3. Menggugurkan kandungan aborsi dan pembunuhan bayi. Aborsi merupakan
tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan kanker rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi
tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian. 4.
Penyebaran penyakit. Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seks pranikah dengan bergonta-
ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu
virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV. 5.
Timbul rasa ketagihan. 6.
Kehamilan terjadi jika terjadi pertemuan sel telur pihak wanita dan spermatozoa pihak pria. Dan hal itu biasanya didahului oleh hubungan seks. Kehamilan pada
remaja sering disebabkan ketidaktahuan dan tidak sadarnya remaja terhadap proses kehamilan.
2.6.1 Bahaya Kehamilan pada Remaja James, 2011
1. Hancurnya masa depan remaja tersebut
2. Remaja wanita yang terlanjur hamil mengalami kesulitan selama kehamilan
karena jiwa dan fisiknya belum siap. 3.
Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri oleh perceraian umumnya karena terpaksa kawin karena nafsu, bukan karena cinta.
4. Pasangan pengantin remaja sering menjadi cemoohan lingkungan sekitarnya.
5. Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungan pada tenaga non
medis dukun, tenaga tradisional sering mengalami kematian tragis. 6.
Pengguguran kandungan oleh tenaga medis dilarang oleh undang-undang, kecuali indikasi medis misalnya si ibu sakit jantung berat, sehingga kalau ia
meneruskan kehamilan dapat timbul kematian. Baik yang meminta, pelakunya maupun yang mengantar dapat dihukum.
7. Bayi yang dilahirkan dari perkawinan remaja, sering mengalami gangguan
kejiwaan saat ia dewasa.
2.6.2 Penyakit Menular Seksual
Pandangan Barbara dan Patricia dalam Sebayang, 2010 salah satu akibat yang ditimbulkan dari perilaku seksual yang tidak sehat adalah munculnya penyakit
menular seksual PMS. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui seksual adalah penyakit-penyakit yang biasanya diperoleh melalui hubungan seksual dan penyakit-
penyakit tersebut sangat umum dan kadang-kadang efeknya sangat parah. Beberapa penyakit tersebut menular melalui seks dubur dan oral dan juga melalui seks vagina.
Penyakit-penyakit ini selain menular secara seksual, bisa diperoleh melalui suntikan dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi. Beberapa penyakit tersebut
menyebabkan gejala-gejala dini pada kemaluan daerah kemaluan yang menyebabkan si penderita mengalami kemungkinan infeksi tetapi beberapa yang lain, sayangnya,
tidak. Gejala-gejala mungkin muncul pada orang dari satu jenis kelamin dan tidak dengan yang lain, yang bisa membuat keduanya sulit untuk sembuh dan
menghentikan menjalarnya infeksi tersebut. Bahkan dimana gejala-gejala dini
muncul, beberapa individu mungkin tidak mengalami gejala-gejala tersebut atau gejala-gejala tersebut mungkin muncul begitu sedikit sehingga mereka tetap tidak
diketahui. Situasi ini bisa sangat bahaya sesering infeksi kemudian menjalar pada organ-organ reproduksi internal dimana infeksi tersebut bisa menyebabkan kerusakan
yang tidak bisa diubah, yang mungkin akan menyebabkan kemandulan. Pada saat yang sama, seseorang yang mengalami STD Sexually Transmitted Diseases yang
mungkin juga menginfeksi orang lain. Pakar seks juga spesialis Obstetri dan Ginekologi Nugraha dalam Sirait,
2011 menjelaskan bahwa dari sisi kesehatan, perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai gangguan. Diantaranya, terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Selain
tentunya kecenderungan untuk aborsi, juga menjadi salah satu penyebab munculnya anak-anak yang tidak diinginkan. Keadaan ini juga bisa dijadikan bahan pertanyaan
tentang kualitas anak tersebut, apabila ibunya sudah tidak menghendaki. Seks pranikah, juga bisa meningkatkan resiko kanker mulut rahim. Jika hubungan seks
tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, resiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali lipat.
2.7 Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah