Strategi Bisnis Jasa Transportasi Pada CV Sartika Group Medan

(1)

STRATEGI BISNIS JASA TRANSPORTASI PADA CV SARTIKA GROUP

MEDAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Skripsi Sebagai Syarat dalam Mencapai Gelar

Sarjana Administrasi Bisnis (S1)

Disusun Oleh:

NIM. 090907014

ROULY NOVALYNA SIRAIT

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Strategi Bisnis Jasa Transportasi pada CV. Sartika Group. Latar belakang skripsi ini adalah persaingan usaha yang semakin ketat dalam bidang jasa transportasi terutama bus, maka menuntut perusahaan untuk mengetahui strategi bisnis yang diterapkan dan mengetahui kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan karena hal tersebut secara tidak langsung dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan kedepannya. Besarnya minat masyarakat menggunakan jasa transportasi darat, khususnya jasa transportasi bus untuk melakukan perjalanan pulang atau bepergian ke berbagai daerah, menyebabkan semakin banyak munculnya para pengusaha baru yang melihat peluang bisnis dalam bidang jasa transportasi bus yang melayani antar kota antar propinsi atau dalam propinsi. Dari hal tersebut dapat membuat analisis strategi bisnis.

Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif Kualitatif yang bertujuan mengetahui pelaksanaan dari penerapan strategi bisnis yang ada pada CV. Sartika Group Medan dalam mengetahui potensi dari kendala atau ancaman yang ditimbulkan dan penerapan strategi yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui strategi bisnis yang dapat membantu CV. Sartika Group agar dapat bertahan dan bersaing dengan usaha lain yang sejenis. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,wawancara, serta dokumentasi. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis SWOT untuk mengetahui keunggulan-keunggulan strategis yang dimiliki CV. Sartika Group Medan.

Berdasarkan diagaram SWOT, IFAS, EFAS, hasil penelitian menunjukan Faktor Internal dan Eksternal CV. Sartika Group Medan berada pada kuadran II, yaitu Strategi Diversifikasi yang dapat disimpulkan meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai keunggulan sumberdaya. Dan dapat memanfaatkan peluang yang ada pada jangka panjang dan dilakukan melalui pengguna strategi diversifikasiproduk atau pasar

Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal diperoleh kesimpulan bahwa CV. Sartika Group Medan berada pada posisi kompetitif serta kondisi perusahaan sedang dalam kondisi tumbuh dan membangun, sehingga alternatif strategi yang perlu diterapkan yaitu strategi ST. Dari penerapan strategi ST dan berdasar matriks SPACE maka yang perlu diprioritaskan oleh CV. Sartika Group Medan dalam menghadapi persaingan yang semangkin ketat yaitu penerapan strategi pengembangan pasar, prioritas kedua yaitu strategi pengembangan produk, selanjutnya yaitu strategi integrasi kedepan, belakang, dan horizontal, serta penerapan strategi penetrasi pasar.

Kata kunci: Analisis Strategi Bisnis, SWOT pada Jasa Transportasi (CV. Sartika Group), Perumusan Strategi.


(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

ABSTRAK………i

DAFTAR ISI……….…..ii

DAFTAR GAMBAR………..…iii

DAFTAR TABEL……….…..iv

DAFTAR LAMPIRAN………v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Penelitian ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Jasa ... 5

2.1.1 Pengertian jasa ... 5

2.1.2 karakteristik jasa ... 6

2.2 Strategi ... 8

2.2.1 Pengertian Strategi ... 8

2.2.2 Tipe Strategi ... 10

2.3 Strategi Bisnis ... 20

2.3.1 Pengertian Strategi Bisnis ... 20

2.3.2 Formulasi Strategi Bisnis ... 20

2.4 Faktor Internal ... 21

2.5 Faktor Eksternal ... 21

2.6 Transportasi ... 23

2.6.1 Pengertian Transportasi ... 23

2.6.2 Peranan Transportasi ... 24

2.6.3 Klasifikasi Transportasi ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... 30

3.2 Lokasi Penelitian ... 30

3.3 Informan Penelitian ... 30

3.4 Definisi Konsep ... 31

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 32


(4)

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 40

1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 40

4.2 Penyajian Data Penelitian ... 54

4.3. Analisis Data ... 59

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 82


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Cartesius Analisis SWOT ... 35

Gambar 2. Logo CV. Sartika Group Medan ... 42

Gambar 3. Denah Lokasi CV. Sartika Group Medan ... 44

Gambar 4. Struktur Organisasi ... 45


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kombinasi Strategi Matriks SWOT ... 39

Tabel 2 Jadwal Keberangkatan Bus CV Sartika Group ... 55

Tabel 3 Jumlah Keberangkatan Bus dari Medan ... 56

Tabel 4 Matriks IFAS (Internal Factors Analysis Summary) ... 62

Tabel 5 Matriks EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary) ... 65

Tabel 6 Pilihan Strategi ... 66

Tabel 7 Rumusan Kombinasi Strategi Matriks SWOT ... 68


(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas rahmat dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa penulis skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis. Meskipun demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar.

Pada kesempatan ini, penulis dengan tulis hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu setia memberi berkat dan kasih sayang yang tiada habis-habisnya.

2. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, Msi selaku Dekan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Prof Marlon Sihombing, MA selaku ketua jurusan program studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara

4. Bapak MHD Arifin Nasution, Msi selaku sekertariat dari program studi Ilmu Admistrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara

5. Ibu Siswanti Saragih, S.Sos,Msp selaku Asisten sekertariat dari program studi Ilmu Admistrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara


(8)

6. Bapak Drs. Posman Lumban Raja, M.Si selaku Dosen pembimbing skripsi penulis yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan petunjuk, bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

7. Segenap dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan fakultas lainnya yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama ini.

8. Seluruh karyawan program Studi Ilmu Admistrasi Niaga/Bisnis Fisip Universitas Sumatera Utara.

9. Kedua orangtuaku tercinta, buat mamak dan bapak. Terimahkasih buat doa yang tak pernah habis-habisnya, kasih sayang, dan dukungannya.

10.Buat adik-adikku tercinta, terimahkasih buat doa dan dukungannya.

11.Seluruh teman-teman kampus fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik khususnya Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Namun demikian penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca atau memberikan ide baru untuk penulis selanjutnya.

Medan, April 2013 Penulis


(9)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Strategi Bisnis Jasa Transportasi pada CV. Sartika Group. Latar belakang skripsi ini adalah persaingan usaha yang semakin ketat dalam bidang jasa transportasi terutama bus, maka menuntut perusahaan untuk mengetahui strategi bisnis yang diterapkan dan mengetahui kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan karena hal tersebut secara tidak langsung dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan kedepannya. Besarnya minat masyarakat menggunakan jasa transportasi darat, khususnya jasa transportasi bus untuk melakukan perjalanan pulang atau bepergian ke berbagai daerah, menyebabkan semakin banyak munculnya para pengusaha baru yang melihat peluang bisnis dalam bidang jasa transportasi bus yang melayani antar kota antar propinsi atau dalam propinsi. Dari hal tersebut dapat membuat analisis strategi bisnis.

Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif Kualitatif yang bertujuan mengetahui pelaksanaan dari penerapan strategi bisnis yang ada pada CV. Sartika Group Medan dalam mengetahui potensi dari kendala atau ancaman yang ditimbulkan dan penerapan strategi yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui strategi bisnis yang dapat membantu CV. Sartika Group agar dapat bertahan dan bersaing dengan usaha lain yang sejenis. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,wawancara, serta dokumentasi. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis SWOT untuk mengetahui keunggulan-keunggulan strategis yang dimiliki CV. Sartika Group Medan.

Berdasarkan diagaram SWOT, IFAS, EFAS, hasil penelitian menunjukan Faktor Internal dan Eksternal CV. Sartika Group Medan berada pada kuadran II, yaitu Strategi Diversifikasi yang dapat disimpulkan meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai keunggulan sumberdaya. Dan dapat memanfaatkan peluang yang ada pada jangka panjang dan dilakukan melalui pengguna strategi diversifikasiproduk atau pasar

Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal diperoleh kesimpulan bahwa CV. Sartika Group Medan berada pada posisi kompetitif serta kondisi perusahaan sedang dalam kondisi tumbuh dan membangun, sehingga alternatif strategi yang perlu diterapkan yaitu strategi ST. Dari penerapan strategi ST dan berdasar matriks SPACE maka yang perlu diprioritaskan oleh CV. Sartika Group Medan dalam menghadapi persaingan yang semangkin ketat yaitu penerapan strategi pengembangan pasar, prioritas kedua yaitu strategi pengembangan produk, selanjutnya yaitu strategi integrasi kedepan, belakang, dan horizontal, serta penerapan strategi penetrasi pasar.

Kata kunci: Analisis Strategi Bisnis, SWOT pada Jasa Transportasi (CV. Sartika Group), Perumusan Strategi.


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Jasa merupakan setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak. (Kotler, 1994:428) dalam buku “Marketing Management”. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang sangat drastis dari segi kuantitas.

Konsumsi jasa transportasi, jasa trevel, penginapan, restoran, hiburan, komunikasi, kesehatan, dan keuangan adalah sektor yang banyak di konsumsi dan memiliki pengaruh besar atas perkembangan perekonomian. Kualitas pelayanan dalam industri jasa menjadi isu utama untuk memenangkan persaingan bisnis karena jasa tidak berwujud hanya dapat dirasakan melalui manfaat atau bentuk pelayanan yang di berikan.

Ketersediaan sarana transportasi yang memadai di suatu daerah sangat mempengaruhi perkembangan perekonomian daerah tersebut. Peranan transportasi sangat penting untuk menghubungkan daerah sumber bahan baku, daerah produksi, daerah pemasaran, dan daerah pemukiman sebagai tempat tinggal konsumen (Nasution,2004:25) dalam buku “Manajemen Transportasi”.


(11)

Perkembangan transportasi yang pesat mengakibatkan meningkatnya hubungan dan saling ketergantungan dengan wilayah disekitarnya, sehingga diperlukan sarana dan prasarana transportasi yang memadai jumlah permintaan jasa transportasi yang terus meningkat, baik transportasi penumpang maupun barang.

Pembangunan ekonomi di suatu daerah tidak terlepas dari daerah lain disekelilingnya. Suatu daerah membutuhkan daerah lain sebagai pendukung pembangunan di daerahnya baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Melalui tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang baik maka distribusi barang, jasa, maupun manusia akan mampu berjalan lebih lancar, cepat, dan dalam kuantitas yang besar.

Besarnya minat masyarakat menggunakan jasa transportasi darat, khususnya jasa transportasi bus untuk melakukan perjalanan pulang atau bepergian ke berbagai daerah, menyebabkan semakin banyak munculnya para pengusaha baru yang melihat peluang bisnis dalam bidang jasa transportasi bus yang melayani antar kota antar propinsi atau dalam propinsi. Hal ini diikuti pula dengan peningkatan persaingan perusahaan jasa transportasi darat khususnya bus semakin tahun semakin meningkat.

CV. Sartika Group merupakan salah satu perusahaan bidang jasa transportasi bus yang melayani angkutan penumpang antar kota antar propinsi dan ekspedisi barang yang terletak di Jl. S.M. Raja No. 277 Medan, yang terbentuk pada tanggal 23 April 2004.


(12)

CV. Sartika Group merupakan usaha yang masih dituntut terus meningkatkan strategi bersaing dalam persaingan dengan jasa transportasi lainnya, agar kelangsungan hidup perusahaan dapat meningkat kedepannya dan akan menjadi perusahaan yang besar, sehingga diperlukan suatu perencanaan strategi yang tepat supaya CV. Sartika Group dapat tetap mampu bersaing dengan para kompetitor di tengah intensitas persaingan yang semakin tinggi.

Seiring dengan menyikapi persaingan yang meningkat banyak usaha jasa transportasi yang lain yang menyebabkan CV. Sartika Group membutuhkan strategi bisnis yang lebih inovatif dan efektif agar dapat mengatasi tekanan pada persaingan tersebut, bahkan diharapkan dapat mengembangkan usahanya dengan lebih besar lagi.

Dilihat dari latar belakang diatas, untuk melihat strategi yang diterapkan oleh perusahaan dan mengetahui faktor internal dan faktor eksternal perusahaaan. Oleh karena itu, tugas akhir ini diberi judul “STRATEGI BISNIS JASA TRANSPORTASI CV. SARTIKA GROUP MEDAN”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diatas, yang menjadi permasalahan dalam tugas akhir ini adalah “Bagaimana strategi bisnis jasa transportasi yang diterapkan dalam CV. Sartika Group dalam mempertahankan maupun mengembangkan usaha/bisnis tersebut”.


(13)

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk memberi jawaban atau memberi solusi terhadap perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, yakni: mengetahui strategi bisnis yang diterapkan dalam perusahaan tersebut.

1.4 Manfaat Penelitian:

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Secara subjektif, sebagai suatu sarana untuk melatih dan megembangkan kamampuan berfikir ilmiah, sistematis, bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah dilapangan berdasarkan kajian-kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari administrasi bisnis.

2. Secara praktis, memberikan informasi dan masukuan bagi CV. Sartika Group dalam membuat kebijakan dan keputusan dan menambah pemahaman masyarakat dan menambah pengetahuan tentang strategi bisnis pada suatu perusahaan, dan dapat menjadi pertimbangan menentukan suatu pilihan untuk meningkatkan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja yang ingin bekerja dan membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat kearah yang lebih baik.

3. Secara akademis, memberikan informasi tentang usaha jasa transportasi serta diharapkan dapat memberikan kontribusi secara langsung maupun tidak langsung bagi keputusan Dapertemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis dalam pengembangan untuk menentukan arah kebijakan dan keputusan-keputusana yang ada didalam bidang tertentu.


(14)

BAB II

Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefenisikan sebagai masalah yang penting. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sugiyono, 2006:55) dalam buku “Metode Penelitian Administrasi”.

Secara teoritis permasalahan ini dibahas dengan teori, dan beberapa teori yang terkait dalam permasalahan yaitu teori jasa, teori strategi, teori strategi bisnis, teori faktor internal dan eksternal, teori transportasi.

2.1Jasa

2.1.1 Pengertian jasa menurut pendapat para ahli antara lain: 1. Menurut Kotler (1994:428) dalam buku “Marketing management”.

“Jasa ialah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan menyebabkan per pindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa juga tidak terikat pada suatu produk.

2. Menurut Lamb, dkk (2001: 482) dalam buku “Pemasaran”.

”Jasa adalah hasil dari usaha penggunaan manusia dan mesin terhadap sejumlah orang atau objek. Jasa meliputi suatu perbuatan, suatu kinerja, atau suatu upaya, yang tidak bisa diproses secara fisik.”


(15)

3. Menurut Payne dan Yazid (2005:3)dalam buku “Pemasaran Jasa Konsep dan Implementasi”.

”Jasa adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau manfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan dalam kondisi bisa saja muncul produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik.”

2.1.2 Karakteristik Jasa.

Berdasarkan pengertian jasa , Tjiptono (2005:18) dalam buku “Pemasaran jasa” mengutarakan ada 5 (lima) karakteristik utama jasa bagi pembeli pertamanya, yaitu:

1. Intangibility (tidak berwujud)

Jasa bebeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif tinggi karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi pembeli sebelum pembelian dilakukan. Untuk jasa, kualitas apa dan bagaimana yang akan diteriman konsumen, umumnya tidak diketahui sebelum jasa bersangkutan dikonsumsi.


(16)

2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)

Barang bisa diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

3. Variability / Heterogeneity (berubah-ubah)

Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. karena jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.

4. Perishability (tidak tahan lama)

Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan. 5. Lack of Ownership

Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu.


(17)

2.2 Strategi

2.2.1 Pengertian strategi

Menurut Prawirokusumo (2000) dalam buku “Manajemen Strategik”, Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi melalui misi. Strategi juga suatu sasaran untuk mencapai tujuan akhir atau sasaran akhir, bersifat rencana yang disatukan, mengikat semua pihak atau bagian perusahaan. Strategi bersifat menyeluruh meliputi semua aspek penting perusahaan dan bersifat terpadu yaitu semua bagian rencana serasi satu sama lain dan bersesuaian. Pada bagian ini akan dibahas mengenai pendefinisian misi dari suatu perusahaan, faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi arah dan tindakan perusahaan, serta strategi dalam menentukan masa depan perusahaan, dimana sala satunya yaitu dengan cara mengetahui strategi bisnis jasa transportasi melalui analisa SWOT.

Strategi adalah sekumpulan kegiatan yang terintegrasi yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan dan kekuatan jangka panjang perusahaan yang berhubungan dengan pesaing (Ward dan Peppard, 2002,p69).

Strategi adalah penempaan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dengan cara tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehinggatujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai. (Steiner dan Miner, 2000).


(18)

Strategi adalah serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk mengeksplotasi kompetensi inti (core competence) dan mendapatkan keunggulan kompetitip. Kompetensi merupakan sumberdaya dan kapabilitas yang menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi suatu perusahaan atas pesaingnya.

Adapun pengertian strategi dapat diberikan pengertian sebagai berikut :

Sebagai perencanaan (business plan); yang untuk itu bagaimana suatu perusahaan untuk merealisasikan tujuannya harus dengan perencanaan bisnis yang mantap.

Strategi dapat diberikan pengertian sebagai positioning; yaitu bagaimana pemimpin perusahaan dapat memahami posisi perusahaannya dan langkah-langkah apakah yang harus dilakukan agar perusahaannya tetap hidup dan berkembang.

Strategi dapat juga diartikan sebagai suatu perspektif; yang dalam hal ini pemimpin perusahaan harus melihat pada jangkauan kedepan serta langkah-langkah yang seharusnya diambil dalam upaya merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan.

Strategi dapat diartikan sebagai rencana terpadu dari semua unit kegiatan yang pelaksanaannya harus didukung oleh seluruh jajaran perusahaan serta seluruh sumber-sumber daya ekonomi yang tersedia di dalam perusahaan.


(19)

2.2.2 Tipe strategi 1. Strategi Integrasi

Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal kadang-kadang bersama-sama disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan kontrol atas distributor, pemasok, dan atau pesaing.

a. Integrasi ke depan

Integrasi ke depan melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan kontrol atas distributor atau pengecer. Saat ini semakin banyak produsen (pemasok) yang menjalankan strategi integrasi ke depan dengan membuat situs web untuk menjual produk secara langsung kepada konsumen.

Cara efektif mengimplementasikan integrasi ke depan adalah waralaba (franchising). Berikut panduan kapan integrasi ke depan bisa menjadi strategi yang efektif:

1. Ketika distributor perusahaan saat ini sangat mahal, atau tidak dapat diandalkan, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.

2. Ketika ketersediaan distributor yang berkualitas sangat terbatas sehingga memberikan keunggulan kompetitif kepada perusahaan yang berintegrasi ke depan.


(20)

3. Ketika sebuah organisasi bersaing dalam industri yang bertumbuh dan diharapkan akan terus bertumbuh secara pesat, hal tersebut merupakan faktor pencetus karena integrasi ke depan menurunkan kemampuan organisasi untuk berdiversifikasi jika industri dasarnya tidak stabil.

4. Ketika suatu organisasi memiliki sumber daya modal dan manusia yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis baru dalam mendistribusikan produknya sendiri.

5. Ketika keuntungan dari produksi yang stabil sangat tinggi.

6. Ketika distributor atau pengecer saat ini memiliki margin laba yang tinggi

b. Integrasi ke Belakang

Integrasi ke belakang adalah strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan. Strategi ini sangat cocok ketika pemasok perusahaan saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Berikut ini panduan kapan integrasi ke belakang bisa dijadikan strategi yang efektif:

1. Ketika pemasok perusahaan saat ini sangat mahal, atau tidak dapat diandalkan atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan. 2. Ketika jumlah pemasok sedikit dan jumlah pesaing banyak.

3. Ketika suatu organisasi bersaing dalam industri yang tumbuh dengan cepat.


(21)

4. Ketika suatu organisasi memiliki sumber daya manusia dan modal untuk mengelola bisnis baru yang memasok bahan bakunya sendiri.

5. Ketika manfaat dari kestabilan harga sangat penting.

6. Ketika pemasok saat ini memiliki margin laba yang tinggi, ini mengisyaratkan bahwa bisnis memasok produk atau jasa pada industri tersebut merupakan usaha yang menjanjikan.

