Penyebab Paling Dekat Remaja Putri Melakukan Hubungan Seksual

BAB 5 PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang interpretasi dari hasil penelitian. Interpretasi hasi penelitian dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian dengan tinjauan pustaka yang telah diuraikan sebelumnya. Peneliti telah mengidentifikasi 3 aspek yang merupakan hasil dari penelitian ini. Ketiga aspek tersebut memiliki kategori-kategori dan makna tertentu. Aspek-aspek tersebut teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian. Dasar-dasar atau faktor-faktor yang sifatnya kontekstual yang menyebabkan hubungan seks pranikah di kalangan remaja putri dapat digambarkan dalam 3 aspek yaitu : 1 Alasan remaja putri melakukan hubungan seksual pranikah ; 2 Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi ; 3 Seks pranikah dengan adanya hukum adat.

5.1 Penyebab Paling Dekat Remaja Putri Melakukan Hubungan Seksual

5.1.a Adanya Keinginan untuk Menunjukkan Cinta pada Pacarnya Cinta adalah rasa yang tidak nyata dan timbul karena pengaruh emosional dan dorongan batin. Emosional yang timbul karena kebaikan yang diberikan oleh orang lain terhadap seorang individu. Kebaikan dalam bentuk materi, kebutuhan lain, ditawari makan, komunikasi, antar jemput dan perhatian. Semua informan penelitian adalah remaja putri yang mengungkapkan bahwa gejolak atau hasrat seksual dalam diri yang paling dominan, dan mereka memperkuat alasan melakukan hubungan seksual pranikah karena perasaan cinta, kesetiaan, atau takut pacarnya selingkuh dengan perempuan lain. Ungkapan cinta dapat dimanifestasikan dalam beberapa bentuk, yaitu : sebuah pengorbanan, kebaikan, menunjukkan keseriusan dalam menjalin hubungan dengan pasangan. Elsis Nazara menggambarkan cintanya sebagai berikut : “Waktu itu dia ajak saya jalan-jalan, lalu kami singgah di Pantai Cinta. Bang Fahza bilang, dia mau mencium Elsis, maka Elsis tidak boleh menolak, karena kalo menolak artinya Elsis tidak cinta pada abang Fahza.” Adapun Serly Hulu menggambarkan kebaikan pasangannya dalam menjalin hubungan sebagai berikut : “Saya sangat senang mengingat kebaikan abang itu. Waktu saya masih SMK. Saya kan SMK jurusan perhotelan, maka kami kan praktek di hotel-hotel. Waktu itu saya praktek di Hotel Bukit Kembar. Jadi bang Max yang mengantar jemput saya pulang.” Sebayang 2010 mengungkapkan kesan bahwa hubungan seks yang terjadi antar remaja membutuhkan waktu supaya remaja tersebut lebih akrab dan intim. Jarang yang langsung melakukan hubungan seks. Hal ini dapat dipahami memang diperlukan suasana hati tertentu untuk bisa melakukan hal itu. Khususnya pada remaja putri, harus timbul perasaan cinta, perasaan suka, percaya, menyerah dan sebagainya terhadap lawan jenisnya terutama pacarnya. Akan tetapi, sekali perasaan itu timbul, apalagi kalau pihak laki-lakinya rajin dan tekun serta sabar untuk merayu pacarnya, maka remaja putri seringkali tidak mampu mengendalikan diri dan terjadilah hubungan seks itu. 5.1 .b Frekuensi Pertemuan dengan Pacarnya Mereka mempunyai kesempatan untuk melakukan pertemuan yang makin sering tanpa kontrol yang baik sehingga hubungan akan makin mendalam. Elsis Nazara menggambarkan frekuensi pertemuannya dengan pacarnya sebagai berikut : Waktu saya masih di luar asrama, hampir tiap hari minggu kami jalan- jalan. Adapun Sherly Hulu mengungkapkan sebagai berikut : Seringkali pun Sherly ke kost bang Max bu, kan bang Max sering menjemput saya waktu praktek waktu masih SMK dulu. Kalau jam makan siang. Jadi kami tidak ke rumah Sherly tapi ke kost bang Max di Ujala. Dan Najwa mengungkapkan sebagai berikut : Aku kan gak ada kerjaku di rumah kak, jadi aku bebas ke luar. Mamak gak marah kalo aku pigi keluar, yang penting ingat pulang. Yah udah lah...sering- sering lah aku ketemu sama bang Rohan. Hampir tiap malam pun kalo bang Rohan lagi di darat. 5.1.c Pemberian Fasilitas Termasuk Uang pada Remaja Secara Berlebihan Adanya uang yang berlebihan membuka peluang bagi remaja untuk membeli fasilitas. Elsis Nazara mengungkapkan sebagai berikut : Bang Fahza yang selalu memenuhi kebutuhan saya sejak saya SMA. Apalagi sejak masuk asrama AKBID. Bang Fahza yang mengantar barang keperluan saya ke asrama. Sherly Hulu mengungkapkan sebagai berikut : Kami kenal baru 2 bulan sih...walau gak pernah ke rumah, tapi bang Oscar selalu memperhatikan kebutuhan Sherly. Apa-apa Sherly, dia yang beli. Najwa Hia mengungkapkan sebagai berikut : Pokoknya waktu pacaran kami, mandi susu pun aku bisa. Karena banyak uang abang itu, apapun kuminta dikasihnya. hapeku ini pun dia yang beli, pulsaku pun dia yang isi. Waktu kami pacaran selalu dikirimnya 1,5 juta samaku. Melalui pos dikirimnya, karena kan ga ada rekening bank-ku. Enak- enak lah aku. Lebih banyak pelaut itulah uangnya kak. Kalau si Jeff, memang semua kebutuhanku dikasinya tapi tidak uangnya gitu, misalnya pulsaku habis dibelinya, gitu sajalah. Seperti yang diungkapkan seorang tokoh agama kepada peneliti bahwa ada remaja putri yang melakukan hubungan seks pranikah untuk mendapatkan uang yang digunakannya untuk mencapai gaya hidup yang sesuai dengan lingkungannya. Gaya hidup baru ini tentunya mahal sehingga perlu ditopang dengan materi uang. 5.1.d Penerimaan Aktivitas Seksual Pacarnya Ketidakmampuan Mengendalikan Dorongan Biologis, Timbulnya Rasa Ketagihan Elsis Nazara menggambarkannya sebagai berikut : Waktu diciumnya kan bu, dingin kali kurasa badanku. Bukan karena angin pantai bu, tapi karena ciumannya itu. Baru itulah saya dicium laki-laki. Bibirku diciumnya, tanganku dipegangnya, dipeluknya juga aku. Takut kali aku. Di Pantai Ahaana, Kalo sama pacar bisa buat semua. Bang Fahza suka kali megang vagina saya kalo lagi berdua. Katanya imut. Kalo kami duduk berdua, saya suka dipangkunya, kalau dipangku hadapan maka di oralnya lah vaginaku. Kalo dipangkunya membelakangi maka diperas-perasnya vaginaku. Sherly Hulu menggambarkan sebagai berikut : Tempatnya mesra gitu, kalo sudah di pondok maka bang Oscar agresif kali, minta di inilah, minta di ituin lah. Bang Oscar sukanya berdirinya. Awalnya Shely gak ngerti, karna sama bang Max, kita tiduran aja. Sementara kalau di Pantai Ahaana kan tempatnya ala kadarnya aja, cuman ada papan 2-3 lembar yang bisa jadi tempat duduk dan bisa juga baring. Pondoknya gak tertutup semua, Cuma kalau kita duduk makan, orang yang di dalam gak kelihatan. Jadi kalo bang Oscar berdiri, maka saya disuruh jilat-jilat penisnya, kalau saya baring maka bang Oscar jongkok posisinya masukin penisnya, Kalau laki-laki dan perempuan apalagi pacaran biasalah bu, mesra- mesraan. kami dua-dua sudah pernah pacaran sebelumnya, jadi mesra- mesraan sudah biasa. Bahkan kalau waktu tidak kepepet, kita sering jalan- jalan ke Pantai Ahaana. Manna Gea menggambarkan sebagai berikut : Teman kelompok yang lain sudah pulang, aku tinggal sendiri karena dibilang Rama diantarnya nanti aku pake keretanya. Jadi kutunggu ajalah di kamarnya. Masih sepi-sepi waktu itu karena masih belum semua pulang sekolah. Dibilangnya samaku, Manna tolong dulu bantu susun buku-bukuku ini...memang berantakan kali memang bukunya.yaaa...kususun lah biar cepat diantarnya aku pulang. Pas kususun dipeluknya aku dari belakang. He soaya....jantungan aku, malu aku juga teriak nanti dikira orang kenapa. Diciumnya leherku, belakang telingakku, geli kali rasanya. Mau kutolak bagaimana ya bu ? yah..kubiarkan sajalah dla menciumku. Hanya itu saja sa.. Gak taulah aku menjelaskannya