4.6 Deskripsi Pantai Ahaana Pantai yang Sering Dikunjungi Informan
Pantai Ahaana terletak 17,5 km dari pusat kota Gunungsitoli, tepatnya berada di Gunungsitoli Utara. Di sepanjang jalan kanan dan kiri ada rumah lebih kurang 7
unit rumah penduduk yang terbuat dari papan. Penduduk yang tinggal di lokasi tersebut bekerja sebagi petani yang mengelola tanah di sekitar rumahnya.
Di Pantai yang luas itu mereka membangun pondok berukuran 2x2, dindingnya setinggi orang dewasa, dindingnya rapat dan ada pintunya, di dalam
tersedia tempat untuk duduk yang dibuat dari papan 3 lembar yang bersatu dengan dinding pondok serta dilengkapi 1 meja untuk tempat makananminuman. Ruangan
yang sempit itu hanya memungkinkan 2 orang untuk masuk. Kalau orang ada di dalam maka tidak akan kelihatan dari luar, kecuali orang tersebut berdiri maka yang
kelihatan hanya kepalanya saja. Kalau orang di dalam duduk maka tidak kelihatan dari luar, pertanda bahwa pondok tersebut berisi adalah adanya sepeda motor di
samping pondok tersebut, atau bisa dilihat orang di dalam pondok tersebut menggantungkan bajujacket di dinding pondok. Masuk ke Pantai Ahaana tidak
dipungut biaya juga masuk ke pondok tidak dipungut bayaran. Ketika peneliti menjumpai dan bertanya kepada pengelola Pantai Ahaana
yang juga pemilik salah satu warung yang bernama Maulana Zega, untuk apa pondok tersebut dibangun seperti itu, Maulana menjelaskan awalnya tidak ada pondok
dibangun hanya pantai saja, sehingga mereka tidak punya pemasukan atau kegunaan dengan keadaan seperti itu. Jarak yang jauh dari Kota Gunungsitoli menyebabkan
hanya orang-orang tertentu yang mendatangi tempat tersebut. Orang tertentu yang dimaksud adalah pasangan muda-mudi yang sedang pacaran.
Si asese moi badaa, ha niha si moi fakawa yang sering datang kesini hanyalah orang yang pacaran.
Pengelola pantai mendapat pemasukan dari makanan dan minuman yang dijual kepada pengunjung dengan harga 3 kali lipat dari harga biasa. Peneliti bertanya
kepada pengelola pantai apa yang dilakukan mereka di dalam pondok, maka pengelola pantai pun mengatakan bahwa dia tidak tahu pasti, tapi bisalah kita
bayangkan apa yang dilakukan orang yang pacaran, kalau mereka rusak dibiarkan saja, itukan bukan urusan mereka, bukan tanggung jawab mereka, karena tidak ada
paksaan untuk datang ke Pantai tersebut. Tentang aparat keamanan, pengelola mengatakan, sejak dibangun tahun 2007 awal, baru 2 kali polisi mendatangi tempat
ini, yang mengurusi masalah keamanan dan ketertiban di masyarakat. Waktu itu datang hanya 2 orang polisi mengendarai sepeda motor. Mereka mendatangi pondok
yang ada. Pada waktu itu ada satu pondok dimana pasangan di dalamnya tengah berbuat mesum maka polisi mengamankan mereka. Diketahui bahwa mereka adalah
pasangan kekasih dan tengah kuliah di salah satu Perguruan Tinggi di Kota Gunungsitoli. Peneliti menanyakan apa yang dilakukan polisi pada mereka, pengelola
pantai mengatakan, yahh....diselesaikan di tempat saja. Namun dia tidak tahu pasti apa yang dibicarakan oleh polisi dan pasangan itu, yang jelas mereka tidak dibawa ke
Kantor Polisi.
Setiap hari ada saja pasangan yang mendatangi Pantai Ahaana tersebut. Umumnya pelajar atau mahasiswa sedang pacaran. Pondok yang satu dengan yang
lain berjarak lebih kurang 7 meter. Keadaan Pantai yang sunyi dan orang tidak saling mengenal serta jauh dari pemukiman penduduk memungkinkan pasangan-pasangan
tersebut datang ke Pantai itu.
BAB 5 PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang interpretasi dari hasil penelitian. Interpretasi hasi penelitian dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian dengan
tinjauan pustaka yang telah diuraikan sebelumnya. Peneliti telah mengidentifikasi 3 aspek yang merupakan hasil dari penelitian ini. Ketiga aspek tersebut memiliki
kategori-kategori dan makna tertentu. Aspek-aspek tersebut teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian. Dasar-dasar atau faktor-faktor yang sifatnya
kontekstual yang menyebabkan hubungan seks pranikah di kalangan remaja putri dapat digambarkan dalam 3 aspek yaitu : 1 Alasan remaja putri melakukan hubungan
seksual pranikah ; 2 Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi ; 3 Seks pranikah dengan adanya hukum adat.
5.1 Penyebab Paling Dekat Remaja Putri Melakukan Hubungan Seksual