7. Ketika suatu organisasi perlu membeli sumber daya yang dibutuhkan dengan cepat.

c. Integrasi Horizontal

Integrasi horizontal mengacu pada strategi yang mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing perusahaan. Salah satu tren yang paling signifikan dalam manajemen strategis saat ini adalah meningkatnya penggunaan integrasi horizontal sebagai strategi pertumbuhan. Merger, akuisisi, dan pengambilalihan antar pesaing memungkinkan meningkatnya skala ekonomi dan mendorong transfer sumber saya daya dan kompetensi. Berikut panduan kapan integrasi horizontal bisa menjadi strategi yang efektif:

1. Ketika perusahaan bisa mendapatkan karakteristik monopolistik dalam area atau daerah tertentu tanpa ditentang oleh pemerintah atas upaya besar-besaran untuk mengurangi persaingan.

2. Ketika perusahaan bersaing dalam industri yang berkembang.

3. Ketika meningkatnya skala ekonomi memberikan keunggulan kompetitif yang besar.


(22)

4. Ketika perusahaan memiliki talenta manusia dan modal yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi yang berkembang dengan sukses.

5. Ketika pesaing kebingungan karena kurangnya keahlian atau memiliki kebutuhan atas sumber daya tertentu yang dimiliki oleh perusahaan.

2. Strategi Intensif

Kelompok strategi ini disebut sebagai strategi intensif karena mensyaratkan berbagai upaya yang intensif untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada. Kelompok strategi ini meliputi tiga strategi, yaitu:

a. Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration Strategy)

Strategi ini dijalankan untuk meningkatkan market share dari produk jasa yang ada saat ini pada pasar yang ada saat ini melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi penetrasi pasar paling sering digunakan dan dikombinasikan dengan strategi lain. Cara melaksanakan strategi penetrasi pasar dengan mengkombinasikan pemasaran promosi dan harga, yaitu melalui antara lain menaikkan jumlah tenaga penjualan, meningkatkan anggaran iklan, menawarkan secara gencar berbagai item promosi penjualan, atau bahkan meningkatkan aktivitas publisitas. Efektifitas strategi penetrasi pasar tergantung pada beberapa faktor, antara lain:


(23)

1. Pasar belum jenuh.

2. Tingkat pemakaian pelanggan saat ini dapat ditingkatkan secara signifikan.

3. Market share pesaing turun, tetapi penjualan industri naik.

4. Kenaikan skala ekonomi berdampak pada keunggulan kompetitif.

5. Ada korelasi positif signifikan antara kenaikan penjualan dengan kenaikan biaya pemasaran.

b. Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy)

Memperkenalkan produk jasa yang ada saat ini pada pasar baru (new market). Strategi pengembangan pasar ke new market ini dijalankan dengan memperluas area geografi baru, menambah segmen baru, mengubah dari bukan pemakai menjadi pemakai, menarik pelanggannya pesaing. Beberapa pedoman yang akan membuat strategi pengembangan pasar efektif:

1. Saluran distribusi baru lebih andal, murah, berkualitas bagus. 2. Pasar belum jenuh.

3. Ada kelebihan kapasitas produksi.

4. Industri dasar menjadi global secara cepat.

c. Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy)

Merupakan strategi yang dijalankan untuk menaikkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk yang ada saat ini. Menjalankan strategi ini berarti melibatkan pengeluaran biaya penelitian dan pengembangan yang besar. Pedoman yang harus dijalankan agar strategi pengembangan produk efektif adalah:


(24)

1. Produk berada pada tahap kedewasaan dari daur hidup produk. 2. Industri dicirikan oleh pengembangan teknologi yang cepat.

3. Pesaing menawarkan kualitas produk yang lebih baik pada harga yang bersaing.

4. Persaingan yang tajam dalam industri yang sedang tumbuh pesat. 5. Kemampuan yang kuat dibidang penelitian dan pengembangan.

3. Strategi Diversifikasi.

Ada tiga tipe umum dari strategi diversifikasi, yaitu konsentrik (terfokus), horizontal, dan konglomerat.

a. Diversifikasi Konsentrik

Menambah produk atau jasa baru, tetapi berhubungan, secara umum disebut diversifikasi konsentrik atau terfokus. Berikut adalah panduan kapan diversifikasi konsentrik bisa menjadi bisnis efektif:

1. Ketika suatu organisasi bersaing dalam industri yang tidak tumbuh atau tumbuh lambat.

2. Ketika penambahan produk yang baru, tetapi berkaitan, akan secara signifikan mendorong penjualan produk saat ini.

3. Ketika produk yang baru, tetapi berkaitan, dapat ditawarkan pada harga yang sangat kompetitif.

4. Ketika produk baru, tetapi berkaitan, memiliki tingkat penjualan musiman yang menyeimbangkan puncak dan lembah penjualan yang dimiliki organisasi saat ini.


(25)

5. Ketika produk perusahaan saat ini berada pada tahap penurunan dari siklus hidup produk.

6. Ketika perusahaan memiliki tim manajemen yang kuat.

b. Diversifikasi Horizontal

Menambahkan produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan, untuk pelanggan saat ini disebut diversifikasi horizontal. Strategi ini tidak seberesiko diversifikasi konglomerat karena perusahaan seharusnya sudah lebih dikenal dengan pelanggan saat ini. Berikut strategi kapan diversifikasi horizontal bisa menjadi strategi yang efektif:

1. Ketika pendapatan yang dihasilkan dari produk atau jasa perusahaan saat ini akan meningkat secara signifikan dengan penambahan produk yang tidak berkaitan.

2. Ketika suatu organisasi bersaing dalam industry yang sangat kompetitif dan atau tidak tumbuh, seperti diindikasikan oleh hasil dan margin laba industri yang rendah.

3. Ketika jalur distribusi organisasi saat ini dapat digunakan untuk memasarkan prosuk baru ke pelanggan saat ini.

4. Ketika produk baru memiliki pola penjualan dengan produk perusahaan saat ini.


(26)

c. Diversifikasi Konglomerat

Menambah produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan, disebut diversifikasi konglomerat. Berikut enam panduan kapan diversifikasi konglomerat bisa menjadi strategi efektif:

1. Ketika industri dasar perusahaan mengalami penurunan penjualan dan laba.

2. Ketika perusahaan memiliki modal dan talenta manajerial yang dibutuhkan untuk bersaing di industri baru.

3. Ketika perusahaan memiliki peluang untuk membeli bisnis yang tidak berkaitan yang merupakan peluang investasi yang menarik. 4. Ketika ada sinergi keuangan antara perusahaan pembeli dan yang

dibeli.

5. Ketika pasar produk perusahaan saat ini sudah jenuh.

6. Ketika tuduhan tindakan monopoli dapat dikenakan terhadap perusahaan yang secara historis berfokus pada satu industri.


(27)

4. Strategi Defensif a. Retrechment

Retrechement terjadi jika suatu organisasi mengelompokkan ulang melalui pengurangan kas dan biaya untuk membalikkan penjualan dan laba yang menurun. Retrechment didesain untuk memperkuat kompetensi dasar organisasi yang unik. Selama retrenchment, penyusunan strategi bekerja dengan sumber daya yang terbatas dan menghadapi tekanan dari pemegang saham, karyawan, media. Retrenchment dapat melibatkan penjualan tanah dan gedung untuk meningkatkan kas, memotong lini produk, menutup bisnis yang labanya sangat tipis, menutup pabrik yang tua dan kuno, mengotomatisasi proses, mengurangi jumlah karyawan, dan menetapkan system kontrol pengeluaran.

Berikut panduan kapan retrenchment bisa menjadi strategi yang efektif:

1. Ketika perusahaan memiliki kompetensi yang unik tetapi gagal untuk mencapai tujuannya secara konsisten dari waktu ke waktu.

2. Ketika perusahaan adalah salah satu dari pesaing yang paling lemah di industry.

3. Ketika perusahaan terbebani oleh ketidakefisienan, profitabilitas yang rendah, moral karyawan yang rendah, dan tekanan dari pemegang saham untuk memperbaiki kinerja.


(28)

4. Ketika perusahaan gagal untuk memanfaatkan peluang ekternal, meminimalkan ancaman ekternal, mengambil keuntungan dari kekuatan internal, dan mengatasi kelemahan internal sepanjang waktu.

5. Ketika perusahaan telah berkembang sedemikian besar dalam waktu cepat sehingga diperlukan reorganisasi internal besar-besaran.

b. Divestasi

Menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi disebut divestasi. Divestasi dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi retrenchment untuk menyingkirkan bisnis perusahaan yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal atau yang tidak cocok dengan aktivitas perusahaan lainnya. Berikut panduan kapan strategi divestasi bisa menjadi strategi yang efektif:

1. Ketika perusahaan telah melakukan retrechement dan gagal untuk mencapai perbaikan yang diharapkan.

2. Ketika sebuh divisi tidak cocok dengan keseluruhan organisasi. Ketika tindakan antimonopoli pemerintah mengancam perusahaan

c. Likuidasi

Menjual seluruh aset perusahaan, secara terpisah-pisah atau sepotong-sepotong untuk nilai rill disebut likuidasi. Likuidasi adalah pengakuan atas kekalahan, konsekuensinya dapat menjadi strategi yang sulit secara emosional.


(29)

2.3 Strategi Bisnis

2.3.1 pengertian strategi bisnis

strategi bisnis adalah serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk menyediakan nilai bagi pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitip dengan mengeksplotasikan kompetensi inti dari pasar produk tunggal atau produk individual dan spesifik. (RD. Jatmiko, 2004:135) dalam buku “Manajemen Stratejik”. Dan menurut pengertian lain yaitu Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran,strategi produksi, strategi distribusi, strategi organisasi, strategi strategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.3.2 formulasi strategi bisnis

formulasi strategi-strategi bisnis mencakup pembuatan keputusan pada tingkat tinggi divisi bisnis atau unit bisnis. Strategi unit bisnis, atau tingkat divisi harus konsisten dengan strategi tingkat koorporasi / organisasi secara keseluruan. Pendekatan formulasi strategi tingkat bisnis didasarkan pada “Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing.” dari Michael E. Porter.


(30)

2.4 Faktor Internal

Faktor Internal dalam perusahaan akan ikut mempengaruhi dalam penyusunan dan penentuan masa depan perusahaan diantaranya faktor pemasaran, faktor manajemen, faktor sumber daya manusia serta faktor keuangan (Tunggal, 1994) dalam buku “Pengantar Manajemen Strategi”

2.5 Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi pemilihan arah, penentuan masa depan dan tindakan suatu perusahaan dan pada akhirnya, struktur organisasi dan proses internalnya. Faktor external environment ini dibagi dalam subkategori yang saling berhubungan yaitu:

a. Remote environment (Faktor dalam lingkungan jauh), faktor dalam lingkungan jauh terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya diluar dan biasanya terlepas dari setiap situasi operasi perusahaan tunggal. Lingkungan yang memberikan perusahaan opportunities dan threaths. Faktor-faktor yang mendasari lingkungan jauh ini adalah faktor ekonomi, sosial, politik, teknologi dan ekologi.