bu..kenapa aku mau waktu itu yahhh...ae...gaktau we bu menjelaskannya... Najwa Hia menggambarkan sebagai berikut : Waktu itu pulang jalan-jalan aku dengan pacarku yang pelaut itu. Sudah jam 7 malam trus rintik-rintik lagi. Maka disuruhnya aku meletakkan tanganku di perutnya biar hangat katanya.. terus rupanya penetrasi penisnya, disuruhnya kupeluk dia, katanya makin gairah dia, apalagi nafasku kena di telinganya. Gak taulah kak, bergairah kali aku dipeluknya. Di rumah aku sukapakai celana pendek, setengah pahalah. Pas duduk kami sambil nonton TV dipegangnya lah pahaku, katanya tidak sengaja karena mau membalikkan majalah yang ada dipangkuanku. Aku waktu itu nonton TV sambil baca majalah. Dinaikkannya kakiku diatas kakinya. Dipegangnya tanganku, katanya, Najwa, abang sangat takut kehilanganmu.waktu itu ciumanlah kami. Takutlah aku kak, mana tau ada pula nanti yang datang. Hanya ciuman aja lah kami, baru sekitar dada lah. Itu saja. Wagner dan Yatim 1997 menyatakan bahwa dorongan seksual yang terjadi pada remaja putri untuk melakukan aktifitas seksual dipengaruhi oleh : pria yang bersama dengannya berstatus pacar yang memiliki interaksi yang intim; waktu dan tempat yang mendukung untuk melakukan aktifitas seksual; aktifitas seksual yang mereka lakukan sesuai dengan tujuan seksual pasangan tersebut. Namun hubungan seksual ini tidak selama dinikmati oleh remaja putri. Hal ini seperti diungkapkan oleh Elsis Nazara : Bang Fahza itu kunap lagi kuat nafsu bu..sikit-sikit maunya gitu trus..padahal saya sedang sakit. Jadi ku oral ajalah penisnya itu.biar senang dia, biar gak ada alasannya selingkuh. Dalam sebuah studi lintas budaya yang dilakukan Female dalam Wagner dan Yatim 1997 mengatakan bahwa perempuan yang tidak menikmati hubungan seksual disebabkan karena tidak tahu untuk menolak, merasa itu merupakan kewajiban untuk menyenangkan pasangan laki-laki, menghindari pertengkaran, memelihara hubungan baik, serta memberikan perasaan memiliki kekuasaan dan kesenangan kepada pasangan laki-laki. Sehingga ketika perempuan tidak mau melakukan coitus, maka akan melakukan variasi seksual yang lain, misalnya dengan oral seks. Sarwono 2011 mengatakan bahwa oral seks merupakan salah satu bentuk perilaku seksual yang juga dilakukan remaja . Oral seks termasuk beberapa tipe rangsangan seperti Fellatio dari bahasa latin untuk ”menghisap” atau ”menyedot” merujuk kepada rangsangan terhadap penis laki-laki. 5.1.e Kecenderungan pelanggaran makin meningkat karena adanya penyebaran informasi dan rangsangan melalui media massa dengan tekhnologi yang canggih contoh:video porno,VCD, internet, teman sebaya dan lain-lain menjadi tidak terbendung lagi. Remaja yang sedang dalam periode ingin tahu dan coba-coba akan meniru apa yang dilihat dan di dengar dari media massa, karena pada umumnya mereka belum pernah mengetahui masalah seksual secara lengkap dari orang tuanya. Sherly Hulu mengungkapkan sebagai berikut : Bang Max kalau kami berdua yaaa.....bagaimanalah bu, apalagi abang itu sering nonton film BF. Kadang kalo kami berdua diputarnyalah film itu. Abang itu juga sering minta-minta yang seperti di film itu. Sherly suka adegan yang satu-satu itu aja bu, kalau sudah lebih dari 2 orang tua, Sherly gak suka. Bang Max kalau sudah nonton itu maka cepat kali penetrasi penisnya, mau cepat-cepat koitus aja. Sherly kan belum apa-apa, jadi agak sakit. Najwa Hia mengungkapkan sebagai berikut : Dulu aku juga punya kak, dapat dari teman cowok di sekolah tapi sudah kuhapus. Kurang enak adegannya. Mana lagi sempit-sempit di warnet itu. Jangan buka yang itu kak, bukan aku yang simpan itu. Bang Jeff yang simpan video itu di hapeku kak. Gak tau dari mana dapatnya, mungkin dari temannya, karena ada temannya