Faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan alat kontrasepsi .1 Pengetahuan

Sumber : Lawrence W. Green et al, Health Education Planning, A Diagnostic Aprroach, 1980 Gambar 2.1 Model PRECEDE dari Green 1980 2.6 Faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan alat kontrasepsi 2.6.1 Pengetahuan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007, pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui. Menurut Notoatmodjo 2003, pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan Predisposing Factor Pengetahuan Kepercayaan Nilai Sikap beberapa variabel demografi terpilih Enabling Factor Ketersediaan fasilitas Keterjangkauan fasilitas Keterampilan petugas Komitmen pemerintah Reinforcing Factor Sikap dan perilaku petugas, keluarga, guru, tokoh masyarakat dan sebagainya Perilaku Universitas Sumatera Utara terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sariyono 2007, menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pria yang berpengetahuan tinggi dan sikapnya baik terhadap KB dengan partisipasi pria dalam pemakaian metode kontrasepsi KB di Kabupaten Barito Kuala. Semakin tinggi pengetahuan dan semakin baik sikap pria terhadap KB maka semakin baik pula partisipasinya dalam pemakaian metode kontrasepsi KB.

2.6.2 Pengalaman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007, pengalaman diartikan sebagai segala sesuatu yang dirasakan atau dialami seseorang pada masa lalu terhadap suatu halobjek. Dasar pembentukan sikap salah satunya adalah pengalaman pribadi Rahayuningsih, 2008. Orang yang menerima informasi yang baru akan menjadi suatu pengalaman bagi orang tersebut, meskipun bukan dirinya sendiri yang mengalaminya, melainkan hanya melalui pengalaman orang lain yang disebarkan dari mulut ke mulut Assael, 2001. Anggota keluarga, sanak saudara, tetangga dan teman sering memberikan pengaruh yang bermakna dalam pemakaian metode kontrasepsi kepada pasangan yang tidak menggunakan alat kontrasepsi sebelumnya. Tidak sedikit dari pasangan yang memilih metode kontrasepsi dengan cara bertanya terlebih dahulu pada orang yang terdekat tentang pengalamannya dalam menggunakan kontrasepsi. Seseorang yang kecewa dengan pemakaian suatu metode akan memengaruhi orang lain untuk Universitas Sumatera Utara tidak menggunakannya. Sebagai contoh dalam penggunaan alat kontrasepsi kondom, seseorang yang kecewa dengan pemakaian kondom akan menghindari penggunaan kondom pada kontrasepsi selanjutnya dan mungkin akan memengaruhi seseorang untuk tidak menggunakan kondom Ratih, 2011.

2.6.3 Nilai Anak

Nilai adalah gabungan semua unsur kebudayaan yang dianggap baik atau buruk dalam suatu masyarakat, karena itu pula masyarakat mendorong dan mengharuskan warganya untuk menghayati dan mengamalkan nilai yang dianggap ideal tersebut Ranjabar, 2006. Nilai anak adalah bagian perwujudan dari nilai budaya suatu masyarakat. Nilai anak dalam keluarga adalah merupakan perwujudan pandangan orang tua sebagai respons emosional terhadap anak-anak yang dimilikinya Supranoto, 2005. Beberapa alasan dan faktor mengapa KB belum dapat diterima oleh seluruh masyarakat antara lain salah satunya karena adanya persepsi tentang nilai anak yang berkembang di masyarakat. Latar belakang sosial yang berbeda, tingkat pendidikan, kesehatan, adat istiadat yang berlaku serta mata pencaharian yang berlainan menyebabkan pandangan yang berbeda mengenai nilai anak. Di daerah perdesaan, anak mempunyai nilai yang tinggi bagi keluarga. Anak dapat memberikan jaminan di hari tua dan dapat membantu ekonomi keluarga. Banyak masyarakat di desa di Indonesia yang berpandangan bahwa banyak anak banyak rejeki Siregar, 2003. Menurut Bongarts di dalam Sulubara 2012, orang tua di perdesaan lebih menitikberatkan manfaat ekonomi dan kegunaan praktis dari anak - anaknya, Universitas Sumatera Utara sedangkan orang tua di perkotaan terutama yang berpendidikan tinggi menekankan aspek emosional dan psikologisnya. Dari segi lain, menurut Singarimbun dkk sebagaimana yang dikutip dalam Hidayah 2010, tentang hasil penelitian nilai anak di Jawa, yang hasilnya menunjukkan bahwa anak memiliki nilai positif berupa adanya jaminan ekonomi dan psikologis di hari tua, dapat membantu orangtua, dan memperbaiki ikatan perkawinan dan kelangsungan keturunan. Adapun nilai negatif anak berupa menambah beban ekonomi pengeluaran bertambah dan beban emosional membuat tegang dan cemas bagi orangtua. Semakin tinggi nilai anak yang di anut dalam keluarga maka semakin sulit untuk memberikan motivasi agar berpartisipasi dalam program KB BkkbN, 2005. Pada penelitian yang dilakukan oleh Sulubara 2012 nilai anak yang ada di masyarakat menunjukkan pengaruh terhadap keikutsertaan Keluarga Berencana pada Ibu PUS di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Tahun 2012.

2.6.4 Dukungan Suami

Menurut Kamus Besar Bahasa Indoneisa 2007, dukungan adalah dorongan moril maupun materil dalam hal mewujudkan suatu rencana. Dukungan dapat diartikan sebagai satu diantara fungsi pertalian atau ikatan sosial segi fungsionalnya mencakup dukungan emosional, mendorong adanya ungkapan perasaan, memberi nasihat atau informasi dan pemberian bantuan material Wibowo, 2012. Metode kontrasepsi tidak dapat dipakai istri tanpa kerjasama suami dan saling percaya. Keadaan ideal bahwa pasangan suami istri harus bersama memilih metode Universitas Sumatera Utara kontrasepsi yang terbaik, saling kerjasama dalam pemakaian, membiayai pengeluaran kontrasepsi, dan memperhatikan tanda bahaya pemakaian Hartanto, 2004.

2.7 Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Pria Pasangan Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi Kondom dan Dukungan Sosial Terhadap Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana di Kecamatan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan

1 68 145

Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur (WUS) dengan Upaya Mengurangi Premenstrual Syndrome di Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe Tahun 2013

1 92 159

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Yang Belum Menikah Tentang Tradisi Badapu Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkil Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2013

1 43 116

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA PASANGAN USIA SUBUR

0 5 19

Pengaruh Pengetahuan, Pengan, Nilai Anak dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 17

Pengaruh Pengetahuan, Pengan, Nilai Anak dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 2

Pengaruh Pengetahuan, Pengan, Nilai Anak dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 9

Pengaruh Pengetahuan, Pengan, Nilai Anak dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 16

Pengaruh Pengetahuan, Pengan, Nilai Anak dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 5

Pengaruh Pengetahuan, Pengan, Nilai Anak dan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 21