Kebijakan PLIKAB Kebijakan Kinerja

97 Implikasi pendanaan dan pengelolaan pendapatan awalnya berasal dari investasi berbagai pihak dalam bentuk saham dan hasil pendapatan dari penjualan limbah. Selain itu, perusahaan memberikan dorongan melalui program CSR Corporate Sosial Responsibility. Dana CSR digunakan untuk membantu kemitraan yang ada dan pemberdayaan masyarakat terutama yang terlibat dan terkena dampak dari pengelolaan limbah. Sistem pengelolaan limbah sendiri terbagi menjadi program kebijakan pengelolaan limbah industri komponen alat berat PLIKAB, program kinerja terkait SDM dan teknologi, program pengembangan UKM LIKAB, program pelestarian lingkungan dan program stabilisasi sosial budaya masyarakat sekitar perusahaan.

5.2.1. Kebijakan PLIKAB

Kebijakan PLIKAB merupakan landasan yang penting bagi penyusunan kebijakan lanjutan yang bersifat lebih operasional. Kebijakan ini perlu disusun untuk memperjelas landasan pengelolaan LIKAB. Kebijakan ini secara normatif bisa ditempuh dengan kesepakatan para stakeholder kunci untuk menetapkan regulasi teknis sebagai landasan awal untuk melangkah pada tahap berikutnya. Stakeholder kunci tersebut terdiri dari para pihak yang bermitra melalui arahan pihak ketiga dari institusi pemerintah. Program yang bisa dilaksanakan dalam ruang lingkup kebijakan ini, antara lain: 1. Mengupayakan inventarisasi permasalahan, kondisi eksisting, dan para pihak terkait PLIKAB; 2. Mengupayakan penyusunan kebijakan berdasarkan hasil inventarisasi; 3. Mengupayakan penyusunan regulasi teknis.

5.2.2. Kebijakan Kinerja

Kebijakan kinerja akan dilandasi oleh hasil studi kinerja dalam penelitian ini. Kinerja yang ditelaah terdiri dari teknologi yang diterapkan dan SDM terkait PLIKAB. Program berkaitan dengan kinerja adalah: 1. Melakukan peningkatan teknologi pengolahan limbah yang lebih efisien dan efektif. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: 98 • Mengusulkan kepada pihak industri alat berat agar limbah scrap sisa hasil potong plat baja sebelum dikirim ke peleburan dipotong-potong kecil dan dikemas dalam boks kemudian dikirim, sehingga scrap tersebut dapat langsung dilebur dan memiliki nilai tambah. • Untuk scrap yang masih lebar dipotong rapih dan ditawarkan ke sub- kontrak untuk bahan baku komponen kecil-kecil. • Memanfaatkan sisa potongan plat untuk komponen kecil guna menaikkan nilai tambah • Sisa hasil machining di pass dengan usia pass sehingga menaikkan nilai tambah. 2. Melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia, melalui pelatihan dan pendidikan yang lebih luas terkait kemampuan pengelolaan lingkungan di perusahaan. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain melakukan eduksi kepada pihak kemitraan yang dibentuk: • cara-cara pemotongan plat menjadi kecil-kecil dan ditata dalam boks secara rapi; • teknik-teknik pengelasan untuk pembuatan komponen-komponen kecil; • meningkatkan skill karyawan.

5.2.3. Kebijakan Pengembangan UKM LIKAB