yang punya warnet di depan IKIP itu. Suka kali lama-lama mereka disitu. Mungkin disitu diisinya. Dia ajak aku, bilangnya kita buat seperti yang di video itu. Salah satu tokoh agama yang diwawancarai peneliti menyatakan dari konseling yang pernah dilakukannya pada remaja yang telah melakukan hubungan seks pranikah terungkap dampak tekhnologi yang ditandai dengan menjamurnya warung internet memungkinkan remaja memiliki banyak teman dari lawan jenisnya. Lebih lanjut lagi, memungkinkan remaja mengakses film porno yang kemudian disimpan dalam telepon selluler agar setiap saat bisa dinikmati remaja tersebut. 5.l.f Kontrol sosial kurang tepat yaitu terlalu ketat atau terlalu longgar. Kondisi keluarga yang tidak memungkinkan untuk mendidik anak-anak untuk memasuki masa remaja yang baik. Elsis Nazara mengungkapkan sebagai berikut : Sejak Elsis pacaran sama bang Fahza, maka bapak memberi kuasa sama bang Fahza untuk mengurusi segala kebutuhan Elsis bu..nanti uangnya bapak ganti sama bang Fahza. Bang Fahza yang duluanin uangnya. Mama dan bapak meyakini bang Fahza serius karena dia sudah memberikan cincin pada saya walaupun bukan famatua tunangan. Hanya orang tua saya dan orang tua abang itu saja yang tau. Keluarga besar kami belum tau. Kami cuman famatua sitobini ajalah bu tunangan kecil-kecilansembunyi-sembunyi . Sherly Hulu mengungkapkan sebagai berikut : Kalau di rumah papa yang berkuasa semua. Apa yang dibilangnya, itulah yang harus kami kerjakan. Kalau mama harus menurut apa yang dibilang papa. Kalau papa pulang kantor sekitar jam 4 sore itu, maka kami harus sudah di rumah. Kalau masih di luar maka papa marah. Entah kenapa papa senang kali lihat anak-anaknya di rumah. Kadang Sherly bosan karena pusing juga melihat adek-adek yang masih kecil. Entah kenapa banyak kali anak-anak papa ini. Pasti tidak tahulah bu, bahaya kalau papa tau karena papa tidak suka kami kemana-mana. Papa maunya kami di rumah aja. Makanya hanya itulah waktu kami jalan-jalan. Kalo bang Max antar Sherly ke rumah, Sherly ngenalin bg Max sebagai abang angkat Sherly bu...jadi gak ada yang tau.. Manna Gea mengungkapkan sebagai berikut : Rama pernah ke rumah belajar sama tapi kalau ngapel tidak pernah. Tidak suka bapakku kalau ada laki-laki datang ke rumah kalau bukan sodara. Nanti tidak enak sama tetangga katanya. Aku aja jarang keluar rumah, paling di rumah saja nonton TV. Bosan juga apalagi tidak ada saudara perempuanku. Mama juga banyak aja kerjanya di rumah. Yahhh...palingan aku smsan sama si Rama. Makanya senang kali aku kalo ada latihan di sekolah, biar ada alasan keluar rumah. 5.l.g Pergeseran nilai-nilai moral dan etika di masyarakat dapat membuka peluang yang mendukung hubungan seks pranikah pada remaja. Lokasi favorit untuk melakukan perbuatan cinta tersebut bersama pacar paling sering dilakukan di tempat kost atau tempat rekreasi yang menurut mereka jauh dari keramaian. Misalnya, dewasa ini pasangan remaja yang menginap di hotel atau motel adalah biasa. Sehingga tidak ditanyakan atau dipersyaratkan untuk menunjukkan akte nikah. Elsis Nazara mengungkapkan sebagai berikut : Waktu saya kost pun bang Fahza bisa leluasa ke kamar ke kost-an karena pada yang lain saya mengatakan bang Fahza Gasiwa saya. Kalo di kost-an bang Fahza, sama juga,dia bilang saya ini sepupunya. Kalau di Pantai Ahaana kita bisa buat semua, Bisa sayang-sayangan. Saya megang-megang penisnya aja. Kadang-kadang sampe ejakulasi gitu. Jijik kali saya kalo sudah gitu. Adapun Sherly Hulu mengungkapkan sebagai berikut : Sunyi-sunyi kost-an itu bu, karena orangnya bekerja semua, sebagian besar di NGO jadi pulang kerja sudah agak malam. Lagian yang ngekost itu kebanyakan orang seberang, jadi mana peduli mereka. Terus supaya mereka