(31)

b. Industry environment (Faktor dalam lingkungan industri), Menurut Porter (1997) dalam “Competitive strategy (Strategi Bersaing)” mendorong konsep lingkungan industri kepermukaan pemikiran startegi dan perencanaan usaha. Ada lima (5) kekuatan yang membentuk kompetisi dalam industri dan sifat serta tingkat kompetisi dalam suatu industri tergantung pada 5 Competitive forces (5 kekuatan tersebut) yaitu The threat of new entrants (ancaman pendatang baru), The bergaining power customers (daya tawar pelanggan), The bergaaining power suppliers (daya tawar pemasok), ancaman produk atau The threat of substitutes products or services (jasa substitusi) dan The jockeying among current contestants atau rivalry among existing firms (persaingan diantara kontestan yang ada).

c. Operating environment (Faktor dalam lingkungan operasi), Faktor dalam lingkungan operasional juga dinamakan Competitive/task environment (lingkungan bersaing atau tugas). terdiri dari faktor-faktor dalam situasi bersaing yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh sumber daya yang diperlukan atau dalam pemasaran yang menguntungkan barang dan jasanya. Diantara yang paling penting dari faktor-faktor ini adalah posisi bersaing perusahaan, komposisi pelanggannya, reputasi diantara pemasok dan kreditur, dan kemampuannya menarik karyawan yang mampu.


(32)

2.6 Transportasi

2.6.1 Pengertian transportasi

pengertian transportasi berasal dari kata lati, yaitu transporter, di mana trans dapat diartikan mengangkut atau membawa, jadi transportasi berarti melakukan atau mengangkut atau membawa sesuatu ke tempat lain dari tempat yang lain. Transportasi dapat didefenisikan sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang atau penumpang dari satu tempat ke tempat lainnya. Menurut Ahmad Munawar 2000.

Ada 4 unsur pokok transportasi yaitu jalan, kendaraan dan alat angkutan, tenaga penggerak, dan terminal. Tetapi ahmad munawar dalam bukunya tahun 2000 lima unsur pokok dalam transportasi yaitu:

1. Orang yang membutuhkan 2. Barang yang dibutuhkan 3. Kendaraan sebagai alat angkut 4. Jalan sebagai prasarana pengangkut 5. Organisasi yaitu pengelola angkutan.

Transportasi adalah pemindahan manusia, hewan atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari.


(33)

Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal, dari mana kegiatan angkutan dimulai, ke tempat tujuan, ke mana kegiatan pengangkutan diakhiri (Nasution, 2004:15) dalam buku “Manajemen Transportasi”. Dalam hubungan ini terlihat bahwa unsur-unsur pengangkutan meliputi 5 (lima) hal : (a) ada muatan yang diangkut, (b) tersedia kendaraan sebagai alat angkutnya, (c) ada jalanan yang dapat dilalui, (d) ada terminal asal dan terminal tujuan, (e) sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi tersebut.

2.6.2 Peranan transportasi.

Transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, masyarakat pembangunan ekonomi, sosial politik suatu Negara. Pengangkutan merupakan sarana dan prasarana bagi pembangunan ekonomi Negara yang bisa mendorong lajunya pertumbuhan ekonomi. (Abbas Salim 2000:10) dalam buku “Manajemen Transportasi”

Ada beberapa peran dari transportasi yang mencakup beberapa aspek, diantaranya :


(34)

1. Aspek sosial dan budaya

Adanya transportasi di antara bangsa atau suku bangsa yang berbeda kebudayaan akan saling mengenal dan menghormati masing-masing budaya yang berbeda. Dampak sosial lain dari transportasi adalah peningkatan pemahaman masyarakat. Dengan kemajuan teknologi transportasi yang makin pesat bisa disaksikan bahwa jarak antar pulau menjadi makin dekat dalam ukuran waktu, dan lebih mudah mencapainya.

2. Aspek politik dan pertahanan

Di negara maju maupun berkembang transportasi memiliki 2 (dua) keuntungan (advantages) politis, yaitu sebagai berikut:

a. Transportasi dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional. Di Eropa, suatu sistem perkeretaapian dan angkutan darat yang direncanakan dengan baik dan merupakan salah satu program masyarakat ekonomi Eropa untuk pengintegrasian ekonomi negara anggotanya.

b. Transportasi merupakan alat mobilitas unsur pertahanan dan keamanan yang harus selalu tersedia, bukan saja untuk keperluan rutin angkutan unsur-unsur pertahanan dan keamanan. Mobilitas yang tinggi dari aparat keamanan dan masyarakat, melalui lancarnya transportasi akan memberi rasa aman, tenteram dalam usaha penegakan hukum.


(35)

3. Aspek hukum

Alat angkutan memerlukan ketentuan hukum dalam hal pengoperasian dan pemilikan hak, kewajiban, dan tanggung jawab serta asuransi apabila terjadi kecelakaan lalu lintas, jika dapat penerbangan luar negeri yang melewati batas wilayah suatu negara, diatur dalam perjanjian antarnegara (bilateral airagreement).

4. Aspek teknik

Yakni hal yang berkaitan dengan pembangunan dan pengoperasian transportasi menyangkut aspek teknis yang harus menjamin keamanan dan keselamatan serta kenyamanan dalam penyelenggaraan angkutan:

a. keamanan dan keselamatan

Faktor keamanan dan keselamatan selalu menjadi tumpuan bagi pemilihan suatu transportasi oleh penumpang. Banyaknya barang-barang yang rusak dalam pengiriman yang dilakukan oleh transportasi, akan berakibat fatal bagi perusahaan tersebut, karena perusahaan tersebut tidak akan dipilih oleh pemakai jasa transportasi. Demikian juga banyaknya kecelakaan oleh suatu transportasi, akan berakibat fatal bagi pemilik transportasi tersebut oleh pemakai jasa transportasi.


(36)

b. Kenyamanan (Comfortibility)

Pada umumnya penumpang selalu menghendaki kenyamanan dalam perjalanan. Kenyamanan transportasi, terutama berlaku untuk angkutan penumpang, erat kaitannya dengan masalah tata letak tempat duduk, sistem pengatur udara didalam kendaraan, ketersediaan fasilitas khusus seperti toilet, tempat makan, waktu operasi dan lain-lain. Kenyamanan dapat pula dijadikan suatu segmen pasar tersendiri bagi suatu modal transportasi. Kepada mereka yang memberi nilai tinggi untuk kenyamanan, dapat dibebani biaya transportasi yang lebih tinggi dari pada penumpang yang kurang memperhatikan kenyamanan. 5. Aspek ekonomi

Faktor ekonomi biasanya merupakan dasar dari dikembangkannya system transportasi, dengan tujuan utama untuk menggurangi biaya produksi dan distribusi serta untuk mencari sumber daya alam dan menjangkau pasar yang lebih luas. Harga sangat erat kaitannya dengan faktor ekonomi, harga jasa transportasi meliputi berbagai macam biaya, bukan sekedar biaya jasa angkutan saja karena meliputi biaya izin operasi, biaya perawatan dan lainnya. Sukar untuk menetapkan ukuran kepekaan permintaan jasa angkutan terhadap harga/tarif yang dapat berlaku secara umum untuk semua modal transportasi. Namun demikian, dalam banyak hal, nampaknya jelas bahwa perubahan harga/tarif dalam batas tertentu, memberikan pengaruh yang kecil saja terhadap jumlah permintaan jasa transportasi. Pengaruh harga jasa angkutan terhadap permintaan jasa angkutan ditentukan pula oleh hal-hal berikut:


(37)

a. Tujuan perjalanan (trip purpose), yaitu apakah perjalanan wisata atau perjalanan bisnis.

b. Cara pembayaran, yaitu bisa kredit atau tidak, tiket pergi-pulang dapat potongan harga atau tidak, dan sebagainya.

c. Pertimbangan tenggang waktu apakah waktu yang dipunyai, banyak atau tidak. d. Tingkat absoulute dari perubahan harga, yaitu 10% kenaikan atas tarif

Rp.5000, akan sangat berlainan dampak permintaanya terhadap tarif yang Rp.500.000,-. Pada aspek ekonomi, transportasi dapat ditinjau pula dari sudut ekonomi makro dan ekonomi mikro.

Dari sudut ekonomi makro transportasi merupakan salah satu prasarana yang menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Sedangkan dari sudut ekonomi mikro transportasi dapat dilihat dari kepentingan dua pihak, yaitu:

a. Pihak perusahaan pengangkutan (operator). Transportasi merupakan usaha memproduksi jasa angkutan yang dijual kepada pemakai dengan memperoleh keuntungan.

b. Pihak pemakai jasa angkutan (user). Transportasi sebagai salah satu mata rantai dari arus bahan baku untuk produksi dan arus distribusi barang jadi yang disalurkan ke pasar serta kebutuhan pertukaran barang di pasar. Supaya kedua arus ini lancar, jasa angkutan harus cukup tersedia dan biayanya sebanding dengan seluruh biaya produksi. Peranan transportasti tidak hanya untuk melancarkan arus barang dan mobilitas manusia. Transportasi juga membantu tercapainya pengalokasian sumber-sumber ekonomi secara optimal.


(38)

2.6.3 Klasifikasi Transportasi

Transportasi dapat diklasifikasikan menurut jenisnya yang dapat ditinjau dari segi barang yang diangkut, dari segi geografis transportasi itu berlangsung, dan dari sudut teknis seta alat angkutnya.

1. Dari segi barang yang diangkut di bagi atas 3 yaitu:

1. Dari segi barang yang diangkut di bagi 3 antara lain angkutan umum, barang, pos

2. Dari sudut geografis transportasi dibagi 6 antara lain benua, continental, pulau, kota, daerah, dalam kota.

3. Dari sudut teknis dan alat pengangkutannya yaitu angkutan jalan raya, rel, air, laut,

Klasifikasi transportasi dapat ditinjau dari ketiga segi atau unsure sebagaimana dikemukakan diatas namun seringsekali orang mengklasifikasikannya dihubungkan dengan empat unsure transportasi, yaitu jalan, alat angkutan, tenaga penggerak dan terminal.


(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang tidak menguji hipotesa. Penelitian deskriptif yaitu serangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang ada untuk selanjutnya diolah kembali sehingga memberikan gambaran yang jelas, terarah, dan menyeluruh dari masalah yang dibahas secara umum (Moleong, 2007:34) dalam buku “metode penelitian kualitatif”

3.2 Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Jl. S.M. Raja Simpang Limun, No 277 Medan.

3.3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan kunci dalam penulisan yaitu direksi CV. Sartika Group Medan, dan informan tambahan pada penulisan yaitu wakil direksi CV. Sartika Group medan dan para agen-agen CV. Sartika Group.


(40)

3.4 Defenisi Konsep

Konsep adalah istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 2006:33). Sehingga dengan konsep maka peneliti dapat memahami unsure-unsur yang ada pada penelitian.

Untuk dapat menentukan batasan yang lebih jelas agar lebih menyederhanakan pemikiran atas masalah yang sedang penulis teliti, maka penelitian mengemukakan konsep-konsep antara lain:

a. Strategi bisnis adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. b. Jasa transportasi merupakan Salah satu esensi penting dalam proses

pembangunan suatu Negara. Dapat dikatakan tanpa transportasi yang memadai, pembangunan disegala bidang akan terhambat untuk itu diperlukan suatu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi pengelolaan transportasi secara sistematis.

c. CV. Sartika Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi yang berpusat di Jl. S.M. Raja No. 277, Medan.


(41)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pada kegiatan pengumpulan data langkah-langkah yang harus ditempuh bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi yang lebih lengkap. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan data primer maupun data sekunder dalam rangka mendeskripsikan variabel-variabel penelitian sebagai berikut:

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara merupakan cara utama untuk mengumpulkan data atau informasi dalam penelitian kualitatif, dimana penulis ingin mendapatkannya secara lisan dari responden. Dalam tugas akhir ini, penulis menggunakan interview tak berstruktur yaitu menggunakan pertanyaan-pertanyan secara lebih bebas dan leluasa, tanpa terikat oleh susunan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.

b. Pengamatan

Pengamatan merupakan metode yang pertama kali digunakan dalam penelitian ilmiah, dimana penelitian dapat secara langsung mengetahui sasaran yang akan diteliti. Dalam hal ini penulis menentukan elemen-elemen utama yang menjadi sasaran pengamatan. Seperti halnya dalam interview penulis juga memakai observasi tak terstruktur.


(42)

c. Dokumentasi.

Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang ada dilokasi penelitian atau sumber-sumber lain yang terkait dengan penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode analisa deskriftif kualitatif dan analisisnya menggunakan analisis SWOT. Rangkuti (2001) dalam buku “Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis”, analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan strengths dan opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan weaknesses dan threats. Strength, weakness, opportunity dan threat merupakan faktor-faktor strategi perusahaan yang perlu dianalisis dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut pula analisis situasi dengan model analisis SWOT. Cara melakukan analisis SWOT adalah melakukan identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal, setelah faktor-faktor teridentifikasi maka dilakukan pembobotan serta ranking. Bobot dikalikan rating setiap faktor mendapatkan skor untuk faktor-faktor tersebut. Bobot dihitung, 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (sangat penting).


(43)

Jumlah bobot untuk opportunity dan threat adalah 1.00, demikian pula jumlah bobot strength dan weaknes juga satu. Rating opportunity mulai dari angka 1 (kurang berpengaruh), 2 (cukup berpengaruh), 3 (berpengaruh) dan 4 (sangat berpengaruh), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Nilai rating opportunity dan threat selalu bertolak belakang, misalnya apabila faktor threat nya lebih besar, diberi nilai 4. Begitu pula pemberian nilai untuk strength dan weaknes. Dalam analisis SWOT, berdasarkan score yang didapat apakah ada opportunity (nilai positif) atau threat

(negatif), dan apakah faktor strength mengungguli (+) weakness (-) maka didapat 4 kwadran rekomendasi. Adapun gambar diagram Cartesius kuadran analisis SWOT, dapat dilihat pada gambar 1.

Menetapkan bobot berdasarkan kontribusi atas pengaruh strength atau weakness tersebut terhadap pencapaian tujuan dan misi atau visi perusahaan. Semakin besar bobotnya, berarti semakin tinggi konstribusi/pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan dan misi atau visi CV.Sartika Group. Menetapkan ranting dengan membandingkan posisi setiap faktor dengan melihat kondisi yang ada pada persaingan, untuk faktor yang sama misalnya, bila faktor strenght lebih baik dari usaha pesaing, maka rantingnya bisa 4 (sangat berpengaruh).

Cara menentukan matriks posisi organisasi pilihan strategi umum antara lain:

1. Sumbu horisontal (x) menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertical (y) menunjukkan peluang dan ancaman.


(44)

2. Posisi perubahan ditentukan dengan hasil analisis kalau peluang lebih besar dari pada ancamanmaka nilai y>0 dan sebaliknya ancaman lebih besar dari pada peluang maka nilai y<0.

3. Kalau kekuatan lebih besar dari pada kelemahan maka nilai x>0 dan sebaliknya kelemahan lebih besar dari pada kekuatan maka nilai x<0

Kuadran III Kuadran I

Turn aroud (strategi WO) Agresif (strategi SO)

Kuadran IV Kuadran II

Defensif (strategi WT) Difersifikasi (strategi ST)

Gambar 1. Diagram Cartesius Analisis SWOT

Sumber: Rangkuti (2001) dalam buku “Analisi Swot”.

Penjelasan kuadran yang ada pada diagram matriks antara lain:

Kuadran I

1. Merupakan posisi yang sangat menguntungkan

2. Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga ia dapat memanfaatka oportunity

Weakness

Threat


(45)

3. Seyogianya menerapkan strategi yang dapat mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.

Kuadaran II

1. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai keunggulan sumberdaya.

2. Perusahaan- perusahaan pada posisi seperti ini dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang yang ada pada jangka panjang. 3. Dilakukan melalui penggunaaan strategi diversifikasi produk atau pasar.

Kuadran III

1. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumberdayanya lemah.

2. Karena itu tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal. 3. Fokus strategi perusahaan pada posisi seperti ini ialah meminimalkan

kendala-kendala internal perusahaan

4. Kondisi seperti ini ditenggarai banyak dihadapi sebagian besar BUMD waktu ini, termasuk PDAM dan PDBPR.


(46)

Kuadran IV

1. Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan.

2. Perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumberdaya yang dimiliki banyak kelemahan.

3. Strategi yang diambil: defensife, penciutan, atau likuidasi.

Menurut Rangkuti (2001) dalam buku “Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis”. Proses Penyusunan perencanaan strategi dalam analisis SWOT melalui 3 tahap analisis yaitu:

1. Tahap Pengumpulan Data

Tahap ini adalah kegiatan mengumpulkan data dan informasi yang terkait dengan faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor Internal perusahaan berupa pemasaran, produksi, keuangan, dan sumber daya manusia. Dan faktor eksternal perusahaan adalah ekonomi, politik, sosial budaya.

2. Tahap Analisis

Nilai-nilai dari faktor internal dan faktor eksternal dijabarkan dalam bentuk diagram SWOT dengan mengurangkan nilai strength dengan nilai weakness, dan nilai opportunity dengan nilai ancaman. Semua informasi disusun dalam bentuk matrik, kemudian dianalisis untuk memperoleh strategi yang cocok dalam mengoptimalkan upaya untuk mencapai kinerja yang efektif, efisien dan berkelanjutan.


(47)

Untuk itu digunakan matrik SWOT, dapat dilihat pada tabel 1, agar dapat dianalisis dari 4 strategi yang ada mana yang dimungkinkan bagi organisasi untuk bergerak maju. Apakah strategi Stengths–Oportunities (SO). Strategi Weaknesses–Oprtunities (WO), strategi Strengths–Threats (ST) atau strategi Weaknesses–Threats (WT).

3. Tahap Pengambilan Keputusan

Pada tahap ini, mengkaji ulang dari empat strategi yang telah dirumuskan dalam tahap analisis. Setelah itu diambillah keputusan dalam menentukan strategi yang paling menguntungkan, efektif dan efisien bagi organisasi berdasarkan Matriks SWOT dan pada akhirnya dapat disusun suatu rencana strategis yang akan dijadikan pegangan dalam melakukan kegiatan selanjutnya.


(48)

Tabel 1.

Kombinasi Strategi Matriks SWOT

STRENGTHS (S) WEAKNESSES

(W)

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI – SO

Menciptakan Strategi yang

menggunakan strength untuk memanfaatkan opportunity STRATEGI –WO Menciptakan strategi yang menanggulangi weakness dengan

memanfaatkan opprtunity

THREATS (T) STRATEGI – ST

Menciptakan strategi yang

menggunakan strength

mengatasi threat

STRATEGI – WT

Menciptakan strategi yang

memperkecil weakness dan

menghindari threat

Sumber: Rangkuti (2001)dalam buku “Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis” FaKtor internal Fa K to r e k s te r l


(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

1. Sejarah Singkat Perusahaan

CV. Sartika Group adalah suatu perusahaan jasa transportasi darat yang kegiatan utamanya adalah mengantar penumpangnya sampai ke tujuan dengan selamat dan berusaha memberikan pelayanan yang sebaik mungkin selama dalam perjalanan hingga sampai pada tujuan.

Perusahaan yang didirikan pada tanggal 23 april 2004 oleh bapak Kamsudin Sirait SH ini, awalnya beralamat di Jl. S.M. Raja Simpang Marindal No 7A Medan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu perusahaan ini pun semakin berkembang. Lokasi yang ada sekarang ini tidak dapat menampung armada yang di miliki oleh perusahaan ini. Akhirnya, perusahaan memutuskan mencari lokasi yang baru dan strategis untuk dijadikan sebagai kantor pusat. Kemudian setelah diteliti dan dipertimbangkan maka diputuskanlah Jl. S.M. Raja Simpang Limun No 277 Medan sebagai lokasi perusahaan yang baru.


(50)

Hingga sekarang ini, perusahaan yang didirikan berdasarkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah Nomor : 304/02.13/PM/XII/2004 ini telah memiliki armada/bus sebanyak 100 armada sampai sekarang ini karena adanya aturan dari pemerintah tidak diberikan ijin oleh pemerintah kalau bus lebih dari 100 armada, maka harus membuka perusahaan baru lagi.. Ini membuktikan bahwa banyak masyarakat yang memberikan kepercayaannya terhadap jasa transportasi yang diberikan oleh perusahaan ini. Selain bergerak dibidang transportasi penumpang, perusahaan ini juga melayani expedisi pengiriman barang. Untuk mendukung kegiatan transportasi yang dilakukan, maka perusahaan ini telah membuka beberapa trayek dengan tujuan beberapa kota baik di Sumatera Utara maupun diluar itu, yaitu:

1. Medan – Tanjung Balai 2. Medan – Batu bara 3. Medan – Balam 4. Medan – Kandis

5. Medan – Manggala jhonson 6. Medan – Poros ( Bagan siapi-api) 7. Medan – Stapal

8. Medan – Teluk Panji 9. Medan – Teluk Banu 10.Medan – Boltrem 11.Medan – Kuala Bangka 12.Medan – Dumai


(51)

Dalam hal profesionallisme dan tuntutan para pemakai jasa transportasi terhadap kebutuhan sarana untuk mengantarkan penumpang sampai dengan selamat ketempat tujuannya, perusahaan selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dan menyediakan bus yang lebih besar dan adanya bus yang menggunakan AC (pendingin). Ini sebagai upaya untuk memberikan kepuasan terhadap penumpang yang telah memberiskan kepercayaannya terhadap jasa yang telah diberikan oleh perusahaan ini.

Dengan komitmen yang ada, jelas bahwa CV. Sartika Group lebih kepada hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan para pemakai jasa transportasi sebagai mitra kerja, sehingga tidak salah jika banyak orang yang menggunakan jasa perusahaan ini. Kepercayaan ini sudah tentu merupakan faktor eksternal dan modal yang sangat berharga dari perusahaan untuk lebih meningkatkan lagi kinerja dan profesionalisme dan lebih baik kedepannya serta mampu bersaing dalam persaingan yang terjadi didalam persaingan bisnis yang semangkin meningkat.

Perusahaan juga memiliki Logo dan mempunyai arti sebagai berikut ini adalah merupakan Logo dari CV. Sartika Group.

Gambar : 2. Logo CV. Sartika Group Sumber : CV. Sartika Group 2013


(52)

Makna Logo CV. Sartika Group adalah :

1. Daun berbentuk 5 (lima) jari adalah simbol dari Persatuan dan Kesatuan yang tercipta pada Perusahaan CV. Sartika Group.

2. Air merupakan sumber dari kesejukan agar Daun tetap terjaga didalam Perusahaan CV. Sartika Group.

3. Air dan Daun Saling berhubungan untuk menciptakan kesejukan, keindahan dan Persatuan yang kokoh pada perusahaan CV. Sartika Group.

Arti logo dalam perusahaan adalah merupakan makna logo CV. Sartika Group. Bekerjasama, bahu-membahu, saling menjaga dan tolong menolong agar terciptanya suasana yang memberikan kenyamanan bagi para penumpang dan seluruh karyawan, serta memperkuat persatuan dan kesatuan yang telah diciptakan pada Perusahaan CV. Sartika Group.


(53)

Gg. Sepakat

Jal

an

SM

.R

aj

a

K

e am

p

la

s

Hotel Grand Antares STMIK BUDIDARMA C V. S AR T IKA GR OUP Jalan Saudara R S . E S T OMI HI KFC Sakti Lubis S im pa ng L im un M eda n

Adapun yang menjadi Lokasi di Jl. SM. Raja No. 277 Simp. Limun Medan, denahnya sebagai berikut:

Gambar 3. Denah Lokasi CV. Sartika Group Sumber : CV. Sartika Group 2013


(54)

Dalam perusahaan adanya ketetapan system yang dilakukan dengan memiliki struktur organisasi yang ada pada perusahaan sebagai berikut.

Gambar 4. Struktur Organisasi CV. Sartika Group Medan Sumber : Cv. Sartika Group Medan 2013

Sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan dan berangkat dari ssistem operasional yang ada pada struktur organisasi perusahaan memiliki misi yaitu memberikan jasa transportasi darat dengan kualitas yang terbaik dan membangun layanan transportasi darat yang aman, nyaman, tepat waktu dan mengerti keinginan pelanggan. Dan dengan adanya misi yang ditetapkan maka perusahaan memiliki visi yang memnginginkan perusahaan menjadi perusahaan transportasi darat ( Bus ) terbaik di sumatera utara dengan pelayanan yang terbaik. Dan perusahaan memiliki deskripsi tugas dan fungsi bidang sebagai berikut:

Direksi

Supir Service

Wakil Direksi

Pengawas Adm/pembukua Koordinator Kasir/Keuangan

Perwakilan Daerah Mandor Pusat Mandor Daerah


(55)

1 Direksi

a. Membuat aturan – aturan atau kebijakan – kebijakan yang harus dilaksanakan oleh seluruh karyawan CV. Sartika Group.

b. Mengangkat Wakil Direksi dan Kepala Sub Bagian, natara lain : 1. Kasubbag Pengawas Lapangan

2. Kasubbag Koordinator Lapangan 3. Kasubbag Administrasi / Pembukuan 4. Kasubbag Keuangan / Kasir.

c. Menerima Laporan tentang perkembangan perusahaan CV. Sartika Group. d. Menganalisa Perkembangan Perusahaan CV. Sartika Group.

e. Memberhentikan Karyawan CV. Sartika Group baik itu secara langsung maupun atas usulan Wakil Direksi.

2 Wakil Direksi

a. Wakil Direksi berhak mewakili Perusahaan baik didalam dan diluar pengadilan.

b. Wakil Direksi bertanggung jawab kepada Direksi.

c. Wakil Direksi berhak mengangkat perwakilan – perwakilan didaerah, mandor pusat dan karyawan – karyawan lainnya, tetapi dengan persetujuan Direksi.

d. Wakil Direksi berhak mewakili Direksi apabila berhalangan.

e. Wakil Direksi berhak menganalisa setiap surat masuk dan surat keluar. f. Wakil Direksi berhak menerima laporan dari kasubag –kasubag CV.


(56)

3 Unit Pengangkutan

a. kasir wajib hadir, tepat waktu (sesuai dengan jadwal kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan CV. Sartika Group).

b. Menerima dan mengeluarkan uang sesuai dengan persetujuan Direktur.

c. Setiap uang keluar harus ada surat pengantar yang disetujui oleh Direktur.

d. Memberikan laporan uang masuk dan uang keluar yang terjadi setiap hari kepada Direktur.

e. Membuat bukti Kas Masuk (BKM) dan Bukti Kas Keluar (BKK) sesuai dengan transaksi yang terjadi setiap hari.

f. Setiap supir yang menarik jaminannya segera dikoordinasi kepada mandor agar supir tersebut tidak diijinkan untuk mengemudikan bus CV. Sartika Group.

g. Kasir wajib menjaga nama baik perusahaan CV. Sartika Group. 4. Administrasi Pembukuan

a. Administrasi pembukuan wajib hadir tepat waktu (sesuai dengan jadwal kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan CV. Sartika Group).

b. Membuat laporan keuangan baik harian maupun bulanan.

c. Memeriksa Bukti Kas Masuk dan Bukti Keluar yang dibuat oleh kasir. d. Membuat Daftar Gaji dan Slip Gaji Karyawan.


(57)

e. Bertanggung jawab untuk membuat surat pengantar pencairan uang yang ditandatangani oleh Direktur.

f. Bertanggung jawab membuat surat pengantar pencairan uang yang ditandatangani oleh Direktur.

g. Bertanggung jawab terhadap Surat Masuk dan Surat Keluar. h. Menyiapkan Surat Jalan Bus CV. Sartika Group.

i. Membuat tanda pengenal karyawan/ti CV. Sartika Group. j. Menginventariskan asset-aset perusahaan.

k. Pengadaan ATK

l. Administrasi pembukuan wajib menjaga nama baik perusahaan CV. Sartika Group.

5. Pengawas

a. Mengawasi seluruh perwakilan CV. Sartika Group. b. Mengawasi seluruh armada/bus CV. Sartika Group.

c. Memotivasi seluruh karyawan agar berkerja dengan maksimal serta loyal kepada perusahaan.

d. Mengurus penyelesaian perkara Armada/bus yang mengalami kecelakaan dan kena tilang/ditahan oleh pihak Kepolisian maupun dinas perhubungan.

e. Menghadapi kolektor untuk melakukan penagihan terhadap masalah yang sangat sulit ditagih/bandal.


(58)

6 Mandor

a. Mengatur trip/jadwal keberangkatan CV. Sartika Group.

b. Mengkoordinir kinerja Agen, Ticketing, Supir Service Car, cleaning service

c. Bersama-sama dengan pengawas untuk menyelesaikan perkara armada/bus yang mengalami kecelakaan dan yang kena tilang/ditahan oleh pihak kepolisian atau dinas perhubungan.

d. Mengkoordinir dan memonitoring keberadaaan seluruh armada/bus CV. Sartika Group.

e. Memberikan laporan setiap bulannya kepada Direktur mengenai jumlah armada yang bertambah, jumlah armada yang mengalami kecelakaan dan jumlah armada yang tidak sanggup membayar kredit. f. Membantu Ticketing untuk menagih iuran kantor dari nsetiap

supir/armada yang belum membayar iuran kantor.

g. Menyeleksi setiap calon supir yang melamar ke CV. Sartika Group dan harus melengkapi setiap persyaratan administrasi perusahaan CV. Sartika Group.

h. Mandor berhak memberhentikan/memecat supir yang tidak mematuhi peraturan CV. Sartika Group.


(59)

7 Ticketing

a. Ticketing wajib hadir tepat waktu ( sesuai dengan jadwal kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan CV. Sartika Group).

b. Ticketing harus bersikap rama, sopan-santun terhadap penumpang CV. Sartika Group.

c. Ticketing harus memberikan peleyanan yang terbaik bagi penumpang CV. Sartika Group.

d. Ticketing tidak dibenarkan menaikan/menurunkan tarif ongkos yang telah ditentukan oleh perusahaan CV. Sartika Group.

e. Membuat laporan iuran kantor yang tertunggak dari setiap armada setiap bulannya dan dibantu oleh Mandor untuk melakukan penagihan kepda supir/armada ysng bersangkutan.

f. Ticketing wajib menjaga nama baik CV. Sartika Group. 8 Supir Service car.

a. Supir servica car wajib hadir tepat waktu (sesuai dengan jadwal kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan CV. Sartika Group.

b. Supir service car wajib mengantar penumpang yang telah datang dari daerah ke alamat tempat tinggal penumpang (sesuai dengan wilayah antar yang telah ditentukan oleh perusahaan CV. Sartika Group.

c. Supir service car bertanggung jawab atas keselamatan penumpang yang diantar.

d. Supir service car harus bersikap sopan dan ramah terhadap penumpang.


(60)

e. Supir service car tidak di benarkan meminta ongkos dari penumpang yang diantar, jika hal ini terjadi perusahaan akan melakukan tindakan pemecatan.

f. Supir service car tidak diijinkan mengkonsumsi minuman yang beralkohol maupun narkoba.

g. Supir service car wajib menjaga nama baik CV. Sartika Group. 9 Agen

a. Agen wajib hadir tepat waktu (sesuai dengan jadwal kerja yang telah diterapkan oleh perusahaan CV. Sartika Group.

b. Agen harus mampu mendapatkan penumpang sebanyak-banyaknya untuk bus CV. Srtika Group (diupayakan supaya bus yang berangkat tidak kosong dari loket).

c. Agen harus bersikap ramah, sopan santun terhadap penumpang CV. Sartika Group.

d. Agen tidak diperbolekan menaikkan/menurunkan tariff ongkos yang telah ditentukan oleh perusahaan CV. Sartika Group.

e. Mengangkat barang penumpang yang turun dari transportasi lain dan menaikkannya ke armada/bus CV. Sartika Group sesuai dengan pintu nomor armada/bus CV. Sartika Group yang tertera ditiket penumpang, f. Agen tidak berhak meminta ongkos dari penumpang. Semua

penumpang diantar kebagian ticketing untuk dimasukkan ke daftar surat jalan yang akan di bawa supir.


(61)

g. Agen tidak diijinkan mengkonsumsi minuman yang beralkohol maupun narkoba.

h. Agen wajib menjaga nama baik CV. Sartika Group.

10Cleaning service

a. Cleaning service wajib hadir tepat waktu (sesuai dengan jadwal kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan CV. Sartika Group).

b. Membersihkan seluruh ruangan yang ada dikantor pusat CV. Sartika Group.

c. Menjaga kebersihan serta keasrian lingkungan CV. Sartika Group. d. Cleaning service wajib menjaga nama baik perusahaan CV. Sartika

Group. 11Expedisi

a. Expedisi wajib hadir tepat waktu (sesuai dengan jadwal kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan CV. Sartika Group).

b. Mengirim dan menerima barang sesuai dengan tujuan si pengiri.

c. Bertanggung jawab terhadap seluruh barang yang akan dikirim sampai ada serah terima dengan supir yang akan membawa barang tersebut. d. Memeriksa keberadaan barang yang akan dikirim maupun barang yang

sudah sampai dari perwakilan daerah.

e. Membuat laporan bulanan kepada Direktur mengenai jumlah penumpang baik yang naik dari loket/kantor pusat maupun dari loket/ perwakilan daerah CV. Sartika Group.


(62)

f. Tidak dibenarkan menerima pengiriman barang yang dilarang oleh pemerintah republik Indonesia.

g. Membuat laporan bulanan kepada Direktur mengenai jumlah paket/barang yang terkirim setiap bulan.

h. Mengantar surat-surat resmi CV. Sartika Group baik Instansi Pemerintah maupun Instansi Swasta.


(63)

4.2 Penyajian data.

Berdasarkan pengamat dilapangan melalui wawancara dan pengamatan serta observasi yang telah dilakukan oleh penulis baik secara langsung maupun melalui agen-agen resmi CV. Sartika Group. Dari pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan oleh penulis maka dapat diperoleh data untuk mengetahui situasi dan kondisi CV. Sartika Group.

Untuk mendukung kegiatan transportasi yang dilakukan, maka perusahaan ini telah membuka beberapa trayek dengan tujuan beberapa kota baik di Sumatera Utara maupun diluar itu, yaitu:

1. Medan – Tanjung Balai 2. Medan – Batu bara 3. Medan – Balam 4. Medan – Kandis

5. Medan – Manggala jhonson 6. Medan – Poros ( Bagan siapi-api) 7. Medan – Stapal

8. Medan – Teluk Panji 9. Medan – Teluk Banu 10. Medan – Boltrem 11. Medan – Kuala Bangka 12. Medan – Dumai


(64)

Tabel 2.

JADWAL KEBERANGKATAN BUS CV. SARTIKA GROUP

Asal RIAU T.BALAI BT. BARA

M

E

D

A

N

Trip Tujuan Waktu Trip Waktu Trip Waktu

1 Balam 04.00 1 06.00 1 07.00

2 Kandis 04.30 2 06.30 2 07.30

3 Manggala jonson 05.00 3 07.00 3 08.00

4 Poros 05.30 4 07.30 4 08.30

5 Kandis 06.00 5 08.00 5 09.00

6 Stapal 06.30 6 08.30 6 09.30

7 Teluk panji 07.00 7 09.00 7 10.00

8 Teluk banu 07.30 8 09.30 8 10.30

9 Boltrem 08.00 9 10.00 9 11.00

10 Kandis 08.30 10 10.30 10 11.30

11 Kuala Bangka 09.00 11 11.00 11 12.00

12 Dumai 10.00 12 11.30 12 12.30

13 Balam 11.00 13 13.00 13 13.00

14 Balam 13.00 14 14.00 14 13.30

15 Balam 14.00 15 15.00 15 14.00

16 Balam 15.00 16 16.00 16 14.30

17 Balam 16.00 17 17.00 17 15.00

18 Balam 17.00 18 18.30 18 15.30

19 Balam 18.00 19 19.00 19 16.00

20 Balam 20.00 20 19.30 20 16.30

21 17.00 22 17.30 23 18.00 24 18.30 25 19.30 Sumber: CV. Sartika Group 2013

Berdasarkan wawancara dengan informan kunci, Jadwal keberangkatan yang ditetapkan oleh CV. Sartika Group bertujuan agar dapat membantu kegiatan operasional perusahaan. Adapun Trayek Medan - Riau sebanyak 20 trip, denagn trayek Medan - Tanjung Balai sebanyak 20 trip, dan Trayek yang paling diminati Medan - B. Bara sebanyak 25 trip. Dengan masing-masing waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan.


(65)

Penjelasan mengenai jadwal keberangkatan bus pada perusahaan sesuai pada tabel 3 berikut:

Table 3.

Jumlah keberangkatan bus dari medan.

Asal Keberangkatan Tujuan Jumlah keberangkatan

Medan Balam 9 keberangkatan

Medan Kandis 3 keberangkatan

Medan Manggala jonson 1 keberangkatan

Medan Poros 1 keberangkatan

Medan Stapal 1 keberangkatan

Medan Teluk panji 1 keberangkatan

Medan Teluk banu 1 keberangkatan

Medan Boltrem 1 keberangkatan

Medan Kuala Bangka 1 keberangkatan

Medan Dumai 1 keberangkatan

Medan Tanjung balai 20 keberangkatan

Medan Batu bara 25 keberangkatan

Sumber: data yang diolah 2013.

Melalui wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada pemilik CV. Sartika Group Medan sekaligus informan kunci, maka hasil yang diperoleh yaitu: mengenai penerapan strategi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan CV. Sartika Group serta pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. Wawancara juga menemukan beberapa faktor yang menjadi faktor kekuatan dan kelemahan yang berasal dari internal perusahaan sebagai berikut:


(66)

1. Strength

Dari segi pelayanan

a. melakukan pelayanan dengan cara memberikan air mineral secara gratis pada konsumen dan ramah tama dari sopir.

b. Menyediakan service car dalam pelayanan antar jemput konsumen.

c. Fasilitas yang disediakan sangat baik dan berfungsi dengan baik seperti toilet, ruang tunggu, kantin, ruang sholat, ruang istirahat, tempat parkir yang luas.

d. Menyediakan skil perbengkellan yang bertanggung jawab dalam memperbaiki segala kerusakan mobil dengan tepat waktu.

e. Menyediakan dan mempersiapkan armada yang memadai dan memiliki kondisi yang baik demi kepercayaan

f. Adanya rotasi bus dengan tujuan akhir berbeda. 2. Weakness

a. Proses penjualan tiket masih melakukan manual dan tidak menggunakan teknologi yang tersedia yang sekarang ini berkembang.

b. Promosi masih kurang pada perusahaan dan belum menggunakan teknologi yang sekarang lagi berkembang, seperti internet dan lain sebagainya

c. Trayek yang dilalui masih sedikit

d. Memiliki armada yang lebih sedikit dari pada pesaing lainnya


(67)

Selain itu melalui wawancara dengan informan penelitian yakni wakil direksi juga didapati yang menjadi faktor eksternal perusahaan yang berupa peluang dan ancaman bagi perusahaan yakni :

1. Opportunity

a. Penyedian jalan raya yang dapat memperlancar perjalanan yang diberikan oleh pemerintah

b. Meningkatnya mobilitas yang tercakup dalam trayek c. Tersedianya teknologi yang semangkin canggih

d. Bekerjasama dengan para investor dan patner untuk investasi

e. Pengadaan bus juga melalui kerjasama dengan pihak perbankan dan pihak lesing

f. Semangkin banyak biro perjalanan yang bekerjasama dengan perusahaan 2. Threat

a. Banyaknya bermunculan bisnis sejenis yang memiliki pelayanan yang tidak jauh berbeda dengan perusahaan.

b. Gangguan tak terduga dalam perjalanan misalnya mogok, pecah ban dan lain sebagainya.

c. Jaringan atau kantor perwakilan yang tidak bertanggung jawab atas kejadian tidak diduga, misalnya kurangnya menjaga keamanan disekitar lingkungan kantor perwakilan dan persinggahan.

d. Jalan yang tidak terawat sehingga tingginya kerusakan akibat jalan yang tidak terawat.


(68)

4.3 Analisis data.

Berdasarkan wawancara dengan direksi dan wakil direksi maupun melalui agen-agen resmi CV. Sartika Group dilapangan dan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat diperoleh data untuk mengetahui situasi dan kondisi CV. Sartika Group. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penulis kepada direksi perusahaan tersebut maka dapat diperoleh data sebagai berikut yang kesemuanya telah di rangkum dalam tabel analisis IFAS dan EFAS di bawah ini, untuk keterangan tabel tersebut adalah sebagai berikut:

Tingkat Kepentingan / Bobot : 0,00-0,05 ( tidak penting) 0,06-0,10 ( cukup penting) 0,11-0,15 ( penting) 0,16-0,20 ( sangat penting) Tingkat Kepuasan / Rating : 4 ( sangat berpengaruh) 3( berpengaruh)

2 ( cukup berpengaruh ) 1 ( kurang berpengaruh)

Berdasarkan hasil analisis data maka untuk melihat strategi dari analisis lingkungan perusahaan yang pertama yaitu analisis IFAS pada CV. Sartika Group dimana analisis ini ditunjukkan pada faktor sukses yang menjadi kekuatan dan


(69)

kelemahan dari CV. Sartika Group, dan untuk kekuatan lingkungan internal perusahaan terdiri beberapa hal yang pertama adalah melakukan pelayanan dengan cara memberikan air mineral kepada konsumen secara gratis serta pelayanan yang ramah dari pada agen, sopir, kernek dan karyawan pada konsumen. Kemudian yaitu menyediakan service car dalam pelayanan antar jemput konsumen yang ingin dijemput ataupun diantar dari loket sampai tujuan yang dinginkan konsumen yang dapat membantu kenyamanan penumpang dan waktu yang lebih baik untuk konsumen. selanjutnya yaitu menyediakan skil perbengkelan dalam menjamin mutu armada dilihat dari kondisi fisik maupun non fisik armada yang dapat meminimalisir kejadian yang tidak diharapkan sebelum armada beroperasi seperti pecah ban, mogok sewaktu perjalannan. Dan yang selanjutnya yang menjadi kekuatan pada perusahaan yaitu fasilitas yang disediakan sangat baik yang dapat mempengaruhi persaingan bisnis dan berfungsi dengan baik seperti toilet, r. tunggu, kantin, r. sholat, r. istirahat, tempat parkir yang luas dan yang berfungsi dengan baik sebagai penambahan peningkatan kepuasan konsumen dalam menghadapi persaingan bisnis yang semangkin tinggi, dan adanya rotasi trayek yang akan dituju, misalnya pergantian bus yang biasanya tujuan ke T. balai dilakukan rotasi ke tujuan B. bara dan sebaliknya juga ada rotasi.


(70)

Hasil analisi data juga mendapati beberapa kelemahan dari CV. Sartika Group, kelemahan ini terdiri dari empat hal, hal pertama yaitu yang menjadi salah satunya yaitu promosi masih kurang pada perusahaan dan belum menggunakan teknologi yang sekarang lagi berkembang, seperti internet dan teknologi- teknologi yang sekarang lagi berkembang yang dapat mempermudah perusahaan agar lebih dikenal oleh masyarakat, dan media lain sebagainya, kemudian yaitu perusahaan masih memiliki sumberdaya manusia yang masih sedikit didalam perusahaan dan masih bekerja secara manual, selanjutnya tujuan trayek yang dilalui masih sedikit dari pada pesaing yang sudah memiliki trayek yang lebih banyak. Serta yang menjadi kelemahan lainnya yaitu memiliki armada yang lebih sedikit dari pada pesaing lainnya serta pelayanan tiket masih menggunakan secara manual dan belum mengunakan teknologi yang berkembang serta masih memiliki system manajemen yang masih kurang propesional dalam melakukan bisnis tersebut.


(1)

Hal ini menjadikan CV. Sartika Group dapat semakin memantapkan penerapan strategi dalam mengoptimalkan sejumlah kekuatan internalnya dalam membenahi atau merubah apa yang menjadi kelemahannya, memaksimalkan peluang-peluang yang ada, dan menghadapi ancaman-ancaman baik yang sedang dihadapi maupun yang akan dihadapinya di waktu akan datang, dimana ancaman paling utamanya yaitu semakin banyaknya perusahaan sejenis baru yang muncul saat ini yang menawarkan pelayanan yang lebih baik kepada para konsumen.

Strategi yang diberikan atau kepada CV. Sartika Group yang utama yaitu dalam hal pengembangan pasar sebagai prioritas utama yaitu meningkatkan penjualan melalui pelayanan semaksimal mungkin dan karyawana sebaiknya sudah dapat mengunakan teknologi yang cangih dalam melakukan penjualan tiket ataupun cara promosi serta perbaikan atau memodifikasi suatu produk jasa yang dimiliki saat ini, serta pengembangan produk sebagai langkah kedua yaitu usaha perusahaan untuk dapat memperkenalkan produknya ke area geografis yang baru.

Penerapan strategi lainnya yaitu penetrasi pasar dalam bentuk peningkatkan pangsa pasar produk yang dihasilkan oleh perusahaan melalui usaha pemasaran yang lebih besar dengan cara adanya promosi yang lebih dengan menggunakan alat-alat teknologi yang lebih cangih dimasa yang sekarang semakin berkembang, dimana perusahaan memiliki kemampuan yang besar dalam pengendalian terhadap pesaing, yang kesemua strategi tersebut perlu diterapkan sebagai upaya untuk dapat meningkatkan daya saing perusahaan dan diharapkan dapat menciptakan loyalitas para pelanggannya supaya mereka tidak lari atau beralih ke perusahaan yang lain.


(2)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dari analisa secara keseluruhan pada perusahaan CV. Sartika Group atau perusahaan jasa transportasi sebagai perusahaan yang menjadi obyek penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan CV. Sartika Group Medan merupakan salah satu perusahaan swasta yang usahanya bergerak dalam bidang jasa transportasi darat. Dalam mendukung aktivitas perusahaan, hingga saat ini CV. Sartika Group telah memiliki 1 kantor guna menauingi 100 armadanya yang sesuai dengan peraturan pemerintah dan yang eroperasi antar kota dan antar profinsi. Faktor-faktor lingkungan bisnis yang berpengaruh pada CV. Sartika Group diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan, serta lingkungan eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman baik yang sedang dihadapi perusahaan saat ini maupun yang akan dihadapi oleh perusahaan, dan dari faktor-faktor lingkungan bisnis yang telah dijelaskan di pembahasan maka CV. Sartika Group sedang berada pada posisi difersifikasi pada kuadra ke II dan mendukung strategi ST, yang antara lain strategi yang perlu diterapkan adalah strategi integrasi kedepan, kebelakang, dan horizontal, strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan produk, serta strategi pengembangan pasar. Penerapan strategi ST yang dapat dilakukan oleh CV. Sartika Group dalam bentuk strategi integrasi kedepan, kebelakang, dan horizontal yaitu antara lain:


(3)

1. Dalam bentuk menjaga hubungan baik dengan para agen, dan patner kerjasama dan para investor yang ikut bergabung pada perusahaan, dan pengendalian terhadap para pesaing.

2. Strategi penetrasi pasar dalam bentuk kegiatan promosi yang lebih intensif dan lebih mengunakan teknologi yang semangkin berkembang dimasa sekarang ini.

3. Strategi pengembangan produk yaitu memperluas pangsa pasar dengan penambahan rute-rute baru, strategi pengembangan pasar dalam bentuk peremajaan armada lama untuk peningkatan daya saing perusahaan. 4. serta diperoleh kesimpulan bahwa CV. Sartika Group harus lebih

memprioritaskan strategi pengembangan pasar dalam menghadapi persaingan bisnis jasa transportasinya,

5. proiritas yang lain yaitu penerapan strategi pengembangan pasar, dan strategi penetrasi pasar serta strategi integrasi kedepan, kebelakang, dan horizontal.

5.2 Saran

Saran untuk CV. Sartika Group supaya tetap mampu bertahan dalam menghadapi persaingan dan bersaing serta memiliki kelangsungan hidup perusahaan yang terjamin kedepannya yaitu:

1. perlu adanya perbaikan disegala aspek dalam hal pelayanan jasa kepada para konsumen.

2. Dan memperhatikan dan dilihat dari kualitas armada, fasilitas, dan pelayanannya.


(4)

3. CV. Sartika Group diharapkan supaya selalu melakukan evaluasi dalam hal perencanaan strategi perusahaan disesuaikan dengan kondisi dan situasi lingkungan yang ada supaya dapat selalu memperoleh informasi mengenai perkembangan persaingan antar perusahaan yang sejenis, khususnya mengenai kualitas armada serta pelayanan dari para pesaing, promosi yang dilakukan oleh pesaing.

4. Dalam sumber daya manusia untuk meningkatkan kinerja dan produktifitas dalam kegiatan berlangsung dengan mengunakan teknologi yang semangkin mengikuti perkembangan untuk dapat mendukung pelayanan kepada konsumen dengan tepat dan tepat waktu serta memperhatikan system menajemen yang dapat mempengaruhi perusahaan agar tetap berjalan dengan baik dengan adanya manajemen yang propesional.

Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengangkat topik persaingan bisnis dalam bentuk jasa transportasi bus supaya dapat memberikan karya yang lebih baik lagi serta dapat memperluas ruang lingkup dari permasalahan yang akan diteliti.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi 2002. Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta

David. Fred R. 2002. Manajemen Strategi Konsep. Jakarta: PT. Prenhallindo

Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran, jilid dua. Jakarta: Erlangga

Lamb, Charles W ; Hair, Joseph F, dan Carl Mc Daniel, Terjemahan David Octarevia. 2001. Pemasaran, Edisi Pertama Jilid Kedua. Jakarta: Salemba Empat Nasution, M.N. 2004. Manajemen Transportasi, Edisi Kedua.Jakarta: Ghalia

Indonesia

Nasir, Moh. 2000. Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia.

Porter, Michael. 2002. Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. Jakarta: Erlangga

Prawirokusumo, Soeharto. 2000. Manajemen Strategik. Yogyakarta: Andi

RD. Jatmiko. 2004. Manajemen strategic, Edisi I, Malang: universitas Muhammadiyah Malang

Rangkuti, F. 2001. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Surakhmad, Winarno. 1978. Dasar & Teknik Research: Pengantar Metodologi Ilmiah. Tarsito, Bandung.

Singarimbun, Masri. 2006 Metode Penelitian Survei, Jakarta,PT. Pustaka LP3ES. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi, Bandung, Alfabeta.

Salim Abas, 2000. Manajemen Transportasi, Jakarta. Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran jasa, Yogyakarta: Andi

Tunggal, Amin, Widjaja. 1999. Pengantar Manajemen Strategi. Harvarindo, Jakarta.

Yazid, 2005. Pemasaran Jasa Konsep dan Implementasi, Yogyakarta. Edisi I, Ekansi Full.


(6)

Skripsi

Mangiwa Simbong, 2009 ”ANALISIS STRATEGI BISNIS JASA WARUNG INTERNET (WARNET)”, Depok

Paskah Wartono Khristanto, 2012 “ANALISIS STRATEGI PERUSAHAAN OPERATOR BUS PAHALA KENCANA MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN BISNIS”, Universitas Brawijaya, Malang.