektopik dan tidak melindungi dari PMS.
Efek samping pemakaian AKDR dengan tembaga meliputi darah menstruasi yang lebih banyak, perdarahan tidak teratur dan hebat, dan kram haid yang berlebihan
dari biasanya BkkbN, 2012. e.
Metode Kontrasepsi Mantap Kontap Metode mantap terdiri atas tubektomi dan vasektomi atau juga dapat disebut
dengan sterilisasi. Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas atau kesuburan perempuan dengan mengokulasi tuba fallopi mengikat dan
memotong atau memasang cincin sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum. Vasektomi adalah metode KB permanen bagi pria yang sudah memutuskan
untuk tidak ingin memiliki anak lagi. BkkbN, 2012.
2.3 Pasangan Usia Subur PUS
Pasangan Usia Subur PUS adalah pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah, yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun, dan
secara operasional termasuk pula pasangan suami istri yang istrinya berumur kurang dari 15 tahun dan telah memasuki masa menstruasi atau istri berumur lebih dari 50
tahun tetapi masih mengalami masa menstruasi BkkbN, 2010. Program Keluarga Berencana menyatakan bahwa mereka yang berada pada
kelompok 45-49 tahun bukan merupakan sasaran keluarga berencana lagi. Hal ini di latar belakangi oleh pemikiran bahwa mereka yang berada pada kelompok umur 45-
49 tahun, kemungkinan untuk melahirkan lagi sudah sangat kecil sekali. Batasan
Universitas Sumatera Utara
umur yang digunakan disini adalah 15 sampai 44 tahun, dan bukan 15-49 tahun Wirosuhardjo, 2004.
2.4 Penggunaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007, penggunaan adalah suatu proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu dan pemakaian sesuatu yang
bermanfaat sehingga dapat mendatangkan kebaikan keuntungan bagi yang menggunakannya. Penggunaan ini erat kaitannya dengan perilaku manusia yang
nyata dilakukan oleh seseorang dalam bentuk perbuatan.
2.5 Konsep Perilaku
Perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia, sedangkan dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam
diri manusia. Perilaku manusia tidak pernah berhenti pada suatu saat, perbuatan yang dulu merupakan persiapan perbuatan yang kemudian dan perbuatan yang kemudian
merupakan kelanjutan perbuatan sebelumnya Purwanto, 1998. Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar Notoatmodjo, 2003. Teori yang pernah diujicobakan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan perilaku kesehatan adalah teori kesehatan dari Lawrence Green 1980. Green 1980 telah mengembangkan suatu model pendekatan yang dapat
digunakan untuk membuat perencanaan kesehatan yang dikenal sebagai kerangka PRECEDE. PRECEDE ini merupakan singkatan dari Predisposing, Reinforcing, dan
Enabling Causes in Educational Diagnosis and Evalution. Green menganalisis
Universitas Sumatera Utara
perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni faktor perilaku dan faktor di luar perilaku.
Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor, yakni : a.
Faktor predisposisi yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
b. Faktor pendukung yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau
tidaknya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi, jamban, dan sebagainya.
c. Faktor pendorong yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan
atau petugas yang lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
Disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang
atau masyarakat yang bersangkutan. Di samping itu, ketersediaan fasilitas, sikap, dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan
memperkuat terbentuknya perilaku.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Lawrence W. Green et al, Health Education Planning, A Diagnostic Aprroach, 1980
Gambar 2.1 Model PRECEDE dari Green 1980
2.6 Faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan alat kontrasepsi 2.6.1 Pengetahuan