merasa nyaman, sandal jangan ditinggal di luar tapi dimasukkan aja ke kamar. Jadi gak kelihatan kalau ada cewek di kamar. Di kost bang Oscar boleh bawa cewek, teman-temannya juga bawa cewek tuh.. Kalau di Pantai Ahaana, disitukan udah biasa orang pacaran, kalau kita bertemu dengan orang lain sudah tau sama taulah mau ngapain. Manna Gea mengungkapkan sebagai berikut : Waktu itu kami berdua merayakan hari Valentine di Pantai Ahaana. Sempit kali pondoknya, hanya muat 2 orang. Kemaren sunyi-sunyi aja. Tapi ada kulihat beberapa pondok yang ada keretanya. Tapi gak ada kutengok orang, mungkin di dalam mereka. Dipangkunya aku, terkejut juga aku bu, apa yang bergerak-gerak itu. Baru dibukanya celananya, katanya lihat punyaku. Ebua ae besar kali. Baru kulihat juga yang seperti itu. Dibukanya juga celana jeansku, hanya diturunkan saja, lalu diraba-rabanya vaginaku. Ketawa-ketawa dia. iiii...dah mulai becek Manna katanya... Najwa Hia mengungkapkan sebagai berikut : Lebih enak di Pantai Khurana, tapi waktu itu ombaknya gak begitu bagus. Kata pengelolanya bagusnya waktu musim hujan. Jadinya kami menginap lah di hotel yang tidakjauh dari Pantai Khurana. Gak mungkinlah kami di kamar hanya lihat-lihat saja. Malah kalo kami bersenggama direkam abang itu, biar ada yang dilihatnya kalau di kapal katanya. Mohamad 1998 menyatakan bahwa kemajuan dibidang ekonomi serta meningkatnya industrilisasi akan disertai dengan meningkatnya kesempatan bagi remaja untuk hidup konsumtif, hedonistik, dan kesempatan untuk tinggal diluar pengawasan orangtua. Keadaan ini dapat diikuti dengan meningkatnya aktifitas seksual, yang menurut Mohamad sulit untuk dihentikan hanya dengan melarang atau mengajari mereka tentang moralitas, karena disisi lain para produsen seperti pengelola hotel, kost-kostan, tempat rekreasi akan merayu remaja dengan memanfaatkan perkembangan biologis dan seksualitas mereka. 5.1. h Penggunaan minuman beralkohol Najwa Hia mengungkapkan bahwa telah mengkonsumsi alkohol sebelum melakukan hubungan seksual : Baru dengan bang Roham yang pertama. Gak taulah kak, bergairah kali aku dipeluknya. Sebelumnya sudah minum joni walker kami, itu kak bentuknya petak sering dibilang orang yang Red labelnya. Enak rasanya kak, happy. Muhamad 1998 menyatakan bahwa seseorang sangat mudah untuk kehilangan batas-batas kewajaran dan kemampuan yang rendah untuk membuat penilaian terhadap situasi sekitarnya karena dikacaukan oleh pengaruh buruk alkohol. Hal ini dimungkinkan karena zat tersebut dapat menekan fungsi kesadaran dan kewarasan otak. Wagner dan Yatim 1997 menyatakan dari hasil penelitian mereka tentang seksulitas di pulau Batam terungkap bahwa beberapa laki-laki yang berhubungan seksual dengan pelacur acapkali minum minuman keras sebelum melakukan hubungan seksual, hal ini diyakini dapat meningkatkan fantasi dan daya tahan sehingga waktu yang digunakan dalam permainan seksual akan berlangsung lebih lama. 5.1.i Adanya kesempatan Kesempatan adalah peluang. Peluang untuk melakukan sesuatu yang dianggap bisa memuaskan atau membahagiakan kita. Faktor kesempatan melakukan hubungan seks bebas sangat penting untuk dipertimbangkan karena bila tidak ada kesempatan baik ruang maupun waktu, maka hubungan seks bebas tidak akan terjadi. Terbukanya kesempatan pada remaja untuk melakukan hubungan seksual didukung oleh hal-hal sebagai berikut: a. Adanya bentuk kebohongan terhadap orang tua b. Suasana rumah yang mendukung orang tua yang tidak berada di rumah c. Pemberian fasilitas termasuk uang pada anak d. Adanya uang yang berlebihan membuka peluang bagi remaja untuk membeli fasilitas. Misalnya menyewa pondok sewaan atau menyewa rumah.

5.2 Kurangnya Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi